Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DI RT-07 KELURAHAN SAMBUTAN KECAMATAN SAMBUTAN

KELOMPOK 4

AGUNG DWI DARMAWAN


CHANIAGO KUSUMA PRAYOGI
HANA LUTHFI NOVIARI
MEGGI ASRI TYASMATIRTASARI
NUR DEVIANA
NUR PANCA SEPTIANI
NURSARI MALINDA
SITI NURTIANI
SRI DEVI PERMATA SARI

FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGAM STUDI DIII KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA, 2018
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DI RT-07 KELURAHAN SAMBUTAN KECAMATAN SAMBUTAN

Pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas sebagai aplikasi dari Mata Ajaran


Keperawatan Komunitas harus dilakukan dalam situasi nyata. Untuk itu mahasiswa Fakultas
Kedokteran Program Studi D-III Keperawatan Samarinda mengadakan praktik keperawatan
masyarakat di RT-07 kelurahan Sambutan kecamatan Sambutan. Kegiatan yang dilakukan
berupa pembinaan terhadap masalah kesehatan yang ada di masyarakat dan pembinaan terhadap
keluarga yang beresiko terhadap masalah kesehatan.

A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan melalui metode wawancara , Whienshield Survey, studi
dokumentasi dan penyebaran angket.
1. Wawancara
Hasil pengkajian didapatkan data bahwa wilayah RT-07 Kelurahan Sambutan
Kecamatan Sambutan berjumlah 44 Kartu Keluarga dengan jumlah penduduk 172 jiwa.
Mayoritas penduduk beragama Islam, dengan pekerjaan terbanyak Wiraswasta dan
sebagian penduduk berada diusia produktif. Komposisi penduduk terdiri dari masyarakat
Banjar, Jawa, Manado, Buton, Kutai, dan Mandar.
Wawancara dilakukan dengan tokoh masyarakat yaitu bapak ketua RT penduduk
di RT-07 Kelurahan Sambutan Kecamatan Sambutan dan Kader, didapatkan bahwa
kebanyakan warga penduduk baru berada dirumah pada sore hingga malam hari karena
pagi hingga siang bekerja.
Bapak ketua RT mengatakaan didaerah RT-07 ini bila musim hujan sering terjadi
banjir, beberapa warga membuang limbah digot depan rumah, beberapa lingkungan
rumah warga terdapat banyak sampah. Beberapa anak-anak dan remaja sering berkumpul
pada sore hari, mereka aktif bersosialisasi dengan warga sekitar. Kemudian bapak RT
juga mengatakan bahwa warganya rutin melakukan kegiatan pengajian setiap hari untuk
anak dan remaja sedangkan untuk orang dewasa dilakukan pengajian di hari rabu malam.
Ibu kader mengatakan anak-anak di daerah RT-07 sering mengalami batuk dan
pilek, beberapa bayi/balita didaerah RT-07 pun tidak melakukan penimbangan dan
pemantauan pertumbuhan sehingga tidak mendapatkan informasi kesehatan. Ibu-ibu
didaerah RT-07 juga tidak mengikuti program KB karena hal tertentu. Ibu kader juga
mengatakan ibu-ibu di daerah RT-07 sering mengeluhkan air yang keruh walaupun air
yang digunakan air PDAM milik sendiri.

2. Observasi
Di daerah RT-07 ini beberapa lingkungan rumah warga terdapat sampah dan
disekitar rumah terdapat banyak nyamuk beterbangan serta penampungan air rumah
warga terlihat banyak jentik. Pada sore hari terdapat banyak anak dan remaja berkumpul
dan bermain bersama sehingga mereka saling bersosialisasi juga pada warga sekitar.
Rumah-rumah warga RT-07 saling berdempetan dan terlihat beberapa rumah warga tidak
memiliki ventilasi dan jarangnya jendela dibuka serta pencahayaan yang kurang.

