Anda di halaman 1dari 3

Nama : Asha Sakinah

UPT : Lapas Kelas IIA Pamekasan

Angkatan / gelombang : XXXIV / I

Kelompok / absen : 4 / 39

JAWABAN TUGAS INDIVIDU TGL 5 MEI 2021

1.
a. Pelaksana Kebijakan Publik :
Implementasi nasionalisme dalam pelaksanaan fungsi pelayan publik di UPT saya
adalah berlakunya SOP yang ketat serta sanksi bagi pegawai yang melanggar aturan,
senantiasa bersikap adil dan tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat maupun mengayomi narapidana dengan mengedepankan kelompok rentan
seperti adanya sosialisasi dan penyuluhan tentang agama maupun narkoba setiap
seminggu 3 kali, adanya pembinaan dan pemantauan dari GANA setiap hari, disini
juga menyediakan psikolog yang dapat membantu tumbuh kembang narapidana di
bawah umur.
b. Pelayan Publik :
Implementasi nasionalisme dalam pelaksanaan fungsi pelayan publik di UPT saya
adalah dengan menerapkan ketepatan waktu pelayanan; akurasi pelayanan; kesopanan,
keramahan dalam memberikan pelayanan; tanggung jawab; kelengkapan; kemudahan
mendapatkan pelayanan; variasi model pelayanan; pelayanan pribadi; kenyamanan
dalam memperoleh pelayanan dan; atribut pendukung pelayanan lainnya.
c. perekat dan pemersatu bangsa :
Implementasi nasionalisme dalam pelaksanaan fungsi pelayan publik di UPT saya
adalah bersinergi dengan TNI dan POLRI sehingga setiap 2 kali dalam seminggu
terdapat penyuluhan dan sosialisasi dari TNI ataupun dari POLRI, narapidana
diajarkan juga baris berbaris dan kedisiplinan setiap hari dengan mengadakan apel tiap
blok, setiap hari sabtu terdapat senam bersama sebagai bentuk solidaritas dan
menambah keakraban antar narapidana serta dapat meumbuhkembangkan kesehatan
jasmani maupun mental.

2. Permasalahan yang ada dalam implementasi nilai tersebut adalah kurangnya apresiasi dan
kesadaran dari beberapa narapidana, terdapat kurang ramahnya pengunjung keluarga
narapidana terhadap petugas, masih terdapat petugas yang kurang disiplin terhadap SOP yang
berlaku.
Solusi yang saya tawarkan adalah :
a. dimulainya dari diri saya sendiri dengan menerapkan hal-hal yang positif dan taat pada
aturan SOP yang berlaku serta memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat
maupun narapidana. Sehingga, saya dapat menjadi role model bagi masyarakat sekitar saya
maupun narapidana. Serta lebih memperbanyak kegiatan keagamaan sehingga secara
otomatis akan timbul hal-hal yang positif karena secara tidak langsung megajarkan untuk
dekat kepada Tuhan.
b. Uji Kompetensi Sosial Kultural bertujuan untuk memperoleh gambaran secara utuh atas
pengetahuan, keterampilan dan sikap/perilaku pegawai dalam berinteraksi di lingkungan
yang majemuk baik di unit kerjanya maupun berhubungan dengan masyarakat. Kegiatan
Uji Kompetensi online dilakukan secara masif kepada seluruh Pelaksana dan Jabatan
Fungsional yang setara di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM. Kompetensi Sosial
Kultural adalah salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap pemegang jabatan
ASN yang diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal
agama, suku, dan budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan. Kompetensi sosial
kultural terdiri dari satu kompetensi yaitu Perekat Bangsa. Hal ini sejalan dengan fungsi
ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa sebagaimana dimaksud dalam PP No.11 tahun
2017 tentang Manajemen PNS. Semoga dengan dilaksanakannya uji kompetensi sosial
kultural setiap ASN Kemenkumham dapat semakin cakap dalam melaksanakan tugasnya
dan turut andil merekatkan sekaligus mempersatukan bangsa ditengah keberagaman
budaya serta dinamika yang terus berjalan.
c. hukuman disiplin yang dapat dijatuhkan kepada ASN yang telah terbukti melakukan
pelanggaran. Penjatuhan hukuman disiplin dimaksudkan untuk membina ASN yang telah
melakukan pelanggaran, agar yang bersangkutan mempunyai sikap menyesal dan berusaha
tidak mengulangi dan memperbaiki diri pada masa yang akan datang.
d. Pembinaan Aparatur Sipil Negar harus dilakukan dengan sebaik-baiknya dengan
berdasarkan pada perpaduan sistem prestasi kerja dan sistem karier yang dititik beratkan
pada sistem prestasi kerja, dengan maksud untuk memberi peluang bagi Aparatur Sipil
Negara yang berprestasi tinggi untuk meningkatkan kemampuannya secara profesional dan
berkompetisi secara sehat.
e. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari mereka harus mampu mengendalikan diri sehingga
irama dan suasana kerja berjalan harmonis.
f. melalui pengembangan disiplin pribadi atau pengembangan disiplin yang datang dari
individu serta melalui penerapan tindakan disiplin yang ketat, artinya bagi seorang pegawai
yang indisipliner akan dikenai hukuman atau sanksi sesuai dengan tingkatan kesalahan.
g. melakukan sosialisasi untuk memberikan penyegaran tentang peraturan-peraturan yang
berkaitan dengan disiplin PNS diantaranya PP No. 53 tahun 2010 tentang Peraturan
disiplin, PP No. 32 tahun 1979 tentang Pemberhentian PNS, PP No.45 Tahun 1990 sebagai
penganti PP No.10 tahun 1983 tentang izin perkawinan dan penceraian PNS. Kegiatan
sosialisasi bisa melalui pendidikan dan latihan (Diklat), Bimbingan Teknis (Bintek) serta
bentuk program kerja lainnya yang bertujuan memberikan pemahaman dan
mengaplikasikan peraturan yang berkaitan disiplin PNS.
h. Setidaknya setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merasa bertanggungjawab
mengawasi dan melakukan pembinaan secara dini dilingkungan kerjanya mengenai
kedisiplinan. Suatu misal bilamana terdapat stafnya yang melanggar tindakan disiplin,
setidaknya segera melakukan pendekatan untuk menanyakan permasalahan yang dihadapi
dan permasalahan yang menyebabkan yang bersangkutan tidak disiplin.
i. Setidaknya setiap ASN instrospeksi dan merasa mensyukuri bahwa tidak semua orang bisa
lolos dan berkesempatan menjadi PNS. Coba kita lihat saja set iap penerimaan CPNS dari
tahun ke tahun jumlah pelamar yang ingin mengabdi menjadi PNS sampai dengan ribuan
orang. Tetapi sekarang yang telah menjadi ASN malah banyak yang melakukan
pelanggaran disiplin tidak mentaati peraturan yang ada. Bila sudah menjadi ASN
setidaknya harus konsekuen dan siap mental untuk mentaati peraturan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai