Anda di halaman 1dari 2

Rangkuman Neuralgia Oftalmikus

DEFINISI Neuralgia oksipital adalah gangguan sakit kepala yang ditandai dengan nyeri
neuropatik sekunder akibat patologi nervus oksipital (GON/LON). Kondisi ini
dikaitkan dengan kompresi saraf yang disebabkan oleh hipertrofi otot sub-oksipital,
tegang, atau kejang.
EPIDEMIOLOGI Neuralgia oksipital adalah kelainan yang cukup sering terjadi. Sebuah studi di
Belanda melaporkan insiden yang relatif rendah yaitu 3,2 per 100.000, kejadian
neuralgia oksipital dilaporkan sebesar 1,8%. Dominasi perempuan tetapi tidak
signifikan, tidak ada variasi waktu dan musim ditemukan
ETIOLOGI

Pada neuralgia oksipital, iritasi pada GON dan / atau LON oleh otot yang berkontraksi
PATOFISIOLOGI
secara kronis dan spondilosis pada tulang belakang leher bagian atas sering terlibat.
Selain itu, kompresi dari pembuluh darah intra atau ekstra kranial, arteritis sel
raksasa, formasi kalus setelah fraktur vertebra, schwannoma, dan massa lain
merupakan penyebab ON yang jarang terjadi
Pasien dengan neuralgia oksipital menderita rasa sakit yang menusuk di leher yang
GEJALA KLINIS menjalar di atas tengkorak. Rasa sakit khas dan persisten, mengganggu secara
paroksismal, distribusi bervariasi, dapat dirasakan di daerah retro-orbital karena
konvergensi akar dorsal C2 dan nukleus trigeminus pars caudalis.
Diagnosis harus dipertimbangkan pada pasien yang datang dengan gejala berikut:
 Nyeri unilateral atau bilateral yang berasal dari dasar tengkorak
 Nyeri tajam, menusuk, menusuk, atau terbakar yang menjalar ke depan sepanjang
dermatom yang disuplai oleh saraf oksipital besar atau kecil
 Nyeri paroksismal berlangsung beberapa detik hingga menit
 Disestesi atau allodynia di atas area yang terkena
 Tanda Tinel positif atas asal saraf oksipital mayor dekat dasar tengkorak
Menurut International Classification of Headache Disorder (ICHD-II), neuralgia
DIAGNOSIS oksipital termasuk dalam keluarga yang sama dengan neuralgia kranial, nyeri wajah 7
sentral dan primer, dan sakit kepala lainnya. Kriteria diagnostiknya adalah sebagai
berikut :
a. Nyeri menusuk paroksismal, dengan atau tanpa nyeri terus-menerus, antara
paroksismal, dalam distribusi yang lebih besar, lebih kecil, dan / atau saraf oksipital
ketiga.
b. Nyeri pada saraf yang terkena.
c. Nyeri diredakan sementara oleh blok anestesi lokal pada saraf
Beberapa gangguan memiliki fitur tertentu yang sama dengan neuralgia oksipital,
DIAGNOSIS seperti nyeri di leher dan kepala posterior. Oleh karena itu terkadang sulit untuk
BANDING membedakan gangguan-gangguan ini, kecuali ada ciri-ciri tambahan yang terlihat.
Ada dua kategori penyakit penting yang harus dibedakan yaitu : pertama, tumor,
infeksi, dan kelainan kongenital (misalnya malformasi Arnold-Chiari) harus
dibedakan. Diagnosis bandingnya untuk migrain, sakit kepala cluster, sakit kepala
tegang, atau hemicrania continua. Neuralgia oksipital juga harus dibedakan dengan
nyeri dari sendi zygapophyseal atlantoaksial atau atlas atau dari titik pemicu di otot
leher atau insersinya (sakit kepala cervicogenic). Titik diferensial kritis neuralgia
oksipital adalah neuralgia dari saraf oksipital, sedangkan sakit kepala cervicogenic
adalah nyeri nosiseptif dari struktur cervical. Diagnosis banding lain yaitu migrain
kronis tanpa aura, artropati facet serviks pada tingkat C2-3 (sakit kepala cervical),
hemicrania paroksismal (subtipe Cephalgia Otonomi Trigeminal), radikulopati serviks
pada C2.
Berikut ini adalah beberapa pengobatan yang bisa menjadi pilihan saat neuralgia
TATALAKSANA oksipital menyerang, yaitu :
 Kompres bagian leher dan pangkal kepala dengan menggunakan kain hangat.
 Berbaring atau beristirahat sejenak dari aktivitas.
 Cari tempat yang sepi dan nyaman untuk menenangkan diri.
 Bila memungkinkan, lakukan pemijataan secara lembut di area leher dan belakang
kepala.
 Konsumsi obat pereda nyeri.
 Penggunaan obat pelemas otot (muscle relaxant), antidepresi, antikejang, steroid,
dan blok saraf.
Apabila cara-cara di atas masih tak mampu juga mengatasi nyeri akibat neuralgia
oksipital, dokter dapat mempertimbangkan prosedur operasi. Untuk mencegah
kekambuhan kondisi tersebut harus menghindari hal-hal berikut :
1. Melakukan aktivitas berat seperti olahraga ekstrem, khususnya bagian leher/
kepala.
2. Mengangkat beban berat.
3. Kebiasaan membunyikan leher.
4. Posisi tidur yang tidak ideal.

Anda mungkin juga menyukai