Anda di halaman 1dari 4

REKAYASA IDE

DASAR-DASAR KEPELATIHAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : ZULHAM EFENDI


NIM : 6183311029
KELAS : PJKR VI-D 2018

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
LANGKAH-LANGKAH TALENT SCOUTING SEPAK BOLA

Secara khusus pembinaan merupakansalah satu proses yang harus dilaksanakan


untuk mencapai suatu prestasi. Karena dalam mencapai suatu prestasi, banyak faktor
yang mempengaruhi. Dalam ranah keolahragaan, sebuah proses pembinaan harus dibangun
secara bertahap, dimulai dari pembinaan usia dini hingga pembinaan pada tingkat atlet
profesional. Dalam merancang sebuah program pembinaan yang efektif dan efisien,
kemungkinan besar akan menghasilkan atlet yang memiliki kemampuan yang sangat luar
biasa. Hal tersebut bisa dilakukan dengan mempersiapkan pelayanan (treatment) yang
profesional dalam proses pembinaan yang dilakukan oleh para pelatih, guru, maupun
tenaga kependidikan jasmani lainnya yang tentu akan meningkatkan kualitas dari
pembinaan formal maupun informal pada tahap usia dini tersebut (Martinek & Hellison,
2009, p.15).

Jika menilik pada proses pembinaan usia dini, tentu tak akan lepas dari topik
tentang penelusuran bakat. Penelusuran bakat merupakan tahap awal yang harus dilakukan
sedini mungkin sesuai dengan karakteristik cabang olahraga tertentu. Menurut Beswick
(2010, p.8) secara khusus, di dalam sebuah proses pembinaan, identifikasi bakat (talent)
merupakan tahap awal yang perlu dilaksanakan sejak usia dini (grass root). Pada
prosesnya, calon atlet yang dinyatakan berbakat, akan mengemban tanggung jawab pribadi
(commitment). Rasa tanggung jawabdiperoleh dari pemahaman yang diberikan oleh orang
tua. Setelah calon atlet memiliki rasa tanggung jawab yang baik, peran program latihan
(coachability) yang dijalankan oleh pelatih juga memberikan peran yang cukup signifikan
dalam proses menjaga dan membentuk atlet yang hebat. Pada akhirnya, ketika semua
tahapan telah dijalani dengan baik, hanya atlet yang memiliki mental yang tangguh
(mental toughness) yang akan mencapai kesuksesan (success) baik berupa persaingan antar-
pemain maupun bangkit pasca-cidera. Setiap cabang olahraga tentu memiliki karakteristik
program pembinaan yang berbeda-beda. Begitu juga dengan sepakbola, yang memiliki kriteria
kategori kelompok usia pembinaan tertentu.

INSTRUMEN YANG DIBUTUHKAN

1. Buku catatan dan pulpen


2. Timbangan berat badan
3. Alat pengeras suara dan audio bleep tes
4. Bola
5. Sopwatch
6. meteran
7. Kun
8. Pluit
9. Lapangan

Tahapan selanjutnya adalah :

1. Tahapan awal

- melakukan pengukuran berat dan tinggi badan

Tinggi badan dan berat badan merupakan variabel yang banyak digunakan dalam
menentukan status gizi dan status kesehatan seseorang.

2. Melakukan tes fisik

Setelah melakukan tes pengukuran berat dan tinggi badan tahapan yang selanjutnya adalah
melakukan tes fisik, adapun tes fisik tersebut adalah sebagai berikut

- Keliling lapangan 5 putaran, tujuan dari tes ini untuk melihat daya tahan seorang atlet
- shuttle run , tujuan dari tes ini yaitu untuk mengetahui kelincahan atlet dan cara
menghitungnya dengan waktu yang dihabiskan dalam melakukan lari bolak balik.
- Sprint 100m , tujuan dari tes ini yaitu untuk mengetahui kecepatan dari atlet tersebut, cara
mengukurnya adalah dengan cara menghitung waktu yang dicapai pada saat berlari,
- Bleep test, tes ini dilakukan dengan berlari terus menerus di antara dua garis yang
berjarak 20 m selama terdengar suara beep yang sudah direkam sebelumnya. tujuan dari
tes ini yaitu untuk mengetahui daya tahan tubuh para atlet atau vo2max atlet tersebut.

Tes yang dilakukan diatas harus dicatat sebagai data untuk seleksi tersebut

3. tahapan akhir
Setelah melakukan beberapa tes, tes yang selanjutnya adalah bermain game 11 v 11 tujuanya
untuk mengetahui skill atau kemampuan para atlet saat bermain dilapangan yang layak untuk
lolos dalam seleksi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai