bergerak. Sistem otot pada vertebrata dikontrol oleh sistem saraf, walaupun beberapa otot
(seperti otot jantung) dapat bergerak secara otonom. Manusia sendiri memiliki sekitar 650 jenis
otot rangka.
Daftar isi
1 Jenis-jenis Otot
o 1.1 Otot Kerangka/Otot Lurik
o 1.2 Otot Polos
o 1.3 Otot Jantung
2 Referensi
Jenis-jenis Otot
Otot ada tiga macam, yaitu otot lurik/otot kerangka, otot polos, dan otot jantung.
Otot kerangka adalah otot yang melekat pada kerangka. Bagian tubuh kita yang berdaging
merupakan otot kerangka. Otot ini disebut juga otot lurik, karena jika dilihat dari samping,
serabut otot ini memperlihatkan suatu pola serat melintang atau bergaris. Irisan melintang otot ini
memperlihatkan beribu-ribu serabut otot. Serabut-serabut itu tersusun dalam berkas-berkas yang
sejajar, dan terikat sesamanya oleh jaringan penyambung yang dilalui oleh pembuluh darah dan
saraf. Ukuran diameter otot ini 50 mikron dengan panjang 2,5 cm.[1] Kontraksi otot rangka cepat,
kuat, dan disadari. Setiap serabut otot dibungkus oleh endomisium, kumpulan berkas-berkas
serabut dibungkus oleh fasia propia/perimisium, sedangkan otot (daging) dibungkus oleh selaput
fasia super fisalis/epimisium. Endomisium, perimisium, dan epimisium bergabung membentuk
urat (tendon) yang melekatkan otot pada tulang
Otot Polos
Sel otot polos memiliki bentuk memanjang dengan kedua ujungnya yang runcing dan nukleus
terletak di tengah sel otot. Serat miofibril pada otot polos bersifat homogen dan lebih kecil dari
serabut otot lurik. Otot polos terdapat pada dinding pembuluh darah, dinding saluran pencernaan,
paru-paru, dan ovarium. Otot ini bersifat lambat bereaksi dalam menerima rangsang, tetapi tahan
terhadap kelelahan, dan bekerja di bawah pengaruh saraf tak sadar.[2]
Otot Jantung
Otot jantung dijumpai hanya pada dinding jantung. Struktur otot jantung menyerupai otot lurik,
tetapi nukleus terletak di tengah sel dan memiliki percabangan. Setiap percabangan pada otot
jantung terdapat jaringan pengikat yang disebut discus interkalaris. Otot jantung bekerja di
bawah pengaruh saraf tidak sadar, cepat bereaksi terhadap rangsangan, dan tahan terhadap
kelelahan.
Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi seperti untuk alat gerak, menyimpan
glikogen dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot polos, otot jantung dan otot rangka. Otot
merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan rambut setelah
mendapat rangsangan. Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu :
Jenis otot
1. otot lurik
Nama lain: otot rangka, otot serat lintang (musculus striated) atau otot involunter
Struktur : serabut panjang, berwarna/lurik dengan garis terang dan gelap, memiliki inti
dalam jumlah banyak dan terletak dipinggir
Kontraksi: menurut kehendak kita (dibawah kendali sistem syaraf pusat), gerakan cepat,
kuat, mudah lelah dan tidak beraturan
Struktur anatomi dari otot rangka
2. Otot Polos
Nama lain : otot alat-alat dalam / visceral / musculus nonstriated / otot involunter
Struktur : bentuk serabut panjang seperti kumparan, dengan ujung runcing, dengan inti
berjumlah satu terletak dibagiann tengah.
Kontraksi : tidak menurut kehendak atau diluar kendali sistem saraf pusat, gerakan
lambat, ritmis dan tidak mudah lelah.
3. otot jantung
Otot tubuh membantu seorang individu untuk berdiri tegak, berjalan, bergerak, membungkuk dan
mengambil benda. Mereka membantu dalam pernapasan, sirkulasi darah dan fungsi organ
internal lainnya. Sistem otot terdiri dari berbagai organ dan jaringan otot. Masing-masing organ-
organ ini dan jaringan otot memiliki tugas khusus dalam fungsi tubuh.
1. Pergerakan
Advertisement
Otot rangka masing-masing membantu dalam gerakan sadar di setiap bagian tubuh manusia.
Kontraksi aktif otot-otot ini terjadi dengan mengeluarkan energi, yang menciptakan kekuatan
yang menggerakkan bagian tubuh. Untuk mengatakan itu berbeda, otot dapat dianggap sebagai
motorik tubuh, yang mengubah energi kimia dalam makanan ini menjadi kerja mekanik.
3. Produksi Panas
Seperti telah disebutkan, kontraksi aktif otot membutuhkan energi. Oleh karena itu, otot
menggunakan sejumlah besar energi total tubuh. Karena tingkat metabolisme tubuh meningkat,
menghasilkan sejumlah besar panas dalam tubuh. Fitur otot ini memegang kepentingan khusus
bagi individu yang tinggal di daerah beriklim dingin.
4. Sirkulasi
Otot jantung bertanggung jawab untuk memaksa darah keluar dari jantung dan memompa ke seluruh
tubuh manusia. Darah yang terus bergerak dengan gerakan memompa jantung secara reguler, sehingga
memasok nutrisi ke setiap jaringan tubuh manusia dan juga menghapus produk limbah.
5. Mendorong Pencernaan
Organ sistem pencernaan manusia seperti kerongkongan, lambung dan usus dilapisi oleh otot polos.
Otot-otot ini berkontraksi dan membantu sistem pencernaan untuk mencerna makanan.Jenis Otot
Seperti telah disebutkan, ada berbagai jenis otot yang ada dalam tubuh, masing-masing dengan fungsi
dan struktur tertentu. Berbagai jenis otot dijelaskan sebagai berikut:
Semua otot terdiri bahan dari jenis yang sama – semacam sebuah
jaringan elastis, mirip dengan apa yang terbuat dari karet gelang. Setiap
otot terdiri dari ribuan serat kecil. Ada tiga jenis otot dalam sistem otot
manusia: otot rangka, otot jantung, dan otot polos. Plus, otot-otot wajah
dan lidah adalah dari jenis yang unik.
Advertisement
Otot Skeletal/rangka: Ini adalah jenis otot sadar. Ini berarti bahwa
mereka dapat dikendalikan oleh Anda. Misalnya, Anda tidak dapat
mengambil kegiatan secangkir kopi dengan tangan Anda kecuali jika
Anda ingin tangan Anda untuk melakukannya. Mereka disebut kadang-
kadang otot lurik, karena bahan berserat gelap dan terang membuat
mereka tampak bergaris. Ini juga dikenal sebagai sistem
muskuloskeletal, atau kombinasi dari otot-otot dan tulang-tulang yang
membentuk kerangka.
Otot Jantung: Jantung terdiri dari otot jantung, yang juga disebut sebagai
miokardium. Otot-otot ini tebal dan kontraksi dalam rangka untuk
memompa keluar darah dan kemudian rileks untuk memungkinkan lebih
banyak darah masuk. otot jantung adalah otot tak sadar, atau jenis yang
bekerja tanpa kemauan Anda. Tipe khusus dari sel-sel di otot jantung,
yang disebut alat pacu jantung, membantu dalam mengendalikan detak
jantung.
Otot Polos: Ini adalah otot tak sadar dari sistem otot manusia, dan
mereka umumnya terjadi pada lapisan atau lembaran, dengan satu
lapisan otot di belakang lain. Otot-otot ini tidak berada di bawah kendali
Anda. Otak dan tubuh mengontrol otot-otot dalam melakukan fungsinya
tanpa kemauan sadar dari pihak Anda.
Otot polos dan otot lurik dapat dengan mudah dibedakan dari satu sama
lain dalam berbagai cara, termasuk penampilan. Misalnya, otot polos
adalah uni-nukleus dan berisi sarkomer (unit fungsional otot) yang diatur
pada sudut miring satu sama lain; di bawah mikroskop cahaya otot polos
tampaknya relatif tanpa sifat sebagai akibat dari orientasi sarkomer nya.