3. Kuesioner
Penyebaran kuesioner angket dilakukan tanggal 17-19 Desember 2018 dilakukan
oleh mahasiwa. Setelah pengumpulan data dilanjutkan dengan tabulasi dan analisa data.
Hasil analisa ditemukan 3 masalah kesehatan yaitu Risiko terjadi masalah kesehatan
akibat ,lingkungan (DBD, malaria, diare), Resiko meningkatnya penyakit ISPA pada
masyarakat, Resiko meningkatnya jumlah pendudu, Resiko pencemaran air di rumah
warga. Adapun hasil analisa data tentang keadaan kesehatan di RT-17 kelurahan Sidodadi
dapat dilihat pada diagram berikut :
B. Diagram

Diagram 47
Proporsi Jentik dalam penampungan air

9
20%

Ya Tidak

35
80%

Analisa :
Dari diagram tersebut dapat diketahui bahwa jentik dalam penampungan air di
lingkungan RT 07 Kelurahan Sambutan sebanyak 80% tidak ada jentik dan 20% terdapat
adanya jentik.
Jadi, berdasarkan data pada diagram diatas penduduk RT 07 Kelurahan Sambutan
mayoritas penampungan air tidak ada jentik.
Diagram 48
Proporsi cara pengolahan air minum yang tidak baik

5
16%

10
31%

Diberi tawas/kaporit

Disaring

Diendapkan

1
3% Tidak diberikan

16
50%

Analisa :
Dari diagram tersebut dapat diketahui bahwa cara pengolahan air minum di RT 07
Kelurahan Sambutan sebanyak 50% diendapkan, 31% diberi tawas/kaporit, 16% tidak
diberikan, dan 3% disaring.
Jadi, berdasarkan data pada diagram diatas penduduk RT 07 Kelurahan Sambutan
mayoritas cara pengolahan air dengan cara diendapkan.
Diagram 49

Proporsi Kepemilikkan jamban keluarga

Sendiri

44
100%

Analisa :
Dari diagram tersebut dapat diketahui bahwa kepemilikkan jamban keluarga di RT 07
Kelurahan Sambutan seluruhnya mempunyai sendiri sebanyak 100% atau 44 orang.
Diagram 50
Proporsi Jenis jamban keluarga

Leher Angsa

44
100%

Analisa :
Dari diagram tersebut dapat diketahui bahwa jenis jamban keluarga di RT 07 Kelurahan
Sambutan seluruhnya merupakan jenis leher angsa sebanyak 100% atau 44 orang.
Diagram 51
Proporsi Tinja

Septik Tank

44
100%

Analisa :
Dari diagram tersebut dapat diketahui bahwa penampungan tinja di RT 07 Kelurahan
Sambutan seluruhnya menggunakan penampungan jenis septik tank sebanyak 100% atau
44 orang.
Diagram 52
Proporsi Penggunaan KB

11
42%

Ya Tidak
15
58%

Analisa :
Dari diagram diatas, dapat diketahui bahwa penggunaan KB di RT 07 Kelurahan
Sambutan sebanyak 58% menggunakan KB, dan 42% tidak menggunakan KB. Jadi,
berdasarkan data pada diagram diatas, mayoritas penduduk menggunakan KB.
Diagram 53
Proporsi Jenis kontrasepsi

1
7%

4
27%
Pil Suntik

IUD
10
67%

Analisa :
Dari diagram diatas, dapat diketahui bahwa jenis kontrasepsi yang di gunakan RT 07
Kelurahan Sambutan sebanyak 67% menggunakan jenis Pil, 27% menggunakan jenis
suntik, dan 6% menggunakan jenis IUD. Jadi, berdasarkan data pada diagram diatas
penduduk RT 07 Kelurahan Sambutan mayoritas menggunakan kontrasepsi jenis pil.
Diagram 54

Proporsi
Usia

Trisemester III

1
100%

Kehamilan
Analisa :

Dari diagram tersebut dapat diketahui bahwa Usia Kehamilan di RT 07 Kelurahan


Sambutan terdapat 1 warga memasuki usia kehamilan pada Trismester III.

