Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

IMPLEMENTASI KONSEP DEMOKRASI PANCASILA DI INDONESIA

Disusun Oleh :
Nama : Indah Fadillah
NIM : 042599995
Mata Kuliah : PKN

Dosen Pengampu :
Syafreni Putri Tama

FAKULTAS ILMU HUKUM


PROGRAM STUDI HUKUM
UNIVERSITAS TERBUKA BENGKULU

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Alhamdulillah, segala puji bagi ALLAH SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita sehingga kita masih diberikannya
kesehatan jasmani dan rohani. Sholawat serta salam tidak lupa kita curahkan
kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad Saw yang telah membawa kita
dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang bederang dan penuh
dengan teknologi seperti yang kita rasakan saat ini.
Makalah ini telah penulis buat dan susun semaksimal mungkin,
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan dalam pembuatan makalah ini khususnya dosen pengampu yang
telah membimbing dalam menulis makalah sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah dan selesai tepat waktu.
Terlepas dari semua itu penulis menyadari bahwasanya masih banyak
terdapat kekurangan baik penulisan, kalimat, maupun tata bahasanya. Maka
dari itu penulis berharap kepada pembaca agar dapat memberikan kritik dan
saran agar dalam penulisan makalah selanjutnya penulis bisa lebih baik lagi,
dan juga penulis sangat berharap dalam penulisan makalah ini kiranya
pembaca bisa mengambil manfaat dan inspirasi.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan maaf apabila terdapat
kesalahan serta kekurangan.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bengkulu, 24 Mei 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................ i


KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 3


A. Demokrasi ............................................................................................................. 3
B. Demokrasi di Indonesia ................................................................................... 6
C. Implementasi Demokrasi Pancasila Era Reformasi Sebagai
Perwujudan Kedaulatan Rakyat ................................................................... 13

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 18


A. Kesimpulan ........................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Apakah demokrasi itu? Apakah negara ini sudah demokrasi?
Pertanyaan ini selalu menghinggapi bangsa Indonesia ketika kita bicara
istilah demokrasi. Ada pandangan produk dan atribut yang berkaitan
dengan demokrasi sebagai produk luar negeri. Negara Indonesia sendiri
tidak memiliki kejelasan yang tepat tentang demokrasi itu sendiri. Jika
melihat bentuk demokrasi dalam struktur pemerintahan Indonesia dari
level negara, provinsi, kabupaten, hingga kecamatan hampir dapat
dipastikan di level ini demokrasi hanya sampai pada proses pembuatan
kebijakan, sementara jika mencari demokrasi yang berupa ciri khas yang
dapat mewakili bahwa Negara indonesia mempunyai diri demokrasi
tersendiri itu dapat dilihat di level desa. Bagaimana seperti ditulis
almarhum Moh. Hatta bahwa, Di desa-desa sistem yang demokrasi masih
kuat dan hidup sehat sebagai bagian adat istiadat yang hakiki. Dasarnya
adalah pemilikan tanah yang komunal yaitu setiap orang yang merasa
bahwa ia harus bertindak berdasarkan persetujuan bersama. Struktur
demokrasi yang hidup dalam diri bangsa Indonesia harus berdasarkan
demokrasi asli yang berlaku di desa.
Gambaran dari tulisan almarhum ini tidak lain dari pola-pola
demokrasi tradisional yang dilambangkan oleh musyawarah dalam
pencapaian keputusan dan gotong royong dalam pelaksanaan
keputusannya tersebut. Dari gambaran di atas, hal ini pula yang
menginspirasi demokrasi pancasila yang selalu menjadi Kiblat negara kita
dalam menapaki kehidupan berbangsa dan bernegara masih perlu
ditelaah atau dikaji secara lebih dalam lagi. Demokrasi Pancasila adalah
demokrasi yang dihayati oleh bangsa dan negara Indonesia yang dijiwai
dan diintegrasikan oleh nilai-nilai luhur Pancasila yang tidak mungkin

1
terlepas dari rasa kekeluargaan. Akan tetapi yang menjadi pandangan kita
sekarang. Mengapa negara ini seperti mengalami sebuah kesulitan besar
dalam melahirkan demokrasi. Banyak para ahli berpendapat bahwa
demokrasi pancasila itu merupakan salah satu demokrasi yang mampu
menjawab tantangan zaman karena semua kehidupan berkaitan erat
dengan nilai luhur Pancasila.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Demokrasi
1. Pengertian Demokrasi
Secara etimologis, istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani,
demos berarti rakyat dan kratos atau kratein berarti kekuasaan.
Konsep dasar demokrasi dberarti rakyat berkuasa (government of
rule by the people). Istilah demokrasi secara singkat diartikan sebagai
pemerintahan atau kekuasaan dari rakyat oleh rakyat dan untuk
rakyat. Demokrasi sebagai dasar hidup bernegara diartikan bahwa
pada tingkat terakhir rakyat memberikan ketenytuan dalam masalah-
masalah pokok mengenai kehidupannya termasuk dalam menentukan
kehidupan rakyat. Jadi, Negara demokrasi adalah Negara yang
diselenggarakan berdsarkan kehidupan dan kemauan rakyat.
Demokrasi mempunyai arti penting bagi masyarakat yang
menggunakannya, sebab dengan demokrasi, hak masyarakat untuk
menentukan sendiri jalannya organisasi Negara dijamin. Oleh karena
itu, istilah demokrasi selalu memberikan posisi penting bagi rakyat
walaupun secara operasional implikasinnya di berbagai Negara tidak
selalu sama.

2. Perkembangan Demokrasi
Konsep demokrasi semula lahir dari pemikiran mengenai
hubungan Negara dan hukum di Yunani Kuno dan dipraktekkan dalam
kehidupan bernegara antara abad 4 SM- 6 M. pada waktu itu, dilihat
dari pelaksanaannya, demokrasi yang dipraktekkan bersifat langsung(
direct democracy), artinya hak rakyat untuk membuat keputusan-
keputusan politik dijalankan secara langsung oleh seluruh warga
Negara yang bertindak berdasarkan prosedur mayoritas. Di Yunani

3
Kuno, demokrasi hanya berlaku untuk warga Negara yang resmi.
Sedangkan penduduk yang terdiri dari budak, pedagang asing,
perempuan dan anak-anak tidak dapat menikmati hak demokrasi.
Gagasan demokrasi yunani Kuno lenyap Dunia Barat ketika bangsa
Romawi dikalahkan oleh suku Eropa Barat dan Benua Eropa
memasuki abad pertengahan . Walaupun begitu, ada sesuatu yang
penting yang menjadi tonggak baru berkenaan dengan demokrasi
abad pertengahan, yaitu lahirnya Magna Charta. Dari piagam tersebut,
ada dua prinsip dasar: Pertama, kekuasaan Raja harus dibatasi; Kedua,
HAM lebih penting daripada kedaulatan Raja.
Ada dua peristiwa penting yang mendorong timbulnya kembali
demokrasi yang sempat tenggelam pada abad pertengahan, yaitu
terjadinya Raissance dan Reformasi. Raissance adalah aliran yang
menghidupkan kembali minat pada sastra dan budaya Yunani Kuno,
dasarnya adalah kebebasan berpikir dan nertindak bagi manusia
tanpa boleh ada orang lain yang membatasi dengan ikatan-ikatan.
Sedangkan Reformasi yang terjadi adalah revolusi agama yang terjadi
di Eropa Barat abad 16.
Dari dua peristiwa penting di atas, Eropa kemudian masuk ke
dalam Aufklarung (Abad Pemikiran) dan Rasionalisme yang
mendorong mereka untuk memerdekakan pikiran dari batas-batas
yang ditentukan gereja untuk mendasarkan pada pemikiran atau akal
(rasio) yang pada gilirannya kebebasab berpikir ini menimbulkan
lahirnya pikiran tentang kebebasan politik. Dua filsuf besar yaitu John
Locke (Inggris) dan Montesquieu (Perancis) telah menyumbangkan
gagasan mengenai pemerintahan demokrasi.
Menurut John Locke , hak-hak poitik rakyat mencakup hak hidup,
kebebasan dan hak memiliki (live, liberal, property). Sedangkan
Montesquieu menjamin hak-hak politik menurut Trias Politika, yaitu
suatu system pemisahan kekuasaan dalam Negara ke dalam

