Anda di halaman 1dari 13

BAB 1.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam berjalannya kegiatan ekonomi di kehidupan sehari-hari ada

beberapa faktor penggerak kegiatan ekonomi yang dapat mempengaruhi jalannya

kegiatan ekononii,sebagai berikut

l. Kebutuhan ekonomis sifatnya tidak terbatas.

2. Kelangkaan (Scarcity), ketersediaannya terbatas.

3. Pilihan ( AlternatifVOpportunity cost, penggunaan sumberdaya untuk

tujuan tertentu,

4. Konsep ekonomi, dibedakan antara kebutuhan (need) dan keinginan

(want).

Dalam menjalani kehidupannya, manusia membutuhkan berbagai jenis dan

macam barang-barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Manusia sejak

lahir hingga meninggal dunia tidak terlepas dari kebutuhan akan segala

sesuatunya. Untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan diperlukan pengorbanan

untuk mendapatkannya.

Seiring dengan peradaban manusia yang terus berkembang, maka

perekonomian pun terus berkembang karena manusia adalah faktor utama dari

berkelubangnya perekonomian tersebut. Mengapa? Karena manusia adalah pelaku

utama dari perekonomian itu.

Keberadaan koperasi harus mampu memperkuat nilai-nilai jati diri

koperasi dalam kehidupan masyarakat, termasuk di dalamnya meningkatkan daya

dukung koperasi yang berkemampuan dalam menyediakan kesempatan kerja dan

kesempatan berusaha. Koperasi sebagai Soko Guru dan merupakan ujung tombak
perekonomian rakyat diharapkan mampu memiliki daya saing yang sehat.

B. Rumusan Masalah

1. Lapangan Usaha Koperasi Menurut UU No. 25 Tahun 1992

2. Jenis — Jenis Lapangan usaha Koperasi

3. Lapangan Usaha Koperasi

BAB 2

PEMBAHASAN

A. Lapangan Usaha Kopcrasi Menurut UU No. 25 Tahun 1992

Menurut UU No 25 tahun 1992 lapangan usaha koperasi di bagi sebagai

berikut:

1. Usaha Koperasi adalah usaha yang berkaitan dengan kepentingan anggota

untuk meningkatkan usaha dan kesejahteraan anggota.

2. Kelebihan kemampuan pelayanan koperasi dapat digunakan untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat yang bukan anggota koperasi

3. Koperasi menjalankan kegiatan usaha dan tujuan utama disegala bidang

kehidupan ekonomi rakyat

4. Koperasi dapat menghimpun dana dan mengeluarkannya melalui kegiatan

simpan pinjam dari dan untuk anggota koperasi dan koperasi lain dan atau
anggotanya

5. Kegiatan usaha simpan pinjam dapat dilaksanakan sebagai salah satu atau

satu-satunya kegiatan koperasi

6. Pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi diatur lebih

lanjut dengan peraturan pemerintah.

Sesuai dengan pasal-pasal tersebut diatas,maka usaha koperasi secara garis

besar dapat dikelompokkan menjadi dua.

1. Koperasi yang mempunyai satu bidang usaha(single purpose).

Koperasi yang mempunyai satu bidang usaha antara lain Koperasi

Konsumsi, koperasi smpan pinjam, dan koperasi produksi.

2. Koperasi yang mempunyai berbagai macam bidang usaha(multi purpose)

Koperasi seperti ini memiliki beberapa bidang usaha ,misalnya simpan

pinjam, perdagangan,konsumsi,produksi,pendidikan,kesehatan dan lain-

lain. Jadi usaha koperasi ini beraneka ragam. Contoh Koperasi serba usaha

yang populer adalah koperasi Unit Desa(KIJD).

B. Jenis Lapangan Usaha Koperasi

Koperasi merupakan perwujudan yang praktis dari usaha untuk membantu

atau menolong diri sendiri melalui usaha bersama. Pada hakikatnya jenis usaha

koperasi secara garis besar dapat di bagi menjadi :

a. Koperasi Simpan Pinjam (KSP)

KSP adalah koperasi yang memiliki usaha tunggal yaitu menampung

simpanan anggota dan melayani peminjaman. Anggota yang menabung

(menyimpan) akan mendapatkan imbalan jasa dan bagi peminjam dikenakan jasa.