Di sisi lain, otot lurik mengandung array protein yang disebut miofibril
yang sejajar satu sama atau garis. Otot jantung dapat dengan mudah
diidentifikasi berbeda dari otot rangka oleh penampilan dan perbedaan
fungsi, seperti kemampuan intrinsik untuk berkontraksi.
Beberapa contoh otot polos adalah perut dan sistem pencernaan, yang
mengkerut dan mengendur untuk polos makanan melalui saluran
pencernaan tubuh. Kandung kemih adalah contoh lain dari otot polos,
dan begitu juga rahim pada wanita. Otot polos juga terjadi di mata, yang
membantu untuk menjaga mata terfokus. Menurut para ilmuwan, mata
bisa bergerak lebih dari 100.000 kali dalam sehari, membuat mereka otot
yang tersibuk.
Otot wajah Ada lebih dari 30 otot di wajah. Tidak semua otot-otot wajah
yang melekat pada tulang, seperti yang terjadi di bagian lain dari tubuh.
Banyak otot-otot wajah yang melekat pada bagian bawah kulit wajah.
Kontraksi otot-otot ini adalah apa yang memberikan wajah berbagai
ekspresi, seperti mengerutkan kening, tawa, terkejut, sedih dan
sebagainya.
Otot Lidah: Dan otot lain yang unik adalah lidah, yang bebas di salah
satu ujung dan hanya menempel di ujung lainnya. Lidah benar-benar
terdiri dari sekelompok otot, yang bekerja bersama-sama,
memungkinkan Anda untuk mengunyah dan menelan makanan, dan
berbicara.
Terlepas dari jenis, semua otot berbagi sifat dasar berikut (Gowitzke dan
Milner 1988):
Tetanus yang juga dikenal dengan lockjaw [1], merupakan penyakit yang
disebakan oleh tetanospasmin, yaitu sejenis neurotoksin yang diproduksi oleh
Clostridium tetani yang menginfeksi sistem urat saraf dan otot sehingga saraf dan
otot menjadi kaku (rigid).[1] Kitasato merupakan orang pertama yang berhasil
mengisolasi organisme dari korban manusia yang terkena tetanus dan juga
melaporkan bahwa toksinnya dapat dinetralisasi dengan antibodi yang spesifik.[1]
Kata tetanus diambil dari bahasa Yunani yaitu tetanos dari teinein yang berarti
menegang.[2] Penyakit ini adalah penyakit infeksi di saat spasme otot tonik dan
hiperrefleksia menyebabkan trismus (lockjaw), spasme otot umum,
melengkungnya punggung (opistotonus), spasme glotal, kejang, dan paralisis
pernapasan
Clostridium tetani
C. tetani termasuk dalam bakteri Gram positif, anaerob obligat, dapat membentuk
spora, dan berbentuk drumstick.[4] Spora yang dibentuk oleh C. tetani ini sangat
resisten terhadap panas dan antiseptik.[3] Ia dapat tahan walaupun telah diautoklaf
(1210C, 10-15 menit) dan juga resisten terhadap fenol dan agen kimia lainnya.[3]
Bakteri Clostridium tetani ini banyak ditemukan di tanah, kotoran manusia dan
hewan peliharaan dan di daerah pertanian.[1][5] Umumnya, spora bakteri ini
terdistribusi pada tanah dan saluran penceranaan serta feses dari kuda, domba,
anjing, kucing, tikus, babi, dan ayam.[3] Ketika bakteri tersebut berada di dalam
tubuh, ia akan menghasilkan neurotoksin (sejenis protein yang bertindak sebagai
racun yang menyerang bagian sistem saraf).[1] C. tetani menghasilkan dua buah
eksotoksin, yaitu tetanolysin dan tetanospasmin.[6] Fungsi dari tetanoysin tidak
diketahui dengan pasti, namun juga dapat memengaruhi tetanus.[1] Tetanospasmin
merupakan toksin yang cukup kuat.
Hipertrofi otot adalah peningkatan ukuran sel-sel otot. Ini berbeda dengan
hiperplasia otot, yang adalah pembentukan sel-sel otot baru. Rangsangan Hipertrofi
Beberapa faktor biologis seperti umur dan nutrisi mempengaruhi hipertrofi otot.
