Esi Ismala Nengsi
Esi Ismala Nengsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Ahli Madya Kebidanan
Jurusan Kebidanan Pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Oleh
i
HALAMAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH
Nim : 70400114018
Jur/Prodi/Konsentrasi : D3 Kebidanan
Tulis Ilmiah ini benar adalah hasil karya sendiri.Jika dikemudian hari terbukti
bahwa karya ini merupakan duplikat, tiruan, plagiat atau dibuat oleh orang lain,
sebagian atau seluruhnya maka Karya Tulis Ilmiah dan gelar yang diperoleh batal
demi hukum.
Penyusun
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis ucapkan atas kehadirat Allah Swt. Karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga segala
aktivitas yang dikerjakan bernilai ibadah disisi-Nya. Salam dan taslim semoga
bumi terutama kepada penulis dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah yang berjudul
“Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ny “S” Dengan Preeklamsia Ringan
Di Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Gowa Tanggal 04 Mei-27 Mei
2017. Karya Tulis ini disusun dalam rangka memenuhi tugas akhir pendidikan di
hambatan dan kesulitan yang dijumpai dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini,
mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan sampai pada tahap penyelesaian, namun
berkat bimbingan, bantuan, dan dorongan dari berbagai pihak sehingga Karya
Tulis ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu ucapan terima kasih dan penghargaan
1. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Jusman dan Ibunda Syamsiah yang telah
ikhlas dan penuh pengorbanan serta kekhusu‟an doa yang selalu terucap
dalam shalat beliau untuk penulis. Demikian pula kepada saudara lelakiku
Kamriadi yang selalu memberi motivasi dan juga kepada seluruh keluargaku
yang telah setia memberikan bantuan dan motivasi sehingga penulis dapat
v
2. menyelesaikan studi dan Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga Allah swt
3. Bapak prof. Dr. H. Musafir Pabbabari, M.Si selaku Rektor UIN Alauddin
4. Bapak Dr. dr. H. Andi Armyn Nurdin, M.Sc selaku Dekan Fakultas
Dekan I, Wakil Dekan II, Wakil Dekan III dan seluruh staf administrasi di
5. Ibunda Dr. Hj. Sitti Saleha, S.SiT., SKM., M.Keb selaku ketua Prodi
arahan yang sifatnya membangun dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Ibunda Dr. Hj. Sitti Saleha, S.SiT., SKM., M.Keb selaku penguji I yang telah
vi
10. Para Dosen dan seluruh Staf di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN
Alauddin Makassar .
dan Dinas Kesehatan Kota Makassar yang telah memberikan izin dan
12. Kepala Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Gowa yang telah
pihak yang tidak sempat penulis sebutkan namanya satu persatu yang telah
ini.
Sebagai manusia biasa, penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih
Penulis
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL…………………………………………………. . i
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH……………… . ii
HALAMAN PERSETUJUAN………………………………………….. . iii
PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH……………………………. . iv
KATA PENGANTAR………………………………………………….. . v
DAFTAR ISI……………………………………………………………. . viii
DAFTAR TABEL………………………………………………………. . x
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………… . xi
ABSTRAK……………………………………………………………… . xii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………. . 1
A. Latar Belakang………………………………………………… 1
B. Ruang Lingkup Pembahasan ………………………………… . 7
C. Tujuan Penulisan……………………………………………… . 7
D. Manfaat Penulisan ……………………………………………. . 8
E. Metode Penulisan …………………………………………….. . 9
F. Sistematika Penulisan………………………………………… . 11
BAB II TINJAUAN TEORI …………………………………………… . 12
A. Tinjauan Umum Tentang Kehamilan………………………… . 12
B. Tinjauan Umum Tentang Antenatal Care ……………………. . 19
C. Tinjauan Khusus Tentang Preeklamsia ……………………… . 21
D. UmumPreeklamsia pada Ibu Hamil Menurut Pandangan
Agama Islam …………………………………………………. . 37
E. Proses Manajemen Asuhan Kebidanan……………………….. . 40
BAB III STUDI KASUS……………………………………………….. . 48
A. Langkah I Identifikasi Data Dasar …………………………… . 48
B. Langkah II Merumuskan Diagnosa/Masalah Aktual …………. . 54
C. Langkah III Merumuskan Diagnosa/Masalah Potensial…….... . 58
D. Langkah IV Tindakan Segera Atau Kolaborasi ……………… . 59
E. Langkah V Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan ………….. . 60
viii
ix
F. Langkah VI Implementasi……………………………………. . 64
G. Langkah VII Evaluasi Asuhan Kebidanan …………………… . 65
H. Pendokumentasian Hasil Asuhan Kebidanan (SOAP………… . 67
BAB IV PEMBAHASAN……………………………………………….. 85
BAB V PENUTUP……………………………………………………… . 102
A. Kesimpulan …………………………………………………… . 102
B. Saran …………………………………………………………... . 103
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….. . 115
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
Gowa
xi
ABSTRAK
Jurusan Kebidanan
Uin Alauddin Makassar
Karya Tulis Ilmiah, November 2017
xii
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
merupakan fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum yang dilanjutkan
dengan nidasi atau implantasi. Jika dihitung mulai dari fertilisasi sampai lahirnya
bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam 40 minggu atau 10 bulan atau 9
(minggu ke-13 sampai ke-27), dan trimester III 13 minggu (minggu ke-28 hingga
tanpa disadari dalam waktu singkat dapat timbul preeklampsia berat, bahkan
eklampsia (Prawirohardjo S, 2014: 532).
antenatal yang teratur dan yang secara rutin mencari tanda-tanda preeklamsia,
ini dilakukan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak (Prawirohardjo S,
2014: 543).
1
2
Angka Kematian Ibu (AKI) di Dunia mencapai angka 289.000 jiwa dimana
dibagi atas beberapa negara antara lain Amerika Serikat mencapai 9300 jiwa,
Afrika Utara 179.000 jiwa dan Asia Tenggara 16.000 jiwa. Angka kematian ibu
Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan negara asia tenggara
yang tinggi dibandingkan dengan tahun 2007. Hasil Survei Demografi dan
adalah sebesar 359 per 100.000 KH, sedangkan tahun 2007 sebesar 228 per
100.000 KH. Angka ini masih jauh dibandingkan dengan target Millennium
Development Goals (MDGs) 2015 yaitu menurunkan AKI menjadi 102 per
partus lama/macet dan abortus. Kematian ibu di Indonesia didominasi oleh tiga
Indonesia, 2015).
3
yang berbahaya, terutama apabila terjadi pada wanita yang sedang hamil. Hal ini
dapat menyebabkan kematian bagi ibu dan bagi bayi yang akan dilahirkan, karena
tidak ada gejala atau tanda khas sebagai peringatan dini. Kejadian ini
persentasenya 12% dari kematian ibu di seluruh dunia. Kemenkes tahun 2013
Angka Kematian Ibu maternal yang dilaporkan dari tahun 2009-2014 masih
berfluktuasi yaitu tahun 2009 sebesar 78,84 per 100.000 KH menurun pada tahun
2010 menjadi 77,13 per 100.000 KH tahun 2011 meningkat menjadi 78,88 per
100.000 KH tahun 2012 meningkat secara signifikan 31,38% yaitu 110,26 per
100.000 KH tahun 2013 menurun 78,38 per 100.000 KH dan pada tahun 2014
meningkat menjadi 93,20 per 10000 KH (Profil Kesehatan Provinsi Sulsel, 2015).
Angka Kematian Ibu (AKI) maternal karena preeklamsia yaitu ibu kurang
deteksi dini kelainan selama kehamilan (Profil Kesehatan Provinsi Sulsel, 2015).
Hasil dari penelitian oleh Rahayuti dan Husniawati pada tahun 2013 yang
yang kurang mengetahui tentang detiksi dini terjadinya preeklamsia yaitu dengan
untuk mengetahui apakah ada kelainan selama kehamilan dan atau ada kelainan
pada janin yang biasanya janin akan mengalami Berat Badan Lahir Rendah
Dari data yang diperoleh dari Rekam Medis RSUD Syech Yusuf Gowa,
angka kejadian preeklamsia pada tahun 2014 sebanyak 18 orang. Angka kejadian
ini meningkat pada tahun 2015 sebanyak 21 orang, namun menurun drastis pada
tahun 2016 sebanyak 4 orang. Sedangkan pada tahun 2017 bulan januari sebanyak
1 orang, bulan februari sebanyak 5 orang dan bulan maret sebanyak 2 orang.
peningkatan dan kadang mengalami penurunan namun dari angka kejadian itu kita
seorang ibu hamil yang mengalami preeklamsia ringan akan beresiko mengalami
preeklamsia berat yang dimana ibu hamil yang mengalami preeklamsia berat akan
beresiko mengalami kejang dan syok dan kadang berujung kematian apabila tidak
Seperti yang kita ketahui bahwa kehamilan adalah titipan dari Allah Swt yang
harus kita jaga sebaik-baiknya karena manusia adalah ciptaan Allah Swt yang
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu sari pati
(berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan sari pati itu air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kukuh (Rahim). Kemudian air mani itu kami
jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk)lain. Maka Maha Sucilah Allah, pencipta yang
paling baik ” (Kementrian Agama RI, al-qur‟an dan terjemahnya, 2013:
475-476).
5
Pada ayat ini Allah swt telah menjelaskan bahwa manusia terbentuk dari
tanah yang kemudian menjadikannya air mani dan disimpan dalam rahim seorang
ibu. Kemudian air mani dijadikan menjadi sesuatu yang melekat dan diubah
menjadi segumpal daging dan kemudian dijadikan tulang yang dibungkus oleh
daging dan dijadikan sebagai makhluk yang berbentuk yang yang paling baik, dan
kita sebagai manusia harus menjaga dengan sebaik-baiknya ciptaan Allah swt.
Melalui proses penyatuan ini, sperma dan ovum bertemu dan menyatukan
diri. Proses tersebut terjadi dengan penuh kecermatan dan ketepatan yang hanya
bisa diatur oleh zat yang Mahapandai atas segala sesuatu. Keduanya bertemu,
perkembangan yang luar biasa.Dua sel manusia berlainan jenis itu menyatu
yang kuat di antara mereka. Setelah mulai terbentuk, sel-sel calon manusia itu
mencari tempat berlabuhnya di dinding rahim sang ibu.Mereka melekat kuat dan
Tahap inilah yang dalam dunia kedokteran modern disebut zygot.Hal ini
empat ratus tahun yang lalu, saat kehidupan bangsa Arab berada di tepi terjauh
dari peradaban, saat orang Badui menganggap bahwa bumi itu datar, Al-Qur‟an
menyatakan sesuatu yang baru terlihat pada abad modern ini. Sembari
membangun interaksi dengan sang ibu, sel-sel baru itu terus diatur oleh Allah swt
dan semua organ terbentuk dengan bimbingan Allah swt. Setelah semua bagian
6
lengkap, Allah swt menyempurnakan bentuknya menjadi bentuk yang sama sekali
Inilah proses pembentukan seorang manusia yang diangkat Allah swt sebagai
12–14 ini memberi pelajaran tentang dua hal penting. Pertama, Allah swt yang
mengatur penciptaan manusia. Hal ini dengan nyata terlihat dari tahapan-tahapan
pembentukan manusia dalam rahim sang ibu. Bagaimana dua sel, sperma dan
ovum yang setengah menit saja dibiarkan di tempat terbuka pasti rusak, dapat
bertemu?Siapa yang mengarahkan pertemuan itu? Adakah sang ayah yang
keduanya bertemu, siapa yang memberikan daya untuk berubah dan membelah?
Sperma dan ovum itu mengetahui dengan sendirinya apa yang harus
dilakukan. Allah swt yang telah membuat semua itu menjadi mungkin.Allah swt
yang memberi daya sekaligus arah. Allah swt yang menunjukkan apa yang harus
Pelajaran Allah swt dalam ayat ini menunjukkan bahwa hadirnya manusia di
muka bumi ini diadakan oleh Allah swt tentu bukan tanpa tujuan.Tujuan hadirnya
manusia untuk mengemban tugas sebagai khalifah-Nya di muka bumi ini.Saat kita
sadar tentang hal ini, kita mengetahui dari mana kita berasal dan tugas yang harus
Dari data yang telah didapatkan diatas, maka dari itu peneliti tertarik berminat
melakukan penelitian tentang preeklamsia ringan pada ibu hamil sebagai judul
Berdasarkan latar belakang pemikiran diatas maka ruang lingkup yang ingin
dengan Preeklamsia Ringan Di Rumah Sakit Umum Daerah Syech Yusuf Gowa
tahun 2017.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Ringan di Rumah Sakit Umum Daerah Syech Yusuf Gowa tahun 2017”
2. Tujuan Khusus
preeklamsia ringan di Rumah Sakit Umum Daerah Syech Yusuf Gowa tahun
2017.
preeklamsia ringan di Rumah Sakit Umum Daerah Syech Yusuf Gowa tahun
2017.
preeklamsia ringan di Rumah Sakit Umum Daerah Syech Yusuf Gowa tahun
2017.
f. Dilaksanakannya tindakan asuhan yang telah disusun pada ibu hamil dengan
preeklamsia ringan di Rumah Sakit Umum Daerah Syech Yusuf Gowa tahun
2017.
8
preeklamsia ringan di Rumah Sakit Umum Daerah Syech Yusuf Gowa tahun
2017.
D. Manfaat Penulisan
Sebagai salah satu sumber informasi bagi penentu kebijakan dan pelaksanaan
program di Rumah Sakit Umum Daerah Syech Yusuf Gowa dalam mencegah dan
a. Sebagai bahan masukan atau informasi bagi peneliti sebagai acuan untuk
3. Manfaat Penulis
Penulisan karya ilmiah ini merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi
4. Manfaat Intitusi
wawasan serta pengetahuan bagi pembaca tentang preeklamsia ringan pada ibu
hamil.
E. Metode Penulisan
1. Studi Kepustakaan
dengan preekalamsia.
2. Studi Kasus
a. Anamnesis/Wawancara
Penulis menggunakan tanya jawab atau diskusi yang dilakukan dengan orang
tua klien, keluarga dan bidan yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan.
10
b. Pemeriksaan fisik
Melakukan pemeriksaan fisik secara sistematis pada klien mulai dari kepala
2) Palpasi dilakukan dengan sentuhan atau rabaan pada tubuh pasien. Metode
ini dilakukan untuk mendeteksi kelainan pada organ atau jaringan pada
tubuh.
c. Pengkajian psikososial
3. Studi Pendokumentasian
keadaan klien yang bersumber dari catata dokter, bidan, perawat, petugas
4. Diskusi
Mengadakan tanya jawab dengan dokter dan bidan yang menangani langsung
pasien tersebut serta mengadakan diskusi dengan dosen institusi atau pembimbing
F. Sistematika Penulisan
ilmiah ini terdiri dari pada Bab 1 Pendahuluan yang akan menguraikan tentang
Pada Bab II tinjauan pusataka yang akan menguraikan tentang tinjauan umum
tentang kehamilan, tinjauan umum tentang antenatal care, tinjauan khusus tentang
Kemudian pada bab III yaitu studi kasus, akan menguraikan tentang 7 langkah
pendokumentasian (SOAP).
kesenjangan antara teori dan asuhan kebidanan serta praktek yang dilaksanakan di
RSUD Syekh Yusuf Gowa dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil
Pada bab V yaitu penutup, akan memberikan kesimpulan dan saran dari
asuhan yang telah dilakukan, semua temuan serta pengetahuan yang didapatkan
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah dimulai dari konsepsi (bertemunya sel telur dan sel sperma)
yang diikuti dengan nidasi dan implantasi beserta perubahan tubuh wanita,
perubahan itu merupakan respon terhadap janin. Hal yang paling menakjubkan
adalah hampir semua yang mengalami perubahan akan kembali seperti semula
a. Uterus
kemampuan untuk bertambah besar selama kehamilan dan kembali seperti semula
uterus akan menampung janin, plasenta dan cairan amnion rata-rata pada akhir
kehamilan volume totalnya mencapaii 5 liter bahkan mencapai 20 liter yang berat
12
13
Pada awal kehamilan, penebalan uterus distimulasi oleh hormon estrogen dan
Tetapi, setelah kehamilan 12 minggu, uterus akan bertambah besar seiring dengan
pubis)
pusat – xyphoid).
8) Kehamilan 32 minggu: pertengahan pusat – xyphoid
b. Vagina/Vulva
pada kulit dan otot-otot di perineum dan vulva, sehingga pada vagina terlihat
warna keunguan yang biasa disebut dengan tanda Chadwick (Setiawati, Dewi,
2013: 53).
14
c. Ovarium
Tidak terjadi pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak terjadi ovulasi,
d. Payudara
Pada saat hamil payudara akan semakin lunak dan membesar. Pada awal
menonjol keluar. Pada saat yang sama putting payudara akan semakin membesar
dan mengeluarkan kolostrum namun belum dapat memproduksi ASI. Jadi jika
payudara semakin membesar maka akan muncul striae seperti yang muncul pada
perut. Besarnya payudara sebelum hamil tidak ada pengaruhnya dengan produksi
Pada ibu hamil, bukan hanya sistem reproduksi yang berubah tapi perubahan
berat badan pada tubuh ibu hamil juga akan berubah sesuai masa kehamilan. Berat
Pada intrauterin normalnya berat janin (+2,5-3,5 kg), berat plsenta (+0,5 kg),
cairan amnion (+1,0 kg), berat uterus (+1,0 kg), penambahan volume sirkulasi
interstisial di pelvis dan ekstremitas (+1,0 – 1,5 kg) (Setiawati, Dewi 2013: 67).
Adapun perubahan dan adaptasi pada saat kehamilan adalah sebagai berikut :
a) Sistem respirasi
Pada saat hamil tubuh mengalami penigkatan oksigen sampai 20% , selain itu
b) Sistem gastrointestinal
Pada saat hamil estrogen daan hCG meningkat dengan efek samping mual
dan muntah-muntah, selain itu terjadi juga perubahaan peristaltik dengan gejala
(ngidam) dan juga peningkatan asam lambung. Pada keadaan patologi tertentu
dapat terjadu mual dan muntah yang berlebihan sampai 10 kali dalam sehari
c) Sistem sirkulasi/kardiovaskular
2) Anemia relatif
dan volume cairan ekstraselular, disertai peningkatan aliran plasma ginjal dan laju
filtrasi glomerulus. Penambahan + retensi air dan natrium yang dapat ditukar di
dalam tubuh, peningkatan TBW (Total Body Water). Akibatnya terjadi aktivasi
16
terjadi oedema pada 80% wanita yang hamil (Sukarni, ZH, 2013: 68).
d) Traktus urinarus
Pada saat hamil, ureter membesar tonus otot-otot saluran kemih menurun
filtrasi meningkat sampai 60-150%. Ibu hamil akan sering kencing kerena sistem
perkemihan akan tertekan dengan pembesaran uterus dan kadar kreatinin, urea
dan asam urat dalam darah mungkin menurun namun hal ini masih dianggap
e) Kulit
linea alba, striae livid pada perut dan sebagainya (Sukarni, ZH, 2013: 70).
f) Perubahan psikis
Sikap / penerimaan ibu terhadap keadaan hamilnya, sangat mempengaruhi
juga kesehatan / keadaan umum ibu serta keadaan janin dalam kehamilannya.
dengan pola makan, perawatan tubuh dan upaya memeriksakan diri secara teratur
disambut dengan sikap yang tidak mendukung seperti nafsu makan berkurang,
tidak ada niat untuk memeriksakan kehamilannya secara teratur dan bahkan ada
g) Metabolisme
Kebutuhan karbohidrat selam hamil akan meningkat sampai 2300 kal/hari dan
4. Diagnostik Kehamilan
6) Sering kencing
8) Pigmentasi kulit
9) Epulis
1) Uterus membesar
2) Tanda hegar
3) Tanda chadwick
4) Tanda piscaseck
6) Goodell sign
untuk optimalisasikan kelainan yang terjadi pada maternal dan neonatal melalui
kembang bayi
dan bayi
termasuk riwayat penyakit sebelum hamil dan setelah hamil dan atau pernah
melakukan pembedahan.