Besarnya jasa bagi penabung dan peminjam ditentukan melalui rapat anggota.Dari

sinilah, kegiatan usaha koperasi dapat dikatakan "dari, oleh, dan untuk anggota."
b. Koperasi Konsumsi

Koperasi konsumsi adalah koperasi yang bidang usahanya menyediakan

kebutuhan sehari-hari anggota. Kebutuhan yang dimaksud misalnya kebutuhan

bahan makanan, pakaian, perabot rurnah tangga.

c. Koperasi Produksi

Koperasi produksi adalah koperasi yang bidang usahanya membuat barang

(memproduksi) dan menjual secara bersama-sama. Anggota koperasi ini pada umumnya sudah memiliki
usaha dan melalui koperasi para anggota mendapatkan

bantuan modal dan pemasaran.

Seiring perkembangan waktu pokok usaha koperasi tersebut mengalami

perkembangan, Sehingga tujuan dan fungsi koperasi kian meluas.Usaha koperasi

tidak hanya terpaku pada satu kegiatan usaha saja melainkan berkembang menjadi

beberapa usaha dalam satu bidang kegiatan.

Dari keterangan tersebut kita dapat menarik kesimpulan bahwa tidak

mudah melakukan penjenisan koperasi. Apabila koperasi menyelenggarakan satu

fungsi disebut koperasi tunggal usaha (single purpose cooperative), sedangkan

koperasi yang menyelenggarakan lebih dari satu fungsi disebut koperasi serba

usaha (multi purpose cooperative). Namun ada beberapa penjenisan koperasi yang

berkembang hingga sekarang, antara lain

1. Jcnis kopcrasi berdasarkan tingkat dan luas dacrah kerja

Ketentuan Pasal 15 UU No. 25 tahun 1992 menyatakan bahwa Koperasi

dapat berbentuk Koperasi Primer atau koperasi Sekunder.Koperasi Sekunder,

menurut penjelasan dari undang-undang tersebut, adalah meliputi semua koperasi

yang didirikan oleh dan beranggotakan Koperasi Primer dan / atau Koperasi

Sekunder.Berdasarkan kesamaan kepentingan dan tujuan efesiannya, Koperasi

Sekunder dapat didirikan oleh koperasi sejenis maupun berbagai jenis atau
tingkatan.

Dalam hal koperasi mendirikan koperasi Sekunder dalam berbagai

tingkatan, seperti yang selama ini dikenal sebagai pusat, Gabungan dan Induk

maka jumlah tingkatan maupun penanamannya diatur sendiri oleh Koperasi yang

bersangkutan.

a. Koperasi Primer

Koperasi primer ialah koperasi yang yang minimal memiliki anggota sebanyak 20

orang perseorangan.

b. Koperasi Sekunder

Adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi serta memiliki

cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi primer. Koperasi

sekunder dapat dibagi menjadi

koperasi pusat - adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi

primer

gabungan koperasi - adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat

induk koperasi - adalah koperasi yang mimmurn anggotanya adalah 3 gabungan

koperasi

2. Jenis Koperasi menurut status keanggotaannya

Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya para produsen barang/jasa

dan memiliki rumah tangga usaha.

Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya para konsumen akhir

atau pemakai barang/jasa yang ditawarkan para pemasok di pasar.

Kedudukan anggota di dalam koperasi dapat berada dalam salah satu status atau

keduanya. Dengan demikian pengelompokkan koperasi menurut status anggotanya

berkaitan erat dengan pengelompokan koperasi menurut fungsinya.


