Anda di halaman 1dari 12

Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Janin

Spermatogenesis dan Oogenesis


SPERMATOGENESIS

OOGENSIS

TAHAP GAMBARAN

Folikel Primodial  Sebelum kelahiran, korteks ovarium wanita berisi tujuh juta folikel.
 Folikel primordial ini berisi oosit belum menghasilkan dikelilingi oleh
folikel gepeng, sel-sel granulosa skuamosa (sel-sel dukungan) yang
terpisah dari oosit oleh lamina basal.
Folikel Primer  Sel granulosa dari folikel primordial berubah dari sebuah folikel gepeng
ke folikel kuboidal, menandai awal folikel primer.
 Terdiri dari unilaminar (epitel kuboid) dan multilaminar (epitel berlapis
kuboid)

Folikel Skunder  Akuisisi lapisan kedua sel granulosa menandai akhir dari folikel primer
menuju folikel sekunder. Pada titik ini, aktivitas mitosis folikel tinggi dan
semakin banyak sel-sel granulosa terbentuk.
 Sel stroma yang membentuk teka. Teka eksterna mengelilingi lapisan
folikel terluar, lamina basal, dan jaringan penyambung kolagen. Teka
interna terdiri dari pembuluh kapiler antara kedua lapisan teka dan mulai
untuk mengedarkan darah ke dan dari folikel.
 Folikel skunder juga ditandai dengan oosit dewasa yang di kelilingi oleh
zona pelusida, sekitar sembilan lapisan sel granulosa, lamina basalis,
cumulus ooforus.
 Ruang antrum yang berisi cairan folikel mulai terbentuk.

Folikel Tersier  Ruang-ruang antrum mulai membesar dan ruang-ruang kecil juga
membentuk antrum
 Terdapat lapisan sel granulosa yang membatasi antrum
 Sel telur menepi dan membentuk cumulus ooforus

Folikel De Graaf  Folikel de graaf siap melakukan ovulasi


 Lapisan granulosa menjadi tipis
 Antrum bertambah luas
 Terdapat korona radiata

Folikel Atretis  400.000 folikel yang mencapai tahap preovulatory hanya 450 folikel yang
matur
 Folikel yang gagal berkembang akan layu

Korpus Luteum  Korpus Luteum Menstruasi : Dibentuk oleh sel granulosa dan sel teka
setelah terjadi ovulasi. Korpus luteum ini juga menghasilkan estrogen dan
progesteron. Tetapi jika tidak difertilisasi maka korpus ini akan bertahan
hanya sampai 10 – 14 hari kemudian berdegenerasi kembali.
 Korpus Luteum Pregnans : Terjadi fertilisasi pada korpus ini sehingga
plasenta mengahasilkan HCG dan menstimulasi korpus luteum untuk
bertahan ± 6 bulan

