Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN MOTIVASI PRAKTIK KERJA PADA

MAHASISWA DENGAN PENERAPAN K3 DI LINGKUNGAN


KERJA WORKSHOP TEKNIK MESIN DI POLITEKNIK
NEGERI BALIKPAPAN
M.arif fadilah¹ ,Rachmat iriawan²
Jurusan Teknik Mesin Alat Berat Politeknik Negeri Balikpapan, Balikpapan Utara,
Indonesia.

Email : ariffadilah297@gmail.com¹, rach.irawan123@gmail.com²

ABSTRAK

I.Pendahuluan produktivitas para pekerja dan


berdampak baik juga bagi perusahaan
Keselamatan dan kesehatan kerja yang menerapkan keselamatan dan
(K3) merupakan hal yang luput kesehatan kerja (K3) dengan baik
terpisahkan dari sistem ketenaga sesuai UUD no 1 tahun 1970.setiap
kerjaan dan sumber daya manusia nya tempat kerja yang selalu mengandung
(SDM).K3 tidak hanya penting dalam berbagai faktor bahaya yang dapat
keberlangsungan hidup ataupun mempengaruhi kesehatan tenaga kerja
meningkatkan jaminan sosial dan atau mahasiswa yang dapat
kesejahteraan bagi pekerja dalam menyebabkan timbulnya penyakit
industri akan tetapi jauh itu dari K3 akibat kerja ataupun praktik
mempunyai dampak yang sangat perkuliahan mesin .gangguan ini dapat
positif untuk keberlangsungan berupa gangguan fisik maupun psikis
terhadap mahasiswa politeknik. penerapan K3 di lingkungan kerja
Pengenalan faktor bahaya pada K3 di workshop teknik mesin Politeknik
tempat kerja atau workshop negeri Balikpapan.
merupakan dasar pengetahuan untuk
mengetahui pengaruhnya terhadap
mahasiswa ,serta dapat dipergunakan II.Rumusan masalah
untuk mengadakan upaya-upaya bagaimana cara meningkatkan
pengendalian faktor bahaya dalam pengaruh hubungan motivasi praktik
rangka pencegahan akibat kecelakaan kerja mahassiswa dengan penarapan
kerja saat praktikum berlangsung yang K3 di lingkungan kerja workshop
mungkin akan terjadi. teknik mesin Politeknik negeri
Balikpapan?
Oleh sebab itu ,isu K3 sanga
penting sekali melihat penjelasan III. Tujuan Penelitian
sebelumnya untuk mahasiswa- Tujuan penelitian adalah untuk
mahasiswa teknik mesin ,dibutuhkan mengetahui bagaimana cara untuk
kesadaran yang tinggi bagi mereka meningkatkan pengaruh hubungan
yang mempunyai resiko bahaya tinggi
motivasi praktik kerja mahassiswa
saat melakukan praktik kerja.maka
dari itu pentingnya K3 bagi semua dengan penarapan K3 di lingkungan
stakeholder di workshop karena kerja workshop teknik mesin
kecelakaan kerja tidak saja hanya Politeknik negeri Balikpapan
menimbulkan korban jiwa maupun
materil bagi mahasiswa dan dosen IV. Manfaat penelitian
universitas setempatnya tetapi juga 1).bagi mahasiswa adalah sebagai
mengganggu proses belajar mengajar
manambah wawasan dan
praktek di workshop.sebagian besar
mahasiswa menyepelekan hal ini yaitu pengatahuan tentang pentingnya
resiko kecelakaan kerja saat praktikum penarapan K3 dalam hubungan
padahal alat pelindung diri udah motivasi praktik kerja bagi
tersedia di workshop inilah pentingnya mahasiswa poltekba
kesadaran diri sendiri serta kurangnya 2).mahasiswa dapat melakukan
motivasi praktik kerja untuk pelaksanaan kesalamatan
meningkatkan hal tersebut di
kesehatan kerja di workshop
workshop pada saat ini K3 bukan
hanya sebagai semata kewajiban teknik mesin dengan baik dan
belaka oleh karena itu sudah menjadi benar dengan mamatuhi
kebutuhan bagi setiap mahasiswa peraturan tersebut
dalam setiap bentuk kegiatan 3).bagi institusi adalah sebagai
perkuliahan praktik lainnya.dalam hal bahan masukan dalam
penelitian ini bertujuan untuk menerapkan K3 yang baik dan
menganalis hubungan motivasi praktik
diharapkan dapat meningkatkan
kerja pada mahasiswa dengan
motivasi praktik kerja bagi perguruan tinggi . Manajemen K3
mahasiswa dalam organisasi yang efektif dapat
4).sebagai sumbangan pemikiran membantu untuk meningkatkan
untuk meningkatkan motivasi semangat pekerja dan memungkinkan
kerjaa praktik mahasiswa dalam mereka memiliki keyakinan dalam
penerapan K3 pengelolaan organisasi.
5.)sebagai bahan rujukan bagi
peneliti/imformasi selanjutnya 2).Kesehatan Kerja
yang kemudian dapat menjadi merupakan hal penting dan perlu
diperhatikan oleh perusahaan terhadap
dasar untuk dilakukan penelitian
para pekerjanya. Hal tersebut
berkaitan tentang hal ini. dikarenakan dengan adanya program
kesehatan yang baik akan
V.Kajian pustaka menguntungkan para karyawan secara
material. kesehatan kerja adalah
1).Keselamatan Kerja jaminan untuk para pekerja pada saat
Merupakan sebuah kondisi selamat melakukan pekerjaan di tempat kerja.
yang bebas dari resiko kecelakaan saat
bekerja serta munculnya kerusakan Menurut Ripton,MuhammadAs’ad,
dan Mochamad Reza Hafriansyah
dimana mencakup tentang kondisi
yang mengutip dari pernyataanWidodo
tempat kerja, kondisi mesin, peralatan iswowardojo(2003:3),kesehatan kerja
kerja, dan kondisi para pekerja. Maka adalah peningkatan dan memelihara
hal tersebut bertujuan untuk mencegah derajat kesehatan tenaga kerja
kerusakan mesin yang dapat setinggi-tingginya, baik fisik, mental
membahayakan operator (Hasibuan, maupun sosial, mencegah dan
2011). Terjadinya kecelakaan kerja melindungi tenaga kerja terhadap
gangguan kesehatan akibat lingkungan
dimulai dari disfungsi manajemen
kerja dan faktor-faktor lain yang
dalam upaya penerapan Kesehatan dan berbahaya, meningkatkan efisiensi
Keselamatan Kerja (K3). Ketimpangan kerja dan produktivitas, serta
tersebut menjadi penyebab dasar mengusahakan agar masyarakat
terjadinya kecelakaan kerja. Dengan lingkungan sekitar perusahaan
semakin meningkatnya kasus terhindar dari bahaya pencemaran
kecelakaan kerja dan kerugian akibat akibat proses produksi, bahan
bangunan, dan sisa produksi.
kecelakaan kerja, serta meningkatnya
potensi bahaya dalam proses produksi, 3).Motivasi.
dibutuhkan pengelolaan K3 secara Motivasi kerja sering digunakan
efektif, menyeluruh, dan terintegrasi untuk menyebutkan motivasi dalam
dalam manajemen perusahaan/instansi lingkungan kerja. Dalam manajemen
sering dipakai untuk menerangkan
motivasi yang ada kaitannya dengan Sehingga dapat diartikan bahwa
pekerjaan. Kunci untuk memahami motivasi merupakan dorongan yang
proses motivasi bergantung pada membuatmahasiswa/karyawan berniat
pengertian dan hubungan antara melakukan sesuatu untuk mencapai
dorongan, kebutuhan,dan insentiv. tujuan/target tertentu. Motivasi kerja
Dalam kehidupan, motivasi memiliki
sering digunakan untuk menyebutkan
peranan yang sangat penting karena
motivasi adalah hal yang menyebabkan, motivasi dalam lingkungan kerja
menyalurkan, dan mendukung perilaku terutama yang berada di workshop
manusia, supaya mau bekerja giat dan politekinik negeri Balikpapan .
antusias mencapai hasil yang optimal. Sehingga dengan motivasi kerja inilah
Pada dasarnya perusahaan/intansi terkait mahasiswa/karyawan dapat
bukan saja mengharapkan karyawan/
mahasiwa yang “mampu, cakap, dan menjalankan tugas dan kewajibannya
terampil”, tetapi yang terpenting dengan baik.
keterampilan untuk mencapai
produktivitas yang tinggi.

MaharaniIkaningtyas,Mochammad V.Metode penelitian


Al Musadieq dan Arik Prasetya yang
Metode yang digunakan studi
mengutip dari pernyataan Robbins
(2003) mengemukakan bahwa pustaka studi pustaka, melalui teknik
motivasi adalah suatu proses yang ini dilakukan kegiatan penghimpunan
berperan iintensitas, arah, serta data, keterangan dan informasi dengan
lamanya berlangsung upaya individu sumber pemahaman secara cermat atas
kearah pencapaian sasaran tiga, unsur berbagai dokumen, arsip, hasil
kunci dalam definisi di atas adalah laporan, buku-buku ilmiah, dan bahan-
intensitas, arah dan berlangsung lama,
bahan tertulis lainnya yang relevan
Ripton,MuhammadAs’ad,d
anMochamad Reza Hafriansyah berkaitan dengan judul permasalahan
sebagai-mana yang dikutip oleh dalam jurnal yang kami kembangkan.
pernyataan Soleh Purnomo (2004 : 36),
menyatakan bahwa motivasi adalah daya VI.Hasil & Pembahasan
pendorong yang mengakibatkan seseorang
anggota organisasi mau dan rela untuk Studi ini menemukan bagaimana
menggerakkan kemampuan dalam bentuk cara meningkatkan hubungan motivasi
keahlian atau keterampilan, tenaga dan
praktik kerja mahasiswa dengan
waktunya untuk menyelenggarakan
berbagai kegiatan yang menjadi tanggung penarapan kesalamatan dan kesehatan
jawabnya dan menunaikan kewajibannya, kerja(K3) di workshop Teknik mesin
dalam rangka pencapaian tujuan dan poltekba yang menemukan bahwa
berbagai sasaran organisasi yang telah
ditentukan sebelumnya.
peran motivasi kerja dalam
menggerakkan individu atau sumber
daya manusia adalah
membuat manusia untuk bertindak 1). sosialisasi kalau dalam K3 sebelum
atau berperilaku dalam cara-cara melakukan kegiatan praktek kerja
menggerakkan arah tertentu kepada yaitu adanya brefieng safety talk yang
tenaga kerja sampai pada tujuan yang berisikan tentang pentingnya pengguna
telah ditentukan. Dari hal-hal tersebut Alat pelindung diri(APD) dan
kesehatan dan keselamatan kerja dapat memberi tau tentang upaya pengadilan
menjadi salah satu motivator,mengapa bahaya saat melakukan praktik kerja
begitu karena intitusi ataupun ,dan tak luput juga memberikan kata
perusahan harus berpikir bahwa kata semangat yang membuat motivasi
kesehatan dan keselamatan kerja kerja semakin meningkat untuk
merupakan salah satu faktor yang melakukan Pratik kerja ,
dapat memotivasi pekerja sehingga
2).diskusi materi pendidikan dan
dapat meningkatkan kinerja dan
latihan K3 cara ini juga bisa membantu
keefektifan pada mahasiswa pada saat
dalam hal hubungan motivasi kerja
kerja praktik . Kesehatan dan
pada penarapan K3 yang baik .dalam
keselamatan kerja (K3) tidak hanya
hal diskusi ini pastinya yang
dipandang sebagai suatu syarat berat
melibatkan para dosen yang ahli di
yang harus dipenuhi baik dalam
bidangnya dan mahasiswa juga turut
hubungannya dengan pemerintah,
andil agar bisa tercipta jaminan
maupun dalam rangka memenuhi
kehidupan K3 di workshop unutk
syarat standarisasi baik nasional
meningkatkn pentingnya kesadaran
maupun internasional. Institusi dan dalam kehidupan K3 agar dalam oratik
mahasiswa diharapkan mampu itu kerja mahasiswa merasa akan
mengelola kesehatan dan keselamatan meningkat motivasi nya dalam praktik
kerjanya, dan mengembangkan dengan kerja di dalam workshop sehingga
berbagai aktivitas guna meningkatkan terciptanya kenyamanan dalam bekerja