Saat lelaki dalam pubertas, hipertrofi terjadi pada kecepatan yang meningkat.
Hipertrofi alami normalnya berhenti pada pertumbuhan maksimal pada remaja
akhir. Hipertrofi otot bisa ditingkatkan melalui latihan kekuatan dan latihan
anaerobik yang berintensitas tinggi serta berdurasi pendek lainnya. Latihan
anaerobik yang berdurasi panjang, berintensitas rendah secara umum tidak
menghasilkan hipertrofi jaringan yang efektif; malah, atlet daya tahan
meningkatkan penyimpanan lemak dan karbohidrat dalam otot, seperti
neovaskularisasi. Pada dasarnya suplai asam amino yang cukup sangat diperlukan
untuk menghasilkan hipertrofi otot.
Dalam komunitas binaraga dan kebugaran dan bahkan dalam buku-buku akademik
hipertrofi otot kerangka dideskripsikan dalam satu dari dua jenis: sarkoplasma atau
miofibrillar. Mengacu pada teori ini, pada hipertrofi sarkoplasma, volume cairan
sarkoplasma dalam sel otot meningkat tanpa diiringi peningkatan pada kekuatan
otot, dimana pada hipertrofi miofibrillar, protein kontraktil aktin dan miosin
meningkat dalam jumlah dan menambah kekuatan otot dan juga peningkatan kecil
pada ukuran otot.
Validitas dari pemisahan ini dengan kurang baik divalidasi dan juga, hasil dari
pemecahan ini dan pengukuran sintesis protein isotop stabil sesudahnya yang biasa
tidak menunjukan apa-apa tentang kelebihan relatif dari pemecahan protein-protein
ini (seperti perubahan pada sintesis protein yang secara definisi relatif (cth.
perubahan 50% pada sebuah zat yang terdapat 1% otot masih tidak berarti dalam
konteks fisiologi)). Ke-dua, pendukung sarkoplasmic/miofibrillar menggunakan
teorinya untuk menjelaskan mengapa bianraga memiliki kekuatan yang relatif tak
sebanyak strongman. Tapi teori ini tidak perlu menjelaskan perbedaan ini.
Perubahan fisiologi yang berhubungan dengan latihan dengan volume yang sangat
tinggi dan kadar kelelahan otot menghasilkan adaptasi neuromuskular yang
berbeda dari yang dialami pada latihan kekuatan dengan beban mekanik yang
sangat tinggi dan sedikit kelelahan otot.
Dalam olahraga
Contoh dari hipertrofi otot dapat dilihat pada macam-macam olahraga profesional,
sebagian besar olahraga yang berhubungan dengan kekuatan seperti tinju, binaraga,
rugby, pegulat profesional dan macam-macam bentuk senam. Atlet-atlet ini
berlatih secara ekstensif pada kekuatan dan juga latihan daya tahan otot dan
kardiovaskular.
Pada keadaan anaerobik, spora bakteri ini akan bergerminasi menjadi sel vegetatif.
[3]
Selanjutnya, toksin akan diproduksi dan menyebar ke seluruh bagian tubuh
melalui peredaran darah dan sistem limpa.[3] Toksin tersebut akan beraktivitas pada
tempat-tempat tertentu seperti pusat sistem saraf termasuk otak.[3] Gejala kronis
yang ditimbulkan dari toksin tersebut adalah dengan memblok pelepasan dari
neurotransmiter sehingga terjadi kontraksi otot yang tidak terkontrol.[3] Akibat dari
tetanus adalah rigid paralysis (kehilangan kemampuan untuk bergerak) pada
voluntary muscles (otot yang geraknya dapat dikontrol), sering disebut lockjaw
karena biasanya pertama kali muncul pada otot rahang dan wajah.[8] Kematian
biasanya disebabkan oleh kegagalan pernapasan dan rasio kematian sangatlah
tinggi.[3]
Pengobatan
Untuk mengurangi nyeri diberikan kodein.[9] Obat lainnya bisa diberikan untuk
mengendalikan tekanan darah dan denyut jantung. Setelah sembuh, harus diberikan
vaksinasi lengkap karena infeksi tetanus tidak memberikan kekebalan terhadap
infeksi berikutnya.
