KERJA WORKSHOP TEKNIK MESIN DI POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN M.arif fadilah¹ ,Rachmat iriawan² Jurusan Teknik Mesin Alat Berat Politeknik Negeri Balikpapan, Balikpapan Utara, Indonesia.
berdampak baik juga bagi perusahaan Keselamatan dan kesehatan kerja yang menerapkan keselamatan dan (K3) merupakan hal yang luput kesehatan kerja (K3) dengan baik terpisahkan dari sistem ketenaga sesuai UUD no 1 tahun 1970.setiap kerjaan dan sumber daya manusia nya tempat kerja yang selalu mengandung (SDM).K3 tidak hanya penting dalam berbagai faktor bahaya yang dapat keberlangsungan hidup ataupun mempengaruhi kesehatan tenaga kerja meningkatkan jaminan sosial dan atau mahasiswa yang dapat kesejahteraan bagi pekerja dalam menyebabkan timbulnya penyakit industri akan tetapi jauh itu dari K3 akibat kerja ataupun praktik mempunyai dampak yang sangat perkuliahan mesin .gangguan ini dapat positif untuk keberlangsungan berupa gangguan fisik maupun psikis terhadap mahasiswa politeknik. penerapan K3 di lingkungan kerja Pengenalan faktor bahaya pada K3 di workshop teknik mesin Politeknik tempat kerja atau workshop negeri Balikpapan. merupakan dasar pengetahuan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap mahasiswa ,serta dapat dipergunakan II.Rumusan masalah untuk mengadakan upaya-upaya bagaimana cara meningkatkan pengendalian faktor bahaya dalam pengaruh hubungan motivasi praktik rangka pencegahan akibat kecelakaan kerja mahassiswa dengan penarapan kerja saat praktikum berlangsung yang K3 di lingkungan kerja workshop mungkin akan terjadi. teknik mesin Politeknik negeri Balikpapan? Oleh sebab itu ,isu K3 sanga penting sekali melihat penjelasan III. Tujuan Penelitian sebelumnya untuk mahasiswa- Tujuan penelitian adalah untuk mahasiswa teknik mesin ,dibutuhkan mengetahui bagaimana cara untuk kesadaran yang tinggi bagi mereka meningkatkan pengaruh hubungan yang mempunyai resiko bahaya tinggi motivasi praktik kerja mahassiswa saat melakukan praktik kerja.maka dari itu pentingnya K3 bagi semua dengan penarapan K3 di lingkungan stakeholder di workshop karena kerja workshop teknik mesin kecelakaan kerja tidak saja hanya Politeknik negeri Balikpapan menimbulkan korban jiwa maupun materil bagi mahasiswa dan dosen IV. Manfaat penelitian universitas setempatnya tetapi juga 1).bagi mahasiswa adalah sebagai mengganggu proses belajar mengajar manambah wawasan dan praktek di workshop.sebagian besar mahasiswa menyepelekan hal ini yaitu pengatahuan tentang pentingnya resiko kecelakaan kerja saat praktikum penarapan K3 dalam hubungan padahal alat pelindung diri udah motivasi praktik kerja bagi tersedia di workshop inilah pentingnya mahasiswa poltekba kesadaran diri sendiri serta kurangnya 2).mahasiswa dapat melakukan motivasi praktik kerja untuk pelaksanaan kesalamatan meningkatkan hal tersebut di kesehatan kerja di workshop workshop pada saat ini K3 bukan hanya sebagai semata kewajiban teknik mesin dengan baik dan belaka oleh karena itu sudah menjadi benar dengan mamatuhi kebutuhan bagi setiap mahasiswa peraturan tersebut dalam setiap bentuk kegiatan 3).bagi institusi adalah sebagai perkuliahan praktik lainnya.dalam hal bahan masukan dalam penelitian ini bertujuan untuk menerapkan K3 yang baik dan menganalis hubungan motivasi praktik diharapkan dapat meningkatkan kerja pada mahasiswa dengan motivasi praktik kerja bagi perguruan tinggi . Manajemen K3 mahasiswa dalam organisasi yang efektif dapat 4).sebagai sumbangan pemikiran membantu untuk meningkatkan untuk meningkatkan motivasi semangat pekerja dan memungkinkan kerjaa praktik mahasiswa dalam mereka memiliki keyakinan dalam penerapan K3 pengelolaan organisasi. 