Diagram 9
Proporsi Keluarga Menyimpan Makanan yang Telah Dimasak

3
25%

Tertutup

Didalam Lemari Es

9
75%

Analisa :
Dari diagram diatas, dapat diketahui bahwa penduduk RT 17 Kelurahan Sidodadi dalam
menyimpan makanan yang telah dimasak sebanyak 75% makanan disimpan tertutup dan
25% makanan disimpan dalam lemari es. Jadi, berdasarkan data diagram diatas mayoritas
penduduk dalam menyimpan makanan tertutup.

Diagram 10
Proporsi Kegiatan Remaja Diluar Rumah pada Waktu Luang

1
17%

Kumpu;-kumpul

1 3 Begadang
17% 50%
Olahraga

Main Musik

1
17%
Analisa :
Dari diagram diatas, dapat diketahui bahwa penduduk RT 17 Kelurahan Sidodadi
Kegiatan Remaja Diluar Rumah pada Waktu Luang sebanyak 50% Remaja kumpul-
kumpul, 16% Remaja Begadang, dan 17% Remaja melakukan aktivitas Olahraga. Jadi,
berdasarkan data diagram diatas mayoritas Kegiatan Remaja Diluar Rumah pada Waktu
luang ialah Kumpul-kumpul.

Diagram 11
Proporsi Cara Remaja Mengatasi Masalah

1
17%

Diskusi Dengan Keluarga

Diam Saja

5
83%

Analisa :
Dari diagram diatas, dapat diketahui bahwa penduduk RT 17 Kelurahan Sidodadi Cara
Remaja Mengatasi Masalah sebanyak 83% Remaja Berdiskusi Dengan Keluarga dan
17% Remaja Diam Saja. Jadi, berdasarkan data diagram diatas mayoritas Remaja dalam
mengatasi masalah ialah diskusi dengan keluarga.

Diagram 12
Proporsi Perilaku Remaja Dirumah

1
17%

Mengurung Diri

3
50%Lain-lain (Membaca
Novel)

Sering Marah

2
33%

Analisa :
Dari diagram diatas, dapat diketahui bahwa penduduk RT 17 Keluarahan Sidodadi
Perilaku Remaja Dirumah sebanyak 50% Perilaku Remaja mengurung diri, 33% Perilaku
Remaja Lain-lain (Membaca Novel). Jadi, berdasarkan data diagram diatas mayoritas
Perilaku Remaja Dirumah ialah Mengurung Diri.

Diagram 13
Proporsi Cara Keluarga Menghadapi Masalah Remaja

1
17%

Diskusi Memarahi

5
83%

Analisa :
Dari diagram diatas, dapat diketahui bahwa penduduk RT 17 Keluarahan Sidodadi Cara
Keluarga Menghadapi Masalah Remaja sebanyak 83% Keluarga Diskusi dan 17%
Keluarga Memarahi. Jadi, berdasarkan data diagram diatas sebanyak 83% mayoritas Cara
Keluarga Menghadapi Masalah Remaja ialah Diskusi.
Diagram 14

Proporsi Cara Keluarga Membuang Sampah

3
30%

Kantong Plastik

Tempat Sampah
Tertutup

Tempah Sampah
Terbuka

7
70%

Analisa :
Dari diagram diatas, dapat diketahui bahwa penduduk RT 17 Keluarahan Sidodadi Cara
Keluarga Membuang Sampah sebanyak 70% dengan Kantong Plastik dan 30% dengan
Tempat Sampah Tertutup. Jadi, berdasarkan data diagram diatas sebanyak 70% mayoritas
Cara Keluarga Membuang Sampah ialah dengan Kantong Plastik.
Diagram 15
Proporsi Banjir
1
9%

Tidak Ya

10
91%

Analisa :
Dari diagram diatas, dapat diketahui bahwa penduduk RT 17 Keluarahan Sidodadi
Terjadinya Banjir sebanyak 91% Tidak dan 9% Ya. Jadi, berdasarkan data diagram diatas
sebanyak 91% tidak Terjadinya Banjir .

