Anda di halaman 1dari 33

PRINSIP-PRINSIP

ASURANSI
KA184601
Semester 6 - 3 SKS

Ulil Azmi, M.Si, M.Sc

DEPARTEMEN AKTUARIA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER (ITS)
DEFINISI ASURANSI

Kata Asuransi berasal dari bahasa Inggris “insurance” atau dari


bahasa Belanda "assurantie" yang dalam hukum belanda disebut
“Verzekering” yang berarti jaminan atau pertanggungan.

Departemen Aktuaria - ITS


DEFINISI ASURANSI

Departemen Aktuaria - ITS


PRINSIP UTAMA ASURANSI

Departemen Aktuaria - ITS


PRINSIP UTAMA ASURANSI

• Prinsip asuransi akan selalu ada pada


1. RISIKO
2. MANAJEMEN RISIKO
3. ASURANSI

Departemen Aktuaria - ITS


PRINSIP – PRINSIP UTAMA
ASURANSI

1. Prinsip Itikad Baik (UTMOST GOOD FAITH)


2. Prinsip Kepentingan yang dapat diasuransikan (INSURABLE
INTEREST)
3. Prinsip Ganti Rugi (INDEMNITY)
4. Prinsip Subrogasi (SUBROGATION)
5. Prinsip Kontribusi (CONTRIBUTION)
6. Prinsip Sebab Akibat (APROXIMATE CAUSE)

Departemen Aktuaria - ITS


1. UTMOST GOOD FAITH

DEFINISI :

Suatu kewajiban positif untuk secara sukarela mengungkapkan


fakta-fakta material, secara tepat dam lengkap mengenai risiko
yang diajukan baik hal tersebut dinyatakan maupun tidak.

Departemen Aktuaria - ITS


1. UTMOST GOOD FAITH

DEFINISI “Fakta Penting” (material fact) :

Pasal 251 KUHD :


Semua pemberitahuan yang keliru atau tidak benar, atau semua
penyembunyian keadaan yang diketahui oleh tertanggung,
meskipun dilakukannya dengan itikad baik, yang sifatnya
sedemikian, sehingga perjanjian itu tidak akan diadakan, atau tidak
diadakan dengan syarat-syarat yang sama, bila penanggung
mengetahui keadaan yang sesungguhnya dari semua hal itu,
membuat pertanggungan itu batal.
Departemen Aktuaria - ITS
1. UTMOST GOOD FAITH

DEFINISI :

Pihak tertanggung (nasabah) berkewajiban memberitahukan


sejelas-jelasnya dan teliti mengenai segala fakta-fakta penting yang
berkaitan dengan obyek yang diasuransikan.

Prinsip ini juga berlaku untuk perusahaan asuransi (pihak


penanggung), yaitu menjelaskan risiko-risiko yang dijamin maupun
dikecualikan, segala persyaratan dan kondisi pertanggungan secara
jelas serta teliti.
Departemen Aktuaria - ITS
1. UTMOST GOOD FAITH

Representation dan Waranty :

REPRESENTATION adalah pengungkapkan fakta-fakta


material/non-material, baik secara lisan maupun tertulis, yang
dilakukan selama proses negosiasi pembuatan kontrak
asuransi berkaitan dengan risiko yang akan dipertanggungkan

Departemen Aktuaria - ITS


1. UTMOST GOOD FAITH

Representation dan Waranty :

WARANTY adalah
1. Merupakan persyaratan yang bersifat fundamental dalam perjanjian asuransi
2. Suatu janji yang selama periode polis harus dilaksanakan dengan penuh tanggung
jawab oleh tertanggung; tidak dipenuhinya janji ini membuat pihak yang
dirugikan dapat menyangkal (repudiate) kontrak
3. Janji tersebut adalah bahwa :
a. Suatu hal tertentu akan dilakukan
b. Suatu hal tertentu tidak akan dilakukan
c. Suatu hal tertentu ada,
d. Suatu hal tertentu tidak ada

Departemen Aktuaria - ITS


2. INSURABLE INTEREST

DEFINISI :

Hak untuk mempertangungkan sesuatu yang timbul dari adanya


hubungan/ kepentingan keuangan yang secara sah diakui oleh
hukum antara tertanggung dan objek pertanggungan

Departemen Aktuaria - ITS


2. INSURABLE INTEREST

Insurable Interest mengandung 4 hal penting :