ASI esklusif.
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga terhadap penerimaan bayi agar dapat
Kunjungan pelayanan antenatal care pada ibu hamil yang normal biasanya
disingkat dengan huruf K pada buku pink yang di berikan pada saat pertama kali
kunjungan akan semakin diperketat. Biasanya jadwal kunjungan pada ibu hamil
K3, K4. Hal ini berarti, minimal melakukan kunjungan sekali pada usia kehamilan
kurang dari 28 minggu ( Trimester I), sekali kunjungan antenatal pada usia
kehamilan 28-36 minggu (Trimester II), dan minimal 2 kali kunjungan pada usia
g. Temu wicara untuk rencana tindakan rujukan (Bartini, Istri, 2012: 10).
21
1 kali kunjungan
1. Defenisi
trimester III kehamilan tetapi dapat juga timbul sebelumnya (Marmi dkk, 2012:
66).
pada wanita hamil, bersalin dan nifas yang terdiri dari hipertensi, oedema dan
proteinuria yang muncul pada kehamilan setelah 20 minggu sampai akhir minggu
2. Patofisiologi Preeklamsia
Hingga saat ini etiologi dan patafisiologi dari preeklamsia masih belum
a. Genetik
preeklamsia pada wanita yang dilahirkan dari ibu yang menderita preeklamsia.
preeklamsia dan IUGR daripada ibu dengan ibu tanpa haplotype tersebut. Peneliti
berperan pada preeklamsia tetapi manifestasinya pada penyakit ini secara jelas
arteri spiralis yaitu dengan mengganti endotel, merusak jaringan elastis pada
tunika media dan jaringan otot polos dinding erteri serta mengganti dinding arteri
dengan material fibrinoid. Proses ini selesai pada akhir trimester I dan pada masa
Pada usia kehamilan 14-16 minggu terjadi invasi tahap kedua dari sel
trofoblas dimana sel-sel trofoblas tersebut akan menginvasi arteri spiralis lebih
perubahan material fibrinoid dinding arteri. Akhir dari proses ini adalah pembuluh
darah yang berdinding tipis, lemas dan berbentuk seperti kantong yang
2. Pada arteri spiralis yang mengalami invasi, terjadi tahap pertama invasi
sel trofoblas secara normal tetapi invasi tahap kedua tidak berlangsung
Disamping itu juga terjadi arteriosis akut (lesi seperti atherosclerosis) pada
arteri spiralis yang dapat menyebabkan lumen arteri bertambah kecil atau bahkan
Pada preeklamsia, adanya daerah pada arteri spiralis yang memiliki resistensi
vaskular disebabkan oleh karena kegagalan invasi trofoblas ke arteri spiralis pada
Hipoksia yang terjadi pada fetus atau plasenta merupakan faktor patogenik
meningkat pada asma dan individu dengan aktivitas yang tinggi, karena akan
menggunakan media kultur menunjukkan bahwa kadar oksigen yang rendah pada
arteri spiralis yaitu dengan mengganti endotel, merusak jaringan elastis pada
tunika media dan jaringan otot polos dinding erteri serta mengganti dinding arteri
dengan material fibrinoid. Proses ini selesai oada akhir trimester I dan pada masa
ini proses tersebut telah sampai pada deciduomimetrial junction (Yulia Fauziyah,
2012: 22-24).
d. Disfungsi Endotel
Saat ini salah satu teori tentang preeklamsia yang sedang berkembang adalah
relaksasi pembuluh darah, seperti nitric oxide (NO) dan prostasikin (PGE2)
merupakan suatu prostaglandin yang dihasilkan di sel endotel yang berasal dari
polos dan trombosit dan memiliki efek vasodilator dan anti agregasi trombosit.
efek yang berlawanan dalam mekanisme yang mengatur interaksi antara trombosit
tromboksan memegang peranan sentral pada proses ini dimana hal ini sangat
berhubungan dengan ketidakseimbangan antara tromboksan dan protasiklin.
e. Imunologis
awal trimester dua. Antribodi yang melawan sel endotel ditemukan pada 50%
Malaadaptasi sistem imun dapat menyebabkan invasi yang dangkal dari arteri
spiralis oleh sel sitotrofoblas endovaskuler dan disfungsi sel endotel yang
dimediasi oleh peningkatan pelepasan stoking (TNF- dan IL-I), enzim proteolitik
Sitokin TNF- dan IL-I berperan dalam stress oksidatif yang berhubungan
membentuk lipid peroksida dimana hal ini dihambat oleh antioksidan. Radikal
bebas yang dilepaskan oleh sel desidua akan menyebabkan kerusakan sel endotel.
akan membuat radikal bebas lebih toksik dalam merusak sel endotel. Hal ini akan
menyebabkan gangguan produksi nitrit oksida ole endotel vaskuler yang akan
terjadinya over produksi dan kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.Telah
dikenal beberapa antioksidan yang poten terhadap efek buruk dari radikal bebas
untuk melawan kerusakan sel akibat pengaruh radikal bebas pada preeklamsia
3. Klasifikasi Preeklamsia
a. Preeklamsia Ringan
umur kehamilan diatas 20 minggu atau segera persalinan.Tetapi dapat juga timbul
b. Preeklamsia Berat
mmHg dan tekanan darah diastolic ≥ 110 mmHg disertai proteinuria lebih 5g/24
4. Diagnosis Preeklamsia
a. Preeklamsia Ringan
jam atau +1
b. Preeklamsia Berat
1) Tekanan darah > 160/110 mmHg pada usia kehamilan > 20 minggu
pada hepar.
8) Hemolysis mikroangiopatik
cepat.
5. Penatalaksanaan Preeklamsia
a. Preeklamsia Ringan
Pada kasus preeklamsia ringan cukup dilakukan rawat jalan dengan menganjurkan
perawatan jalan tidak mengalami perubahan maka akan dilakukan rawat inap
dengan kriteria bahwa setelah 2 minggu pengobatan rawat jalan tidak mengalami
perubahan, kenaikan berat badan ibu 1 kg atau lebih per minggu selama 2 minggu
berturut-turut, ataupun timbul salah satu atau lebih gejala preeklamsia berat.
dalam perawatan sudah ada perbaikan sebelum 1 minggu dan kehamilan masih
preterm maka penderita tetap dirawat selama 2 hari lagi baru dipulangkan.
Pada preeklamsia ringan dengan umur kehamilan <37 minggu akan tetap
dilanjutkan sampai aterm jika tidak ada gejala yang memburuk. Namun pada
umur kehamilan >37 minggu dengan serviks yang sudah matang akan dilakukan
pematangan dengan prostaglandin atau keteter foley atau akan dilakukan tindakan
b. Preeklamsia Berat
2) Tirah baring miring kesatu sisi. Tanda vital diperiksa setiap 30 menit,
eklamsia.
pencegahaan :
a. Bila terjadi kejang, perhatikan jalan nafas, pernapasan (oksigen) dan sirkulasi
(cairan intravena).
(1) Ambil 4 gram larutan MgSO4 (10 ml larutan MgSO4 40%) dan larutkan
dengan 10 ml aquades
b) Sambil menunggu rujukan, mulai dosis rumatan 6 gram MgSO4 dalam 6 jam
sesuai prosedur dengan cara : Ambil 6 gram MgSO4 (15 ml larutan MgSO4
40%) dan larutkan dalam 500 ml larutan Ringer Laktat/ringer Asetat, lalu
e) Jika terjadi depresi nafas, berikan cairan glukosa 1 gran secara IV (10 ml
f) Selama ibu dengan preeklamsia dan eklamsia dirujuk pantau dan nilai adanya
a. Volume Plasma
tertinggi volume plasma pada hamil normal biasanya pada umur kehamilan 32-34
penurunan volume plasma antara 30% - 40% disbanding dengan hamil normal
(Hipovolemia). Jadi, jika volume plasma menurun akan memberi dampak yang
b. Hipertensi
darah yang tinggi pada preeklamsia bersifat normal dan mengikuti irama sirkadian
normal. Pada preeklamsia ringan biasanya akan kembali normal beberapa hari
pasca persalinan, namun pada preeklamsia berat, kembalinya tekanan darah yang
normal dapat terjadi 2-4 minggu pasca persalinan (PrawirohardjoS, 2014: 538).
c. Fungsi Ginjal
bahkan anuria.
d) Gagal ginjal akut terjadi akibat nekrosis tubules ginjal. Bila sebagian besar
2) Proteinuria
c) Tanpa kenaikan tekanan darah diastol ≥90 mmHg, umumnya ditemukan pada
selang 6 jam.
4) Kreatinin
plasma. Dapat meencapai kadar kreatinin plasma ≥1 mg/cc dan biasanya terjadi
pada preeklamsia berat dengan penyulit pada ginjal (PrawirohardjoS, 2014: 539).
Ologuria dan anuria terjadi juga krena hipovolemia sehingga aloran darah ke
d. Elektrolik
Kadar elektrolit normal akan menurun pada saat hamil. Pada preeklamsia
kadar elektrolit sama dengan dengan kadar pada hamil normal, kecuali jika diberi
diuretikum banyak, retriksi konsumsi garam atau pemberian cairan oksitosin yang
eklamsia kadar bikarbonat menurun, karena timbulnya asidosis laktat dan akibat
Kadar natrium dan kalium pada preeklamsia sama dengan hamil normal, yaitu
sesuai dengan proporsi jumlah air dalam tubuh. Karena kadar natrium dan natrium
tidak berubah pada preeklamsia, maka tidak terjadi retensi natrium yang
34
berlebihan. Ini berarti pada preeklamsia tidak diperlukan restriksi konsumsi garam
540).
g. Viskositas darah
kemudian meningkat lagi pada trimester III akibat peningkatan produksi urin.
i. Oedema
Oedema dapat terjadi pada kehamilan normal. Oedema yang terjadi pada
hamil normal, 60% dijumpai pada kehamilan dengan hipertensi beserta dengan
j. Hepar
Dasar perubahan pada hepar ialah vasopasme, iskemia daan pendarahan. Bila
terjadi pendarahan pada sel periportal lobus perifer, akan terjadi nekrosis sel hepar
dan peningkatan enzim hepar. Pendarahan ini dapat meluas hingga dibawah
nyeri didaerah epigastrum dan dapat menimbulkan ruptur hepar, sehingga perlu
k. Neurologi
vasogenik oedema.