4
kekuasaan legislative, eksekutif, dan yudikatif yang masing-masing
harus dipegang organisai sendiri yang merdeka. Akibat pemikiran
tentang hak-hak politik rakyat dan pemisahan kekuasaan, muncullah
kembali ide demokrasi.

3. Bentuk-Bentuk Demokrasi
a. Demokrasi Perwakilan Liberal
Prinsip demokrasi ini adalah kebebasan individu sebagai dasar
fundamental dalam pelaksanaan demokrasi. Menurut Held,
demokrasi perwakilan liberal merupakan suatu pembaharuan
kelembagaan pokok untuk mengatasi problema keseimbangan
antara kekuasaan memaksa dan kebebasan. Rakyat harus
diberikan jaminan atas kebebasan individu baik dalam kehidupan
politik, ekonomi, social keagamaan. Konsekuensi dari system dan
prinsip demokrasi ini adalah berkembangnya persaingan bebas
terutama dalam kehidupan ekonomi sehingga mengakibatkan
individu yang tidak mampu menghadapi persaingan tersebut akan
tenggelam. Akibatnya, kekuasaan kapitalislah yang menguasai
kehidupan Negara bahkan berbagai kebijakan dalam Negara.
b. Demokrasi Satu Partai
Demokrasi satu partai umumnya dilaksanakan di Negara-negara
komunis, seperti Rusia, China, Vietnam. Menurut komunis, Negara
post kapitalis tidak akan melahirkan kemiripan apapun dengan
suatu rezim liberal yaitu rezim parlementer. Semua perwakilan
atau agen akan dimasukkan kedalam lingkungan seperangkat
institusi-institusi tunggal yang bertanggung jawab secara
langsung. Partai revolusioner merupakan hal yang esensial karena
partai tersebut merupakan instrument yang dapat menciptakan
landasan bagi sosilisme dan komunisme.

5
B. Demokrasi di Indonesia
1. Pengertian Demokrasi Menurut UUD 1945
a. Seminar Angkatan Darat II (Agustus 1966) Bidang Politik dan
Konstitusional: Demokrasi Indonesia seperti dalam UUD 1945
berarti menegakkan kembali asas-asas Negara hokum dimana
kepastian hokum dirasakan oleh segenap warga Negara, hak asasi
manusia baik dalam aspek kolektif maupun dalam aspek
perseorangan dijamin dan penyalahgunaan kekuasaan dapat
dihindarkan secara institusional. Dalam rangka ini perlu
diusahakn supaya lembaga-lembaga dan tata kerja Orde baru
dilepaskan dari ikatan pribadi dan lebih diperlembagakan. Bidang
Ekonomi Hakekat demokrasi Ekonomi sesuai UUD 1945 berarti
kehidupan yang layak bagi semua warga Negara yang antara lain
mencakup:
1) Pengawasan oleh rakyat terhadap penggunaan kekayaan dan
keuangan Negara.
2) Koperasi
3) Pengakuan atas hak milik perorangan dan kepastian hokum
dalam penggunaannya.
4) Peranan pemerintah yang bersifat pembinaan, penunjuk jalan
serta pelindung.
b. Munas III Persahi: The Rule of Law (Desember 1966) Asas Negara
hokum pancasila mengandung prinsip:
1) Pengakuan dan perlindungan hak asasi yang mengandung
persamaan dalam bidang politik, hokum, social, ekonomi,
cultural dan pendidikan.
2) Peradilan yang bebas dan tidak memihak, tidak terpengaruh
oleh sesuatu kekuasaan lain.
3) Jaminan kepastian hokum dalam semua persoalan.

