Anda di halaman 1dari 7

JENIS-JENIS GULA DAN BERBAGAI PRODUK TERKAIT

Kata-kata yang dicetak miring dapat ditemukan pengertiannya di bagian lain di daftar ini.

 Brix (derajat): suatu pengukuran yang digunakan untuk menentukan jumlah gula dalam
sebuah larutan, berdasarkan pada pembiasan cahaya. Terutama digunakan dalam industri
minuman ringan dan minuman buah.
 Dekstrosa : Istilah bahasa Inggris untuk glukosa.
 Fruktosa (padanan kata levulosa, gula buah): gula yang agak manis (1,7 kali lebih manis dari
gula biasa) umumnya didapat dari buah-buahan dan madu.
 Galaktosa: suatu gula yang tidak umum dijumpai dalam makanan, kecuali sebagai bagian
dari jenis gula yang lain, seperti laktosa (gula susu) dan raffinosa (gula dalam kacang-
kacangan). Seringkali merupakan bagian dari komponen dinding sel tanaman.
 Glukosa (padanan kata dekstrosa): gula yang terdapat pada berbagai tanaman, juga dalam
darah. Sumber energi yang utama bagi tubuh. Kurang manis dibandingkan sakarosa.
 Gula: umumnya digunakan sebagai padanan kata untuk sakarosa. Secara kimiawi gula
identik dengan karbohidrat.
 Gula anggur : padanan kata dari glukosa.
 Gula Barbados : gula tebu yang berwarna coklat.
 Gula Barley : bukan termasuk gula, melainkan permen Amerika yang keras dan memiliki
citarasa jeruk lemon, terbuat dari cairan barley dengan penambahan gula.

 Gula batu : tidak semanis gula granulasi  biasa, gula batu diperoleh dari kristal bening
berukuran besar berwarna putih atau kuning kecoklatan. Kristal bening dan putih dibuat dari
larutan gula jenuh yang mengalami kristalisasi secara lambat. Gula batu putih memiliki
rekahan-rekahan kecil yang memantulkan cahaya. Kristal berwarna kuning kecoklatan
mengandung berbagai karamel. Gula ini kurang manis karena adanya air dalam kristal. 

 Gula Bit : gula kristal putih (sakarosa) yang diperoleh dari tanaman bit.
 Gula bubuk : Gula granulasi (gula pasir) bubuk, juga dikenal sebagai gula ‘confectionary'.
Gula ini didapat dari penghancuran secara mekanis sehingga tidak ada cristal-kristal yang
tertinggal. Terkadang gula ini dicampur dengan sedikit pati atau bahan anti kempal untuk
mencegah penggumpalan.
 Gula Castor : Gula castor atau caster adalah nama dari gula pasir yang sangat halus,
terdapat di Britania. Dinamai demikian karena ukuran butirannya sangat kecil sehingga dapat
ditaburkan dari wadah berlubang-lubang kecil. Karena kehalusannya, gula ini lebih cepat larut
dibandingkan gula putih pada umumnya, dan oleh karenanya gula ini secara khusus
bermanfaat dalam pembuatan ‘meringues' dan cairan dingin. Gula ini tidaklah sehalus gula
bubuk yang dihaluskan secara mekanis (dan biasanya dicampur dengan sedikit pati untuk
menghindari penggumpalan). 

 Gula Coklat : gula yang ditambah dengan sedikit molase (tetes) untuk memberikan citarasa
dan warna. 

 Gula Dekorasi : lihat gula sdaning.


 Gula Gelatin (padanan kata gula gel, gula selai/ jam): campuran dari gula granulasi dan
pektin. Digunakan dalam pembuatan selai dan ‘marmelade'. 

 Gula Granulasi (Gula pasir) : Kristal-kristal gula berukuran kecil yang pada umumnya
dijumpai dan digunakan di rumah (gula pasir). 
 Gula inversi : Gula inversi dibuat dengan menggabungkan sirup  gula dengan sedikit asam
(seperti pada krim tartar atau jus lemon) dan pemanasan. Proses ini mengubah, atau
memecah, sakarosa menjadi dua komponen, glukosa  dan fruktosa, sehingga menurunkan
ukuran kristal-kristal gula. Karena struktur kristalnya yang halus, gula inversi menghasilkan
produk yang lebih halus dan digunakan dalam pembuatan berbagai jenis permen seperti
fondant, dan berbagai sirup. Proses pembuatan jam dan selai secara otomatis menghasilkan
gula inversi dengan menggabungkan asam alami dalam buah dengan gula granulasi dan
memanaskan campuran tersebut.
 Gula Jagung: glukosa yang diperoleh dari jagung.
 Gula Jawa : gula yang mengalami pemurnian sebagian, berasal dari Indonesia. Terbuat
dari tebu ataupun palm (kelapa).
 Gula kristal: gula bit atau tebu berbentuk granulasi seperti gula pada umumnya,
lihat sakarosa. Dijual dalam bentuk gula butiran/pasir atau dicetak dalam bentuk gula kubus. 