Diagram 16
Proporsi frekuensi banjir dalam sebulan

>4 kali 1 kali 2 kali

3 kali 4 kali

1
100%

Analisa :
Dari diagram diatas, dapat diketahui bahwa penduduk RT 17 Keluarahan Sidodadi
Frekuensi Banjir dalam sebulan sebanyak 100% >4 kali. Jadi, berdasarkan data diagram
diatas mayoritas Frekuansi banjir dalam sebulan ialah >4 kali.

Diagram 17
Proporsi SPAL Keluarga
1
7%

Penampungan Sendiri

7
Ke Got Depan
50%
6
43% Sekitar Rumah

Analisa :
Dari diagram diatas, dapat diketahui bahwa penduduk RT 17 Keluarahan Sidodadi SPAL
sebanyak 50% Penampungan Sendiri, 43% Ke Got Depan dan 7% Sekitar Rumah. Jadi,
berdasarkan data diagram diatas mayoritas SPAL ialah Penampungan Sendiri.

Diagram 18
Proporsi Kelancaran SPAL

3
27%

YA TIDAK

8
73%

Analisa :
Dari diagram diatas, dapat diketahui bahwa penduduk RT 17 Keluarahan Sidodadi
Kelancaran SPAL sebanyak 73% Ya dan 27% Tidak. Jadi, berdasarkan data diagram
diatas mayoritas Kelancaran SPAL sebanyak 73%.

Diagram 19
Proporsi Penyebab SPAL Tidak Lancar
1
33%

Tidak Tahu

Banyak Sampah

2
67%

Analisa :
Dari diagram diatas, dapat diketahui bahwa penduduk RT 17 Kelurahan Sidodadi
Penyebab SPAL Tidak Lancar sebanyak 67% Tidak Tahu dan 33% Banyak Sampah.
Jadi, berdasarkan data diagram diatas mayoritas Penyebab SPAL Tidak Lancar penduduk
tidak tahu sebanyak 67%.

Diagram 20
Proporsi Pembersihan Got

1
11%

YA TIDAK

8
89%

Analisa :
Dari diagram diatas, dapat diketahui bahwa penduduk RT 17 Kelurahan Sidodadi
Pembersihan Got sebanyak 89% menjawab Ya dan 11% menjawab Tidak. Jadi,
berdasarkan data diagram diatas Penduduk RT 17 mayoritas melakukan pembersihan got
sebanyak 89%.
Diagram 21
Proporsi Lalat/Nyamuk

TIDAK YA

6
100%

Analisa :
Dari diagram diatas, dapat diketahui bahwa penduduk RT 17 Keluarahan Sidodadi yang
terdapat Lalat/ Nyamuk sebanyak 100% Tidak ada . Jadi, berdasarkan data diagram diatas
100% Tidak terdapat Lalat/Nyamuk.
Diagram 22

Proporsi Jentik dalam Penampungan Air

5
33%

TIDAK YA

10
67%

Analisa :
Dari diagram diatas, dapat diketahui bahwa penduduk RT 17 Keluarahan Sidodadi
terdapat Jentik dalam penampungan air sebanyak 67% Tidak dan 33% Ya. Jadi,
berdasarkan data diagram diatas mayoritas terdapat jentik dalam penampungan air
penduduk RT 17 sebanyak 33%.
C. Analisa Data