motivasi dalam hal praktik kerja dan belajar .Oleh karena itu
mahasiswa dan menjadikan salah satu pentingnya keselamatan kerja yang
contoh unutk menerapkan keselamatan harus dilaksanakan oleh semua pihak
dan kesehatan kerja dalam kehidupan dan stake holder yang ada di intitusi
sehari-hari bukan hanya dalam atau workshop menjadikan terciptanya
melakukan praktek tetapi setiap saat lingkungan kerja yang aman dan
bagi segenap mahasiswa dan institusi . nyaman bagi semua.
Cara-caranya ini bisa menjadi solusi
dalam meningkat pengaruh hubungan
motivasi praktik kerja pada mahasiswa
antara lain seperti
3).ergonomic dalam k3 untuk mengesampingkan keluhan para
meningkatkan motivasi dalam praktik mahasiswa ataupun dosen yang terkait
kerja. Pendekatan ergonomi sendiri dengan penurunan kemampuan
merupakan suatu upaya dalam bentuk motivasi dalam melakukan praktik
ilmu, teknologi, dan seni yang dapat kerja di workshop. Ergonomi akan
menyelaraskan peralatan, mesin, tercapai apabila fisik para mahasiswa
pekerjaan, sistem, organisasi, dan berada dalam kondisi yang benar-
lingkungan dengan kemampuan dan benar optimal. Setiap pekerja ataupun
keterbatasan yang dimiiki oleh mahasiswa akan mencapai kesehatan
manusia. Dengan begitu, diharapkan fisik yang benar-benar jika tingkat,
akan tercapai sebuah kondisi dan pemberdayaan tenaga yang baik, sikap
lingkungan yang sehat, aman, nyaman, tubuh yang baik, serta efisiensi waktu
efisien dan produktif, melalui yang disiplin benar-benar diperhatikan
pemanfaatan fungsional tubuh manusia oleh mahasiswa ataupun pekerja . Para
secara lebih optimal dan maksimal. pekerja/mahasiswa harus mengetahui
dan memahami berapa banyak takaran
Ergonomik dapat didefinisikan sebagai energi yang meliputi jumlah, kualitas,
ilmu pengetahuan yang selera, kebiasaan, dan kemampuan
menggabungkan berbagai macam yang diperlukan oleh tubuh untuk
informasi seputar keterbatasan melakukan aktivitas praltik kerja
manusia, sifat, kemampuan dengan tersebut. Ergonomi dan K3 (Kesehatan
tujuan mengefektikan, menyamankan, dan Keselamatan Kerja) adalah dua hal
mengefisienkan serta menyehatkan yang saling berkaitan. Keduanya
sebuah sistem. Pencapaian manajemen mengarah pada tujuan yang sama,
Kesehatan dan Keselamatan Kerja yakni meningkatkan kualitas
(K3) sangat tergantung pada faktor kehidupan kerja (quality of working
ergonomi yang diperhatikan oleh life). Aspek kualitas kehidupan kerja
intitusi setempat Meski demikian, adalah sebuah hal yang penting karena
kenyataan di lapangan menunjukkan dapat mempengaruhi kepercayaan dan
bahwa kecelakaan kerja masih kerap meningkatkan motivasi dalan praktik
terjadi. Melihat realita tersebut, kerja di workshop karena ada rasa
seharusnya perusahaan bisa belajar jaminan K3 yang baik dan benar dan
dari ungkapan “without ergonomics, pada akhirnya akan berpengaruh pada
safety managements is not enough”, praktik kerja di workshop semakin
tanpa ergonomi manajemen aman dan nyaman.
keselamatan tidaklah cukup. Dengan
demikian, mereka tidak akan lagi
Keselamatan Kerja berpengaruh tidak lupa juga untuk memastikan
langsung terhadap meningkatnya pentingnya penggunaan APD dalm
motivasi mahasiswa saat lingkungan kerja workshop terhadap
melakukan praktik kerja mahasiswa lainnya agar merasa aman.