2) Akibat spasme arteri retina dan oedema retina dapat terjadi gangguan visus.
detachment).
l. Kardiovaskular
2014: 541).
36
m. Paru
terjdinya oedema paru. Oedema paru terjadi oleh payah jantung kiri, kerusakan sel
endotel pada pembuluh darah kapilar baru dan menurunnya diuresis. Penanganan
n. Janin
d. Ada riwayat preeklamsia pada keluarga, khusunya pada ibu atau saudara
e. Kehamilan kembar
diabetes.
g. Adanya proteinuria saat mendaftar untuk pemeriksaan (>1+ pada lebih dari 1
Adapun komplikasi yang dapat terjadi pada janin dengan ibu yang
a. Kelahiran prematur
c. Abrupsio plasenta
Agama Islam
Terjemahnya :
“Dan telah Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua
orang ibu bapakny; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada kedua orang ibu bapakmu, dan hanya kepada Ku-lah
kembalimu”.
orang ibu bapaknya (ibunya telah mengandungnya) dengan susah payah (dalam
bayi (dan menyapihnya) tidak menyusuinya lagi (dalam dua tahun, hendaknya)
38
Kami katakan kepadanya (bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang ibu
Terjemahnya:
“Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh,
bagi yang igin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung
nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani
lebih dari kesanggupannya, janganlah seorang ibu menderita karena anaknya
dan jangan pula seorang ayah (menderita) karena anaknya. Ahli waris pun
(berkewajiban) seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih dengan
persetujuan dan permusyawaratan antara keduanya, maka tidak ada dosa atas
keduanya. Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain, maka
tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut.
Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang
kamu kerjakan” (Kementrian Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 2013: 47).
Seorang ibu harus menyusui anaknya sampai umur dua tahun apabila
menginginkannya namun setiap ibu akan mendapatkan guncangan dari Allah swt
apabila tidak menyusui bayinya karena alas an yang tidak dihendaki oleh
39
Terjemahnya:
“(ingatlah) pada hari ketika kamu melihatnya (guncangan itu), semua
perempuan yang menyusui anaknya akan lalai terhadap anak yang disusuinya,
dan setiap perempuan yang hamil akan keguguran kandungannya, dan kamu
melihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak
mabuk, tetapi azab Allah itu sangat keras” (Kementrian Agama RI, Al-Qur‟an
dan Terjemahnya, 2013: 462).
Kami telah mewasiatkan anaknya dengan wasiat itu seperti apa yang
jika kita menyatakan bahwa Luqman bukan seorang Nabi, maka ayat ini adalah
sisipan yang sengaja diletakkan setelah wasiat Luqman yang lalu tentang
ibu.Ini disebabkan karena ibu berpotensi untuk tidak dihiraukan oleh anak karena
kelemahan ibu berbeda dengan bapak. Di sisi lain, “peranan bapak” dalam
konteks kelahiran anak lebih ringan dibanding dengan peranan ibu. Setelah
pembuahan, semua proses kelahiran anak dipikul sendirian oleh ibu. Bukan hanya
sampai masa kelahirannya, tetapi berlanjut dengan penyusuan, bahkan lebih dari
itu.Memang ayah pun bertanggung jawab menyiapkan dan membantu ibu agar
beban yang dipikulnya tidak terlalu berat, tetapi ini tidak langsung menyentuh
berbakti kepada kedua orangtuanya karena kedua orangtua sangat berkorban saat
mengandungnya sampai kelak dia dewasa. Sejak dalam kandungan sampai lahir
seorang ibu yang sangat berperan penting karena harus mengandung dengan susah
payah dan kondisi yang lemah selama 9 bulan dan menyapihnya selama dua tahun
namun tidak lepas dari itu seorang ayah juga berperan penting karena tanpa usaha
seorang ayah, anak tidak akan bisa terjadi dan seorang ayah juga harus bekerja
keras agar anaknya bisa hidup layak dan dapat melanjutkan pendidikan.
mengambil suatu keputusan yang terfokus pada klien (Jannah Nurul, 2012: 193).
Manajemen kebidanan terdiri dari dari beberapa langkah yang berurutan yang
dimulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi.Langkah-
dalam tugas-tugas tertentu dan semuanya bervariasi sesuai dengan kondisi klien.
lain hubungan dengan kondisi klien yang didapatkan melalui wawancara pada
Dari anamnesa yang didapatkan dari klien bahwa klien mengeluh dengan
Pada pemeriksaan yang dilakukan oleh Bidan adalah kenaikan tekanan darah
≥140/90 mmHg dan ≤160/110 mmHg, pemeriksaan tes celup urin dengan
proteinuria menunjukkan ≥300 mg/24 jam atau +1, kenaikan berat badan 1kg
dalam seminggu bengkak pada wajah atau tungkai timbul salah satu atau lebih
ibu hamil yang usia kehamilannya diatas 20 minggu yang mengalami kenaikan
tekanan darah≥140/90 mmhg atau lebih pada pemeriksaan selang 6 jam, oedema
pada tungkai dan wajah serta proteinuria +1 maka akan didiagnosa bahwa ibu
atau pencegahan bila memungkinkan serta waspada dan bersiap untuk segala
sesuatu yang dapat terjadi. Pada step ini sangat vital untuk perawatan yang aman.
Pada kasus preeklamsia ringan atau berat, seorang Bidan atau tenaga
kesehatan lain dapat mengantisipasi kelainan yang akan terjadi pada saat rawat
jalan atau rawat inap karena pada kasus preeklamsia kemungkinan ibu akan
mengalami syok atau kejang, dapat terjadi kematian ibu, kelahiran prematurdan
Pada kasus preeklamsia ringan seorang Bidan atau tenaga kesehatan lain
dimana terjadi kenaikan tekanan darah ≥160/110 mmHg dengan proteinuria >+2
dan gejala yang ada kaitannya dengan ginjal, otak, hepar dan sistem
dikonsultasikan atau ditangaani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain
tekanan darah ≤160/110 mmHg, proteinuria ≤+2 dan atau tidak ada tanda-tanda
kejang atau syok jika telah melakukan kunjungan antenatal care selama 2 minggu
berturut-turut. Jika pasien telah mengalami syok atau kejang maka akan dilakukan
kehamilan yang belum aterm maka melihat kondisi ibu dan janin, apakah masih
umur kehamilan aterm dengan kondisi ibu yang tidak memungkinkan untuk
Janin Dalam Rahim (KJDR). Namun ada juga kemungkinan yang dapat terjadi
yaitu ibu bisa saja mengalami syok atau kejang pada ibu dengan preeklamsia
berat, kematian Ibu, kelahiran prematur, resiko terjadinya Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR), abrupsio plasenta, resiko terajdinya kematian bayi dalam Rahim
(KJDR).
Namun jika perawatan jalan tidak mengalami perubahan maka akan dilakukan
rawat inap dengan kriteria bahwa setelah 2 minggu pengobatan rawat jalan tidak
mengalami perubahan, kenaikan berat badan ibu 1 kg atau lebih per minggu
selama 2 minggu berturut-turut, ataupun timbul salah satu atau lebih gejala
berat.
Bila dalam perawatan sudah ada perbaikan sebelum 1 minggu dan kehamilan
masih preterm maka penderita tetap dirawat selama 2 hari lagi baru dipulangkan.
MgSO4 merupakan obat pilihan untuk mencegah dan mengatasi kejang pada
preeklamsia berat dan eklamsia. Sambil menunggu rujukan, mulai dosis rumatan 6
gram MgSO4 dalam 6 jam sesuai prosedur dengan cara : Ambil 6 gram MgSO4
(15 ml larutan MgSO4 40%) dan larutkan dalam 500 ml larutan Ringer
selama 6 jam, dan diulang hingga 24 jam setelah persalinan atau kejang berakhir
(bila eklamsia).
pernafasan <16x/menit, dan atau tidak didapatkan reflex tendon patella dan atau
oliguria (produksi urin <0,5 ml/kg BB/jam), segera hentikan pemberian MgSO4,
jika terjadi depresi nafas, berikan cairan glukosa 1 gran secara IV (10 ml larutan
10 %) bolus dalam 10 menit, selama ibu dengan preeklamsia dan eklamsia dirujuk
Pada kasus ibu hamil yang mengalami preeklamsia ringan maka akan
minggu menjalani rawat jalan namun tidak ada perubahan maka akan dilakukan
rawat inap dengan kriteria tidak ada perubahan setelah 2 minggu menjalani rawat
jalan, kenaikan berat badan ibu 1 kg atau lebih per minggu selama 2 minggu
berturut-turut, ataupun timbul salah satu atau lebih gejala preeklamsia berat. Bila
sudah ada perbaikan sebelum 1 minggu dan kehamilan masih preterm maka
penderita tetap dirawat selama 2 hari lagi baru dipulangkan. Perawatan akan
Pada kasus ibu hamil yang mengalami preeklamsia berat maka akan
dilakukan segera masuk ke rumah sakit, pemberian anti kejang/anti konvulsan
merupakan obat pilihan untuk mencegah dan mengatasi kejang pada preeklamsia
berat dan eklamsia. Sambil menunggu rujukan, mulai dosis rumatan 6 gram
MgSO4 dalam 6 jam sesuai prosedur dengan cara : Ambil 6 gram MgSO4 (15 ml
larutan MgSO4 40%) dan larutkan dalam 500 ml larutan Ringer Laktat/ringer
Asetat, lalu berikan secara IV dengan kecepatan 28 tetes/menit selama 6 jam, dan
diulang hingga 24 jam setelah persalinan atau kejang berakhir (bila eklamsia).
nadi, frekuensi pernafasan, refleks patella dan jumlah urin, bila frekuensi
46
pernafasan <16x/menit, dan atau tidak didapatkan refleks tendon patella dan atau
oliguria (produksi urin <0,5 ml/kg BB/jam), segera hentikan pemberian MgSO4,
jika terjadi depresi nafas, berikan cairan glukosa 1 gram secara IV (10 ml larutan
10 %) bolus dalam 10 menit, selama ibu dengan preeklamsia dan eklamsia dirujuk
Evaluasi pada kenyataan adalah cara untuk mengecek apakah rencana yang
diidentifikasi pada tahap penentuan diagnosa dan masalah. (Istri Bartini. 2012: 13)
kemajuan yaitu:
Data atau fakta yang merupakan informasi termasuk biodata, mencakup nama,
diperoleh dari hasil wawancara langsung pada pasien atau dari keluarga dan
Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik mencakup inspeksi, palpasi,
c. Assesment (A)
d. Planning (P)
A. Identitas istri/suami
Suku : Makassar/Makassar
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SD/SD
B. Riwayat Keluhan
1. Keluhan utama : Ibu datang dengan surat rujukan dari puskesmas masuk
ke Poli KIA RSUD Syekh Yusuf Gowa dengan keluhan sakit kepala,
48
49
pernah keguguran
5. Ibu mengatakan pergerakan janin kuat dirasakan pada perut bagian kiri
ibu
imunisasi TT
a. Kunjungan I tanggal 20 Januari 2017 dengan keluhan ibu tidak ada, berat
mendapat imunisasi TT I
c. Kunjungan III tanggal 22 April 2017 dengan keluhan sering pusing, sering
mengalami sakit kepala dan pembengkakan pada kaki dengan tekanan darah
140/100 mmHg dengan berat badan 75kg dan telah mendapat imunisasi TT
II.
d. Kunjungan IV tanggal 03 Mei 2017 dengan keluhan pusing dan bengkak pada
kaki dengan tekanan darah 150/100 mmHg dan berat badan 76kg.
D. Riwayat Menstruasi
Haid pertama ibu saat usia 14 tahun, siklus haid biasanya 28-30 hari, haid
biasanya dialami 5-6 hari dan tidak pernah mengalami disminorea pada saat
haid.
1. Anak pertama
Ibu melahirkan anak pertama tahun 1999 dengan kehamilan aterm dan
dukun dengan jenis kelamin laki-laki. Tidak ada kelainan selama masa
2. Anak kedua
Ibu melahirkan pada tahun 2003 dengan kehamilan aterm dan imunisasi
jenis kelamin laki-laki dengan berat badan lahir 2800 gram, panjang
badan 48 cm. tidak ada kelainan selama masa nifas dan ASI esklusif
jenis kelamin perempuan dengan berat badan lahir 3000 gram dan
panjang badan 49 cm. masa nifas berjalan normal dan ASI esklusif 6
Ibu pernah menjadi akseptor KB Suntik 3 bulan setelah anak ketiga lahir dan
Ibu tidak memiliki riwayat hipertensi sebelumnya dan tekanan darah sebelum
hamil dalam batas normal, tidak ada riwayat penyakit asma, DM dan jantung.
Tidak ada riwayat keturunan kembar dan tidak ada riwayat penyakit menular
dan menurun.
pemeriksaan kehamilan.
1. Nutrisi
komposisi nasi, sayur dan lauk, sedangkan selama hamil makan 3x/hari
dengan porsi lebih banyak dari pada sebelum hamil, komposisi nasi,
2. Eliminasi
Ibu mengatakan sebelum hamil dan selama hamil selalu lancer buang air
air kecil sebelum hamil antara 3-4x/hari dan selama hamil 5-6x/hari
3. Istrahat/tidur
Ibu mengatakan sebelum dan selama hamil jarang tidur siang, dan tidur
4. Aktivitas
5. Aktivitas seksual
6. Personal hygiene
menggosok gigi, mencuci rambut 2 hari sekali dan ganti baju setiap
7. Perilaku kesehatan
Ibu mengatakan sebelum dan selama hamil tidak pernah merokok dan
2. Kesadaran komposmentis
3. Pemeriksaan tanda-tanda vital
Nadi : 86x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Suhu : 36,8ºC
4. TB : 158 cm
5. LiLA : 26 cm
a. Wajah
b. Mata
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda, sklera putih
c. Mulut
Inspeksi : bibir tidak pucat, tidak ada sariawan, gigi tidak tanggal dan tidak
d. Leher
e. Payudara
Inspeksi : terdapat linea nigra, striae alba dan tidak terdapat luka bekas
Leopold II : PUKI
Leopold IV : BAP
LP : 95 cm
TBJ : TFU x LP
: 35 x 95
: 3325 gram
54
Auskultasi : DJJ terdengar kuat dan jelas di kuadran kiri bawah perut ibu
g. Genitalia
h. Ekstremitas
J. Pemeriksaan Laboratorium
1. Hb : 11,2 gr%
2. Albumin : +1
K. Pemeriksaan USG
Hasil USG : tunggal, hidup, presentasi kepala, usia kehamilan 34-36 minggu,
1. G4P3A0
a. Data Subjektif
b. Data objektif
4) Djj: terdengar kuat dan jelas di kuadran kiri bawah perut ibu dengan
Ibu mengatakan hamil keempat, pada akibat pecahnya pemeriksaan fisik tonus
otot perut kendor pembuluh darah perifer pada kehamilan sebelumnya dimana
perut seolah-olah retak dan warnanya berubah dan tampak pada seorang
multigravida.Pada saat melakukan palpasi, teraba bokong pada bagian fundus dan
teraba kepala pada bagian perut bawah ibu dan terdengar denyut jantung janin
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
Mei 2017 maka usia kehamilan ibu sekarang 34 minggu 4 hari atau gestasi
34-36 minggu.
otot polos.
56
3. Situs Memanjang
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
a) Dari palpasi didapatkan teraba bokong pada bagian fundus dan kepala pada
perut bagian bawah ibu menandakan bahwa bayi dengan situs memanjang
b) Pada saat melakukan palpasi didapatkan hasil bahwa pada bagian perut kiti
ibu teraba seperti papan punggung dan terdengar denyut jantung janin berada
pada bagian kuadran kiri bawah perut ibu menandakan bahwa bayi situs
memanjang
c) Pada leopold III didapatkan bagian kepala bayi menandakan bahwa bayi situs
memanjang
4. Intrauteri
a. Data Subjektif
Ibu merasakan pergerakan janin kuat terutama pada perut sebelah kiri.
b. Data Objektif
Salah satu tanda kehamilan intrauteri adalah terasa gerakan janin dalam rahim,
tidak terasa nyeri pada saat palpasi dan perkembangan janin sesuai dengan tuanya
umur kehamilan.
57
5. Tunggal
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
2) Leopold II : puki
4) Pada saat auskultasi : djj terdengar kuat dan jelas di kuadran kiri bawah
Pembesaran perut sesuai masa kehamilan, teraba dua bagian besar pada lokasi
yang berbeda, pada bagian kepala teraba pada kuadran bawah perut dan teraba
jantung janin dan teraba pada kuadran kiri bawah perut ibu.
6. Hidup
a. Data Subjektif
Ibu merasakan pergerakan janin kuat pada perut bagian bawah disebelah kiri.
b. Data Objektif
Pada auskultasi DJJ terdengar kuat dan jelas di kuadran kiri bawah perut ibu
Janin bisa dikatakan hidup jika terasa adanya pergerakan janin yang hanya dapat
dirasakan ibunya dan pada auskultasi DJJ yang jelas dan teratur.
a. Data Subjektif
Ibu merasakan pergerakan janinnya kuat terutama pada perut sebelah kiri.
58
b. Data Objektif
Auskultasi DJJ terdengar kuat dan jelas di kuadran kiri bawah perut ibu
Ibu merasakan pergerakan janinnya kuat dan bunyi jantung janin teratur dengan
8. Preeklamsia Ringan
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
2) Albumin +1
umur kehamilan diatas 20 minggu atau segera persalinan .Tetapi dapat juga timbul
sebelum umur kehamilan 20 minggu (Pudiastuti R, D, 2012: 163). Ditandai
dengan ibu hamil mengalami kenaikan tekanan darah diatas normal yaitu ≥140/90
mmHg dan ≤160/110 mmHg, pemeriksaan tes celup urin dengan proteinuria
menunjukkan ≥300 mg/24 jam atau +1, dan terjadi pembengkakan pada kaki
terjadinya kelahiran prematur, resiko terjadinya Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR),
tingkat berat atau menjadi preeklamsia berat (Bothamley, Boyle, 2013: 194).
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
2. Albumin +1
b) Peningkatan dan tanda preeklamsia seperti tekanan sistolik 160 mmHg atau
lebih, atau tekanan diastol 110 mmHg atau lebih, proteinuria >5gr/24 jam
atau tes celup urin ≥2+ pada pemeriksaan kualitatif, adanya keluhan subjektif
tekanan darah ≤160/110 mmHg, proteinuria ≤+2 dan atau tidak ada tanda-tanda
kejang atau syok jika telah melakukan kunjungan antenatal care selama 2 minggu
berturut-turut. Jika pasien telah mengalami syok atau kejang maka akan dilakukan
1. Tujuan
kehamilan berlangsung normal dan keadaan ibu dan janin baik serta
2. Kriteria
2) Nadi : 60-100x/menit
3) Pernafasan : 16-24x/menit
4) Suhu : 36,5-37,5ºC
h. Keluhan ibu yang merasakan sakit kepala dan pusing dapat berkurang atau
hilang.
a. Sampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan jelaskan hal-hal yang dianggap
Rasional:
b. Berikan dukungan psikologis dan spiritual pada ibu dengan melibatkan suami
Rasional:
membantu dalam proses penyembuhan. Disamping ibu agar ibu lebih optimis
menghadapi kehamilannya dan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Rasional:
yang cukup untuk memberikan relaksasi yang cukup pada otot serta
mengurangi beban kerja jantung.
Rasional:
Rasional:
infeksi pada klien dan dapat memberikan rasa nyaman pada ibu
Rasional:
Dengan ibu telah mengetahui tentang preeklamsia ringan maka ibu dapat
kesehatan bayinya.