No Pengelompokan data Masalah

Ds: Risiko terjadi masalah


1. Pak rt mengatakan di daerah sini jarang kesehatan akibat lingkungan
terjadi banjir. (DBD, Tipoid, malaria, diare)
2. Pak rt mengatakan bebarapa warga b.d kurangnya pengetahuan
membuang limbah warga di sekitar masyarakat tentang lingkungan
rumah yang sehat
3. Pak rt mengatakan ada bebarapa rumah
warga yang paritnya terdapat tumpukan
sampah.
4. Pak rt mengatakan warga masih banyak
yang tidak memperhatikan SPAL nya
5. Pak rt mengatakan masih banyak warga
yang membuang sampah di SPAL nya
6. Pak rt mengatakan didepan rumah
warga terdapat kumpulan sampah dan
ada tempat sampah tidak tertutup
7. Pak rt mengatakan ada beberapa
rumah warga yang got nya sangat kotor
dan ada tumpukan-tumpukan sampah
8. Pak rt mengatakan ada beberapa warga
yang terlihat banyk nyamuk dan lalat
banyaknya lalat dan nyamuk
dirumahnya
9. Pak rt mengatakan ada beberapa
penampungan air rumah warga
terdapat jentik
Do:
1. 9,09% rumah warga yang terjadi banjir
dalam 1 bulan terakhir.
2. 9,09% warga yang membuang air
limbah keluarga di sekitar rumah.
3. 27,27% warga yang got di depan rumah
aliranya tidak lancar.
4. 66,67% warga tidak tahu penyebab
SPAL tidak lancar.
5. 33,33% penyebab SPAL tidak lancar
karena banyak sampah.
6. 9,09% warga membuang sampah di
tempat sampah terbuka terbuka
7. 27,27% keluarga tidak membersihkan
got.
8. 45,45% rumah warga terdapat nyamuk
dan lalat.
9. 9,09% terdapat jentik dalam
penampungan air warga.
Do: Resiko meningkatkan
1. 16,67% kegiatan remaja diluar rumah kenakalan remaja b.d
pada waktu luang adalah begadang kurangnya motivasi
2. 16,67% cara remaja mengatasi masyarakat dalam melakukan
masalah dengan diam saja pembinaan remaja
3. 16,67% prilaku remaja di rumah
sering marah
4. 50% prilaku remaja di rumah
mengurung diri
5. 16,67% cara keluarga menghadapi
masalah remaja dengan memarahi.
Ds:
1. Pak rt mengatakan beberapa anak anak
muda di daerah sini sering kumpul-
kumpul dimalam hari
2. Pak rt mengatakan ada beberapa anak
remaja disini sering diam saja dan
jarang berbicara jika tidak di ajak
bicara
3. Pak rt mengatakan ada beberapa
keluarga disini anaknya sering marah
marah
4. Pak rt mengatakan ada sebagian
remaja yang jarang terlihat dan jarang
ikut kegiatan desa
5. Pak rt mengatakan ada orang tua yang
selalu memarahi anak remajanya jika
anaknya berbuat kesalahan
Ds: Resiko meningkatnya penyakit
1. Pak rt ada beberapa warga yang ISPA pada masyarakat b.d
menggunakan obat nyamuk bakar kurangnya pengetahuan
2. Pak rt mengatakan bahwa anak anak di masyarakat tentang
daerah ini sering ingusan dan ada pencegahan penyakit ISPA
beberapa orang dewasa di daerah sini
sering batuk batuk.
Do:
1. 20% warga menggunakan obat nyamuk
bakar.
2. 38,09% warga mengalami penyakit
ispa dalam 3 bulan terakhir.
Ds: Resiko meningkatnya kurang
1. Pak rt mengatakan ada beberapa warga gizi pada masyarakat b.d
yang saya lihat jika sedang ada acara kurangnya pengetahuan
masak-masak, mereka memotong sayur masyarakat tentang mengolah
dahulu lalu mencucinya. bahan makanan yang baik dan
Do: benar
1. 27% Cara warga mengolah bahan
makanan dengan dipotong lalu
dicuci

D. Diagnosa Keperawatan
1. Risiko terjadi masalah kesehatan akibat lingkungan (DBD, Tipoid, malaria, diare)
b.d kurangnya pengetahuan masyarakat tentang lingkungan yang sehat
2. Resiko meningkatkan kenakalan remaja b.d kurangnya motivasi masyarakat dalam
melakukan pembinaan remaja
3. Resiko meningkatnya penyakit ISPA pada masyarakat b.d kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang pencegahan penyakit ISPA
4. Resiko meningkatnya kurang gizi pada masyarakat b.d kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang mengolah bahan makanan yang baik dan benar