. dari Hasil pendapat yang diatas engan VIII).Kesimpulan


mengutip beberapa sumber yang
cantumkan bahwa hal tersebut juga kesimpulan yang dari penulisan
ini adalah institusi dan mahasiswa
sejalan dengan penelitian Rukhyanti harus berpikir bahwa kesehatan dan
(2007) juga menyatakan bahwa keselamatan kerja bukanlah sebuah
jaminan keselamatan kerja dipandang aturan yang harus di taati dan
sebagai salah satu faktor peningkatan dilaksanakan dengan keterpaksaan.
motivasi kerja karyawan. Pengaruh Kesehatan dan keselamatan kerja,
Keselamatan Kerja yang terdiri dari adalah salah satu faktor motivator,
karena kesehatan dan keselamatan
Faktor manusia, Faktor materialnya,
kerja merupakan salah satu kebutuhan
Faktor bahaya dan Faktor yang manusia yang harus dipenuhi. Dengan
dihadapi terhadap Motivasi. mengembangkan kesehatan dan
keselamatan kerja di lingkungan
Untuk hal itu motivasi workshop dan politeknik , dapat
diharapkan dapat mempengaruhi memotivasi seluruh mahsiswa atau pun
semangat para mahasiswa Apabila untuk bekerja dengan lebih baik dan
motivasi tinggi serta didukung oleh meningkatkan kinerjanya. Sehingga
kemampuan yang tingg dan minta semangat dari mahsiswa pun akan
belajar yang tinggi maka semangat menjadi lebih baik dalam melakukan
pembelajaran
para mahasiswa dalam hal belajar juga
akan meningkat, dan sebaliknya.
Hanya yang menjadi permasalahan VIII).Saran
adalah jika motivasi tinggi tetapi tanpa
didukung oleh kemampuan dan Berdasarkan kesimpulan di atas
semangat belajar kerja yang tinggi, yang udah dibahas dalam isi yang
maka mahasis atau pekerja tersebut dimukakan, bahwa beberapa saran
hanya memiliki minat yang tinggi yang diiharapkan dapat bermanfaat
namun memeliki kemampuan bagi institusi dan juga pihak pihak
kurang.sebaiknya bila ada mahasiswa lain. Diantaranya yaitu:
tersebut sebaiknya mahasiwa yang 1).Kesadaran mahasiswa akan
merasa mampu membantuny agar keselamatan kerja harus
masalah yang dia hadapin saat ditingkatkan.
praktikum kerja cepet teratasi dan
2).mahasiswa harus memeliki Kerja, M., Stres, D. A. N., Pada, K., &
kasadaran diri sendiri terhadap Di, P. (n.d.). RUMAH SAKIT
penarapan K3 untuk melakukan Latar Belakang Tujuan Tujuan
penulisan ini yaitu Metode Hasil
pekerjaan yang memilik potensi
& Pembahasan Studi ini
bahaya. menemukan korelasi yang.
3).untuk institusi dan dosen
Masalah, A. L. B. (2013). BAB I
diharpakan ikut turut andil dalam PENDAHULUAN A. Latar
bersoliasas imeningkatkan Belakang Masalah.
penarapan K3 dilingkungan
workshop agar mahasiswa saat No Title. (2012).
bekerja memiliki motivasi belajar
yang tinggi Nugroho,beni setyo .(2008)Kesehatan
Dan Keselamatan Kerja Sebagai
4).para dosen dan stakeholder yang Salah Satu Faktor Motivasi Kerja.
terkait diharapakan melakukan
pengawasan yang ketat Pengadaan.2020. Mempelajari Konsep
terhadapam penerapan system Ergonomik K3 (Kesehatan dan
K3 agar mahasiswa yang ada di Keselamatan
workshop tidak lalai dalam Kerja).www.pengadaan.web.id/2020/0
menggunakan APD . 8/ergonomik-kerja-adalah.html
(diakses tanggal 11 januari 2021 )

IX).DAFTAR PUSTAKA

Suyasa, I. N. G., & Jana, I. W. (2019).


DI RSU BANGLI. 9(1), 1–10.

Ikaningtyas, M., Musadieq, M. Al, &


Prasetya, A. (n.d.). PENGARUH
K3 PADA MOTIVASI DAN
KINERJA KARYAWAN. 1, 63–69.

Kerja, K., & Terhadap, K. (2018).


PENGARUH MOTIVASI ,
KESEHATAN KERJA , DAN
KARYAWAN PT . X DI BUMI
SERPONG DAMAI. 1(2), 283–
293.

Anda mungkin juga menyukai