Prognosis
Tetanus memiliki angka kematian sampai 50%. Kematian biasanya terjadi pada
penderita yang sangat muda, sangat tua dan pemakai obat suntik.[2] Jika gejalanya
memburuk dengan segera atau jika pengobatan tertunda maka prognosisnya akan
menjadi buruk.
Pencegahan
Mencegah tetanus melalui vaksinasi adalah jauh lebih baik daripada mengobatinya.
[10]
Pada anak-anak, vaksin tetanus diberikan sebagai bagian dari vaksin DPT
(difteri, pertusis, tetanus).[10] Bagi yang sudah dewasa sebaiknya menerima booster.
[10]
1. Telah menerima booster tetanus dalam waktu 5 tahun terakhir, tidak perlu
menjalani vaksinasi lebih lanjut
2. Belum pernah menerima booster dalam waktu 5 tahun terakhir, segera
diberikan vaksinasi
3. Belum pernah menjalani vaksinasi atau vaksinasinya tidak lengkap,
diberikan suntikan immunoglobulin tetanus dan suntikan pertama dari
vaksinasi 3 bulanan.
Setiap luka (terutama luka tusukan yang dalam) harus dibersihkan secara seksama
karena kotoran dan jaringan mati akan mempermudah pertumbuhan bakteri
Clostridium tetani.[10] Bagi orang yang rentan terhadap luka (luka tertutup,
misalnya tertusuk paku dan bukannya luka terbuka yang mengeluarkan darah
mengalir) perlu dilakukan vaksinasi toksoid.
Distrofi otot adalah suatu kelompok penyakit yang terdiri dari 30 jenis penyakit
genetik yang ditandari dengan kelemahan progresif dan degenerasi (kemunduran)
otot rangka dalam mengendalikan gerak tubuh.[1] Beberapa bentuk distrofi otot
dapat terlihat pada masa bayi atau anak-anak, sedangkan sebagian lainnya dapat
muncul pada usia pertengahan.[1] Seorang anak yang menderita distrofi otot akan
menunjukkan gejala berupa tubuh bergoyang saat mulai berjalan atau berlari,
menggunakan jari kaki dibandingkan kaki keseluruhan untuk berjalan, umumnya
otot betis membesar yang disebut pseudohipertrofi, dan terjadi lordosis.[2] Lama-
kelamaan, otot yang rusak dapat menjadi makin tegang hingga menyebabkan
kontraktur dan tidak dapat direnggangkan lagi.[2] Apabila anggota tubuh dan
persendian tidak dapat digerakkan maka penderita akan mengalami kesulitan
berjalan, berdiri, dan bahkan menggunakan lengannya.[2] Berbagai tipe distropfi
otot dibedakan berdasarkan distribusi dan tingkat kelemahan otot, tingkat
perkembangan, pola penurunan sifat, dan waktu pertama kali menderita kelainan
tersebut.
Myasthenia gravis adalah penyakit yang terjadi karena terputusnya komunikasi antara saraf dan
otot. Penyakit kronis ini biasanya ditandai dengan lemahnya otot dan kelelahan.
Kondisi kronis ini dapat terjadi pada semua orang dari segala usia, tetapi penyakit ini paling
umum dialami oleh wanita berusia di bawah 40 tahun dan pria di atas 60 tahun. Wanita juga
memiliki risiko tiga kali lebih tinggi daripada pria untuk mengidap myasthenia gravis.
Myasthenia Gravis
Kondisi melemahnya otot adalah gejala utama penyakit myasthenia
gravis. Indikasi tersebut memiliki kecenderungan untuk menjadi makin
parah jika otot yang lemah sering digunakan.
Gejala pelemahan otot ini umumnya terjadi secara kambuhan dengan tingkat
keparahan yang berbeda-beda pada tiap penderita. Tetapi keparahannya akan
berangsur-angsur meningkat. Lemahnya otot biasanya tidak terasa sakit, tapi
terdapat sebagian penderita yang merasa nyeri saat gejala kambuh, terutama ketika
melakukan aktivitas fisik.