Korpus Albican  Korpus luteum menstruasi yang berdegenerasi menghilang dengan


autolisis dan sisa sel difagosit oleh makrofag yang digantikan oleh
jaringan parut sehingga membentuk korpus albican
1.1. Menjelaskan Konsepsi (fertilisasi)
Fertiisasi (konsepsi) adalah penyatuan ovum (oosit sekunder) & spermatozoa yang
berlangsung di ampula tuba. Fertilisasi meliputi penetrasi spermatozoa ke ovum,fusi sperma dan
ovum, diakhiri dengan fusi materi genetik
Saat ovulasi, sel telur berada pada tahapan pembelahan meiosis II. Sel telur dikelilingi oleh
lingkaran proteinaseosa yang disebut sebagai zona pellucida. Sel granulosa yang menempel pada
permukaan zona pellucida dan dikeluarkan bersama sel telur yang tetap menempel sebagai
corona radiata
Sperma yang pada akhirnya mengadakan fertilisasi terlebih dulu harus melalui lapisan
disekeliling telur sebelum mengadakan penetrasi ke dalam membran sel telur. Oosit akan
bertahan hidup 6 – 24 jam pasca ovulasi.
Mayoritas sperma keluar dari vagina setelah pengenceran cairan semen dan hanya sebagian
kecil yang mampu menembus servik dalam hitungan menit . Sperma tak dapat melewati kanalis
servikalis bila mukosa servik dalam keadaan tidak siap. Kesiapan servik biasanya terjadi pada
pertengahan siklus ketika kadar estrogen mencapai puncaknya dan kadar progesteron paling
rendah.
Pada kondisi optimal, sperma memerlukan waktu 2 – 7 jam untuk bergerak melalui uterus
menuju lokasi fertilisasi dalam saluran tuba falopii. Spermatozoa dapat bertahan 24 – 48 jam
dalam saluran reproduksi wanita. Sperma yang baru dikeluarkan saat ejakulasi belum mampu
membuahi sel telur. Mereka harus mengalami kapasitasi. Kapasitasi adalah periode
pengondidsisan di saluran reproduksi wanita yang beralngsung sekitar 7 jam. Kapasitasi dapat
pula di induksi secara in vitro dengan kultur yang sesuai. Selama kapasitasi, selubung
glikoprotein yang menempel pada membran sel spermatozoa dilepaskan dan menyebabkan
perubahan pada permukaan membran sperma dan mengadakan reorganisasi pada membran
sperma tersebut. Kapasitasi sperma memungkinkan terjadinya reaksi akrosom. Reaksi akrosom
melalui 3 fase :
1) penetrasi corona radiata,sperma yang mengalami kapasitasi bebas menembus corona
radiata.
2) Penetrasi Zona pelusida. Enzym proteolytic yang dilepaskan akrosom (akrosin)
memungkinkan penetrasi zona pellucida oleh sperma yang bergerak seperti cambuk.
Penetrasi zona pelucida memerlukan waktu sekitar 15 menit. Sperma pertama yang
mencapai ovum, memicu suatu perubahan kimiawi melalui pelepasan enzim lisosom dari
granula korteks sehingga membran yang mengelilingi ovum tidak lagi dapat ditembus
oleh sperma lain. Fenomena ini dikenal sebagai block to polispermy
3) Fusi membran sel sperma dan oosit. Kepala sperma yang berfusi secara bertahap tertarik
ke dalam sitoplasma ovum oleh suatu kerucut tumbuh yang menelannya. Dalam proses
ini ekor sperma sering lenyap, tetapi kepala sperma yang membawa informasi genetik
yang krusial. Penetrasi sperma ke dalam sitoplasma memicu pembelahan meiosis akhir
oosit sekunder. Dalam satu jam, nukleus sperma dan ovum menyatu. Selain
menyumbang separuh dari kromosom ke ovum yang dibuahi, yang sekarang disebut
zigot, sperma pemenang ini juga mengaktifkan enzim-enzim ovum yang esensial untuk
program pengembangan embrionik dini.

Hasil utama fertilisasi adalah sebagai berikut:


1) Pemulihan jumlah diploid kromosom (zigot mengandung kombinasi kromosom ayah dan
ibu)
2) Penentuan jenis kelamin (bergantung dari kromosom seks yang dibawa sperm X atau Y)
3) Inisiasi pembelahan (tanpa pembuahan,oosit biasanya berdegenerasi 24 jam post ovulasi)
Pembelahan mitotik pada zygote ( dikenal sebagai segmentasi atau pembelahan ) akan
menghasilkan dua sel anak yang disebut blastomere. Pembelahan awal menghasilkan tahap
“dua sel” yang selanjutnya menghasilkan tahap “empat sel” dan tahap “delapan sel”.
Pembelahan semacam ini terus berlangsung selama embrio berada dalam tuba falopii.
Selanjutnya terbentuklah bola sel padat yang berisi 16 blastomer disebut morula.

Morula memasuki uterus pada hari ke 3 – 4 pasca fertilisasi. Akumulasi cairan diantara
blastomere menyebabkan terbentuknya rongga berisi cairan (blastokel) yang mengubah bentuk
morula menjadi blastokis.
Sekelompok sel padat berkumpul di dalam blastokis dinamakan inner cell mass yang kelak
akan menghasilkan embrio. Pinggiran luar blastokis membentuk sel trofoektoderm yang kelak
akan menjadi plasenta. Sejak trofobls terbentuk, produksi hCG dimulai untuk mempersiapkan
implantasi.