1. Adanya harta benda, hak, kepentingan, jiwa, anggota tubuh, atau
kemungkinan timbulnya tanggung jawab hukum yang
kesemuanya dapat diasuransikan
2. Adanya harta benda, hak, kepentingan, jiwa, anggota tubuh, atau
kemungkinan timbulnya tanggung jawab hukum tersebut harus
merupakan objek pertanggungan
3. Tertanggung harus memiliki hubungan dengan onjek
pertanggungan – mendapatkan manfaat bila objek tidak rusak
dan menderita kerugian bila objek rusak
4. Hubungan antara tertanggung dengan objek pertanggungan
tersebut sah menurut hukum
Departemen Aktuaria - ITS
3. INDEMNITY

DEFINISI :

Kompensasi keungan / finansial yang eksak, cukup untuk


menempatkan Tertanggung pada posisi keuangan setelah
kerugian (pasca-kerugian) yang sama dengan posisi
keuangan yang dinimkatinya sesaat sebelum kerugian
terjadi (pra-kerugian)

Departemen Aktuaria - ITS


3. INDEMNITY

DEFINISI :

posisi keuangan setelah kerugian (pasca-kerugian)


=
posisi keuangan sebelum kerugian (pra-kerugian)

Tertanggung tidak boleh memperoleh penggantian lebih dari


jumlah kerugian yang diderita

Departemen Aktuaria - ITS


3. INDEMNITY

Bila terjadi Klaim, Metode ganti rugi dalam asuransi :

1. CASH (TUNAI)
2. REPAIR (PERBAIKAN)
3. REPLACEMENT (PENGGANTIAN)
4. REINSTATEMENT (PEMBANGUNAN KEMBALI)

Departemen Aktuaria - ITS


4. SUBROGATION

DEFINISI :

Hak seseorang, yang oleh karena kewajiban hukumnya telah


memberikan ganti rugi kepada orang lain, untuk menggantikan
posisi orang lain itu serta menanggung segala hak dan
kewajibannya, apakah hal itu sudah dilaksanakan atau belum.

Departemen Aktuaria - ITS


4. SUBROGATION

PASAL 284 KUHD :

Penanggung yang telah membayar kerugian barang yang


dipertanggungkan, memperoleh semua hak yang sekiranya dimiliki
oleh tertanggung terhadap pihak ketiga berkenaan dengan kerugian
itu; dan tertanggung bertanggung jawab untuk setiap perbuatan
yang mungkin merugikan hak penanggung terhadap pihak ketiga
itu.

Departemen Aktuaria - ITS


4. SUBROGATION

Dengan Kata lain :

Apabila tertanggung mengalami kerugian akibat kelalaian atau


kesalahan pihak ketiga maka penanggung, setelah memberikan
ganti rugi kepada tertanggung, akan menggantikan kedudukan
tertanggung dalam mengajukan tuntutan kepada pihak ketiga
tersebut

Departemen Aktuaria - ITS


4. SUBROGATION

Mengapa Prinsip Subrogasi harus ada?


1. Mencegah tertanggung memperoleh indemnitas ganda :
a. Jika penanggung telah membayar ganti rugi kepada tertanggung,
maka ganti rugi yang diterima dari pihak ketiga menjadi hak
penanggung.
b. Jika sebelumya tertanggung telah menerima ganti rugi dari
pihak ketiga, maka penanggung berhak untuk menyesuaikan
jumlah ganti rugi yang akan diberikan dengan pembayaran dari
pihak ketiga tersebut

Departemen Aktuaria - ITS


4. SUBROGATION

Mengapa Prinsip Subrogasi harus ada?


2. Merupakan corollary of indemnity :
a. Hanya berlaku atas kontrak asuransi yang merupakan contract
of indemnity (subrogansi anak dari indemnitas)
b. Dimaksudkan agar prinsip Indemnitas dapat dilaksanakan
sehingga mencegah tertanggung mengambil keuntungan dari
adanya suatu kerugian yang dijamin polis

Departemen Aktuaria - ITS


5. CONTRIBUTION

DEFINISI :
(anak dari Indemnitas)

Hak seorang penanggung untuk mengajak/ meminta


penanggung lain, yang memiliki tanggung jawab serupa,
namun tidak harus sama persis atas tertanggung yang sama
untuk turut menanggung kerugian tertentu yang ganti rugi
penuhnya telah ia bayar

Departemen Aktuaria - ITS


5. CONTRIBUTION

Pasal 277 KUHD :

Bila berbagai pertanggungan diadakan dengan itikad baik


terhadap satu barang saja, dan dengan yang pertama
ditanggung nilai yang penuh, hanya inilah yang berlaku dan
penanggung berikut dibebaskan.

