Anda di halaman 1dari 2

Nama: Silvi lorenza

Nim: 071001900091
Kelas: D
Referensi:
1. https://coaction.id/binary-cycle-geothermal-power-plant/
2. https://theconversation.com/energi-geotermal-di-indonesia-potensi-pemanfaatan-dan-
rencana-ke-depan-112921
Rangkuman teknik eksploitasi panas bumi 13, maret 2021
Energi geotermal dapat dimanfaatkan secara tidak langsung dan langsung. Pemanfaatan
tidak langsung sebagai energi listrik, sedangkan secara langsung dalam wujud pemanfaatan
energi panas untuk berbagai keperluan seperti pemanasan kolam renang, pengeringan hasil
pertanian, perkebunan, pemanasan (penghangatan) budi daya ikan, dan pemanfaatan panas
untuk keperluan yang lain. Pemanfaatan secara langsung ini dapat terus berkembang dan
bervariasi tergantung inovasi yang dibuat.
Pengembangan energi geotermal untuk pemanfaatan langsung di Indonesia dilakukan untuk
agroindustri, proses industri, dan pariwisata. Beberapa contoh pemanfaatan langsung di
negeri: tercatat untuk pemandian air panas, pengeringan kopra, pengeringan teh, budidaya
jamur, budidaya kentang, proses produksi gula aren, dan pengilangan minyak akar wangi
(Astiri). Penggunaan energi geotermal mengeluarkan emisi rendah, karena setelah energi
dimanfaatkan untuk pembangkit listrik atau pemanfaatan secara langsung. Dalam sistem
pembangkit geotermal, fluida yang telah mendingin kemudian direinjeksi ke bawah
permukaan bumi menuju ke reservoir sehingga tidak ada fluida yang dibuang yang
mencemari lingkungan. Dengan demikian, terjadi siklus pemanasan, pemanfaatan, dan
reinjeksi kembali fluida di dalam reservoir.
Umumnya fluida panas bumi yang digunakan untuk pembangkit listrik adalah fluida yang
mempunyai temperatur 2000C, tetapi secara tidak langsung fluida panas bumi temperatur
sedang (100-2000C) juga dapat digunakan untuk pembangkit listrik. Kriteria lain untuk
sumber daya panas bumi sebagai pembangkit listrik, diantaranya:
1. Cadanga yang besar sehingga dapat berproduksi selama 25-30 tahun
2. Fluida yang memiliki pH mendekati netral dan memilik kecenderungan membentuk
scale yang rendah
3. Letak reservoir tidak terlalu dalam, maksimum 3km
4. Lokasi yang mudah diakses
5. Kemungkinan erupsi hidrotermal rendah
Fluida panas bumi sebagai pembangkit listrik
Eksplorasi enegi panas bumi di indonesia pertama dilakukan dikawah kamojang pada
18918-1929, lima sumur eksplorasi dibor. Pada 1972 eksplorasi panas bumi dilanjutkan
setelah tertunda karena perang duni dan sedikitnya pendanaan. Hasil survey menyatakan
terdapat 217 prospek panas bumi diindonesia disepanjang jalur vulkanik yang sebagian
besar adalah siste hidrotermal dengan termperatur tingi 225°c.
Jenis-jenis pembangkit listrik tenaga panas bumi
Sistem yang mengkonversi energi panas dari fluida panas bumi e energi lstrik disebut
geothermal power cycle.
1. Uap dari sumur panas bumi akan dialirkan keturbin untuk mengubah energi panas
menjadi energi gerak yang selanjutnya akan menggerakkan generator peghasil
energi listrik.
2. Fluida dua fasa dari sumur harus terlebh dahulu dipisahkan diseparator sebelum
dialirkan keturbin.
Jenis-jenis sistem pembangkit listrik tenaga panas bumi;
1. Siklus uap kering (direct dry steam)
2. Siklus uap hasil pemisahan(separated steam cycle)
3. Siklus uap hasil penguapan(single phase steam cycle)
4. Sistem uap hasil pemisahan dan penguapan(double flash steam cycle)
5. Siklus uap hasil pemisahan dn penguapan dengan dua turbin terpisah(multi flash
steam)
6. Binary cycle(brine/freon dan brine/isobutane)
7. Combined cycle
8. Hybrid/fossil-geothermal conversion system
Fluida panas bumi untuk sektor non-listrik
1. Pemanas air dengan heat exchanger
2. Pemenas air dengan heat exchanger didalam sumur
3. Pemanas rumah kaca
4. Pemanas tanah
5. Sistem pendingin udara
6. Sistem pengeringan
7. Sistem tambak udang
Energi ini dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan energi listrik dan dapat mengurangi
ketergantungan pada bahan bakar minyak (BBM) sebagai sumber tenaga listrik. Kebijakan
pemanfaatan energi geotermal secara serius akan dapat mengatasi krisis listrik  yang saat
ini sangat menghantui masyarakat Indonesia. Keberadaan area-area prospek geotermal di
Indonesia yang kebanyakan di wilayah pegunungan dan pulau-pulau kecil seperti di
Indonesia timur, memungkinkan pengembangan energi listrik untuk memenuhi kebutuhan
rakyat di daerah terpencil. Untuk mengurangi risiko pengusahaan panas bumi (misalnya
gagal menemukan sumber uap yang memadai) pada tahap eksplorasi, pemerintah
menggulirkan strategi “government drilling alias pengoboran oleh pemerintah”. Melalui
program ini, daerah yang sudah dibor dan ditemukan uap, akan dijadikan Wilayah Kerja
Panas Bumi (WKP) yang siap ditenderkan ke publik. Pemenangnya yang harus mengganti
biaya pengeboran tersebut. Dana ini kemudian dapat digunakan untuk program serupa di
area prospek geotermal yang lain.
Jika rencana bauran energi baru terbarukan itu berhasil, akan jarang terdengar lagi
terjadinya krisis listrik di negeri ini karena sumber energi terbarukan begitu melimpah.

Anda mungkin juga menyukai