3. Berdasarkan pcndckatan scjarah timbulnya kopcrasi maka

dikenal koperasi sebagai berikut :

o Koperasi Konsumsi

o Koperasi kredit

o Koperasi produksi

4. Berdasarkan pendekatan menurut lapangan usaha atau tempat

tinggal para anggota, maka dikenal beberapa jenis koperasi

antara lain :

1. Koperasi Desa adalah adalah koperasi yang anggota-anggotanya terdiri

dari penduduk desa yang mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama

dalam koperasi dan menjalankan aneka usaha dalam suatu lingkungan

tertentu. Untuk suatu daerah kerja tingkat desa, sebaiknya hanya ada satu

koperasi desa yang tidak hanya menjalankan kegiatan usaha bersifat single

purpose tetapi juga kegiatan usaha yang bersifat multi purpose (serba

usaha) untuk mencukupi kebutuhan para anggotanya dalam satu

lingkungan tertentu.

2. Koperasi Unit Desa (KUD) adalah Koperasi unit desa ini berdasar

Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 4 Tahun 1973, adalah

merupakan bentuk antara dari Badan Usaha Unit Desa (BUUD) sebagau

suatu lembaga ekonomi berbentuk koperasi, yang dalam

perkembangannya kemudian dilebur atau disatukan menjadi satu KIJD.

Dengan keluarnya Instruksi Presiden RI No. 2 Tahun1978, KUD bukan

lagi merupakan bentuk antara dari BUUD tetapi telah menjadi organisasi

ekonomi yang merupakan wadah bagi pengembangan berbagai kegiatan

masyarakat pedesaan itu sendiri serta memberikan pelayanan dan


masyarakat pedesaan.

3. Koperasi konsumsi adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari tiap-tiap

orang yang mempunyai kepentingan langsung dalam lapangan konsumsi.

koperasi jenis ini bisanya menjalankan usaha untuk mencukupi kebutuhan

sehari-hari para anggotanya dan masyarakat sekitarnya.

4. Koperasi pertanian (Koperta) adalah Koperta adalah koperasi yang

anggotanya terdiri dari para petani pemilik tanah, atau buruh tani dan

orang yang berkepenringan serta bermata penaharian yang berhubungan

dengan usaha-usaha pertanian.

5. Koperasi Peternakan adalah adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari

peternak, pengusaha peternakan yang bekepentingan serta bermata

pencaharian yang berhubungan dengan soal-soal pertanian.

6. koperasi Perikanan adalah adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari

para peternak ikan, pengusaha perikanan dan sebaginya yang

berkepentingan dengan mata pencaharian soal-soal perikanan.

7. Koperasi kerajianan atau Koperasi Industri Koperasi Kerajinan atau

koperasi industry adalah anggotanya terdiri dari para pengusaha

kerajinan/industri dan buruh yang berkepentingan serta mata

pencahariannya langsung berhubungan denan kerajinan atau industry.

8. Koperasi Simpan-Pinjam adalah Adalah koperasi yang anggotanya terdiri

dari orang-orang yang mempunyai lepentingan langsung dalam soal-soal

dalam perkreditan atau simpan pinjam.

5. Menurut lapangan usahanya, koperasi dibedakan menjadi berikut

ini:

I ) Koperasi Ekstraktif
Koperasi ekstraktif adalah koperasi yang melakukan usaha dengan

menggali atau memanfaatkan sumber-sumber alam secara langsung tanpa atau

dengan sedikit mengubah bentuk dan sifat-sifat sumber alam tersebut.Contohnya,

koperasi yang melakukan usaha pendulangan emas, usaha pengumpul batu kali.

2) Koperasi Pertanian

Koperasi pertanian adalah koperasi yang melakukan usaha berkaitan

dengan komoditi pertanian tertentu.Koperasi pertanian ini biasanya beranggotakan

para petani maupun buruh tani dan lainnya yang mempunyai sangkut paut dengan

usaha pertanian. Contohnya, koperasi karets koperasi tembakau, koperasi cengkih.

3) Koperasi Peternakan

Koperasi peternakan adalah koperasi yang berhubungan dengan

peternakan tertentu.Koperasi peternakan biasanya beranggotakan para pemilik

ternak dan para pekerja yang berkaitan secara langsung dengan usaha peternakan.

Contohnya, koperasi susu (dari sapi perah), koperasi unggas.

