1 PB
1 PB
Abstrak
Antibiotik dibutuhkan sebagai salah satu terapi dalam menunjang keberhasilan terapi febrile neutropenia.
Beragamnya alternatif terapi antibiotik, menjadikan studi farmakoekonomi diperlukan agar didapatkan
terapi yang efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui antibiotik yang lebih
efisien dari segi biaya, yang digunakan dalam terapi febrile neutropenia di salah satu rumah sakit
rujukan di kota Bandung selama periode 2011–2013. Penelitian ini merupakan studi observasi analisis,
dengan pengambilan data secara retrospektif yang dilakukan pada bulan Februari 2014, melalui data
rekam medis pasien rawat inap febrile neutropenia yang mendapatkan terapi antibiotik meropenem
atau ceftazidime. Hasil penelitian menunjukkan bahwa walaupun secara statistik tidak menunjukkan
perbedaan bermakna, rata-rata total biaya terapi menggunakan antibiotik meropenem adalah sebesar
Rp11.094.147, sedangkan rata-rata biaya total perawatan kelompok antibiotik ceftazidime sebesar
Rp7.082.523. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu tenaga profesional kesehatan dalam
manajemen terapi febrile neutropenia.
Korespondensi: Rizky Abdulah, PhD., Apt., Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinik Fakultas Farmasi
Universitas Padjadjaran, Sumedang, Indonesia, email: r.abdulah@unpad.ac.id
Naskah diterima: 1 Mei 2016, Diterima untuk diterbitkan: 16 Mei 2016, Diterbitkan: 1 Juni 2016
132
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 5, Nomor 2, Juni 2016
133
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 5, Nomor 2, Juni 2016
biaya rawat inap, dan biaya administrasi. dengan terlebih dahulu menghitung biaya
Desain penelitian ini telah disetujui oleh masing-masing pasien kemudian dijumlahkan
Komite Etik Penelitian Kesehatan RSUP Dr. keseluruhan kemudian dibagi dengan jumlah
Hasan Sadikin Bandung dengan nomor izin pasien berdasarkan kelompok pemberian
LB.02.01/C02/297/I/2014. terapi. Sehingga didapat total biaya rata-rata
per pasien. Hasil perhitungan dianalisis secara
Perhitungan CMA minimalisasi biaya dan ditarik kesimpulan
Perhitungan CMA dilakukan dengan cara pengobatan febrile neutropenia yang paling
menghitung biaya total dari masing-masing murah terhadap total biaya perawatan.
komponen dari biaya, dengan menggunakan Analisis statistik yang digunakan adalah uji
perspektif biaya dari rumah sakit tempat beda dua kelompok untuk membandingkan
penelitian ini dilaksanakan. Pada perhitungan perbedaan signifikasi variable secara statistik.
biaya digunakan asumsi tidak ada kenaikan
harga dan penurunan daya beli pasien, dengan Analisis Statistik
formula: Perbedaaan biaya antara terapi meropenem
dan terapi ceftazidime diukur menggunakan
Biaya total = Fixed Cost + Variable Cost student t-test bila data terdistribusi secara
normal, dan uji Mann-Whitney bila tidak
Komponen biaya yang termasuk fixed cost terdistribusi secara normal. Jika nilai p lebih
yaitu biaya rawat inap dan biaya administrasi, kecil dari 0,05, maka perbedaan dianggap
sedangkan komponen biaya yang termasuk bermakna.
variable cost yaitu biaya pengobatan febrile
neutropenia, biaya penunjang terapi, dan Hasil
biaya tindakan.