1.2. Menjelaskan Nidasi (implantasi)


Implantasi biasanya terjadi di uterus bagian atas (fundus uteri )dan lebih sering pada
dinding posterior. Selama dalam tuba falopii, hasil konsepsi tetap diselubungi zona pelucida.
Setelah 2 hari dalam uterus, blastokista melepaskan diri dari zona pellucida. Setelah peristiwa
pelepasan tersebut, sel trofoectoderm blastokista mulai berdiferensiasi menjadi sel trofoblas.
Proses yang simultan ini memungkinkan sel trofoblas berhubungan langsung dengan
endometrium. Dalam beberapa jam, endometrium dibawah blastokista akan terkikis dan lisis
sehingga substrat-substrat metabolik primer yang dihasilkan akan digunakan untuk kehidupan
blastokista. Endometrium yang mengalami perubahan biokimia dan morfologi yang hebat itu
disebut sedang mengadakan proses desidualisasi, suatu proses yang dimulai saat terjadinya
implantasi dan menyebar dalam bentuk gelombang konsentris yang berpusat dari tempat
implantasi . Sel- sel desidua ini besar-besar dan mudah dihancurkan oleh trofoblas.
Endometrium mengontrol invasi trofoblas dengan mensekresi faktor aktif setempat yaitu
inhibitor cytokines dan protease . Endometrium sekitar hasil implantasi akan kembali pulih
sehingga seluruh hasil implantasi tertanam dalam endometrium( hari ke 11 dan 12 post
konsepsi). Bersamaan dengan invasi embrio ke jaringan ibu, sel trofoblas kemudian ber
diferensiasi menjadi 2 jenis sel : sel sitotrofoblas dan sel sinsitiotrofoblas. Sel sinsitiotrofoblas
adalah sel berukuran besar dan multinuklear yang berkembang dari lapisan sitotrofoblas. Sel ini
aktif mengeluarkan hormon plasenta dan mentrasfer zat makanan dari ibu ke janin. Sekelompok
sel sitotroblas memiliki sifat invasif , melewati stroma endometrium untuk mencapai pembuluh
darah ibu, termasuk arteri spiralis endometrium.
Faktor-faktor yang diperlukan agar proses implantasi berlangsung dengan baik:
1) Leukemia inhibiting factor , suatu sitokin
2) Integrin,(untuk perlekatan) dan selektin (untuk penangkapan) yang dikeluarkan
trofoblas
3) Transforming growth factor beta , stimulasi pembentukan sinsitium dan menghambat
invasi trofoblas.

1.3. Menjelaskan Plasentasi


Plasenta menghasilkan hormon untuk membantu memelihara kehamilan dan memungkin
perputaran oksigen, zat gizi serta limbah antara ibu dan janin. Implantasi mulai terjadi pada hari
ke 5-8 setelah pembuahan dan selesai pada hari ke 9-10.
Dinding blastosis merupakan lapisan luar dari selaput yang membungkus embrio (korion).
Lapisan dalam (amnion) mulai dibuat pada hari ke 10-12 dan membentuk kantung amnion.
Kantung amnion berisi cairan jernih (cairan amnion) dan akan mengembang untuk membungkus
embrio yang sedang tumbuh, yang mengapung di dalamnya.
Tonjolan kecil (vili) dari plasenta yang sedang tumbuh, memanjang ke dalam dinding rahim
dan membentuk percabangan seperti susunan pohon. Struktur yang disebut villi chorialis ini
terendam dalam darah ibu. Dengan kehamilan yang semakin lanjut, struktur viili chorialis
menjadi semakin komplek dan viili membelah dengan cepat untuk membentuk percabangan-
percabangan dimana cabang vasa umbilkalis membentuk percabangan yang berhubungan erat
dengan permukaan epitel trofoblas. Sebagian besar cabang villi chorialis yang disebut sebagai
villi terminalis mengapung dengan bebas dalam darah ibu sehingga memungkinkan terjadinya
tarnsfer nutrien dan produk sisa metabolisme. Sejumlah villi melekat pada jaringan maternal dan
disebut sebagai "anchoring villi".Susunan ini menyebabkan penambahan luas daerah kontak
antara ibu dan plasenta, sehingga zat gizi dari ibu lebih banyak yang sampai ke janin dan limbah
lebih banyak dibuang dari janin ke ibu. Pembentukan plasenta yang sempurna biasanya selesai
pada minggu ke 18-20, tetapi plasenta akan terus tumbuh selama kehamilan dan pada saat
persalinan beratnya mencapai 500 gram.

