Anda di halaman 1dari 8

“PENGARUH INTERNET TERHADAP PRESTASI SISWA”

Di susun oleh:
NAMA : Moh Ganis Nur Fatoni
NIM : 030742158

ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ILMU HUKUM DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS TERBUKA

2019
1.
Langkah-langkah penelitian tersebut selengkapnya adalah sebagai berikut:

1. Memilih masalah.
2. Studi pendahuluan.
3. Merumuskan masalah.
4. Merumuskan anggapan dasar.

4 a. Merumuskan hipotesis.

5. Memilih pendekatan.
6. (a) Menentukan variable dan (b) sumber data.
7. Menentukan dan menyusun instrumen.
8. Mengumpulkan data
9. Analisis data.
10. Menarik kesimpulan.
11. Menulis laporan.

Langkah ke-1 sampai dengan ke-6 mengisis kegiatan pembuatan rancangan penelitian. Langkah
ke-7 sampai dengan ke-10 merupakan pelaksanaan penelitian, dan langkah terakhir sama
dengan pembuatan laporan penelitian.

Langkah 1 : Memilih Masalah

Besar maupun kecil, sedikit maupun banyak, setiap orang mesti memiliki masalah. Hanya
bedanya, ada masalah yang dapat seketika diatasi, tetapi ada pula yang memerlukan
penelitian. Akan tetapi ada masalah penelitian yang tidak dapat dipecahkan melalui penelitian
karena berbagai sebab, antara lain karena tidak tersedia datanya.

Memilih masalah bukanlah pekerjaan yang terlalu mudah terutama,bagi orang-orang yang
belum banyak berpengalaman meneliti. Apabila sudah berpengalaman meneliti, masalah ini
akan timbul dalam bentuk keinginan untuk segera dilaksanakan pemenuhannya.

Langkah 2 : Studi Penduhuluan

Walaupun sudah diperoleh suatu masalah untuk diteliti, sebelum menadakan penelitian yang
sesungguhnya, peneliti mengadakan suatu studi pendahuluan, yaitu menjaga kemungkinan
diteruskannya pekerjaan meneliti. Prof. Dr. Winarno Surachmad menyebutnya sebagai studi
eksploratori[3]. Studi pendahuluan juga dimaksudkan untuk mencari informasi yang
diperlukan oleh peneliti agar masalahnya menjadi lebih jelas kedudukannya.

Langkah 3 : Merumuskan masalah


Apabila telah diperoleh informasi yang cukup dari studi pendahuluan, maka masalah yang akan
diteliti menjadi jelas. Agar penelitian dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, maka peneliti harus
merumuskan masalahnya sehingga jelas dari mana harus memulai, kemana harus pergi dan
dengan apa.[4]

Langkah 4 : Merumuskan Anggapan Dasar

Anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi
sebagai hal-hal yang dipakai untuk tempat berpijak bagi peneliti didalam melaksanakan
penelitiannya. Misalkan kita akan mengadakan penelitian tentang prestasi belajar siswa, kita
mempunya anggapan dasar bahwa prestasi belajar siswa adalah berbeda-beda, tidak seragam.
Jika prestasi belajar ini seragam, maka bukanlah variable yang perlu diteliti.

Langkah 4a : Hipotesa

            Jika anggapan dasar merupakan dasar pikiran yang memungkinkan kita untuk
mengadakan penelitian tentang permasalahan kita, maka hipotesa merupakan kebenaran
sementara yang ditentukan oleh peneliti, tetapi masih harus diteliti, dites, dan diuji pula
kebenarannya. Hipotesis merupakan sesuatu dimana penelitian kita condong kesana, sehingga
ada yang menuntut kegiatan kita.

Langkah 5 : Memilih Pendekatan

            Pendekatan disini maksudnya metode atau cara mengadakan penetlitian seperti halnya :
eksperimen atau non-eksperimen. Tetapi juga menunjukkan jenis atau tipe penelitian yang
diambil, dipandang dari segi tujuan misalnya eksploratif, deskriptif atau historis. Masih ada
lagi pandangan dari subjek penelitiannya, missal populasi atau kasus. Penentuan Pendekatan
ini akan sangat menentukan apa variable atau objek penelitian yanag akan ditatap. dan
sekaligus menentukan subjek penelitian atau sumber dimana kita akan memperoleh data.

Langkah 6 : Menentukan variable dan sumber data

Langkah yang ke-6 ini menjawab pertanyaan:

1. Apa yang akan diteliti?


2. Darimana data diperoleh?

            Kedua pertanyaan tersebut harus didefinisikan dengan jelas supaya dapat ditentukan alat
apa yang akan kita gunakan untuk mengumpulkan datanya. Kedua langkah ini dilakukan
secara bersamaan. Karena begitu peneliti menyebutkan satu macam apa yang aka ditelitinya,
sebaiknya juga menentukan dari mana data untuk variable tersebut harus diperoleh,
disarankan menggunakan matriks.

Langkah 7 : Menentukan dan Menyusun Instrumen

            Setelah peneliti mengetahui pasti ada yang akan diteliti dan dari mana data bisa
diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah menentukan dengan apa data akan dikumpulkan.

            Hal ini sangat bergantung dari jenis data dan dari mana data diperoleh. Contohnya data
tingkah laku siswa tentu hanya dapat  diperoleh dari guru yang bergaul sehari-hari dengan
siswa melalui interview maupun kuosioner.

Langkah 8 : Mengumpulkan Data

            Apabila peneliti sudah menentukan data apa saja yang akan dikumpulkan, dari mana
data diperoleh dan dengan cara apa,  maka dirinya sendiri sudah mengetahui maupun orang
lain yang akan membatu, sudah mengetahui pasti apa yang berikutnya dilakukan.
Mengumpulkan data merupakan pekerjaan yang sukar, karena apabila diperoleh data yang
salah, kesimpulannya pun juga ikut salah sehingga hasil penelitiannya menjadi palsu[5].

Langkah 9 : Analisis Data

            Data mentah yang dikumpulkan oleh para peneliti akan ada gunanya setelah dianalisis.
Analisis dalam penelitian merupakan bagian dalam proses penelitian yang sangat penting,
karena dengan analisa inilah data yang ada akan nampak manfaatnya terutama dengan
memecahkan masalah penelitian dan mencapai tujuan akhir penelitian.

            Tugas menganalisis data tidak seberat mengumpulkan data, baik dari segi tenaga
maupun pertanggung jawabannya. Akan tetapi menganalisis data membutuhkan ketekunan
dan pengertian terhadap jenis data. Jenis data akan menuntut Teknik analisis data. Misalnya
hubungan data nominal tidak dapat dianalisis dengan Teknik korelasi produtct-moment, tetapi
sesuai bila dianalisis dengan teknik chi-kuadrat. Demikian pula dengan jenis data yang
lain[6].

 
Langkah 10 : Menarik Kesimpulan

            Langkah ke-10 sebenarnya sudah bisa dibilang langkah terakhir dalam kegiatan
penelitian. Pekerjaan meneliti telah selesai, sehingga peneliti tinggal mengambil konklusi dari
hasil pengolahan data, dicocokkan dengan hipotesis yang telah dirumuskan. Sesuaikan data
yang terkumpul dengan hipotesis atau dugaan peneliti yang sebelumnya. Disinilah peneliti
bisa merasa lega karena hipotesisnya terbukti, atau kecewa karena tidak terbukti. Yang harus
dimiliki peneliti adalah kejujuran. Dalam menarik suatu kesimpulan penelitian, ia tidak boleh
mendorong atau mengarahkan agar hipotesisnya terbukti. Tidak terbuktinya suatu hipotesis
bukanlah suatu pertanda bahwa apa yang dilakukan oleh peneliti itu salah dan harus
mempunyai tanggung jawab terhadap penelitiannya.

Langkah 11: Menyusun Laporan

            Dalam kehidupan sehari-hari sering kita lihat contoh adanya penemuan-penemuan.


Tetapi ada kalanya penemuan itu bukan dari pekerjaan peneliti. Penemuan itu didapat karena
coba-coba, dan setelah dirasakan manfaatnya lalu langsung digunakan tanpa sempat dituliskan
dalam bentuk laporan.

            Kegiatan penelitian menuntut agar hasilnya disusun, ditulis dalam bentuk laporan
penelitian agar hasilnya diketahui orang lain, serta prosedurnya  pun diketahui orang lain
sehingga dapat mengecek kebenaran pekerjaan penelitian tersebut.

            Di dalam menulis laporan penelitian, kita seperti sedang bercerita. Agar apa yang kita
ceritakan dapat dipahami oleh pembaca, maka harus diperhatikan persyaratan-persyaratan
tertentu. Tentu saja penulisan laporan penelitian, berbeda dengan aturan menulis cerita novel
atau sejarah. Penelitian adalah suatu kerja ilmiah, maka laporan yang dibuat harus mengikuti
aturan-aturan penulisan karya ilmiah[7]. Serta formatnya pun harus sesuai dengan ketentuan
dan ketetapan pada tiap-tiap fakultas ataupun perguruan tinggi masing-masing.