5.)sebagai bahan rujukan bagi peneliti/imformasi selanjutnya 2).Kesehatan Kerja yang kemudian dapat menjadi merupakan hal penting dan perlu diperhatikan oleh perusahaan terhadap dasar untuk dilakukan penelitian para pekerjanya. Hal tersebut berkaitan tentang hal ini. dikarenakan dengan adanya program kesehatan yang baik akan V.Kajian pustaka menguntungkan para karyawan secara material. kesehatan kerja adalah 1).Keselamatan Kerja jaminan untuk para pekerja pada saat Merupakan sebuah kondisi selamat melakukan pekerjaan di tempat kerja. yang bebas dari resiko kecelakaan saat bekerja serta munculnya kerusakan Menurut Ripton,MuhammadAs’ad, dan Mochamad Reza Hafriansyah dimana mencakup tentang kondisi yang mengutip dari pernyataanWidodo tempat kerja, kondisi mesin, peralatan iswowardojo(2003:3),kesehatan kerja kerja, dan kondisi para pekerja. Maka adalah peningkatan dan memelihara hal tersebut bertujuan untuk mencegah derajat kesehatan tenaga kerja kerusakan mesin yang dapat setinggi-tingginya, baik fisik, mental membahayakan operator (Hasibuan, maupun sosial, mencegah dan 2011). Terjadinya kecelakaan kerja melindungi tenaga kerja terhadap gangguan kesehatan akibat lingkungan dimulai dari disfungsi manajemen kerja dan faktor-faktor lain yang dalam upaya penerapan Kesehatan dan berbahaya, meningkatkan efisiensi Keselamatan Kerja (K3). Ketimpangan kerja dan produktivitas, serta tersebut menjadi penyebab dasar mengusahakan agar masyarakat terjadinya kecelakaan kerja. Dengan lingkungan sekitar perusahaan semakin meningkatnya kasus terhindar dari bahaya pencemaran kecelakaan kerja dan kerugian akibat akibat proses produksi, bahan bangunan, dan sisa produksi. kecelakaan kerja, serta meningkatnya potensi bahaya dalam proses produksi, 3).Motivasi. dibutuhkan pengelolaan K3 secara Motivasi kerja sering digunakan efektif, menyeluruh, dan terintegrasi untuk menyebutkan motivasi dalam dalam manajemen perusahaan/instansi lingkungan kerja. Dalam manajemen sering dipakai untuk menerangkan motivasi yang ada kaitannya dengan Sehingga dapat diartikan bahwa pekerjaan. Kunci untuk memahami motivasi merupakan dorongan yang proses motivasi bergantung pada membuatmahasiswa/karyawan berniat pengertian dan hubungan antara melakukan sesuatu untuk mencapai dorongan, kebutuhan,dan insentiv. tujuan/target tertentu. Motivasi kerja Dalam kehidupan, motivasi memiliki sering digunakan untuk menyebutkan peranan yang sangat penting karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, motivasi dalam lingkungan kerja menyalurkan, dan mendukung perilaku terutama yang berada di workshop manusia, supaya mau bekerja giat dan politekinik negeri Balikpapan . antusias mencapai hasil yang optimal. Sehingga dengan motivasi kerja inilah Pada dasarnya perusahaan/intansi terkait mahasiswa/karyawan dapat bukan saja mengharapkan karyawan/ mahasiwa yang “mampu, cakap, dan menjalankan tugas dan kewajibannya terampil”, tetapi yang terpenting dengan baik. keterampilan untuk mencapai produktivitas yang tinggi.
MaharaniIkaningtyas,Mochammad V.Metode penelitian
Al Musadieq dan Arik Prasetya yang Metode yang digunakan studi mengutip dari pernyataan Robbins (2003) mengemukakan bahwa pustaka studi pustaka, melalui teknik motivasi adalah suatu proses yang ini dilakukan kegiatan penghimpunan berperan iintensitas, arah, serta data, keterangan dan informasi dengan lamanya berlangsung upaya individu sumber pemahaman secara cermat atas kearah pencapaian sasaran tiga, unsur berbagai dokumen, arsip, hasil kunci dalam definisi di atas adalah laporan, buku-buku ilmiah, dan bahan- intensitas, arah dan berlangsung lama, bahan tertulis lainnya yang relevan Ripton,MuhammadAs’ad,d anMochamad Reza Hafriansyah berkaitan dengan judul permasalahan sebagai-mana yang dikutip oleh dalam jurnal yang kami kembangkan. pernyataan Soleh Purnomo (2004 : 36), menyatakan bahwa motivasi adalah daya VI.Hasil & Pembahasan pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk Studi ini menemukan bagaimana menggerakkan kemampuan dalam bentuk cara meningkatkan hubungan motivasi keahlian atau keterampilan, tenaga dan praktik kerja mahasiswa dengan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung penarapan kesalamatan dan kesehatan jawabnya dan menunaikan kewajibannya, kerja(K3) di workshop Teknik mesin dalam rangka pencapaian tujuan dan poltekba yang menemukan bahwa berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya. peran motivasi kerja dalam menggerakkan individu atau sumber daya manusia adalah membuat manusia untuk bertindak 1). sosialisasi kalau dalam K3 sebelum atau berperilaku dalam cara-cara melakukan kegiatan praktek kerja menggerakkan arah tertentu kepada yaitu adanya brefieng safety talk yang tenaga kerja sampai pada tujuan yang berisikan tentang pentingnya pengguna telah ditentukan. Dari hal-hal tersebut Alat pelindung diri(APD) dan kesehatan dan keselamatan kerja dapat memberi tau tentang upaya pengadilan menjadi salah satu motivator,mengapa bahaya saat melakukan praktik kerja begitu karena intitusi ataupun ,dan tak luput juga memberikan kata perusahan harus berpikir bahwa kata semangat yang membuat motivasi kesehatan dan keselamatan kerja kerja semakin meningkat untuk merupakan salah satu faktor yang melakukan Pratik kerja , dapat memotivasi pekerja sehingga 2).diskusi materi pendidikan dan dapat meningkatkan kinerja dan latihan K3 cara ini juga bisa membantu keefektifan pada mahasiswa pada saat dalam hal hubungan motivasi kerja kerja praktik . Kesehatan dan pada penarapan K3 yang baik .dalam keselamatan kerja (K3) tidak hanya hal diskusi ini pastinya yang dipandang sebagai suatu syarat berat melibatkan para dosen yang ahli di yang harus dipenuhi baik dalam bidangnya dan mahasiswa juga turut hubungannya dengan pemerintah, andil agar bisa tercipta jaminan maupun dalam rangka memenuhi kehidupan K3 di workshop unutk syarat standarisasi baik nasional meningkatkn pentingnya kesadaran maupun internasional. Institusi dan dalam kehidupan K3 agar dalam oratik mahasiswa diharapkan mampu itu kerja mahasiswa merasa akan mengelola kesehatan dan keselamatan meningkat motivasi nya dalam praktik kerjanya, dan mengembangkan dengan kerja di dalam workshop sehingga berbagai aktivitas guna meningkatkan terciptanya kenyamanan dalam