Bila pada penanggung pertama tidak ditanggung nilai penuh,


maka penanggung berikutnya bertanggung jawab untuk nilai
selebihnya menurut urutan waktu mengadakan pertanggungan
itu.
Departemen Aktuaria - ITS
5. CONTRIBUTION

Dasar perhitungan Kontribusi adalah “bagian-bagian yang


seimbang” atau ratable proportion

Ratable proportion dihitung dengan dua metode, yaitu :


• Metode Sums Insured
• Metode Independent Liability

Departemen Aktuaria - ITS


5. CONTRIBUTION

Metode Sums Insured


• Merupakan metode perhitungan ratable proportion dengan cara
membandingkan jumlah pertanggungan masing-masing polis
terhadap jumlah pertanggungan seluruh polis

• Rumus :
Sum Insured satu polis
--------------------------------- x kerugian
Sum Insured semua polis

• Digunakan pada polis property Insurance tanpa ketentuan average

Departemen Aktuaria - ITS


5. CONTRIBUTION
Metode Independent Liability
• Merupakan metode perhitungan ratable proportion dengan cara membandingkan
maximum liability masing-masing polis atas klaim terhadap jumlah maximum
liability seluruh polis

• Rumus :
Independent Liability satu polis
--------------------------------------------- x kerugian
Independent Liability semua polis

• Digunakan pada polis property Insurance


- dengan ketentuan average
- tanpa ketentuan average, namun dengan batas kerugian individual tertentu

Departemen Aktuaria - ITS


6. PROXIMATE CAUSE

DEFINISI :

Suatu penyebab aktif dan efisien yang menimbulkan suatu


rangkaian kejadian yang menyebabkan suatu akibat, tanpa
adanya interfensi dari suatu kekuatan yang berawal dan
secara aktif bekerja dari sumber yang baru dan berdiri
sendiri

Departemen Aktuaria - ITS


6. PROXIMATE CAUSE

Penyebab terjadinya kerugian dalam kontrak asuransi dibedakan


atas 3, yaitu :

a. Single Cause
Yaitu timbulnya kerugian sebagai akibat dari satu penyebab
b. Chain of Events
Yaitu timbulnya kerugian sebagai akibat dari suatu rangkaian
kejadian/peristiwa
c. Concurrent Causes
Yaitu timbulnya kerugian sebagai akibat dari dua penyebab
independen yang terjadi secara bersamaan
Departemen Aktuaria - ITS
6. PROXIMATE CAUSE
Bahaya yang menjadi penyebab terjadinya kerugian dibedakan atas 3,
yaitu : (MATERI PADA RISIKO/MANAJEMEN RISIKO)

1. Insured Perils
a. Tercantum dalam polis
b. Merupakan bahaya-bahaya yang dijamin dalam polis
2. Excepted atau Excluded Perils
a. Tercantum dalam polis
b. Merupakan bahaya-bahaya yang tidak dijamin oleh polis
3. Uninsured atau Other Perils
a. Tidak tercantum dalam Polis
b. Tidak disebut sbg Insured maupun Excluded Perils
Departemen Aktuaria - ITS
TARIF
TARIF Asuransi adalah
1. Suatu harga satuan dari suatu kontrak asuransi tertentu,
untuk obyek pertanggungan tertentu, terhadap risiko
tertentu, dan digunakan untuk masa depan tertentu
pula.
2. Alat untuk mengukur risiko yang realistis (reality of
risk), yang berkisar dan tertanggung kepada mutunya,
makin besar kemungkinan rugi, makin besar pula
tarifnya
Departemen Aktuaria - ITS
OBJEK
PERTANGGUNGAN
Yaitu semua obyek (property dan manusia) yang dapat
dipertanggungkan aturannya karena kemungkinan akan
mengalami suatu risiko yang dapat menimbulkan kerugian
ditinjau dari segi keuangan.
Contoh :
- Rumah tinggal, gedung, pabrik, tempat usaha, dll
- Mobil, kapal, pesawat
- Jiwa manusia, kesehatan, dll
- Proyek pembangunan dan pemasangan mesin
- Pengangkutan barang, dll
Departemen Aktuaria - ITS
WHAT’S NEXT??

Departemen Aktuaria - ITS


Departemen Aktuaria - ITS

Anda mungkin juga menyukai