E. Perencanaan
Perencanaan disusun berdasarkan masalah yang ada dan dilaksanakan bersama-
sama dengan masyarakat paa saat pertemuan penyajian data pada minggu tanggal 14
Oktober 2018. Rencana disusun bersama masyarakat dengan menyusun Plan Of Action
(POA). Adapun rencana yang disusun dari tiap masalah sebagai berikut:
1. Resiko terjadi masalah kesehatan akibat lingkungan (DBD, Tipoid, malaria, diare) b.d
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang lingkungan yang sehat. Tujuan jangka
panjang untuk mengatasi masalah diatas adalah tidak terjadi masalah kesehatan akibat
lingkungan yang tidak sehat pada masyarakat, dan tujuan jangka pendek yang
diharapkan adalah meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap
lingkungan yang sehat. Tindakan yang direncanakan meliputi pemberian pendidikan
kesehatan tentang lingkungan yang bersih dan sehat (PHBS) melalui KIM keluarga
binaan, pelatihan dan kerja bakti untuk memodifikasi lingkungan agar menjadi
besrsih dan sehat.
2. Resiko meningkatkan kenakalan remaja b.d kurangnya motivasi masyarakat dalam
melakukan pembinaan remaja. Tujuan jangka panjang yang disusun adalah kenakalan
remaja tidak terjadi dengan tujuan jangka pendek meningkatnya pengetahuan
keluarga tentang remaja dan prilakunya, meningkatnya pengetahuan kelompok
masyarakat/remaja tentang Narkoba dan AIDS, dan terbentuknya wadah kegiatan
remaja. Rencana tindakan meliputi pemberian pendidikan kesehatan tentang tumbuh
kembang remaja pada keluarga binaan, pemberian pendidikan kesehatan tentang
narkoba dan AIDS pada kelompok masyarakat/remaja.
3. Resiko meningkatnya penyakit ISPA pada masyarakat b.d kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang pencegahan penyakit ISPA. Tujuan jangka panjang dari
perencanaan yang disusun adalah tidak terjadi penyakit ISPA akibat lingkungan yang
kurang sehat, dengan ujuan jangka pendek meningkatnya pengetahuan keluarga dan
kelompok masyarakat tentang lingkungan yang sehat, termotivasinya masyarakat
untuk menciptakan lingkungan yang sehat. Perencanaan tindakan yang dilakukan
meliputi pemberian pendidikan kesehatan tentang kesehatan lingkungan, pemberian
leaflet dan pemasangan poster tentang lingkungan yang sehat serta pemberian
motivasi masyarakat untuk kerja bakti di wilayahnya.
4. Resiko meningkatnya kurang gizi pada masyarakat b.d kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang mengolah bahan makanan yang baik dan benar. Tujuan jangka
panjang untuk mengatasi masalah di atas adalah menurunnya angka kurang gizi pada
masyarakat, dan tujuan jangka pendek yang diharapkan adalah meningkatnya
pengetahuan masyarakat tentang pengetahuan kurang gizi pada masyarakat.
Meningkatnya jumlah kader kegiatan penyuluhan gizi pada pasyarakat. Tindakan
yang direncanakan meliputi pemberian pendidikan kesehatan tentang kurang gizi
pada masyarakat melalui KIM Keluarga binaan, pelatihan dan penyegaran kader
tentang kegiatan penyuluhan gizi buruk kepada masyarakat sekitar, supervise kader
setelah pelatihan dan penyegaran kader, penyebaran informasi dengan pemberian
leaflet dan pemasangan poster tentang gizi buruk serta motivasi masyarakat yang
menderita resiko gizi buruk untuk pergi ke puskesmas agar mendapatkan penyuluhan
tentang gizi buruk

Anda mungkin juga menyukai