6
c. Simposium Hak Asasi Manusia (Juni 1967) Persoalan HAM dalam
kehidupan kepartaian harus ditinjau dalam rangka keharusan
untuk mencapai keseimbangan yang wajar diantara 3 hal:
1) Adanya pemerintah yang mempunyai cukup kekuasaan dan
kewibawaan.
2) Adanya kebebasan yang sebesar-besarnya.
3) Perlunya untuk membina suatu rapidly expanding economy
(pengembangan ekonomi secara cepat).

2. Demokrasi Pancasila
a. Pengertian
1) Prof. Dardji Darmodiharjo, S.H. Demokrasi pancasila adalah
Paham demokrasi yang bersumber pada kepribadian dan
falsafah hidup bangsa Indonesia yang perwujudannya seperti
dalam ketentuanketentuan seperti dalam pembukaan UUD.
2) Prof. dr. Drs.Notonagoro, S.H. Demokrasi pancasila adalah
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan yang berketuhanan Yang Maha
Esa, yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab, yang
mempersatukan Indonesia dan yang berkeadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
3) Ensiklopedi Indonesia. Demokrasi pancasila adalah kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan yang berketuhanan Yang Maha
Esa, yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab, yang
mempersatukan Indonesia dan yang berkeadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.

7
b. Aspek-Aspek Demokrasi Pancasila
Berdasarkan pengertian dan Pendapat tentang demokrasi
Pancasila dapat dikemukakan aspek-aspek yang terkandung di
dalamnya.
1) Aspek Material Demokrasi Pancasila harus dijiwai dan
diintegrasikan oleh sila-sila lainnya. Karena itulah, pengertian
demokrasi pancasila tidak hanya merupakan demokrasi
politik tetapi juga demokrasi ekonomi dan sosial.
2) Aspek Formal Mempersoalkan proses dan cara rakyat
menunjuk wakil-wakilnya dalam badanbadan perwakilan
rakyat dan pemerintahan dan bagaimana mengatur
permusyawaratan wakil-wakil rakyat secara bebas, terbuka,
dan jujur untuk mencapai kesepakatan bersama.
3) Aspek Normatif Mengungkapkan seperangkat norma atau
kaidah yang membimbing dan menjadi kriteria pencapaian
tujuan.
4) Aspek Oktatif Mengetengahkan tujuan dan keinginan yang
hendak dicapai.
5) Aspek Organisasi Mempersoalkan organisasi sebagai wadah
pelaksaan demokrasi pancasila di mana wadah tersebut harus
cocok dengan tujuan yang hendak dicapai.
6) Aspek kejiwaan Menjadi semangat para penyelenggara negara
dan semangant para pemimpin pemerintah.

c. Prinsip-Prinsip Demokrasi Pancasila


Adapun Prinsip-prinsip Pancasila:
1) Persamaan bagi seluruh rakyat
2) Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
3) Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral
Tuhan yang maha Esa, diri sendiri, dan orang lain.

8
4) Mewujudkan rasa keadilan social
5) Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat
6) Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan
7) Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional

3. Perkembangan Demokrasi di Indonesia


Dalam sejarah Negara Republik Indonesia, perkembangan
demokrasi telah mengalami pasang surut. Masalah pokok yang
dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah bagaimana meningkatkan
kehidupan ekonomi dan membangun kehidupan social dan politik
yang demokratis dalam masyarakat. Masalah ini berkisar pada
penyusunan suatu system politik dengan kepemimpinan cukup kuat
untuk melaksanakan pembangunan ekonomi serta character and
nation building dengan partisipasi rakyat sekaligus menihindarkan
timbulnya dictator perorangan, partai atau militer. Perkembangan
demokrasi di Indonesia dibagi dalam 4 periode:
a. periode (Masa Demokrasi Parlementer). Demokrasi parlementer
menonjolkan peranan parlementer serta partai-partai. Akibatnya,
persatuan yang digalang selama perjuangan melawan musuh
bersama menjadi kendor dan tidak dapat dibina menjadi kekuatan
konstruktif sesudah kemerdekaan.
b. periode (Masa Demokrasi Terpimpin) Demokrasi terpimpin ini
telah m,enyimpang dari demokrasi konstitusional dan lebih
menampilkan beberapa aspek dari demokrasi rakyat. Masa ini
ditandai dengan dominasi presiden, terbatasnya peran partai
politik, perkembangan pengaruh komunis dan peran ABRI sebagai
unsure social-politik semakin meluas.
c. Periode (Masa Demokrasi Pancasila Era Orde Baru) Demokrasi
pancasila merupakan demokrasi konstitusional yang menonjolkan
system presidensial. Landasan formal periode ini adalah pancasila,

9
UUD 1945 dan Tap MPRS/MPR dalam rangka untuk meluruskan
kembali penyelewengan terhadap UUD 1945 yang terjadi di masa
Demokrasi Terpimpin, dalam perkembangannya, peran presiden
semakin dominant terhadap lembaga-lembaga Negara yang lain.
Melihat praktek demokrasi pada masa ini, nama pancasila hanya
digunakan sebagai legitimasi politik penguasa saat itu sebab
kenyataannya yang dilaksanakan tidaka sesuai dengan nilai-nilai
pancasila.
d. periode sekarang (Masa Demokrasi Pancasila Era Reformasi) Pada
masa ini, peran partai politik kembali menonjol sehingga
demokrasi dapat berkembang. Pelaksanaan demokrasi setelah
Pemilu banyak kebijakan yang tidak mendasarkan pada
kepentingan rakyat, melainkan lebih kearah pembagian kekuasaan
antara presiden dan partai politik dalam DPR. Dengan kata lain,
model demokrasi era reformasi dewasa ini kurang mendasarkan
pada keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia (walfare state).

4. Demokrasi Era Reformasi


Dewasa ini, hamper seluruh warga di dunia mengklaim menjadi
penganut paham demokrasi. Demokrasi dipraktekkan di seluruh
dunia secara berbeda-beda dari satu Negara ke Negara lain. Dalam
suatu Negara yang menganut system demokrasi, demokrasi harus
berdasrkan pada suatu kedaulatan rakyat, artinya kekuasaan Negara
itu dikelola oleh rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat. Hakekat
kekuasaan di tangan rakyat adalah menyangkut baik penyelenggaraan
Negara maupun pemerintahan.
Prinsip demokrasi dalam Negara Indonesia tercantum dalam suatu
Pembukaan UUD 1945 alinea IV yang berbunyi:.maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang- Undang
Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan Negara

10
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar
kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang dipimpin oleh Hikmat
kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Selain tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, prinsip demokrasi
Indonesia juga tercantum dalam Pancasila sila keempat yang
berbunyi: Kerakyatan Yang dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Dasar pelaksanaan demokrasi
Indonesia secara eksplisit tercantum dalam UUD 1945 Pasal 1 ayat (2)
yang berbunyi: Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan
menurut UUD.
Selain itu, juga tercantum dalam Pasal UUD 1945 hasil amandemen
dengan mewujudkan sisitempenentuan kekuasaan pemerintahan
Negara secara langsung dalam memilih presiden dan wakil presiden
Pasal 6A ayat (1). System demokrasi dalam penyelenggaraan Negara
Indonesia diwujudkan dalam penentuan kekuasaan Negara yaitu
dengan menentukan dan memisahkan tentang kekuasaan eksekutif
pasal 4-16, legislative Pasal dan yudikatif Pasal 24 UUD Struktur
Pemerintahan Indonesia Berdasarkan UUD 1945:
1. Demokrasi Indonesia Sebagaiman Dijabarkan dalam UUD 1945.
Secara filosofis, demokrasi Indonesia mendasarkan pada rakyat
sebagai asal mula kekuasaan Negara dan sebagai tujuan kekuasaan
Negara. Rakyat merupakan penjelmaan sifat kodrat manusia
sebagai makhluk individu dan makhluk social. Unsur-unsur Sistem
Pemerintahan yang demokratis:
1) keterlibatan warga Negara dalam pembuatan keputusan politik
2) tingkat persamaan tertentu diantara warga Negara
3) tingkat kebebasan/ kemerdekaan tertentu yang diakui dan
dipakai olaeh warga Negara

11
4) suatu system perwakilan
5) suatu system pemilihan kekuasaan mayoritas
Di dalam kehidupan kenegaraan dengan system demokrasi, ada
Supra Struktur Politik dan Infra Struktur Politik sebagai
komponen pendukung tegaknya demokrasi. Untuk Negaranegara
tertentu masih ditemukan lembaga-lembaga Negara lain seperti
Indonesia. Lembagalembaga Negara/ alat kelengkapan Negara :
1) Majelis Permusyawarakatan Rakyat
2) Dewan Perwakilan Rakyat
3) Presiden
4) Mahkamah agung
5) Badan Pemeriksa Keuangan.

Supra Struktur Politik meliputi:


1) Lembaga Legislatif
2) Lembaga Eksekutif
3) Lembaga Yudikatif Infra

Strukttur Politik meliputi:


1) Partai Politik
2) Golongan
3) Golongan Penekan
4) Alat Komunikasi Politik
5) Tokoh- tokoh Politik Dalam sisitem kenegaraan,

Supra Struktur Politik dan Infra Struktur Politik masing-masing


saling mempengaruhi. Dalam sisitem demokrasi, mekanisme
interaksi antara Supra Struktur Politik dapat dilihat dalam proses
penentuan kebijaksanaan umum atau menetapkan keputusan

12
politik. Keputusan politik itu merupakan input dari Infra Struktur
Politik yang kemudian dijabarkan oleh Supra Struktur Politik.

2. Penjabaran Demokrasi
Menurut UUD 1945 dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia. Hal
ini dapat ditemukan dalam konsep demokrasi sebagaiman
terdapat dalam UUd 1945 sebagai Staatsfundamentalnorm
yaitu.suatu susunan Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat (ayat 2). Selanjutnya, di dalam penjelasan
UUD 1945 tentang sisitem pemerintahan Negara III dijelaskan
Kedaulatan rakyat. Jadi, system demokrasi Indonesia sebagaimana
tercanrum dalam UUD 1945 hanya memuat dasar-dasar nya saja
dan memungkinkan untuk senantiasa dilakukan reformasi sesuai
dengan perkembangan kekuasaan Negara.

C. Implementasi Demokrasi Pancasila Era Reformasi Sebagai


Perwujudan Kedaulatan Rakyat
Salah satu implementasi demokrasi Pancasila sebagai perwujudan
kedaulatan rakyat adalah dengan diadakannya Pemilihan Umum.
Pemilihan Umum atau yang biasa disingkat Pemilu merupakan suatu
ajang aspirasi rakyat sebagai perwujudan dari kedaulatan rakyat. Masalah
Pemilu ditur dalam UUD 1945 tentang Pemilihan Umum Bab VII B Pasal
22E sebagai hasil dari amandemen UUD 1945 ke-3 Tahun 2001 yang
berbunyi:
1. Pemilihan Umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur dan adil setiap lima tahun sekali.
2. Pemilihan Umum diselenggarakan untuk memilih anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil
Presiden, dan Dewan Perwakilan Rakyat daerah.

13
3. Peserta Pemilihan Umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan
Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Partai
Politik.
4. Peserta Pemilihan Umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah adalah perseorangan.
5. Pemilihan Umum diselenggarakan oleh suatu komisi pemilihan umum
yang bersifat nasional, tetap dan mandiri.
6. Ketentuan lebih lanjut tentang Pemilu diatur dengan Undang-Undang.

