Anda di halaman 1dari 3

BAB III

PEMBAHASAN

A. Definisi Marathon

    Marathon merupakan salah satu cabang olahraga atletik. Marathon adalah larijarak


jauh dengan jarak yang ditentukan, yakni 21,100 km untuk setengah marathon dan 42,195
km untuk marathon.

Lalu bagaimana dengan asal mula dari marathon? Marathon berasal dari legenda Pheidippides,
seorang utusan Yunani. Legenda menyatakan bahwa ia dikirim dari medan perang dari Marathon
ke Athena untuk mengumumkan bahwa bangsa Persia telah dikalahkan pada Pertempuran
Marathon, yang terjadi pada tahun 490 SM.

Ada perdebatan tentang keakuratan sejarah dari marathon, Herodotus yang merupakansejarawan


Yunani sumber utama untuk Perang Yunani-Persia. Menyebutkan Pheidippides sebagai utusan
yang berlari dari Athena ke Sparta untuk meminta bantuan, dan kemudian berlari kembali, yang
berjarak lebih dari 240 kilometer (150 mil) sekali jalan.

B. Teori Teknik Gerakan Marathon

Gerak dasar lari dapat dilakukan dengan:

a) Maju, mundur dan ke samping.

b) Pada lintasan lurus atau lintasan berkelok-kelok.

c) Cepat dan lambat.

d) Suara gaduh atau tanpa suara.

e) Mendaki atau menurun.

f) Menaiki tangga (tribune) atau menuruni tangga.

g) Sendirian, berpasangan atau berkelompok.

h) Bersama anak-anak lain alau melawan anak-anak lain.

i) Menggunakan alat bantu atau tanpa alat bantu.


j) Melewati rintangan.

k) Menggunakan lapangan rumput, lintasan  atau lapangan.

l) Di hutan, kebun atau jalan.

m) Dll.

Lari termasuk pada katagori keterampilan gerak siklis. Tujuan dari jalan dan lari adalah
menempuh suatu jarak tertentu(tanpa rintangan atau melewati rintangan) secepat mungkin.

Gerakan Lari

Gerak dominan yang utama dari gerak lari adalah gerakan langkah kaki dan ayunan
lengan. Sedangkan aspek lain yang perlu diperhatikan pada saat berlari adalah kecondongan
badan (disesuaikan dengan jenis /type lari), pengaturan napas, dan harmonisasi gerakan lengan
dan tungkai.

Sedangkan yang paling menentukan kecepatan lari seseorang adalah panjang langkah x
kekerapan langkah. Langkah kaki terdiri dari tahap menumpu dan tahap melayang. Sedangkan
gerakan kaki mulai tahap menumpu kemudian mendorong (kaki tolak) sedangkan kaki ayun
melakukan gerak pemulihan dan gerak ayunan.

C. Aturan perwasitan Dalam Marathon

Petugas atau juri dalam lomba lari marathon terdiri atas:

a. Starter, yaitu petugas yang memberangkatkan perlari.


b. Pengawas lintasan yaitu petugas yang berdiri pada tempat tertentu dan bertugas mengawasi
pelari apabila melakukan kesalahan dan pelanggaran.
c. Juri kedatangan yaitu petugas pencatat kedatangan pelari yang pertama sampai dengan terakhir
dan menentukan ranking / urutan kejuaraan.
d. Timer yaitu petugas pencatat waktu.
e. Juri pencatat hasil yaitu petugas pencatat hasil setelah pelari memasuki garis finish.

Peraturan dalam lomba lari marathon terdiri dari:

a. Bunyi pistol sebagai tanda start mulai diberangkatkannya peserta lomba.


b. Peserta harus lari dalam rute yang sudah ditentukan.
c. Peserta tidak diboleh mendapat bantuan penyegar sepanjang lomba selain di pos-pos yang
sudah disediakan.
d. Peserta yang memasuki garis finish pertama dianggap sebagai juara.
D. Model-Model Pembelajaran Marathon

Menggunakan model pembelajaran ARIAS, model pembelajaran ARIAS mengandung lima


komponen yaitu: attention (minat/perhatian); relevance (relevansi); confidence (percaya/yakin);
satisfaction (kepuasan/bangga), dan assessment (evaluasi). Dan metode pembelajaran yang
digunakan adalah Demonstrasi dan Permainan. Metode Demonstrasi yaitu metode yang
digunakan untuk membelajarkan peserta didik dengan cara menerangkan dan memperagakan
langkah-langkahnya. Sedangkan metode Permainan yaitu dimaksudkan untuk membangun
suasana belajar yang dinamis, penuh semangat, dan antusiasme.

Seperti telah diketahui bahwa gerak dasar lari dapat diberikan dengan berbagai bentuk permainan
yang mengandung unsur gerak lari. Lari tidak semata-mata harus dilakukan di lintasan lurus,
tidak harus selalu dengan teknik yang standar. Lari bisa dilakukan diberbagai area,  dengan atau
tanpa rintangan, sendiri atau bersama sama dan lain-lain. Siswa akan lebih termotivasi untuk
mengikuti kegiatan yang kita berikan bila kita dapat memanfaatkan atau menggunakan alat-alat
bantu secara berdaya guna. Namun siswa juga harus dilibatkan dalam penyiapan maupun dalam
membereskan alat bantu yang merek

Dengan demikian mereka juga akan terbiasa dengan sifat-sifat tanggung jawab, disiplin,
kerjasama, membantu yang lain serta pembentukan aspek psikologis  positip lainnya.

Anda mungkin juga menyukai