KULIAH I - P. Arthropoda 2020
KULIAH I - P. Arthropoda 2020
Oleh :
Poedji Hastutiek
Muchammad YUNUS
AGUS SUNARSO
ILMU PENYAKIT ARTHROPODA VETERINER :
ILMU YANG MEMPELAJARI TENTANG INSEKTA
DAN ARACHNIDA YANG BERSIFAT PARASIT
PADA TERNAK DAN HEWAN KESAYANGAN
Capaian pembelajaran MK
• Mahasiswa mampu menentukan penyakit
parasitik pada hewan yang disebabkan oleh
helmin, protozoa, arthropoda dan kepentingan
ektoparasit sebagai vektor, berdasarkan
patogenesis, gejala klinis, perubahan patologi
anatomi dan pemeriksaan laboratorium serta
pengendaliannya (pencegahan dan pengobatan)
pada hewan (ternak, hewan kesayangan dan
wild animal) yang bersifat zoonosis dan non
zoonosis.
Ilmu Penyakit arthropoda
MENENTUKAN PENYAKIT PARASIT BERDASARKAN GEJALA KLINIS,
PATOLOGI ANATOMIS DAN DIAGNOSIS PARASITOLOGIS SERTA
PENGENDALIANNYA PADA HEWAN YANG DISEBABKAN OLEH
ARTHROPODA
(2)
vektor
BIOLOGIS
Cyclodevelopmental
MEKANIK Cyclopropagative
Propagative
Vektor Biologis : Cyclopropagative
Telur bersih
Nimpa Mengisap patogen
INOKULASI
Tabanus sp.
Pinjal
Kontaminasi tinja
Triatoma sp.
Termakan bersama
inang antara
Oribated mite
INANG
LALAT PENGISAP DARAH
Dampak langsung
▪ Stomoxys : 2 – 6 Kg/sapi/tahun , sekitar 30 – 40 USD/sapi/tahun
▪ Tabanids : 10 – 20 Kg/sapi/tahun
▪ Caplak : 20 – 40 Kg/sapi/tahun
VEKTOR
▪ Anaplasmosis
▪ Trypanosomiasis
▪ Penyakit lainnya
DIPTERA
• Fam : Ceratopogonidae
• Genus : Culicoides sp.
SIFAT HAYATI :
* Nocturnal, jantan & betina penghisap darah
* Inang : Unggas dan ternak
* Kepentingan : - Iritasi & vektor penyakit
- Vektor biologis Leucocytozoonosis
- Blue tongue, cacing Nematoda
Bovine epemeral fever dan Akabane.
* Spesies penting : C. arakawai, C. huffi, C. guttifer
** Pengendalian : - Sulit - Net halus + repellen
- Larvasida - Light trap
Lalat disimpan dalam etanol 80% Bercak darah ternak yang berasal
dari abdomen lalat
HASIL ANALISIS
Spesies Lalat
Lokasi Total
S. calcitrans Hippobosca sp H. exiqua
Sumba Timur 2 3 - 5
Pandeglang 17 - 11 28
Total 19 3 11 33
HASIL ANALISIS
SIFAT HAYATI :
* Jantan dan betina penghisap darah
* Meletakkan telur pada feses campur manure
* Inang : ternak, reptil, burung dan manusia
* Waktu aktif : pagi hari
* Kepentingan : - Iritasi, anemia,
- vektor mekanis penyakit Surra, Antrax dan Fowl pox
Mal de Caderas,
- ISA : H. majus
Chrysomya bezziana
Cochliomyia hominivorax
Wohlfahrtia magnifica
Lucilia cuprina
MYIASIS
AGEN PRIMER
• Chrysomya bezziana, Lucilia sericata, Lucilia cuprina,
Cochliomya hominivorax, Wohlfahria magnifica
AGEN SEKUNDER
• Chrysomya megachepala;
• Chrysomya rufifacies;
• Chrysomya varipes;
• Hemypirellia sp;
• Sarcophaga sp
AGEN TERTIER
• Musca domestica
MYIASIS
Lucilia sericata
PETA PENYEBARAN MYIASIS
DI INDONESIA
Kalimantan Sulawesi
Papua Barat
Sumatra
Java Madura
Sumbawa
Lombok
Sumba
West Timor
Myiasis pada ternak Myiasis pada manusia Myiasis pada ternak dan manusia
3 4
PATOGENESIS MYIASIS
(Wardhana, 2011a)
ANATOMI MULUT LARVA
Anatomi larva instar III (L3) Chrysomya bezziana
Cephalic Spine
lobes band
PENGENDALIAN
• Pembuatan attractant - swormlure
• Perancangan trap/jebakan
• Sterile Insect Techique (SIT)
UJI IN VIVO BEBERAPA INSEKTISIDA
Hypoderma
Diagnosa
▪ Melihat luka-luka
▪ Menemukan larva
pada luka
Gejala klinis:
- Hewan menundukkan kepala
- Menggigit bagian luka, digosokkan pada benda keras, luka bagian
belakang hewan berputar
- Luka kotor bercampur tanah, permukaan kering, tepi basah, bila dikuakkan
bintik hitam (stigma larva)
2. Gastrophilus nasalis
Telur rambut intermandibularis
larva 1 dan 2 mulut (gigi dan gusi), jaringan necrose
terbentuk pus, 3-4 masuk lambung bersama makanan
bagian pylorus duodenum (regio glandularis)
3. Gastrophilus haemorrhoidales
Telur bulu pendek dekat mulut/bibir
larva menembus epidesmis bibir menuju bagian
pylorus duodenum dan rectum.
Patogenesis :
- Gangguan akibat migrasi di lidah dan penyumbatan saluran pencernaan
Gejala klinis :
Umum : * Gangguan ketenangan
* Iritasi mukosa bibir dan lidah
* Radang lokal dan penebalan
* Penyumbatan saluran pencernaan
Lalat 2 : * Iritasi intermandibularis
* Mengganggukkan kepala
Lalat 3 : * Iritasi bibir
* Menempelkan moncong