Disusun oleh,
KUSTORO
NPM 20187379123
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Proses Rekrutmen Pegawai Yang Sesuai Manajemen SDM
2. Apa Perbedaan Manajemen Personalia & MSDM
3. Model Analisis Jabatan Apa Yang Cocok Dalam Peningkatan Kualitas SDM
4. Model Pengembangan Apa Yang Cocok Dalam Peningkatan Karier Pegawainya.
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Proses Rekrutmen Pegawai Yang Sesuai Manajemen SDM
2. Mengetahui Perbedaan Manajemen Personalia & MSDM
3. Mengetahui Model Analisis Jabatan Dalam Peningkatan Kualitas SDM
4. Mengetahui Model Cocok Dalam Peningkatan Karier Pegawainya.
BAB II
PEMBAHASAN
D. ANALISIS JABATAN
1. Analisis Jabatan adalah fungsi MSDM yang berusaha “memotret” masing-masing
jabatan dalam organisasi agar diperoleh informasi mengenai aspek-aspek penting
jabatan tersebut, seperti tujuan, tugas dan tanggung jawab, kondisi kerja, kompetensi,
dsb.
2. Analisis jabatan (job analysis) adalah proses sistematis untuk menentukan berbagai
tugas, aktivitas, perilaku, keterampilan, pengetahuan, dan spesifikasi karyawan yang
diperlukan untuk menjalankan suatu pekerjaan (jabatan) dalam suatu organisasi.
(Werther & Davis 1996, Schuler & Jackson 2006).
3. Sedangkan definisi Analisis Jabatan menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Nomor 49 Tahun 2004 tentang Ketentuan Struktur dan Skala Upah
adalah proses metode secara sistematis untuk memperoleh data jabatan, mengolahnya
menjadi informasi jabatan yang dipergunakan untuk berbagai kepentingan program
kelembagaan, ketatalaksanaan dan Manajemen Sumber Daya Manusia.
4. Analisis Jabatan menurut Dessler (1997), adalah merupakan prosedur untuk
menetapkan tugas dan tuntutan keterampilan dari suatu jabatan dan orang seperti apa
yang akan melaksanakan pekerjaan tersebut. Dalam pengertian ini, dessler
menekankan pada dua aspek, yaitu meyangkut isi pekerjaan dan orang yang
melaksanakan pekerjaan.
5. Analisis Jabatan menurut Wikipdia adalah proses atau metode atau dan teknik untuk
memperoleh data jabatan serta mengolahnya menjadi informasi jabatan dan
disajikan untuk kepentingan program kepegawaian serta memberikan umpan balik
bagi sebuah organisasi.
Setelah kita mengetahui tugas dan fungsi BIN sesuai dengan Undang Undang No
17 Tahun 2011, dimana peran dan fungsi sebagai lembaga intelijen yang menjadi mata
dan telinga dan memberikan pelaporan dan analisis sebagai bahan kebijakan Presiden,
tentunya di dalamnya harus diisi oleh anggota/SDM yang unggul dan mumpuni. Untuk
itu dalam pola perekrutan pegawai dalam hal ini dari jalur PNS, terdapat kekhususan
tersendiri, dimana ketika Lembaga lain hanya menerapkan pola seleksi CPNS selayaknya
saja seperti lolos administrasi, lolos pada seleksi CAT BKN berdasarkan hasil ranking
dari passing grade kemudian menunggu SK dari Lembaga yang dilamar, tidak begitu
dengan seleksi CPNS di BIN.
Pada Lembaga BIN, setelah para pelamar CPNS ini dinyatakan lolos oleh
rangkaian Panselnas melalui seleksi yang dilakukan oleh BKN, para pelamar ini
diwajibkan ikut seleksi internal dengan sistem gugur. Ada banyak materi tes yang harus
dilalui, seperti tes samapta, tes kesehatan, tes psikologi, tes mental ideologi dan terakhir
adalah proses rekam jejak si pelamar sebelum mereka melakukan tes pantukhir. Tentunya
ini yang merupakan kekhasan tersendiri bagi lembaga ini. Tuntutan dari Lembaga BIN,
SDM yang nantinya bergabung harus lah individu individu pilihan, tentunya dengan latar
belakang keilmuan yang mumpuni, independen tidak berafilisasi kemanapun dan tidak
memiliki catatan catatan buruk dalam kehidupannya maupun keluarganya, dan tentunya
berjiwa Pancasila dan tidak terpapar paham paham yang negatif.
Setiap lembaga pasti memiliki divisi pengembangan SDM dalam struktur
organisasinya, seperti halnya pada BIN. Pada proses ini Biro SDM BIN merupakan unit
yang paling bertanggung jawab dalam tahap ini. Divisi pengembangan SDM pada
dasarnya memiliki tugas dan tanggung jawab untuk membantu lembaga dalam
mengembangkan kepribadian personal dan keterampilan organisasional mereka, setelah
dinyatakan lolos dalam proses seleksi. Pada tahapan selanjutnya pengembangan SDM
akan dimulai dari proses onboarding, pengadaan kesempatan untuk mengembangkan
keterampilan dengan berbagai pendidikan atau kursus dan seminar, penyediaan tool yang
bisa membantu pekerjaan pegawai dan sebagainya.
Berbicara mengenai tujuan pengembangan SDM, tidak hanya untuk
mengembangkan kemampuan dan keterampilan anggota, melainkan pengembangan SDM
juga bertujuan untuk:
1. Menemukan dan mengeluarkan potensi yang ada pada diri anggota yang mungkin
selama ini masih terpendam untuk tujuan pengembangan personal dan
lembaga/institusi. Mengembangkan budaya institusi dalam aspek hubungan
supervisor-subordinate, kerja sama tim dan kolaborasi antar divisi serta menghadirkan
para profesional berkualitas
2. Memotivasi dan mendorong rasa percaya diri individu guna mengembangkan setiap
anggota sehingga baik institusi dan anggota lainnya dapat mencapai tujuan visi dan
misi secara bersama.
Selanjutnya, Right man at the right place, orang yang tepat ditempatkan di posisi
yang tepat merupakan salah satu hal yang ingin dicapai oleh lembaga untuk tujuan
efisiensi. Untuk itulah, dibutuhkan analisis jabatan atau job analysis yang merupakan
salah satu prosedur penting dalam manajemen sumber daya manusia (MSDM).
Mengingat peranannya yang cukup vital di dalam manajemen lembaga, guna menunjukan
kualifikasi pendidikan, pengalaman kerja, keterampilan teknis, fisik, emosional serta
keahlian pribadi seseorang untuk bisa melakukan pekerjaan dan mengisi posisi yang
dibutuhkan. Digunakannya prosedur job analysis ini bertujuan untuk mendapatkan SDM
yang tepat untuk mengisi posisi sebuah jabatan ataupun pekerjaan yang tepat dan sesuai.
Harus disadari betul bahwa analisis jabatan ini sangat penting apalagi di sebuah lembaga
Negara.
Dengan job analysis ini, pihak lembaga bisa memeriksa apakah sasaran dan
tujuan pekerjaan yang dibebankan ke pegawai yang bersangkutan sudah tercapai atau
belum. Hal ini dikarenakan analisis jabatan juga bisa digunakan untuk membantu
menentukan standar kerja, kriteria evaluasi dan hasil kerja individu. Maka, keseluruhan
kinerja seorang pegawai bisa diukur dan dinilai sesuai dengan dokumentasi pekerjaan
yang tersedia di dalam prosedur job analysis ini. Kemudian, job analysis ini Caranya
dengan melihat perbandingan antara hasil kerja yang diharapkan dengan kenyataan
(aktual) kinerja karyawan. Inilah yang akan menentukan tingkat pelatihan yang perlu
diberikan kepada pegawai tersebut. Tidak jauh berbeda dengan proses rekrutmen, fungsi
dari analisis jabatan ini salah satunya adalah untuk melakukan pengadaan tenaga kerja.
Spesifikasi jabatan ini akan menjadi tolok ukur untuk bagian SDM yang dipergunakan
sebagai pembandingan para calon tenaga kerja. Isi spesifikasi jabatan akan memberikan
dasar pembentukan prosedur seleksi selanjutnya.
Analisis jabatan bisa berfungsi sebagai alat untuk melakukan evaluasi kerja.
Karena di dalamnya berisikan persyaratan serta uraian jabatan. Sehingga bisa dinilai
sebagai dasar untuk menentukan nilai pegawai dalam pemberian kompensansi yang layak
dan juga sebagai penilaian prestasi. Karena, analis jabatan bisa digunakan untuk
menentukan apakah pekerjaan bisa diselesaikan dengan baik. Maka deskripsi jabatan
akan sangat amat membantu untuk pemilihan sasaran pekerjaan. Terakhir, analisis
jabatan bisa digunakan sebagai ajang promosi dan transfer pegawai. Informasi serta data
pegawai yang diperoleh dari analisa jabatan tersebut akan digunaan untuk menentukan
karakteristik apa yang harus dimiliki seseorang yang akan menduduki jabatan tertentu.
Sedangkan hasil dari analisa jabatan tersebut dapat berupa deskripsi jabatan (job
description, atau pertelaan tugas) dan spesifikasi jabatan (job specification). Deskripsi
jabatan adalah sebuah suatu rangkuman tertulis yang menguraikan fungsi, tugas-tugas,
tanggung jawab, wewenang, kondisi kerja dan aspek-aspek pekerjaan tertentu lainnya.
Sedangkan spesifikasi jabatan merupakan uraian tertulis yang menunjukkan siapa yang
akan melakukan pekerjaan itu dan persyaratan apa dan dukungan apa saja yang
diperlukan terutama menyangkut keterampilan, pengetahuan dan kemampuan individu.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
1. Proses rekrutmen dan pembinaan pegawai atau Anggota pada BIN selama ini penulis
menyimpulkan telah sesuai dengan kaidah kaidah Manajemen Sumber Daya Manusia
(MSDM). Dan karena tuntutan peran tugas dan fungsinya, tentunya BIN menerapkan
pola tambahan dan khusus, agar seluruh calon anggota BIN yang nantinya bergabung,
sudah paham dan bisa dengan sigap membawa visi dan misi organisasi secara
profesional.
Internet :
Link : bin@go.id
Referensi dari internet browsing antara tanggal 29 Maret s.d 31 Maret 2020