bekerja motivasi dalam hal praktik kerja dan belajar .Oleh karena itu mahasiswa dan menjadikan salah satu pentingnya keselamatan kerja yang contoh unutk menerapkan keselamatan harus dilaksanakan oleh semua pihak dan kesehatan kerja dalam kehidupan dan stake holder yang ada di intitusi sehari-hari bukan hanya dalam atau workshop menjadikan terciptanya melakukan praktek tetapi setiap saat lingkungan kerja yang aman dan bagi segenap mahasiswa dan institusi . nyaman bagi semua. Cara-caranya ini bisa menjadi solusi dalam meningkat pengaruh hubungan motivasi praktik kerja pada mahasiswa antara lain seperti 3).ergonomic dalam k3 untuk mengesampingkan keluhan para meningkatkan motivasi dalam praktik mahasiswa ataupun dosen yang terkait kerja. Pendekatan ergonomi sendiri dengan penurunan kemampuan merupakan suatu upaya dalam bentuk motivasi dalam melakukan praktik ilmu, teknologi, dan seni yang dapat kerja di workshop. Ergonomi akan menyelaraskan peralatan, mesin, tercapai apabila fisik para mahasiswa pekerjaan, sistem, organisasi, dan berada dalam kondisi yang benar- lingkungan dengan kemampuan dan benar optimal. Setiap pekerja ataupun keterbatasan yang dimiiki oleh mahasiswa akan mencapai kesehatan manusia. Dengan begitu, diharapkan fisik yang benar-benar jika tingkat, akan tercapai sebuah kondisi dan pemberdayaan tenaga yang baik, sikap lingkungan yang sehat, aman, nyaman, tubuh yang baik, serta efisiensi waktu efisien dan produktif, melalui yang disiplin benar-benar diperhatikan pemanfaatan fungsional tubuh manusia oleh mahasiswa ataupun pekerja . Para secara lebih optimal dan maksimal. pekerja/mahasiswa harus mengetahui dan memahami berapa banyak takaran Ergonomik dapat didefinisikan sebagai energi yang meliputi jumlah, kualitas, ilmu pengetahuan yang selera, kebiasaan, dan kemampuan menggabungkan berbagai macam yang diperlukan oleh tubuh untuk informasi seputar keterbatasan melakukan aktivitas praltik kerja manusia, sifat, kemampuan dengan tersebut. Ergonomi dan K3 (Kesehatan tujuan mengefektikan, menyamankan, dan Keselamatan Kerja) adalah dua hal mengefisienkan serta menyehatkan yang saling berkaitan. Keduanya sebuah sistem. Pencapaian manajemen mengarah pada tujuan yang sama, Kesehatan dan Keselamatan Kerja yakni meningkatkan kualitas (K3) sangat tergantung pada faktor kehidupan kerja (quality of working ergonomi yang diperhatikan oleh life). Aspek kualitas kehidupan kerja intitusi setempat Meski demikian, adalah sebuah hal yang penting karena kenyataan di lapangan menunjukkan dapat mempengaruhi kepercayaan dan bahwa kecelakaan kerja masih kerap meningkatkan motivasi dalan praktik terjadi. Melihat realita tersebut, kerja di workshop karena ada rasa seharusnya perusahaan bisa belajar jaminan K3 yang baik dan benar dan dari ungkapan “without ergonomics, pada akhirnya akan berpengaruh pada safety managements is not enough”, praktik kerja di workshop semakin tanpa ergonomi manajemen aman dan nyaman. keselamatan tidaklah cukup. Dengan demikian, mereka tidak akan lagi Keselamatan Kerja berpengaruh tidak lupa juga untuk memastikan langsung terhadap meningkatnya pentingnya penggunaan APD dalm motivasi mahasiswa saat lingkungan kerja workshop terhadap melakukan praktik kerja mahasiswa lainnya agar merasa aman.