4) Koperasi Industri dan Kerajinan

Koperasi industri dan kerajinan adalah koperasi yang melakukan usaha di

bidang industri atau kerajinan tertentu yang kegiatannya berkaitan dengan usaha

pengadaan bahan baku menjadi barang jadi maupun barang setengah jadi, dan

usaha pemasaran hasil produksi. Contohnya, koperasi batik, koperasi kulit.

5) Koperasi Jasa

Koperasi j asa adalah koperasi yang mengkhususkan usahanya dalam

menyediakanjasa tertentu.Contohnya, koperasijasa angkutan, koperasi jasa audit.

6. Koperasi berdasarkan keanggotaannya. Koperasi jenis ini dibagi menjadi :

a. Koperasi Unit Desa (KUD)

yaitu koperasi yang anggotanya masyarakat pedesaan, Kegiatan yang


dilakukan oleh KUD misalnya menyediakan pupuk, Obat pemberantas hama

tanaman, benih, alat pertanian, dan memberi penyuluhan teknis pertanian.

b. Koperasi Pegawai Republik Indcnesia (KPRI)

anggotanya dari koperasi ini yaitu pegawai negeri tujuannya untuk

meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri.

c. Koperasi Sekolah

kegiatan dari koperasi ini yaitu menyediakan kebutuhan warga sekolah. 3

Koperasi ini dapat digunakan sebagai media pendidikan bagi siswa antara

lain untuk berorganisasi, kepemimpinan, tanggung jawab, dan kejujuran.

Berdasarkan keanggotaannya bukan hanya 3 jenis saja tetapi masih banyak lagi

jenisnya.Misalnya saja koperasi yang anggotanya para pelayan dinamakan

Koperasi Nelayan, Koperasi ABRI, dan lain sebagainya.

C. Lapangan Usaha Koperasi

Badan usaha atau perusahaan adalah suatu organisasi yang

mengkombinasikan & mengkoordinasikan sumbersumber daya untuk tujuan

memproduksi & menghasilkan barang atau jasa.

Koperasi sebagai badan usaha maka

Tunduk pada kaidah & prinsip ekonomi yang berlaku

Mampu menghasilkan keuntungan & mengembangkan org.&usahanya

Anggota sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa

Memerlukan sistem manajemen usaha (keuangan,teknik,organisasi&

informasi)

Tujuan perusahaan koperasi

Berorientasi pada profit oriented & benefit oriented

Landasan operasinal didasarkan pada pelayanan (service at a cost)


Memajukan kesejahteraan anggota adalah prioritas utama

Usaha Langsung Berkaitan Dengan Kepentingan anggota

Bagi koperasi produksi yang bertugas menjualkan barang produksi para

anggotanya.Hasil usaha dapat diperoleh apabila pembayaran yang diserahkan

kepada anggota atas barang yang dipasarkan koperasi lebih rendah daripada hasil

penjualan barang tesebut kepada pihak ketiga. Bagi koperasi konsumsi hasil usaha

dapat berbentuk apabila pembayaran yang dilakukan koperasi kepada pihak ketiga

(penjual barang) ditambah biaya-biaya, lebih rendah daripada harga yang

dibayarkan anggota kepada koperasi.dari kedua keadaan diatas akan menghasilkan suatu kelebihan
yang biasa disebut sisa hasil usaha. Biasanya sisa hasil usaha ini dibagi-bagi menurut beberapa tujuan.
Misalnya untuk cadangan, dibagikan

kepada anggota, untuk dana pembangunan daerah, usaha social dan sebagainya.

Cara lain untuk mendapatkan tambahan modal dari hasil usaha adalah apa yang

disebut dana berputar. Dana berputar merupakan salah satu cara untuk

mengumpulkan modal yang berasal dari anggota melalui hasil usaha koperasi

sendiri.

Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh koperasi dengan

mengumpulkan dana berputar antara lain

l) Meningkatkan kepercayaan terhadap kemampuan sendiri , dan selanjutnya

akan selalu berusaha menolong dirinya sendiri apabila mendapat kesulitan,

tidak menggantungkan diri pada orang lain.