Masing-masing komponen biaya dihitung Dari hasil penelusuran rekam medik pasien
Gambar 1 Diagram Alir Rekam Medik Pasien yang Memenuhi Kriteria Penelitian
134
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 5, Nomor 2, Juni 2016
135
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 5, Nomor 2, Juni 2016
meropenem adalah sebesar Rp11.094.147, dibutuhkan, hal ini terjadi karena lama rawat
sedangkan rata-rata biaya total perawatan inap berhubungan erat dengan kejadian
kelompok antibiotik ceftazidime sebesar infeksi nosokomial yang akan menyebabkan
Rp7.082.523. Sehingga diperoleh nilai selisih biaya perawatan meningkat. Peningkatan
dari kedua rata-rata biaya total perawatan morbiditas akan terjadi seiring dengan
adalah sebesar Rp4.011.624. Walaupun meningkatnya kejadian infeksi, dimana akan
perbedaan tersebut dapat dikarenakan oleh meningkatkan resiko kematian dan lama
beberapa hal, tetapi harga satuan antibiotik rawat inap. Fenomena tersebut yang akan
meropenem yang lebih mahal enam kali menyebabkan adanya biaya lebih untuk
lipat dibandingkan harga satuan antibiotik pengobatan, tes laboratorium dan biaya rawat
ceftazidime, memberikan kontribusi yang inap.9,10 Sehingga semakin lama jumlah rawat
cukup besar bagi perbedaan tersebut. Hal ini inap maka biaya yang dikeluarkan akan
dikarenakan uji statistik tidak memberikan semakin tinggi.
perbedaan yang signifikan pada komponen Dari penelitian ini diketahui bahwa dari
biaya yang lain. segi ekonomi, kelompok terapi antibiotik
Jenis biaya yang dikeluarkan oleh pasien ceftazidime lebih murah dalam pelaksanaan
yang tergolong dalam komponen biaya terapi febrile neutropenia dibandingkan
penunjang adalah biaya untuk terapi obat dengan antibiotik meropenem, dengan
lain, terapi nutrisi, biaya untuk pemantauan asumsi outcome yang sama. Tetapi perbedaan
efek samping, dan penegakkan diagnosis. tersebut tidak signifikan (Tabel 1). Walaupun
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan antibiotik meropenem mempunyai harga
untuk menunjang terapi pada pasien febrile enam kali lebih mahal dari ceftazidime, tetapi
neutropenia diantaranya, pemeriksaan gas perbedaan harga tersebut tidak memberikan
darah, pemeriksaan hematologi, pemeriksaan pengaruh yang signifikan terhadap total biaya
biologi, pemeriksaan feses dan urin, transfusi terapi febrile neutropenia.
darah dan transfusi trombosit. Walaupun tidak
berbeda secara signifikan, dalam penelitian Simpulan
ini, didapatkan bahwa biaya penunjang pasien
febrile neutropenia kelompok ceftazidime Walaupun total biaya terapi febrile neutropenia
lebih mahal apabila dibandingkan dengan dengan menggunakan antibiotik meropenem
kelompok meropenem. Perbedaan harga ini lebih mahal dari antibiotik ceftazidime, hasil
dikarenakan adanya perbedaan perlakuan dan dari penelitian ini tidak menunjukkan adanya
jenis terapi penunjang pada kedua kelompok perbedaan yang bermakna antara rata-rata
terapi antibiotik tersebut. biaya total perawatan pasien kelompok
Biaya tindakan merupakan jenis biaya antibiotik meropenem dan ceftazidime.
yang dikeluarkan oleh pasien untuk seluruh
tindakan medis yang diterima pasien sejak Pendanaan
diagnosis telah ditegakkan. Biaya tindakan
kelompok antibiotik meropenem lebih mahal Penelitian ini tidak dibiayai oleh sumber dana
Rp148.325, dibandingkan denga kelompok manapun.
antibiotik ceftazidime. Perbedaan harga
terjadi karena tindakan pada kelompok Konflik Kepentingan
meropenem lebih banyak.
Lama rawat inap juga berperan pada Seluruh penulis menyatakan bahwa tidak
meningkatnya jumlah biaya tindakan yang terdapat potensi konflik kepentingan dengan
136
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia Volume 5, Nomor 2, Juni 2016
137