 Gula Malt: lihat maltosa.
 Gula meja: gula tebu atau gula bit butiran pada umumnya, lihat sakarosa.
 Gula Muscovado : gula coklat  gelap.
 Gula mutiara (Pearl sugar) : lihat gula  sdaning.
 Gula Palma (kelapa/ kurma) : gula yang didapatkan dari palma ataupun kurma.Terutama
mengandung sakarosa.
 Gula sangat halus: suatu jenis gula di USA. Merupakan gula granulasi yang sangat halus,
lihat gula Castor.
 Gula Sdaning: Gula Sdaning merupakan gula kasar atau gula dekorasi. Kristalnya berukuran
4 kali lipat lebih besar dari gula granulasi pada umumnya. Digunakan untuk menghias
makanan-makanan yang dipanggang dengan oven . 
 Gula Spun (Spun sugar) : gula lembut hasil dari pendidihan gula sehingga dapat dibentuk
dan digunakan untuk dekorasi berbagai hidangan penutup. Pembuatan gula spun diawali
dengan pemasakan gula, air dan krim tartar hingga menjadi keras tapi tetap mudah dibentuk.
Kemudian dapat dibentuk seperti gumpalan helaian benang dengan menggunakan garpu
pengocok dan dioleskan ke permukaan kue untuk dekorasi 

 Gula susu: lihat laktosa.
 Gula Tebu : gula kristal putih (sakarosa) yang diperoleh dari tanaman tebu. Terkadang dijual
dalam bentuk gula coklat  (brown sugar) di Eropa.
 Gula Vanila : gula beraroma dan citarasa harum yang khas dibuat dengan cara memendam
biji-biji vanilla dalam gula pasir; biasanya dengan takaran dua biji vanila untuk setiap satu
pound gula. Campuran tersebut disimpan dalam wadah kedap udara selama sekitar satu
minggu sebelum biji-biji vanila tadi dipisahkan kembali. Hasilnya berupa gula dengan rasa
dan aroma yang harum yang dapat digunakan untuk bahan baku ataupun penghias ‘baked
goods', buah dan hidangan penutup lainnya. Biji-biji vanila dapat digunakan kembali sampai
dengan dengan 6 bulan. Gula Vanilla dapat juga dibuat dari ekstrak vanillin (vanili) murni.
Citarasanya sama kuatnya dengan vanilla tetapi tetap dapat dibedakan. Gula ini
dinamai gula-vanillin. 

 Gur (padanan kata jaggery): gula yang mengalami pemurnia n sebagian, berasal dari India.
Terbuat dari tebu ataupun palm (kelapa).
 HFCS : High Fruktose Corn Syrup (Gula Jagung Kaya Fruktosa). Suatu sirup yang
didapatkan dari pati jagung. Mula-mula pati dipecah menjadi glukosa secara enzimatis,
kemudian glukosa ini diubah lagi secara enzimatis menjadi fruktosa yang memiliki rasa lebih
manis. Digunakan sebagai pemanis kadar tinggi.
 Icing (Icing sugar) : gula bubuk yang digunakan sebagai krim gula (gula pelapis) pada cake. 

 Jaggery (padanan kata gur): gula yang mengalami pemurnian sebagian, berasal dari India.
Terbuat dari tebu ataupun palm (kelapa). 

 Karamel : berbagai produk yang diperoleh dari hasil pemanasan gula. Senyawa-senyawa ini
berwarna coklat hingga hitam dan menghasilkan aroma khas. Digunakan sebagai pewarna
makanan dan aroma rasa.
 Laktosa: gula yang terdapat pada susu, suatu kombinasi dari galaktosa dan glukosa.
 Levulosa : padanan kata untuk fruktosa
 Madu : merupakan larutan 80% gula dalam air. Gula utama yang ada dalam madu
adalah fruktosa, glukosa  dan sakarosa. 

 Maltosa (padanan kata gula malt) : gula yang terdapat pada malt dan bir.
 Sirup Mapel : sirup yang didapatkan dari pohon mapel yang terdapat di America Utara. Sirup
ini merupakan larutan 70% sakarosa dan glukosa dalam air. Penyusun utamanya
adalah sakarosa. 
 Melis : jenis gula meja pada umumnya, yang agak halus. Dari kawasan Skandinavia.
 Molase : Produk samping dari pembuatan gula, berwarna coklat. Terutama tersusun dari
berbagai karamel dan mineral. Dipakai dalam pembuatan gula coklat (brown sugar). 

 Oligosakarida : karbohidrat rantai pendek yang didapatkan dari polisakarida berukuran besar
atau dengan proses enzimatis. Banyak terdapat dalam tanaman (kacang-kacangan, bawang)
atau susu. Rasanya tidak manis atau sedikit manis. Digunakan sebagai prebiotik, bukan
untuk pemanis produk.
 Panela: lihat piloncillo
 Panocha: lihat piloncillo
 Pemanis: senyawa pemanis bukan karbohidrat. Kebanyakan merupakan pemanis buatan
tetapi beberapa di antaranya adalah pemanis alami. Tingkat kemanisan pemanis berkisar dari
0,8 kali manisnya gula (seperti misalnya sorbitol) hingga 2000 kali (protein thaumatin).
 Piloncillo (padanan kata panela, panocha): gula tebu dari Mexico yang mengalami
pemurnian sebagian. Gula ini dicetak dalam bentuk kerucut; namanya berarti menara kerucut
kecil . 

 Sakarosa (padanan kata sukrosa, gula meja, gula kristal): nama kimia resmi dari jenis utama
gula dan gula ini terutama digunakan dalam berbagai produk maupun di rumah tangga.
 Sirup : suatu larutan yang sangat kental berupa gula dalam air. Kandungan gula berkisar 50-
80%.
 Sukrosa : Istilah bahasa Inggris untuk sakarosa.

Anda mungkin juga menyukai