Sumber : https://orienputra.wordpress.com/2017/10/09/langkah-langkah-dalam-melakukan-
penelitian/ diakses pada tanggal 20 Oktober 2019 jam 21.08
2.

Judul penelitian

“Pengaruh Pemanfaatan Internet bagi Prestasi Siswa di SMP N 1 Sawangan”

Bab I Pendahuluan

1. Latar Belakang Masalah

Internet merupakan salah satu bentuk pendidikan masa depan, pendidikan teknologi
pendidikan. Persiapan sumberdaya manusia dengan memberdayakan informasi terutama
dalam menghasilkan tenaga akademik dan alumni kompetitif sangat mendesak
keberadaannya. Melalui inovasi teknologi pendidikan yang berupa peningkatan
keunggulan kualitas sumber daya manusia yang berpotensi, bermoral.

Perkembangan teknologi khususnya internet pada saat ini merupakan salah satu
kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan yang dapat mendukung berbagai kebutuhan
manusia pada umumnya khususnya pada dunia pendidikan. Media internet ini dapat
meningkatkan pemahaman pelajaran pendidikan pada umumnya, dan juga dapat sebagai
penganti guru dalam memberikan tambahan pengetahuan. Dengan memanfaatkan internet
maka secara otomatis kita dapat mengetahui nilai-nilai dan perkembangan pendidikan
sehingga memudahkan siswa untuk mendapatkan informasiinformasi yang dibutuhkan
dalam proses pendidikan.

Pemanfaatan internet dalam pendidikan bersifat umum sangatlah penting dalam


menunjang pencapaian tujuan dari pendidikan itu sendiri, begitu juga dengan siswa
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sawangan Kabupaten Magelang memanfaatkan
internet sebagai media informasi untuk mendapatkan berbagai informasi berupa sejarah,
hukum, dan nilai-nilai pelajaran IPS yang lainnya. Setelah internet kehadiran guru dalam
arti yang sebenarnya akan menjadi suplemen dan komplemen dalam menjadi wakil guru
yang mewakili sumber-sumber yang penting di dunia.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan pada pembeberan masalah, maka penulis
akan merumuskan masalah yang akan di teliti yaitu : Bagaimana Pengaruh Pemanfaatan
Internet Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di
SMP Negeri 1 Sawangan Kabupaten Magelang?
Bab II Landasan Teori dan Kajian Pustaka

1. Hipotesis Penelitian

Ha : Terdapatnya pengaruh pemanfaatan internet terhadap prestasi belajar siswa pada


mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial di SMP Negeri 1 Sawangan Kabupaten
Magelang.

Ho : Tidak Terdapatnya pengaruh pemanfaatan internet terhadap prestasi belajar siswa


pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial di SMP Negeri 1 Sawangan Kabupaten
Magelang.

Bab III Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Kuantitatif data primer

2. Lokasi Penelitian

SMP N 1 Sawangan

3. Populasi dan Sampel


1. populasi

Populasi adalah keseluruhan nilai yang mungkin, hasil pengukuran ataupun perhitungan,
kualitatif ataupun kuantitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota
kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Dalam penelitian
ini yang dijadikan populasi adalah siswa kelas IX sesuai tahun ajaran 2019/2020 yang
berjumlah 182 orang siswa.

2. Sampel

Sampel adalah sebagai bagian dari populasi, sebagai contoh yang di ambil dengan
menggunakan cara Proposional Random Sampling. Karena besarnya jumlah populasi
yang diteliti penulis mengambil 25% dari populasi yang ada

4. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
skunder yang berhubungan dengan penelitian ini. Untuk memperoleh informasi yang
lebih lengkap dan terinci dalam menguji hipotesis maka digunakan beberapa teknik
pengumpulan data informasi yang meliputi angket dan dokumentasi.
5. Metode Analisis Data

Berdasarkan penelitian dan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pemanfaatan


internet terhadap prestasi belajar siswa maka data yang ada akan 25 diolah dan dianalisa
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan teknik analisa regresi linier
dengan Metode Kuadrat Terkecil.

Yˆ = a + bX

Bab IV Penutup

1. Kesimpulan

2. Saran

Anda mungkin juga menyukai