EMBRIOLOGI
Kehamilan berlangsung selama kira-kira 10 bulan lunar atau 9 bulan kalender atau 40 minggu
atau 280 hari, dihitung dari hari pertama haid yang terakhir.
Bila dihitung dari konsepsi 266 hari atau 38 minggu.
Perkembangan intrauterin dibagi dalam 3 tahap :
o Ovum : sejak konsepsi sampai hari ke-14 (terjadi replikasi seluler, pembentukan blastosis,
perkembangan awal selaput embrio lapisan germinal primer.
o Embrio : berlangsung dari hari ke-15 sampai 8 minggu setelah konsepsi atau sampai
ukuran embrio sekitar 3 cm dari puncak kepala ke bokong.
Tahap ini merupakan masa yang paling kritis dalam perkembangan sistem organ dan
penampilan luar utama janin, sangat rentan terhadap malformasi akibat teratogen.

Minggu pertama 
Minggu ini sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun belum terjadi,
sebab tanggal perkiraan kelahiran si kecil dihitung berdasarkan hari pertama haid terakhir.
Proses pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan informasi kepada tubuh
bahwa telah ada calon bayi dalam rahim. Saat ini janin sudah memiliki segala bekal genetik,
sebuah kombinasi unik berupa 46 jenis kromosom manusia. Selama masa ini, yang
dibutuhkan hanyalah nutrisi (melalui ibu) dan oksigen. Sel- sel telur yang berada didalam
rahim, berbentuk seperti lingkaran sinar yg mengelilingi matahari. Sel ini akan bertemu
dengan sel-sel sperma dan memulai proses pembuahan 5 juta sel sperma sekaligus berenang
menuju tujuan akhir mereka yaitu menuju sel telur yang bersembunyi pada saluran sel telur.
Walaupun pasukan sel sperma ini sangat banyak, tetapi pada akhirnya hanya 1 sel saja yang
bisa menembus indung telur. Pada saat ini kepala sel sperma telah hampir masuk. 8 hari
selepas proses persenyawaan berlaku, blastocyst (kini mengandungi 200 sel) merembeskan
mukus untuk memberitahu kehadirannya di dalam rahim.

Minggu ke-2 
Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel telur yang telah dibuahi membelah dua 30
jam setelah dibuahi. Sambil terus membelah, sel telur bergerak di dalam tuba falopi menuju
rahim. Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula. Sel-sel mulai berkembang dan
terbagi kira-kira dua kali sehari sehingga pada hari yang ke-12 jumlahnya telah bertambah
dan membantu blastocyst terpaut pada endometrium Blastocyst menggelembung dan sel-sel
mula berkembang dan terbahagi kira-kira 2 kali sehari sehinggalah pada hari yang ke-12
jumlahnya telah bertambah dan membantu blastocyst terpaut atau disauh dengan kukuh pada
endometrium.
Minggu ke-3 
Saat usia kehamilan 3 minggu, sel telur yang telah membelah menjadi ratusan akan
menempel pada dinding rahim disebut blastosit. Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2
mm

Minggu ke-4 
Kini, bayi berbentuk embrio. Embrio memproduksi hormon kehamilan (Chorionic
Gonadotropin - HCG), sehingga apabila dilakukan test kehamilan, hasilnya positif. Janin
mulai membentuk struktur manusia. Saat ini telah terjadi pembentukan otak dan tulang
belakang serta jantung dan aorta (urat besar yang membawa darah ke jantung)

Minggu ke-5 
 Embrio akan terus membesar. Terdapat 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan dan
endoderm. Ectoderm adalah lapisan yang paling atas. Akan membentuk sistem saraf pada
janin tersebut yang seterusnya membentuk otak, tulang belakang, kulit serta rambut.
Sedangkan, lapisan mesoderm yang berada pada lapisan tengah akan membentuk organ
penting seperti
jantung, tulang dan organ reproduktif. Sistem peredaran darah adalah yang pertama terbentuk
dan berfungsi. Yang terakhir terbentuk adalah lapisan endoderm yaitu lapisan paling dalam
yang akan membentuk organ dalam seperti usus, hati, pankreas dan vesica urinanria.

Minggu ke-6
Sekiranya pemeriksaan secara ultrasound dilakukan, kita akan dapat melihat janin sudah
membentuk kepada dan badan. Biasanya getaran jantungnya juga sudah dapat terdengar.

Minggu ke-7 
Pembentukan bayi semakin jelas terbentuk. Kepala bayi seolah-olah tertunduk dan berada
dalam air ketuban atau amnotic sac yang akan memberikan keperluan nutrisi bayi semasa
dalam kandungan.

Minggu ke-8

Seluruh organ tubuh utama bayi telah terbentuk meskipun belum berkembang sempurna.
Mata dan telinga mulai terbentuk. Jantung berdetak kuat. Dengan ultrasound kita dapat
melihat jantung janin berdenyut.

Minggu ke-9
Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki dan
tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun ibu tak merasakannya. Dengan Doppler,
Dokter bisa mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan
beratnya sekitar 4 gram.

Minggu ke-10
Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan otak meningkat
dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Ia mulai tampak seperti
manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.

Minggu ke-11
Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan kakinya mulai
tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap.
Gerakan demi gerakan kaki dan tangan, termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan
menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan ibu. Bahkan, janin kini sudah bisa mengubah
posisinya dengan berputar, memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan yang kerap terasa
menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan tersendiri.
Minggu ke-12

Panjang janin sekarang sekitar 6,5 cm dan bobotnya sekitar 18 gram. Kepala bayi menjadi
lebih bulat dan wajah telah terbentuk sepenuhnya. Jari-jari tangan dan kaki terbentuk dan
kuku mulai tumbuh. Bayi mulai menggerak-gerakkan tungkai dan lengannya, tetapi ibu
belum dapat merasakan gerakan-gerakan ini.

Minggu ke-13
Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk menyediakan oksigen , nutrisi dan
pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi merapat untuk melindungi mata yang sedang
berkembang. Janin mencapai panjang 76 mm dan beratnya 19 gram.
Kepala bayi membesar dengan lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga semakin
membesar untuk mengejar pembesaran kepala.

Minggu ke-14
Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan beratnya 25 gram. Lehernya
semakin panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus yang tumbuh di seluruh tubuh dan
melindungi kulit mulai tumbuh pada minggu ini. Kelenjar prostat bayi laki-laki berkembang
dan ovarium turun dari rongga perut menuju panggul. Detak jantung bayi mulai menguat
tetapi kulit bayi belum tebal karena belum ada lapisan lemak
Minggu ke-15
Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus berkembang. Jika bayi Anda
perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan sel telur pada minggu ini. Kulit bayi masih
sangat tipis sehingga pembuluh darahnya kelihatan. Akhir minggu ini, beratnya 49 gram dan
panjang 113 mm. Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari.
Kelopak matanya masih tertutup

Minggu ke-16

Panjang janin sekarang sekitar 16 cm dan bobotnya sekitar 35 gram. Dengan bantuan scan,
kita dapat melihat kepala dan tubuh bayi, kita juga dapat melihatnya bergerak-gerak. Ia
menggerak-gerakkan seluruh tungkai dan lengannya, menendang dan menyepak. Inilah tahap
paling awal di mana ibu dapat merasakan gerakan bayi. Tetapi, ibu tidak perlu khawatir jika
belum dapat merasakan gerakan ini. Jika si bayi adalah anak pertama, biasanya ibu agak lebih
lambat dalam merasakan gerakannya.

Minggu ke-17
Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih sangat kecil. Lapisan lemak cokelat
mulai berkembang, untuk menjaga suhu tubuh bayi setelah lahir. Saat dilahirkan, berat lemak
mencapai tiga perempat dari total berat badannya. Rambut, kening, bulu mata bayi mulai
tumbuh dan garis kulit pada ujung jari mulai terbentuk. Sidik jari sudah mulai terbentuk.

Minggu ke-18
Janin sudah bisa mendengar pada minggu ini. Ia pun bisa terkejut bila mendengar suara keras.
Mata bayi pun berkembang. Ia akan mengetahui adanya cahaya jika Anda menempelkan
senter yang menyala di perut. Panjangnya sudah 14 cm dan beratnya 140 gram. Bayi sudah
bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu. Hormon Estrogen dan
Progesteron semakin meningkat.

Anda mungkin juga menyukai