Anda di halaman 1dari 4

1.

Cara kerja inderaja dimulai saat melakukan proses


perekaman objek yang ada di permukaan bumi.
Penginderaan ini dihubungkan oleh tenaga yang
membawa data menuju sensor, seperti bunyi, daya
magnet, gaya berat, dan elektromagnetik. Akan tetapi
energi yang digunakan dalam proses ini biasanya adalah
tenaga elektromagnetik, misalnya cahaya matahari
sebagai tenaga elektromagnetik bersistem pasif. Sinar
matahari yang mengenai objek permukaan bumi
kemudian diserap dan dipancarkan sehingga sensor
akan menangkap gelombang elektormagketik yang
berasal dari permukaan bumi. Sensor elektromagnetik
tersebut dapat dipasang pada satelit atau pesawat
drone. Setelah sensor menangkap gelombang
elektromagnetik, selanjutnya akan diolah menjadi sinyal
digital yang tersimpan di ruang penyimpanan data.
2.
1) INPUT DATA , merupakan tahap pemasukan data baik
yg berupa data spasial maupun data atribut dan dalam
input data terdapat beberapa indikator seperti :
1.1. akuisisi data
1.2. editing
1.3. pembangunan topologi
1.3. transformasi koordinat

2) PENGELOLAAN DATA, dimana dalam pengelolaan


data hasil dari input data akan dilakukan pengarsipan dg
tujuan agar sewaktu waktu jika data yg diperlukan
mengalami perbaikan maka data tsb akan mudah di
panggil kembali. selain pengarsipan, pada tahap
pengelolaan data biasanya data spasial yg ada dibuat
sebuah pemodelan atau kerangka kerja yg tujuannya
untuk memudahkan dalam menganalisa data nantinya
3) ANALISA DATA, pada tahapan ini data geospasial yg
sudah di kelola dan dimanipulasi maka tahap berikutnya
dilakukan analisa data dengan cara mengoverlay atau
menumpang suaun peta
4). OUTPUT atau disebut juga keluaran dimana tahap
berikut merupakan penyajian data yg sudah jadi dalam
bentuk peta, tabel maupun diagram

3. Pengolahan Data
a. Tahap persiapan
Tahap persiapan dilakukan dengan
mengumpulkan bahan-bahan pustaka seperti
buku-buku teori, jurnal dan kepustakaan
lainnya serta mengumpulkan data peta batas
Administrasi Kabupaten Tanah Laut dalam
bentuk shp dengan mengunduh dari website
https://tanahair.indonesia.go.id/. Citra
penginderaan jauh yang digunakan dalam
penelitian ini adalah citra Satelit Sentinel-2.
Citra ini dapat diperoleh pada situs milik
USGS (United States Geological Surveys)
dengan alamat website
http://earthexplorer.usgs.gov/.
b. Koreksi Radiometrik
Koreksi radiometrik yaitu koreksi yang
dilakukan untuk mengurangi dampak atmosfer
pada citra, sehingga perubahan refleksi
permukaan bumi yang diperoleh pada citra
adalah murni nilai penutupan lahan bukan
karena pengaruh atmosfer.
c. Koreksi Geometrik
Koreksi geometrik ialah koreksi yang
dilakukan untuk memperbaiki posisi citra
sehingga sesuai dengan koordinat peta yang
sebenarnya di lapangan..
d. Cropping citra
Cropping (pemotongan) citra yaitu
pengambilan area tertentu yang akan diamati
(area of interest) dalam citra, yang bertujuan
untuk mempermudah analisis citra dan
memperkecil ukuran penyimpanan citra.
Pemotongan citra bertujuan untuk
mendapatkan daerah penelitian sesuai
dengan daerah yang diperlukan untuk
pengolahan data. Pemotongan citra dapat
dilakukan dengan peta batas administrasi
daerah penelitian.
e. Klasifikasi Maximum Likelihood
Pada penelitian ini proses klasifikasi kawasan
mangrove dilakukan dengan klasifikasi
terbimbing yaitu menggunakan metode
klasifikasi maximum likelihood. Sebelum
klasifikasi citra terlebih dahulu melakukan
training area yang akan dijadikan acuan.
Pemilihan training area diharapkan dilakukan
dengan teliti 18 sehingga menghasilkan
klasifikasi yang optimal. Hasil klasifikasi akan
dibagi menjadi 2 kelas yaitu, mangrove dan
non mangrove.
F. Uji Akurasi
Pada tahap ini digunakan untuk melihat tingkat
ketelitian dari informasi yang diklasifikasi. Uji
Akurasi dapat dilakukan dengan mengecek dari
Google Earth. Akurasi klasifikasi ini menggunakan
uji akurasi nominal menggunakan confusion
matrix. Pada tahap ini jika akurasi yang didapat
<80% maka akan dilakukan proses klasifikasi
ulang hingga akurasi yang didapat 80%. Mengacu
pada teori oleh (Sutanto, 2013) yaitu akurasi yang
bagus untuk penggunaan citra satelit dalam
pengindraan jauh ialah ≥80%.

Anda mungkin juga menyukai