Undang-Undang tentang Pemilu yang berlaku saat ini adalah UU


No. 12 Tahun 2003 tentang Pemilu untuk anggota DPR, DPD dan DPRD.
Undang-Undang ini merupakan pengganti dari UU No.3 Tahun 1999
tentang Pemilu yang kemudian diganti UU No.4 tahun 2000 karena UU
tersebut dianggap tidak sesuai dengan tuntutan dan perkembangan
zaman. Berdasarkan UU No.12 Tahun 2003, kedaulatan rakyat tidak
sepenuhnya dilaksanakan oleh MPR, melainkan oleh UUD. Tujuan
diselenggaraknnya Pemilu adalah untuk memilih wakil rakyat dan wakil
daerah serta untuk membentuk pemerintahan yang demokratis, kuat dan
memperoleh dukungan rakyat dalam rangka mencapai tujuan nasional
sesuai dengan UUD Pemilu diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum
yang bersifat nasional, tetap dan mandiri. Komisi ini bertanggung jawab
dalam penyelenggaraan Pemilu dan dalam pelaksanannya menyampaikan
laporan kepada Presiden dan DPR. Menurut Pasal 25 UU No.12 tahun
2003, tugas dan wewenang KPU adalah:
1. merencanakan penyelenggaraan KPU
2. menetapkan organisasi dan tata cara semua tahapan pelaksanaan
Pemilu
3. mengkoordinasikan, menyelenggarakan dan mengendalikan semua
tahapan pelaksanaan Pemilu
4. menetapkan peserta pemilu

14
5. menetapkan daerah pemilihan, jumlah kursi, dan calon anggota DPR,
DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kab/Kota
6. menetapkan tanggal,waktu dan tata cara pelaksanaan kampanye dan
pemungutan suara
7. menetapkan hasil pemilu dan mengumumkan calon terpilih anggota
DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kab/Kota
8. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemilu
9. melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur UU.

Dalam Pasal 1 UU No. 12 Tahun 2003 dijelaskan bahwa Pemilu


adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam NKRI yang
berlandaskan Pancasila dan UUD Peserta pemilu adalah parpol untuk
calon anggota legislative dan perseorangan untuk calon anggota DPD
yang telah memenuhi persyaratan sesuai dengan UU No.12 Tahun Sebagai
Negara demokrasi, Indonesia memberikan hak yang sama bagi warganya
untuk memilih dan dipilih dalam pemilu. Menurut pasal 14 UU No.12
Tahun 2003, untuk dapat didaftar sebagai pemilih, pemilih harus
berumur 17 tahun atau sudah kawin, tidak terganggu jiwanya dan tidak
sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah
mempunyai hukum tetap. Sedangkan untuk manjadi calon anggota
DPR,DPD DPRD Provinsi dan DPRD Kab/Kota, syarat-syaratnya adalah
berumur 21 tahun/ lebih, bertakwa kepada Tuhan YME, berdomisili di
wilayah NKRI, cakap berbicara, membaca dan menulis dalam bahasa
Indonesia, berpendidikan serendah-rendahnya SLTP/sederajat, setia
kepada Pncasila, UUD dan cita-cita proklamasi 17 Agustus 1945, bukan
bekas anggota partai komunis termasuk organisasi massanya, bukan
orang yang terlibat dalam G30S/PKI, atau organisasi terlarang lainnya,
tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan pengadilan yang memiliki
hokum tetap, tidak sedang menjalani tindak pidana penjara, sehat jasmani
dan rohani serta terdaftar sebagai pemilih.