2) Mempererat hubungan anggota dengan koperasi, masing-masing anggota

memasukkan modalnya sesuai dengan transaksi yang mereka lakukan

dengan koperasi.oleh karena itu mereka akan lebih hati-hati dalam

mengelola koperasi, sebab didalam koperasi tersimpan sebagian dari

kekayaannya.
3) Mempertinggi rasa kegotong royongan antar anggota, karena modal

koperasi dikumpulkan dari anggota, maka besarnya modal yang terkumpul

sangat tergantung pada aktivitas anggota. Dengan demikian apabila ada

anggota yang kurang giat meningkatkan produksim, anggota yang lain akan

mendorongnya.

4) Dengan semakin kuatnya modal koperasi akan mempertinggi kepercayaan pihak lain yang
berhubungan dengan koperasi.

Koperasi Juga Melayani Bukan anggota

Adakalanya koperasi sudah dapat mengumpulkan dana dari para

anggotanya pada awal berdirinya koperasi, tetapi merasa belum cukup untuk

menjalankan usahanya. Lebih-lebih bila uang dari anggota belum terkumpul

semuanya.Dalam keadaan semacam itu koperasi sering memilih pinjaman sebagai

sumber modalnya.Begitu pula yang dilakukan oleh koperasi yang sudah berjalan,

tatapi modalnya dirasa masih sangat terbatas, tidak jarang koperasi mencari

pinjaman.

Salah satu contoh cara koperasi untuk merangkul dana dari bukan anggota

adalah dengan system kredit simpan pinjam, dimana koperasi memperoleh

keuntungan akan bunga pinjaman yang diberikan kepada bukan anggota, yang

hasilnya digunakan sepenuhnya untuk kesejahteraan anggota sesuai dengan yang

telah digariskan dalam anggaran dasar dan anggarana rumah tangga koperasi.

Untuk mencapai suatu kegeiatan usaha yang efisien dalam kegiatan usaha

koperasi harus di perhatikan pedoman-pedoman sebagai berikut :

I Brusaha dengan ongkos yang sehemat-hematnya

2. Perencanaan usaha

3. Usaha itu harus meningkatkan produktivitas

4. Usaha koperasi itu harus ada gambaran yang jelas tentang jaminan untuk
pemasarannya serta kemantapan harga yang memungkinkan, hasil dapat

dijual dengan memberikan keuntungan yang sebaik-baiknya.

Di samping pedoman-pedoman bekerja dalam usaha koperasi seperti yang telah di sebutkan di atas
maka dalam kegiatan usahanya koperasi sendiri akan melakukan kerja sama antara mereka sendiri.
Kerjasama antara koperasi tersebut

dapat dilakukan dengan dua cara :

I. Kerjasama usaha secara vertical

kerja sama ini dimulai dengan kerjasama beberapa koperasi primer

dengan imbingan koperasi pusat, dan seterusnya sampai tingkat yang lebih tinggi

2. Kerjasama secara horizontal

lalah bekerja sama yang dilakukan antara organisasi yang berbeda-beda

bidang usahanya. Kerjasama ini memperkuat jaringan usaha antar koperasi.

Kerja sama ini akan memberikan keuntungan-keuntungan sebagai berikut.

a. Peningkatan kemampuan tawar (bargaining power) mereka terhadap pihak

ketiga.

b. Menjamin kontinuitas pemasukan bahan baku.

c. Biaya dapat ditekan jauh lebih rendah karena dapat beroperasi secara

besar-besaran (economic of scale).

d. Bila kerja sama dilakukan oleh koperasi tingkat di atasnya dan bidang

usahanya dapat mengadakan integrasi verikal, maka akan dapat

menurunkan biaya transaksi (transaction cost).

e. Bila kerja sama dilakukan secara horizontal (antarkoperasi yang

setingkat), maka akan meningkat kemampuan bersaing mereka terhadap

pihak ketiga.

Kerja sama di bidang usaha antar koperasi dapat dilakukan dalam dua

cara, yaitu sebagai berikut.


o Dengan membentuk organisasi baru yang berbadan hokum

o Dalam bentuk proyek atau kemitraan usaha tanpa membentuk organisasi baru

yang berbadan hukum.

Anda mungkin juga menyukai