Otot yang paling sering diserang penyakit ini adalah otot mata, otot wajah, dan otot
yang mengendalikan proses menelan. Gejala-gejala myasthenia gravis meliputi:
Jika Anda merasakan gejala-gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter agar
diagnosis dan penanganan yang tepat dapat dilakukan.
Para pakar juga menduga bahwa kelenjar timus berperan dalam munculnya
penyakit autoimun ini. Pada kondisi normal, ukuran kelenjar timus seseorang akan
membesar selama masa kanak-kanak dan menyusut menjelang dewasa. Tetapi
pengidap myasthenia gravis dewasa umumnya mengalami keabnormalan dengan
memiliki kelenjar timus yang berukuran besar. Sekitar 1 dari 10 penderita
myasthenia gravis memiliki tumor jinak pada kelenjar timus.
Proses ini umumnya membutuhkan waktu yang lama karena gejala pelemahan otot
terlalu umum dan mirip dengan penyakit-penyakit lain, misalnya multiple sclerosis
atau hipertiroidisme. Karena itu, diagnosis myasthenia gravis bisa sulit untuk
dipastikan.
Jika diduga mengidap kondisi autoimun ini, Anda akan dirujuk kepada dokter ahli
neurologi. Untuk mengonfirmasi diagnosis, dokter akan meminta Anda untuk
menjalani tes-tes berikut.
Langkah penanganan myasthenia gravis memiliki tiga kategori, yaitu melalui obat-
obatan, terapi, dan operasi.
Terdapat beberapa obat yang bisa digunakan untuk meningkatkan kekuatan otot.
Jenis-jenis obat tersebut meliputi:
Pengobatan myasthenia gravis juga cenderung lebih efektif jika dilakukan dengan
kombinasi kortikosteroid dan imunosupresan. Kebutuhan kortikosteroid umumnya
bisa dikurangi jika dokter menambahkan imunosupresan.
Tiap obat tentu memiliki efek samping. Sama halnya dengan obat-obatan
myasthenia gravis. Penghambat kolinesterase dan imunosupresan dapat memicu
efek samping seperti diare, kram perut, mual, dan otot berkedut. Sementara efek
samping yang berpotensi muncul akibat penggunaan kortikosteroid jangka panjang
meliputi diabetes, osteoporosis, serta kenaikan berat badan.
Pengidap myasthenia gravis yang parah berisiko mengalami komplikasi yang dapat
mengancam jiwa. Karena itu, ada dua langkah terapi yang dibutuhkan untuk
menangani pelemahan otot dengan tingkat keparahan tinggi ini. Jenis-jenis terapi
tersebut meliputi:
Plasmaferesis. Dalam prosedur yang mirip dengan dialisis ini, darah Anda
dialirkan ke dalam mesin yang akan menyingkirkan antibodi penghalang
sinyal dari saraf ke otot.
Terapi imunoglobulin. Proses ini dilakukan melalui infus untuk
memasukkan antibodi normal dari darah pendonor sehingga kinerja sistem
kekebalan tubuh penderita berubah.
Meski sangat efektif, kedua terapi ini tidak cocok untuk menangani myasthenia
gravis dalam jangka panjang. Manfaat jenis pengobatan ini pada umumnya hanya
bertahan untuk jangka pendek, yaitu hingga beberapa minggu.
Operasi ini dilakukan untuk penderita myasthenia gravis yang memiliki tumor
dalam kelenjar timus maupun yang tidak. Meski demikian, timektomi umumnya
hanya dianjurkan bagi penderita berusia di bawah 60 tahun.
Penyakit ini memang tidak bisa dicegah sepenuhnya karena sifatnya yang
autoimun. Tetapi terdapat beberapa langkah sederhana bagi penderita myasthenia
gravis agar terhindar dari kambuhnya gejala. Misalnya berhenti beraktivitas
sebelum kelelahan, menjaga kebersihan guna mencegah infeksi, menangani infeksi
yang dialami secara seksama, menghindari suhu tubuh yang terlalu dingin atau
panas, serta menangani stres dengan efektif.