15
Berkaitan dengan penyelenggaraan pemilu, DPR beserta Presiden
menyusun UU No. 31 tahun 2002 tentang Parpol. Parpol mempunyai
fungsi sebagai sarana pendidikan politis, sosialisasi. Komunikasi dan
rekuiretmen politik. Tujuan parpol secara umum adalah melaksanakn
cita-cita nasional bangsa Indonesia, mengembangkan kehidupan
demokrasi berdasarkan Pancasila dengan menjunjung tinggi kedaulatan
rakyat dan mewujudkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
Sedangkan tujuan khususnya adalah memperjuangkan cita-citanya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Secara umum, pemilu yang diselenggarakan pada masa Orde Baru
dianggap oleh kebanyakan masyarakat tidak berlangsung secara
demokratis. Berbagai strategi dihalalkan oleh sebuah partai yang
berkuasa pada saat itu untuk terus memenangkan pemilu. Runtuhnya
Orde Baru yang ditandai dengan turunnya Soeharto dari jabatan Presiden,
memberikan angin segar di tengah masyarakat yang sedang haus akan
pendidikan politik dan berhasrat untuk belajar berdemokrasi. Pemilu
1999 merupakan pemilu pertama di indonesia yang dianggap dunia
internasional sebagai yang paling demokratis. Dengan menambahkan
asas jujur dan adil di belakang langsung, umum, bebas, rahasia, pemilu
1999 untuk pertama kalinya diselenggarakan oleh lembaga independen
bernama KPU. Pelaksanaannyapun sangat terbuka di bawah pengawasan
dari berbagai lembaga pengawas independen, baik lokal maupun asing.
Perubahan positif juga terjadi pada susunan dan kedudukan lembaga
legislatif dan eksekutif.
Kini, presiden tidak lagi menjadi mandataris MPR karena Presiden
beserta wakilnya dipilih langsung oleh rakyat sehingga peran lembaga
legislatif hanya sebagai pengawas terhadap pelaksanaan pemerintahan.
Pemilu 2004 dan 2009 menggunakan sisitem yang sama dengan pemilu
sebelumnya yaitu multipartai. Hanya bedanya, pada pemilu 2004 dan
2009 menggunakan dua sisitem sekaligus yaitu sistem distrik untuk

16
anggota DPD dan sisitem proporsional untuk pemilihan anggota DPR.
Walaupun agak ganjil dalam penggunaan dua sisitem secara sekaligus,
tetapi ini merupakan hal yang lumrah bagi sebuah negara yang
masyarakatnya sedang dalam tahap belajar demokrasi.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Demokrasi diartikan sebagai pemerintahan atau kekuasaan dri
rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Istilah demokrasi ini memberikan
posisi penting bagi rakyat sebab dengan demokrasi, hak-hak rakyat untuk
menentukan sendiri jalannya organisasi Negara dijamin. Penerapan
demokrasi di berbagai Negara di dunia memiliki ciri khas dan spesifikasi
masing-masing, lazimnya sangat dipengaruhi oleh ciri khas masyarakat
sebagai rakyat dalam suatu negara. Indonesia sendiri menganut
demokrasi pancasila di mana demokrasi itu dijiwai dan diintegrasikan
oleh nilai-nilai luhur Pancasila sehingga tidak dapat diselewengkan begitu
saja. Implementasi demokrasi pancasila terlihat pada pesta demokrasi
yang diselenggarakan tiap lima tahun sekali. Dengan diadakannya
Pemilihan Umum baik legislatif maupun presiden dan wakil presiden
terutama di era reformasi ini, aspirasi rakyat dan hakhak politik rakyat
dapat disalurkan secara langsung dan benar serta kedaulatan rakyat yang
selama ini hanya ada dalam angan-angan akhirnya dapat terwujud.

B. Saran
Demokrasi menekankan pada kedaulatan rakyat di mana hak-hak
rakyat dihargai dan tidak dibatasi. Dalam sejarah Negara Republik
Indonesia, hampir lebih dari setengah abad indonesia menggunakan
sisitem demokrasi.
Perkembangan demokrasi di Indonesia tidak selalu meningkat
begitu saja, melainkan mengalami pasang surut, mulai dari demokrasi
parlementer pada tahun 1945, demokrasi terpimpin tahun 1959 hingga
akhirnya demokrasi pancasila seperti sekarang ini.

18
Oleh karena itu, untuk masa mendatang model demokrasi
pancasila era reformasi sebaiknya diarahkan pada keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.

19
DAFTAR PUSTAKA

Lasiyo, Wikandaru, & Hastangka. 2020. Pendidikan kewarganegaraan.


Tangerang Selatan-Banten. Universitas Terbuka.

20

Anda mungkin juga menyukai