. dari Hasil pendapat yang diatas engan VIII).Kesimpulan
mengutip beberapa sumber yang cantumkan bahwa hal tersebut juga kesimpulan yang dari penulisan ini adalah institusi dan mahasiswa sejalan dengan penelitian Rukhyanti harus berpikir bahwa kesehatan dan (2007) juga menyatakan bahwa keselamatan kerja bukanlah sebuah jaminan keselamatan kerja dipandang aturan yang harus di taati dan sebagai salah satu faktor peningkatan dilaksanakan dengan keterpaksaan. motivasi kerja karyawan. Pengaruh Kesehatan dan keselamatan kerja, Keselamatan Kerja yang terdiri dari adalah salah satu faktor motivator, karena kesehatan dan keselamatan Faktor manusia, Faktor materialnya, kerja merupakan salah satu kebutuhan Faktor bahaya dan Faktor yang manusia yang harus dipenuhi. Dengan dihadapi terhadap Motivasi. mengembangkan kesehatan dan keselamatan kerja di lingkungan Untuk hal itu motivasi workshop dan politeknik , dapat diharapkan dapat mempengaruhi memotivasi seluruh mahsiswa atau pun semangat para mahasiswa Apabila untuk bekerja dengan lebih baik dan motivasi tinggi serta didukung oleh meningkatkan kinerjanya. Sehingga kemampuan yang tingg dan minta semangat dari mahsiswa pun akan belajar yang tinggi maka semangat menjadi lebih baik dalam melakukan pembelajaran para mahasiswa dalam hal belajar juga akan meningkat, dan sebaliknya. Hanya yang menjadi permasalahan VIII).Saran adalah jika motivasi tinggi tetapi tanpa didukung oleh kemampuan dan Berdasarkan kesimpulan di atas semangat belajar kerja yang tinggi, yang udah dibahas dalam isi yang maka mahasis atau pekerja tersebut dimukakan, bahwa beberapa saran hanya memiliki minat yang tinggi yang diiharapkan dapat bermanfaat namun memeliki kemampuan bagi institusi dan juga pihak pihak kurang.sebaiknya bila ada mahasiswa lain. Diantaranya yaitu: tersebut sebaiknya mahasiwa yang 1).Kesadaran mahasiswa akan merasa mampu membantuny agar keselamatan kerja harus masalah yang dia hadapin saat ditingkatkan. praktikum kerja cepet teratasi dan 2).mahasiswa harus memeliki Kerja, M., Stres, D. A. N., Pada, K., & kasadaran diri sendiri terhadap Di, P. (n.d.). RUMAH SAKIT penarapan K3 untuk melakukan Latar Belakang Tujuan Tujuan penulisan ini yaitu Metode Hasil pekerjaan yang memilik potensi & Pembahasan Studi ini bahaya. menemukan korelasi yang. 3).untuk institusi dan dosen Masalah, A. L. B. (2013). BAB I diharpakan ikut turut andil dalam PENDAHULUAN A. Latar bersoliasas imeningkatkan Belakang Masalah. penarapan K3 dilingkungan workshop agar mahasiswa saat No Title. (2012). bekerja memiliki motivasi belajar yang tinggi Nugroho,beni setyo .(2008)Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Sebagai 4).para dosen dan stakeholder yang Salah Satu Faktor Motivasi Kerja. terkait diharapakan melakukan pengawasan yang ketat Pengadaan.2020. Mempelajari Konsep terhadapam penerapan system Ergonomik K3 (Kesehatan dan K3 agar mahasiswa yang ada di Keselamatan workshop tidak lalai dalam Kerja).www.pengadaan.web.id/2020/0 menggunakan APD . 8/ergonomik-kerja-adalah.html (diakses tanggal 11 januari 2021 )
IX).DAFTAR PUSTAKA
Suyasa, I. N. G., & Jana, I. W. (2019).
DI RSU BANGLI. 9(1), 1–10.
Ikaningtyas, M., Musadieq, M. Al, &
Prasetya, A. (n.d.). PENGARUH K3 PADA MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN. 1, 63–69.
Kerja, K., & Terhadap, K. (2018).
PENGARUH MOTIVASI , KESEHATAN KERJA , DAN KARYAWAN PT . X DI BUMI SERPONG DAMAI. 1(2), 283– 293.