Hernia Abdominalis
Hernia, atau yang lebih dikenal dengan turun berok, adalah penyakit akibat turunnya buah zakar
seiring melemahnya lapisan otot dinding perut. Penderita hernia, memang kebanyakan laki-laki,
terutama anak-anak. Kebanyakan penderitanya akan merasakan nyeri, jika terjadi infeksi di
dalamnya, misalnya, jika anak-anak penderitanya terlalu aktif.
Berasal dari bahasa Latin, herniae, yaitu menonjolnya isi suatu rongga melalui jaringan ikat tipis
yang lemah pada dinding rongga. Dinding rongga yang lemah itu membentuk suatu kantong
dengan pintu berupa cincin. Gangguan ini sering terjadi di daerah perut dengan isi yang keluar
berupa bagian dari usus.
Hernia yang terjadi pada anak-anak, lebih disebabkan karena kurang sempurnanya procesus
vaginalis untuk menutup seiring dengan turunnya testis atau buah zakar. Sementara pada orang
dewasa, karena adanya tekanan yang tinggi dalam rongga perut dan karena faktor usia yang
menyebabkan lemahnya otot dinding perut.
Penyakit hernia banyak diderita oleh orang yang tinggal didaerah perkotaan yang notabene yang
penuh dengan aktivitas maupun kesibukan dimana aktivitas tersebut membutuhkan stamina yang
tinggi. Jika stamina kurang bagus dan terus dipaksakan maka, penyakit hernia akan segera
menghinggapinya.
hernia diafragma yaitu menonjolnya organ perut kedalam rongga dada melalui lubang pada
diafragma (sekat yang membatasi rongga dada dan rongga perut).
inguinal
umbilical yaitu benjolan yang masuk melalui cincin umbilikus (pusar)
femoral yaitu benjolan di lipat paha melalui anulus femoralis.
reponibel ; bila isi hernia dapat keluar masuk dalam waktu yang singkat.
hernia irreponibel ; bila isi kantung hernia tidak dapat dikembalikan ke dalam rongga
strangulata : bila terdapat keluhan nyeri, biasanya karena terjepitnya pembuluh darah
incarserata : terdapat tanda obstruktif, sperti tidak bisa buang air besar, tidak bisa buang angin
dan terdapat nyeri
hernia akreta ; jika tidak ada keluhan rasa nyeri ataupun tanda sumbatan usus akibat perlekatan
tersebut.
Semua Hernia perlu operasi, Hernia Reponible yang tergolong ringan juga harus dioperasi, tetapi
dapat dijadwalkan, sedangkan Hernia jenis lainnya harus segera dioperasi, karena dikhawatirkan
akan/sudah menekan pembuluh darah, syaraf atau jaringan lainnya, sehingga dapat
mengakibatkan matinya/terganggunya organ tertentu. Sekarang ini operasi banyak disertai
pemasangan Mesh/Jaring untuk memperkuat otot, walaupun demikian tidak ada jaminan bahwa
Hernia tidak muncul kembali terutama bila Faktor Penyebabnya tidak dihilangkan.
Tindakan Pencegahan
Langkah pertama untuk mencegah hernia adalah mengetahui penyebabnya. Hernia yang timbul
akibat kelainan bawaan dan efek penuaan tidak dapat dicegah. Hernia bisa muncul bila otot
dinding tipis yang menyekat/ membungkus organ mendapatkan tekanan melebihi kapasitasnya.
Gunakan teknik mengangkat yang benar. Selalu gunakan kaki Anda, bukan otot punggung Anda,
untuk mengangkat, jika perlu lutut ditekuk. Pakailah dukungan penahan ketika melakukan
kegiatan mengangkat berat.
Sampaikan kesulitan buang air kecil ke dokter Anda. Kesulitan buang air kronis dapat
menyebabkan hernia. Penyebab sulit buang air kecil perlu ditentukan dan diobati oleh dokter
Anda.
Turunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan.
Hindari sembelit dengan banyak makan serat, banyak minum, dan segera ke kamar kecil bila
“kebelet”.
Berolahragalah secara teratur.
Berhentilah merokok. Oksigenasi buruk akibat merokok dapat menyebabkan kerusakan otot dan
kelemahan otot yang menjadi sasaran utama perkembangan hernia.