DEFINISI
Penyakit Radang Panggul (Salpingitis, PID, Pelvic Inflammatory Disease) adalah suatu
peradangan pada tuba falopii (saluran menghubungkan indung telur dengan rahim).
Peradangan tuba falopii terutama terjadi pada wanita yang secara seksual aktif.
Resiko terutama ditemukan pada wanita yang memakai IUD.
PENYEBAB
Peradangan biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, dimana bakteri masuk melalui vagina dan
bergerak ke rahim lalu ke tuba falopii.
90-95% kasus PID disebabkan oleh bakteri yang juga menyebabkan terjadinya penyakit menular
seksual (misalnya klamidia, gonore, mikoplasma, stafilokokus, streptokokus).
Infeksi ini jarang terjadi sebelum siklus menstruasi pertama, setelah menopause maupun selama
kehamilan.
Penularan yang utama terjadi melalui hubungan seksual, tetapi bakteri juga bisa masuk ke dalam
tubuh setelah prosedur kebidanan/kandungan (misalnya pemasangan IUD, persalinan,
keguguran, aborsi dan biopsi endometrium).
GEJALA
Gejala biasanya muncul segera setelah siklus menstruasi.
Penderita merasakan nyeri pada perut bagian bawah yang semakin memburuk dan disertai oleh
mual atau muntah.
Biasanya infeksi akan menyumbat tuba falopii. Tuba yang tersumbat bisa membengkak dan terisi
cairan. Sebagai akibatnya bisa terjadi nyeri menahun, perdarahan menstruasi yang tidak teratur
dan kemandulan.
Infeksi bisa menyebar ke struktur di sekitarnya, menyebabkan terbentuknya jaringan parut dan
perlengketan fibrosa yang abnormal diantara organ-organ perut serta menyebabkan nyeri
menahun.
Di dalam tuba, ovarium maupun panggul bisa terbentuk abses (penimbunan nanah).
Jika abses pecah dan nanah masuk ke rongga panggul, gejalanya segera memburuk dan penderita
bisa mengalami syok.
Lebih jauh lagi bisa terjadi penyebaran infeksi ke dalam darah sehingga terjadi sepsis.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Dilakukan pemeriksaan panggul dan perabaan perut.
PENGOBATAN
PID tanpa komplikasi bisa diobati dengan antibiotik dan penderita tidak perlu dirawat.
Jika terjadi komplikasi atau penyebaran infeksi, maka penderita harus dirawat di rumah sakit.
Antibiotik diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah) lalu diberikan per-oral (melalui
mulut).
Jika tidak ada respon terhadap pemberian antibiotik, mungkin perlu dilakukan pembedahan.
Pasangan seksual penderita sebaiknya juga menjalani pengobatan secara bersamaan dan selama
menjalani pengobatan jika melakukan hubungan seksual, pasangan penderita sebaiknya
menggunakan kondom.