Anda di halaman 1dari 3

Materi pembelajaran menempati posisi yang penting dari keseluruhan kurikulum, yang harus

dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai sasaran. Sasaran tersebut harus
sesuai dengan Standart Komptensi dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh peserta didik.
Artinya, materi yang ditentukan untuk kegiatan pembelajaran hendaknya materi yang benar-
benar menunjang tercapainya Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar, serta tercapainya
indikator. Peraturan Pemerintah (PP) nomor 19 tahun 2005 Pasal 20, juga mengsyaratkan bahwa
guru diharapkan mengembangkan materi pembelajaran. Berkenaan dengan pemilihan materi
pembelajaran ini, secara umum masalah dimaksud meliputi cara penentuan jenis materi,
kedalaman, ruang lingkup, urutan penyajian, perlakuan (treatment) terhadap materi
pembelajaran, dan sebagainya.
Masalah lain yang berkenaan dengan materi pembelajaran adalah memilih sumber di mana
bahan ajar itu didapatkan. Ada kecenderungan sumber bahan ajar dititikberatkan pada buku.
Padahal, banyak sumber bahan ajar selain buku yang dapat digunakan. Buku pun tidak harus satu
macam dan tidak harus sering berganti seperti terjadi selama ini. Berbagai buku dapat dipilih
sebagai sumber bahan ajar.
Selain itu, masalah yang sering dihadapi pengajar berkenaan dengan materi pembelajaran
adalah pengajar memberikan bahan ajar atau materi pembelajaran terlalu luas atau terlalu sedikit,
terlalu mendalam atau terlalu dangkal, urutan penyajian yang tidak tepat, dan jenis materi bahan
ajar yang tidak sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai oleh mahasiswa.
Sehubungan dengan itu, perlu disusun rambu-rambu pemilihan dan pemanfaatan materi
pembelajaran untuk membantu pengajar agar mampu memilih materi pembelajaran dan
memanfaatkannya dengan tepat. Ramburambu dimaksud antara lain berisikan konsep dan prinsip
pemilihan materi pembelajaran, penentuan cakupan, urutan, kriteria dan langkah-langkah
pemilihan, perlakuan/pemanfaatan, serta sumber materi pembelajaran.

Ada beberapa pengertian tentang desain pembelajaran menurut para ahli diantaranya :
Pada bukunya Hamza Uno yang dikutip dari para ahli mengatakan beberapa pendapat
tentang pengertian desain pembelajaran yaitu :
a)    Cunningham mengemukkan desain ialah menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan, fakta-
fakta, imajinasi-imajinasi, dan asumsi-asumsi untuk masa yang akan datang dengan tujuan
memvisualisasi dan memformulasi hasil yang diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan
perilaku dalam batas-batas yang dapt diterima yang akan digunakan dalam penyelesaian.
b)   Stephen P. Robbins memberikan definisi desain yaitu suatu cara untuk mengantisipasi dan
menyeimbangkan perubahan.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas Hamzah Uno memberikan kesimpulan bahwa
Desain yakni suatu cara yang memuaskan untuk membuat suatu kegiatan dapat berjalan dengan
baik, disertai dengan berbagai langkah yang antisipasif guna memperkecil kesenjangan yang
terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Secara umum, pengertian materi telah disinggung dalam bagian yang lalu. Dalam
perancanaan pengajaran, materi yang perlu ditetapkan dalam langkah ketiga (setelah perumusan
tujuan dan penyusunan alat evaluasi) baru berupa:
a)    Pokok-pokok bahan; dan
b)   Rincian setiap pokok bahan.[1]
            Sedangkan Hamza Uno memberikan definisi tentang pembelajaran yang dikutip dari
pendapat degeng adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini secara implicit
dalam pembelajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk
mencapai hasil pembelajaran yang diingikan. Dalam pembelajaran memiliki hakekat
perencanaan atau perancangan (desain) sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Itulah
sebabnya dalam belajar, siswa tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber
belajar, tetapi mungkin berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang mungkin dipakai
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
            Pengajaran atau proses belajar mengajar adalah proses yang diatur  sedemikian rupa
menurut langkah-langkah tertentu agar pelaksanaannya mencpai hasil yang diharapkan.
Pengaturan ini dituangkan dalam bentuk perencanaan pembelajaran/ desain pembelajaran.
Materi pembelajaran atau materi ajar (instructional materials) adalah pengetahuan, sikap
dan keterampilan yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standart kompetensi yang
telah ditentukan. Materi pembelajaran pada hakikatnya merupakan pengetahuan, nilai-nilai dan
keterampilan sebagai isi dari suatu mata pelajaran yang diarahkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Sehingga dapat dikatakan bahwa materi pelajaran adalah berbagai pengalaman
yang akan diberikan kepada siswa selama megikuti proses pendidikan atau proses pembelajaran.
Bahan atau materi pembelajaran (learning materials) adalah segala sesuatu yang
menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan kompetensi dasar dalam
rangka pencapaian standar kompetensi setiap mata pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu.
Materi pelajaran merupakan bagian terpenting dalam proses pembelajaran, bahkan dalam
pembelajaran yang berpusat pada materi pelajaran (subject-centered teaching), mater pelajaran
merupakan inti dari kegiatan pembelajaran. Menurut subject sentered teaching keberhasilan
suatu proses pembelajara ditentukan oleh seberapa banyak siswa dapat menguasai materi
kurikulum. Materi pelajaran dapat dibedakan menjadi :
1.    Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan menunjuk pada informasi yang disampaikan dalampikiran (mind) siswa,
dengan demikian pengetahuan berhubungan dengan berbagai informasi yang harus dihafal dan
dikuasai oleh siswa, sehingga manakala diperlukan siswa dapat mengungkapkan kembali.
2.    Keterampilan (skill)
Menunjuk pada tindakan tindakan- tindakan (fisik dan non fisik) yang dilakukan
seseorang dengan cara yang kompeten untuk mencapai tujuan tertentu.
3.    Sikap (attitude)
Sikap menunjuk pada kecerdasan seseorang untuk bertindak sesuai dengan nilai dan norma yang
diyakini keberadaannya oleh siswa.

Anda mungkin juga menyukai