Rasional:
kepala, rasa nyeri pada daerah perut, penglihatan kabur, mual dan muntah
Rasional:
Agar ibu mengerti dan dapat mengambil keputusan klinik yang tepat jika
Rasional:
Dengan memberitahu ibu tentang tanda bahaya pada kehamilan, ibu akan
mengerti dan melaksanakan anjuran bidan sehingga jika ibu mengalami salah
63
satu dari 9 tanda bahaya pada kehamilan itu, ibu dapat segera ke tenaga
Rasional:
Dengan adanya diskusi antara ibu dan keluarga baik secara fisik maupun
psikis dan finansial akan siap meghadapi persalinan dan kelahiran bayinya
Rasional:
Rasional:
Obat nefedifin adalah obat anti hipertensi yang aman bagi ibu hamil dan tidak
k. Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ANC secara teratur dan datang
Mei 2017 dan bila ada tanda-tanda bahaya kehamilan segera memeriksakan
Rasional:
keadaan ibu hamil. Di samping itu dengan menganjurkan ibu datang minggu
depan ibu dapat mengetahui keadaannya serta keadaan janinnya sehingga bila
64
ada hal-hal yang membahayakan ibu dan janinnya dapat segera diberi
pertolongan.
preeklamsia ringan
a. Menganjurkan ibu untuk istrahat yang cukup pada siang hari minimal 1 jam
b. Menganjurkan pada ibu untuk diet seimbang dalam kehamilan yaitu dengan
makan makanan yang tinggi protein, rendah lemak, dan garam tidak perlu di
kurangi seperti banyak makan ikan, tahu, tempe, dan banyak minum air putih.
c. Hygine dalam kehamilan seperti mengganti pakaian dalam tiap kali lembab
dalam 10 jam.
c. Ibu harus segara memberitahu bidan/dokter jika gerakan janinnya kurang dari
b. Gangguan penglihatan
g. Pendarahan pervaginaam
i. Kejang
bayinya
11. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ANC secara teratur serta
Mei 2017 dan bila ada tanda bahaya pada kehamilan segera
1. Keadaan ibu dengan preeklamsia ringan belum teratasi dan keadaan janin
c. Albumin : +1
d. Djj : terdengar kuat dan jelas di kuadran kiri bawah perut ibu
4. Ibu telah mengerti apa itu preeklamsia ringan yang sedang dialaminya
b. Albumin : +1
bayinya.
11. Ibu mau melakukan kunjungan ANC secara teratur dan akan
Identitas Istri/Suami
Suku : Makassar/Makassar
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SD/SD
Pekerjaan : IRT/Buruh Harian
A. Data Subjektif
januari
puskesmas
10. Ibu tidak ada riwayat hipertensi, asma, jantung, DM, penyakit menurun
B. Data Objektif
2. Kesadaran komposmentis
8. Lila : 26 cm
9. Tanda-tanda vital
Nadi : 86x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Suhu : 36,8ºC
a. Wajah
b. Mata
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda, sklera putih
c. Mulut
Inspeksi: bibir tidak pucat, tidak ada sariawan, gigi tidak tanggal dan tidak
d. Leher
e. Payudara
f. Abdomen
Inspeksi : terdapat linea nigra, striae alba dan tidak terdapat luka bekas
Leopold II : PUKI
Leopold III : kepala
Leopold IV : BAP
LP :95 cm
TBJ : TFU x LP
: 35 x 95
: 3325 gram
Auskultasi : DJJ terdengar kuat dan jelas di kuadran kiri bawah perut ibu
g. Genitalia
h. Ekstremitas
a. Hb : 11,2 gr%
b. Albumin : +1
C. Assessment
D. Planning
Hasil: ibu merasa tenang dan senantiasa berdoa kepada Tuhan Yang
Maha Esa
a. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup pada siang hari minimal 1 jam
makan makanan yang tinggi protein, rendah lemak dan garam tidak perlu
dikurangi misalnya banyak makan ikan, tahu, temped an banyak minum air
putih.
kesehatan janinnya
dalam 10 jam
c. Ibu harus memberitahu bidan/dokter apabila gerakan janinnya kurang dari 10
Hasil: ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan mengerti cara
berat yaitu sakit kepala, rasa nyeri di daerah perut, penglihatan kabur,
b. Gangguan penglihatan
g. Pendarahan pervaginaam
i. Kejang
bayinya
perlengkapan bayinya.
meminum setiap hari dan teratur dengan jadwal minum yang telah
diberikan
Hasil: ibu mengerti dan mau melakukan anjuran yang telah diberikan
yaitu meminum obat yang telah di resepkan sesuai jadwal yang telah
diberikan.
10. Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan ANC secara teratur dan
tanggal 11 Mei 2017 dan apabila ada tanda-tanda bahaya pada kehamilan
Hasil: ibu mengerti dan mau melakukan kunjungan ulang pada tanggal
09 Mei 2017 dan apabila ada tanda-tanda bahaya pada kehamilan akan
3. Ibu mengatakan ini kehamilan yang keempat dan tidak pernah keguguran
2. Kesadaran komposmentis
3. G4P3A0
6. Tanda-tanda vital
Suhu : 36,8ºC
7. Berat badan : 78 kg
8. Pemeriksaan fisik
a. Wajah
b. Mata
c. Abdomen
Inspeksi: terdapat line nigra dan striae alba dan tidak terdapat luka bekas
operasi.
Leopold II : puki
Leopold IV : BAP
LP : 97 cm
TBJ : TFU x LP
: 36 x 97
: 3492 gram
Auskultasi: Djj terdengar kuat dan jelas di kuadran kiri bawah perut ibu
d. Eksremitas
Assessment (A)
ringan.
Planning (P)
a. Menganjurkan ibu untuk istirhat yang cukup dan mengurangi aktivitas sehari-
b. Menganjurkan kepada ibu untuk makan makanan yang bergizi seperti sayur-
sayuran, buah-buahan dan banyak mengkonsumsi makanan seperti tempe dan
tahu.
Hasil: ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan mau melaksanakan
melakukannya
77
telah diberikan sesuai jadwal dan aturan minum yang telah dijelaskan
pada kehamilannya
1. Ibu mengatakan sakit kepala yang sering dirasakan sudah berkurang dan
3. Ibu mengatakan sudah tidur nyenyak pada malam hari meskipun masih
4. Tanda-tanda vital
Pernafasan : 20x/menit
Suhu : 36,7ºC
5. Berat badan: 78 kg
6. Lila: 26,5 cm
7. Pemeriksaan fisik
79
a. Wajah
b. Mata
c. Abdomen
Inspeksi: terdapat line nigra dan striae alba dan tidak terdapat luka bekas
operasi.
Leopold II : puki
Leopold IV : BAP
LP : 99 cm
TBJ : TFU x LP
: 33 x 99
: 3366 gram
Auskultasi: Djj terdengar kuat dan jelas di kuadran kiri bawah perut ibu
dengan frekuensi 144x/ menit secara teratur
d. Eksremitas
Assessment (A)
preeklamsia ringan.
80
Planning (P)
pekerjaan berat
b. Menganjurkan ibu tetap makan makanan yang bergizi untuk kesehatan janin
bayinya.
6. Mengingatkan pada ibu tentang tanda bahaya pada kehamilan dan segera
kehamilan
1. Ibu mengatakan sudah tidak merasakan sakit kepala dan pusing lagi
3. Gestasi 38 minggu
4. Tanda-tanda vital
Pernafasan : 20x/menit
5. Berat badan: 78 kg
6. Pemeriksaan fisik
82
a. Wajah
b. Mata
c. Abdomen
Inspeksi: terdapat line nigra dan striae alba dan tidak terdapat luka bekas
operasi.
Leopold II : puki
LP : 100 cm
TBJ : TFU x LP
: 32 x 100
: 3200 gram
Auskultasi: Djj terdengar kuat dan jelas di kuadran kiri bawah perut ibu
dengan frekuensi 140x/ menit secara teratur
d. Eksremitas
Assessment (A)
preeklamsia ringan.
83
Planning (P)
bayinya
HPHT)
hari Sakit
hari Klien
Klien
BAB IV
PEMBAHASAN
dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Gowa selama 2 minggu
Penulis akan menguraikan secara narasi berdasarkan SOAP dan & langkah
Vernay. Pada bab ini, penulis akan membandingkan antara tinjauan kasus pada
Ny”S” dengan Preeklamsia Ringan di Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf
asuhan kebidanan dengan tujuh langkah, yaitu identifikasi data dasar, identifikasi
(Nurhayati dkk, 2013). Informasi yang diperoleh mengenai data-data tersebut saya
laboratorium
85
86
Pengkajian data dasar pada kasus preeklamsia ringan pada masa kehamilan
kesehatan dan penyakit keluarga, riwayat sosial budaya, dan riwayat fungsi
Pada langkah awal dikumpulkan semua informasi yang akurat dan dari semua
Tanggal 04 mei 2017 Ny”S”, usia 41 tahun, G4P3A0 datang di Rumah Sakit
Umum Daerah Syekh Yusuf sebagai pasien rujukan dari puskesmas dengan
keluhan sakit kepala, sering pusing dan pembengkakan pada kedua kaki. Ibu
Sesuai dengan hasil penelitian (Yogi, dkk. 2014) mengatakan bahwa ibu
hamil yang usianya ≥35 tahun mengalami banyak komplikasi, karena pada usia
tersebut kelemahan fisik dan terjadi perubahan pada jaringan dan alat kandungan
serta jalan lahir tidak lentur lagi. Salah satu penyakit yang timbul pada usia
tersebut biasanya hipertensi dan juga hampir semua ibu hamil mengalami
yang didapatkan dari perhitungan dengan rumus neegle didapatkan usia kehamilan
87
34 minggu 4 hari. Ibu tidak pernah mengalami trauma selama hamil, tidak
memilki riwayat hipertensi sebelumya, tidak ada riwayat asma, jantung, DM dan
Pada ibu hamil yang tidak memiliki riwayat hipertensi sebelumnya lebih
Kunjungan pertama ibu pada tanggal 04 Mei 2017 di RSUD Syekh Yusuf
Gowa, hasil pemeriksaan dengan Berat Badan ibu 77 kg, pemeriksaan fisik
dengan hasil kesadaran komposmentis, keadaan umum ibu baik, tekanan darah
150/100 mmHg, nadi 86x/menit, pernafasan 20x/menit, suhu 36,8ºC, tidak ada
cloasma gravidarum, tidak oedema, kedua konjungtiva merah muda, sclera putih,
tidak ada pembesaran kelenjar limfe, kelenjer tiroid dan vena jugularis, payudara
jrbpx, 35 cm, teraba bokong sesuai dengan usia kehamilan yaitu 34 minggu 4 hari
(34-36 minggu), punggung kanan, presentasi kepala, terdengar jelas dan kuat
denyut jantung janin di kuadran kiri bawah perut ibu dengan frekuensi 141x/menit
secara teratur, dan oedema pada kedua kaki dan keadaan janin baik dan ibu
gr%, Albumin: +1, Reduksi: Negatif (-). Pemeriksaan USG yaitu: tunggal, hidup,
presentasi kepala, usia kehamilan 34-36 minggu, jk : perempuan, TBJ: 3000 gram.
88
Pembesaran perut pabila diukur dari pinggir atas simpisis akan didapatkan hasil
34 cm dengan usia kehamilan 34 minggu dan apabila dikur dari pusat akan
merasakan sedkit pusing dan sakit kepala. Saat dilakukan pemeriksaan tanda-
tanda vital inu didapatkan hasil Tekanan darah 150/90 mmHg, Nadi 86x/menit,
Pernafasan 19x/ menit, Suhu 36,8ºC, berat badan ibu 78 kg, pada pemeriksaan
fisik terfokus didapatkan hasil tidak oedema pada wajah, konjungtiva merah
sesuai dengan usia kehamilan yaitu 35 minggu 5 hari (34-36 minggu) dengan
presentasi kepala, punggung kiri dan bergerak di ats panggul. Denyut jantung
janin terdengar kuat dan jelas di kuadran kiri bawah perut ibu dengan frekuensi
140x/menit secara teratur, dan oedema pada kedua kaki. Ibu rajin mengkonsumsi
obat anti hipertensi yang baik untuk ibu hamil yang diberikan pada tanggal 04 mei
2017.
Kunjungan ketiga dilakukan di rumah klien di jalan Anak Gowa dengan hasil
pemeriksaan bahwa keadaan ibu baik, kesadaran kompusmentis, berat badan ibu
78 kg, dengan keluhan sakit kepala yang dirasakan sudah berkurang dan pusing
yang dirasakan sudah hilang, kembali melakukan aktivitas seperti biasa namun
tidak melakukan aktivitas berat dan tidurnya pada malam hari sudah nyenyak
89
vital didapatkan hasil tekanan darah 140/90 mmHg, Nadi 88x/menit, Pernafasan
pada wajah, konjungtiva merah mudan dan sclera putih pada mata dan
pembesaran perut sesuai masa kehamilan dengan didapatkan hasil TFU 2 jrbpx,
34 cm, teraba bokong dengan usia kehamilan 36 minggu 6 hari (36-38 minggu),
presentasi kepala, punngung kiri dan bergerak diatas panggul. Denyut jantung
janin terdengar kuat dan jelas dikuadran kiri bawah perut ibu dengan frekuensi
Ibu mengatakan sudah tidak merasakan sakit kepala dan pusing lagi, sudah
merasakan nyeri perut tembus belakang sejak pukul 10.00 wita, belum ada
pengeluaran lendir dan darah dan belum ada pengeluaran air. Pemeriksaan tanda-
tanda vital didapatkan hasil Tekanan darah 130/90 mmHg, Nadi 84x/ menit,
Pernafasan 20x/menit, Suhu 36, 6ºC.
Pada pemeriksaan fisik terfokus tidak terjadi oedema pada wajah, konjungtiva
merah muda dan sclera putih pada mata, pembesaran perut sesuai usia kehamilan
dengan TFU 3 jrbpx, 31 cm, teraba bokong, dengan gestasi 38 minggu (38-40
minggu), presentasi kepala, punggung kiri dan begerak di dalam panggul dengan
denyut jantung janin terdengar kuat dan jelas dikuadran kiri bawah perut ibu
dengan frekuensi 140x/menit secara teratur dan masih terdapat oedema pada
kedua kaki.
sistolik dan diastolik ≥140/90 mmHg dan proteinuria kualitatif 1 sampai kualitatif
Adapun tanda dan gejala preeklamsia ringan menurut teori tekanan darah
≥140/90 mmHg dan ≤160/110 mmHg, pemeriksaan tes celup urin dengan
Proteinuria menunjukkan ≥300 mg/24 jam atau +1, kenaikan berat badan 1kg
dalam seminggu, bengkak pada wajah atau tungkai sedangkan gejala yang sering
timbul yaitu sakit kepala, pusing, serta penglihatan kabur atau berkunang-kunang
(Purwoastuti 2015).
pemeriksaan didapatkan keluhan berupa ibu merasa sakit kepala dan mengeluh
Berdasarkan uraian diatas terdapat persamaan antara teori dengan gejala yang
timbul pada kasus preeklamsia ringan pada masa kehamilan, sehingga saya tidak
ada hambatan yang berarti karena pada saat pengumpulan data data baik klien
maupun keluarga dalam hal ini ibu selalu terbuka untuk memberikan informasi
sesuai dengan data yang diperlukan yang berhubungan dengan keadaan ibu
interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data tersebut
keluhan sakit kepala, sering pusing dan pembengkakan pada kedua kaki. Hal
tersebut sesuai dengan teori bahwa kasus preeklamsia ringan ditandai dengan
tanda dan gejala sakit kepala, sering pusing dan pembengkakan pada kedua kaki.
Berdasarkan pemeriksaan fisik yang telah dilakukan pada Ny”S” ditemukan hasil
bahwa tekanan darah ibu 150/100 mmHg serta pembengkakan pada kedua kaki
keadaan janin baik, ibu dengan preeklamsia ringan dengan tekanan darah 150/100
mmHg, proteinuria +1 dan pembengkakan pada kedua kaki. Diagnosa pada Ny”S”
didasarkan atas data subjektif dan objektif yang didapat dari hasil pengkajian dan
hipertensi, oedema, dan proteinuria yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini
biasanya timbul pada trimester III kehamilan tetapi dapat juga timbul sebelumnya
(Marmi dkk, 2012 : 66). Sedangkan preeklamsi ringan dalam kehamilan ditandai
pemeriksaan tes celup urin dengan, proteinuria menunjukkan ≥300 mg/24 jam
atau +1, kenaikan berat badan 1kg dalam seminggu, bengkak pada wajah atau
Pada anamnesa akan didapatkan keluhan sering pusing, sakit kepala dan
kesehatan yang lalu, riwayat keluarga, riwayat kehamilan dan persalinan yang
92
Berdasarkan data yang telah diperoleh dari pengkajian tampak ada persamaan
dalam diagnosa aktual yaitu ibu mengalami preeklamsia ringan dengan tekanan
kaki.Dengan demikian secara garis beras tampak adanya persamaan antara teori
dan tidak ada kesenjangan dengan diagnosa aktual yang ditegakkan sehingga
Pada langkah ini, kita mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial lain
Dalam tinjauan pustaka tekanan darah yang normal ibu hamil yaitu tekanan
laboratorium dan tidak terdapat oedema pada kedua kaki atau wajah. Diagnosa
preeklamsia ringan apabila tekanan darah ≥140/90 mmHg dan ≤ 160/110 mmHg,
pemeriksaan tes celup urin dengan proteinuria menunjukkan ≥ 300 mg/24 jam
atau +1, kenaikan berat badan 1kg dalam seminggu, bengkak pada wajah atau
tungkai.
Dampak preeklamsia pada ibu hamil dengan usia kehamilan diatas 20 minggu
(Trimester III) atau sebelumnya dapat terjadi kelahiran prematur, resiko terjadinya
93
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), abrupsio plasenta, resiko terjadinya kematian
preeklamsia karena pada daerah arteri spiralis yang memiliki resistensi vaskular
disebabkan oleh karena kegagalan invasi trofoblas ke arteri spiralis pada tahap
Dampak fisiologi dan patologi bisa terjadi pada ibu hamil yang mengalami
terganggu.Sedangkan pada hipertensi yang lebih pendek bisa terjadi gawat janin
sampai kematian janin karena kekurangan oksigen. Sedangkan tonus uterus dan
mendorong terjadinya disfungsi pada plasenta maupun pada uterus sehingga dapat
mendorong terjadinya persalinan prematur. Selain itu, diet pada ibu hamil yang
uterus dan penurunan jumlah konsumsi nutrisi inilah yang memicu terjadinya
kesenjangan masalah potensial antara teori dengan yang ditemukan pada kasus
Ny” S”.
tenaga kesehatan yang ahli di bidangnya, Dalam kasus ini, tidak ada indikasi yang
mengharuskan ibu untuk diberikan tindakan segera, terkecuali ketika ibu datang
dengan keadaan syok, tidak sadarkan diri atau pigsan maka dapat dilakukan
27 Mei 2017 yang dilakukan pada kasus Ny”S” didapatkan hasil pemeriksaan
pada saat dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital pada tanggal 04 Mei 2017
didapatkan hasil bahwa ibu mengalami preeklamsia ringan dengan tekanan darah
150/100 mmHg, proteinuria +1, terdapat pembengkakan pada kedua kaki, ibu
mengeluh sakit kepala dan sering pusing. Sedangkan pada pemeriksaan tanggal 27
Mei 2017 didapatkan hasil tekanan darah 130/90 mmHg,bengkak pada kedua kaki
masih ada dan ibu sudah tidak merasakan sakit kepala dan pusing lagi.
165), pada kasus preeklamsia ringan cukup melakukan rawat jalan selama 2
proteinuria tidak berubah atau terdapat tanda atau gejala dari preeklamsia berat
maka pasien harus dilakukan rawat inap selama 1 minggu. Namun jika keadaan
95
dengan tekanan darah ≥160/110 mmHg, pembengkakan pada wajang dan tungkai
dan nyeri kepala maka akan dilakukan rawat inap dan segere melakukan tindakan
emergency yaitu segera masuk rumah sakit, tirah baring kiri, segera memasang
cairan infus cairan dextrose 5% dimana setiap 1 liter diselingi dengan cairan infus
Namun pada pasien Ny”S” tidak diberikan tindakan segera karena tekanan
darah masih dalam batas preeklamsia ringan dan tidak ada tanda-tanda terjadinya
Berdasarkan data yang diperoleh dari pasien Ny”S” bahwa ibu telah
melakukan kunjungan antenatal selama 2 minggu berturut-turut dan dilanjutkan
pembengkakan pada kaki dan keadaan janin. Jadi pada keadaan Ny”S” tidak
memerlukan tindakan segera atau kolaborasi karena keadaan ibu sudah berubah
harus disetujui pasien dan bidan agar menjadi efektif.Semua keputusan yang
alasan yang benar berlandaskan pengetahuan, teori yang berkaitan dan terbaru,
serta telah divalidasi dengan keinginan atau kebutuhan pasien. Membuat rencana
dilakukan yang berisi sasaran/target dan hasil yang akan dicapai dalam penerapan
asuhan kebidanan pada Ny “S” dengan preeklamsia ringan pada masa kehamilan.
dilakukan rawat inap dengan kriteria bahwa setelah 2 minggu pengobatan rawat
jalan tidak mengalami perubahan, kenaikan berat badan ibu 1 kg atau lebih per
minggu selama 2 minggu berturut-turut, ataupun timbul salah satu atau lebih
dalam perawatan sudah ada perbaikan sebelum 1 minggu dan kehamilan masih
preterm maka penderita tetap dirawat selama 2 hari lagi baru dipulangkan.
Perawatan akan berlanjut dengan rawat jalan.
pemeriksaan awal, berdasarkan kasus yang dialami klien pada rencana asuhan
dilakukan kunjungan rumah untuk memastikan bahwa ibu betul- betul mengerti
dengan apa yang dianjurkan pada pemeberian asuhan. Ada beberapa tujuan
setiap 4 minggu, antara 28-36 minggu usia kehamilan setiap 2 minggu, antara 36
pada kunjungan pertama dengan keluhan sakit kepala, sering pusing serta
pembengkakan pada kaki, dan pada pemeriksaan fisik terfokus yang dilakukan
kedua kaki, pembesaran perut sesuai usia kehamilan dengan Tinggi Fundus Uteri
kiri bawah perut ibu dengan frekuensi 141x/menit secara teratur dengan keadaan
janin baik dan ibu dengan keadaan preeklamsia ringan berdasarkan hasil
Pada kunjungan kedua dengan hasil pemeriksaan keadaan umum ibu baik,
kesadaran komposmentis, pusing yang sering dirasakan sudah berkurang dan sakit
didapatkan hasil tekanan darah 150/90 mmHg, nadi 86x/ menit, pernafasan 19x/
menit, suhu 36,8ºC, berat badan 78 kg, dengan pemeriksaan fisik terfokus pada
wajah tidak terjadi pembengkakan, terdapat pembengkakan pada kedua kaki. Pada
dengan presentase kepala, punggung kiri dan denyut jantung janin masih
Pada kunjungan ketiga dengan hasil pemeriksaan keadaan ibu baik, kesadaran
didapatkan hasil tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 88x/ menit, pernafasan
98
didapatkan hasil tidak terjadi oedema pada wajah, pembengkakan pada kaki masih
ada, tampak pembesaran perut sesuai usia kehamilan dengan TFU 2 jrbpx, 34 cm
dengan usia kehamilan 36 minggu 6 hari (36-38 minggu), teraba bokong pada
fundus, presentasi kepala dengan posisi janin punggung kiri. Denyut jantung janin
terdengar kuat dan jelas di kuadran kiri bawah perut ibu dengan frekuensi
komposmentis dengan keluhan sakit kepala dan pusing sudah tidak dirasakannya
lagi, ibu mengeluh nyeri perut tembus belakang sejak pukul 10.00 wita, dan
belum ada pengeluaran lendir, darah dan air ketuban. Pada saaat dilakukan
pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan hasil tekanan darah 130/90 mmHg, nadi
84x/ menit, pernafasan 20x/menit, suhu 36, 6ºC, berat badan 78 kg, tidak ada
oedema pada wajah, oedema pada kedua kaki, pembesaran perut sesuai usia
kehamilan dengan TFU 3 jrbpx, 31 cm, janin sudah masuk pintu atas panggul
dengan usia kehamilan 38 minggu (38-40 minggu), teraba bokong pada bagian
fundus, punggung kanan dan presentasi kepala. Pada pemeriksaan denyut jantung
janin terdengar jelas di kiuadran kiri bawah perut ibu dengan frekuensi
ibu agar kehamilan dapat berlangsung normal, keadaan ibu dan janin baik, dan
rencana asuhan yang akan diberikan yaitu, kehamilan aterm (37-42 minggu),
keadaan ibu baik, tanda-tanda vital normal, djj dalam batas normal, tidak ada
99
tanda bahaya pada kehamilan, keadaan janin baik, peningkatan berat badan dalam
batas normal, albumin dan oedema negatif, keluhan ibu yaitu pusing dan sakit
yang sesuai kebutuhan pasien pada Ny”S” dengan kasus preeklamsia ringan pada
terapi rawat jalan dan pemberian obat nefedifin, memberitahu hasil pemeriksaan,
pendidikan kesehatan tentang makanan yang bergizi, personal hygine dan istirahat
rencana tindakan harus efisien dan menjamin rasa aman pada klien. Implementasi
serta kerjasama dengan tim kesehatan lainnya sesuai dengan tindakan yang telah
Pada kasus ini Ny”S”, 41 tahun dengan diagnose preeklamsia ringan pada
studi kasus Ny”S” dengan preeklamsia ringan, semua tindakan yang telah
direncanakan dapat dilaksanakan seluruhnya dengan baik dan tidak menemukan
100
hambatan yang berat karena adanya kerja sama dan penerimaan yang baik dari
klien dan keluarga yang kooperatif serta sarana dan fasilitas yang mendukung
asuhan kebidanan penulis tidak menemukan hambatan yang berarti karena seluruh
pada tahap ini ditemukan kemajuan atau keberhasilan dalam mengatasi masalah
yang dihadapi klien. Proses evaluasi merupakan langkah dari proses manejemen
asuhan kebidanan pada tahap ini penulis tidak mendapatkan permasalahan atau
(Mangkuji, 2013).
Pada pelaksanaan evaluasi tanggal 04 Mei 2017-27 Mei 2017 pada Ny”S” yaitu
dalam batas normal. Pusing, sakit kepala, dan pembengkakan pada kedua kaki
Ny”S” berhasil dengan melihat perubahan yang telah dirasakan ibu baik dari
pada kunjungan antenatal di POLI KIA Rumah sakit Umum Daerah Syekh Yusuf
Gowa pada tanggal 04 mei 2017. Telah dilakukan pengumpulan data subjektif dan
ditentukan diagnose potensial yang akan timbul. Pada kasus Ny”S” tidak
Preeklamsia Berat. Evaluasi dilakukan pada kontak keempat, keluhan yang sering
dirasakan telah menghilang dan tekanan darah menurun, pembengkakan pada kaki
juga berubah dan akan menghilang setelah beberapa minggu pasca persalinan.
BAB V
PENUTUP
Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Gowa tanggal 4 Mei- 27 mei 2017,
A. KESIMPULAN
2017.
Daerah Syekh Yusuf Gowa tahun 2017 dengan pengumpulan data seperti
data tekanan darah, pemeriksaan fisik (oedema pada kaki atau wajah),
ringan di Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Gowa tahun 2017
bisa terjadi pada Ibu dan mengantisipasi terjadinya Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR), gawat janin, bahkan kematian yang bisa terjadi pada
102
103
Yusuf Gowa tahun 2017 dengan hasil bahwa pada kasus ini tidak
dilakukan tindakan kolaborasi karena tidak adanya indikasi dan data yang
Gowa tahun 2017 dengan hasil yaitu semua tindakan yang telah
hambatan.
tahun 2017 dengan hasil yaitu asuhan yang telah diberikan berhasil
menjadi Negatif (-) dan oedema belum hilang namun sudah berkurang
B. SARAN
1. Untuk klien
diet makanan tinggi protein, tinggi lemak dan konsumsi garam jangan
dikurangi.
104
diberikan.
2. Untuk bidan
diketahui rasional setiap tindakan yang diberikan kepada klien dan harus
b. Sebagai bidan dalam melakukan tindakan perlu membina hubungan yang baik
dan bayi.
3. Untuk institusi
DAFTAR PUSTAKA
Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia
Menurut WHO Tahun
2014..(http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/50561/Chapter
%20I.pdf?sequence=5 . Diakses tanggal 01 mei 2017 jam 18.00 wita)
Bartini, Istri. 2012. ANC : Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Normal (ASKEB 1)
Dilengkapi Panduan Praktikum dan Senam Hamil. Yogyakarta. Nuha Medika
Jannah, Nurul. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan: Kehamilan. Yogyakarta. C.V
ANDI OFFSET.
Mangkuji Betty. 2013. Asuhan Kebidanan Tujuh Langkah Varney. Jakarta. EGC.
N.R, Kun Ika. 2012. “Hubungan antara BBLR, Kelahiran Prematur dan
Kematian Janin Dengan Terjadinya Preeklamsia Ringandi RSUD Gambiran
kota Kediri”. Jurnal Ilmiah Perawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Volume
3 Nomor 2.
Pernoll, L,M., Benson, C, R. 2013. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Jakarta.
EGC.Edisi 9.
Poon, Leona C. NicolaidesKypros H. 2014.Early Prediction of
Preeclampsia.Hindawi Publishing Corporation Obstetrics and Gynecology
International.Volume 10.
Purwoastuti, Endang. 2015. Ilmu Obstetri Dan Ginekologi Sosial bagi Kebidanan.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS PENULIS
2. NIM : 70400114018
5. Agama : Islam
a. Ayah : Jusman
b. Ibu : Syamsiah
B. RIWAYAT PENDIDIKAN