Anda di halaman 1dari 10

IBADAH SABDA MINGGU I PRAPASKAH TAHUN B

MINGGU, 21 FEBRUARI 2021


Anggota keluarga berkumpul bersama. Hendaknya keluarga
mempersiapkan ruangan yang baik untuk berdoa bersama dan
semua berpakaian yang rapi. Disiapkan juga salib di atas meja
dengan lilin bernyala. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk
nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk
kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan. Jangan lupa
untuk tetap memakai masker dan menjaga jarak.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Pada hari Minggu Pertama masa prapaskah ini, kita
dihantar untuk merenungkan kemurahan Tuhan
yang selalu berupaya menyelamatkan manusia. Kita
akan mendengarkan kisah penyelamatan Nuh dan
janji Tuhan untuk tidak lagi melenyapkan manusia
dari muka bumi. Sebaliknya, Tuhan malah berupaya
untuk menyelamatkan manusia. Rasul Petrus dalam
bacaan kedua menegaskan bahwa penyelamatan itu
datang melalui Yesus Kristus, yang wafat dan bangkit
untuk menebus kita.
Meskipun demikian, kita hendaknya selalu berupaya
untuk bertobat dari dosa dan kesalahan kita. Dalam
bacaan Injil kita akan mendengarkan seruan Yesus
agar kita bertobat. Ketika kita bertobat, kita sudah
mendekatkan diri kita kepada Kerajaan Allah.
Mari kita memanfaatkan masa agung ini untuk
membaharui diri kita, meninggalkan perbuatan-
perbuatan yang tidak baik dan memulai kebiasaan-
kebiasaan yang baik dan benar. Kita berdoa juga
dalam ibadah ini untuk penanganan wabah virus
corona. Semoga berkat bantuan Tuhan dan kerja
keras semua pihak, wabah ini dapat diatasi.
[hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah
berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda
Allah, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita,
mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke
hidup yang kekal.
U : Amin.
04. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]
Tuhan yang maharahim dan berbelaskasih, semua
manusia dikasihi-Mu dengan tanpa batas. Yesus
datang menyapa kehinaan kami dan menyembuh-
kan kami. Bantulah kami untuk selalu menyadari
kehadiran-Nya dan sembuhkanlah semua orang
yang sekarang sedang diterpa virus Corona.
Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala
masa.
U : Amin.
05. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar-
kan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda
Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat
penuntun jalan hidup kita.
[Sebaiknya bacaan dibacakan dari Alkitab]
06. BACAAN PERTAMA (Kej. 9:8-15)
L : Bacaan dari Kitab Kejadian.
Berfirmanlah Allah kepada Nuh dan kepada anak-
anaknya yang bersama-sama dengan dia:
"Sesungguhnya Aku mengadakan perjanjian-Ku
dengan kamu dan dengan keturunanmu, dan
dengan segala makhluk hidup yang bersama-sama
dengan kamu: burung-burung, ternak dan binatang-
binatang liar di bumi yang bersama-sama dengan
kamu, segala yang keluar dari bahtera itu, segala
binatang di bumi. Maka Kuadakan perjanjian-Ku
dengan kamu, bahwa sejak ini tidak ada yang hidup
yang akan dilenyapkan oleh air bah lagi, dan tidak
akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi."
Dan Allah berfirman: "Inilah tanda perjanjian yang
Kuadakan antara Aku dan kamu serta segala
makhluk yang hidup, yang bersama-sama dengan
kamu, turun-temurun, untuk selama-lamanya: Busur-
Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda
perjanjian antara Aku dan bumi. Apabila kemudian
Kudatangkan awan di atas bumi dan busur itu
tampak di awan, maka Aku akan mengingat
perjanjian-Ku yang telah ada antara Aku dan kamu
serta segala makhluk yang hidup, segala yang
bernyawa, sehingga segenap air tidak lagi menjadi
air bah untuk memusnahkan segala yang hidup.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
07. MENYANYIKAN LAGU
08. BACAAN KEDUA (1Ptr. 3:18-22)
L : Bacaan dari Surat Pertama Petrus
Saudara-saudari, Kristus telah mati sekali untuk
segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang
yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada
Allah; Ia, yang telah dibunuh dalam keadaan-Nya
sebagai manusia, tetapi yang telah dibangkitkan
menurut Roh, dan di dalam Roh itu juga Ia pergi
memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam
penjara, yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu
pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika
Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh
sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya
sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan
oleh air bah itu.
Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya,
yaitu baptisan maksudnya bukan untuk membersih-
kan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohon-
kan hati nurani yang baik kepada Allah oleh
kebangkitan Yesus Kristus, yang duduk di sebelah
kanan Allah, setelah Ia naik ke sorga sesudah
segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan
kepada-Nya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
09. BAIT PENGANTAR INJIL (Mat. 4:4)
P : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
P : Manusia hidup bukan dari roti saja, *
tetapi dari setiap firman
yang keluar dari mulut Allah.
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
10. INJIL (Mrk. 1:12-15)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Markus.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Segera sesudah itu Roh memimpin Dia ke padang
gurun. Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh
hari lamanya, dicobai oleh Iblis. Ia berada di sana di
antara binatang-binatang liar dan malaikat-malaikat
melayani Dia. Sesudah Yohanes ditangkap datang-
lah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah, kata-
Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah
dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
[Bisa menyanyikan sebuah lagu singkat yang cocok]

11. RENUNGAN SINGKAT


Dari bacaan Injil yang singkat ini, mari kita renungkan
satu dua poin untuk kehidupan iman kita, terutama di
masa prapaskah ini.
Pertama, Roh memimpin Yesus untuk dicobai Iblis.
Ketika kita membaca teks ini, kita melihat bahwa Yesus
tidak berangkat ke padang gurun atas inisiatifnya
sendiri. Roh memimpin-Nya ke padang gurun dan
kemudian Dia dicobai oleh Iblis. Dalam Bahasa Yunani,
Iblis itu satan, yang diterjemahkan ke dalam Bahasa
Indonesia sebagai setan. Kita pun bertanya, mengapa
Yesus harus dicobai oleh setan? Cobaan ini dimaksud-
kan untuk menunjukkan bahwa Yesus lebih berkuasa
atas setan. Setan tidak bisa mengakali, menipu atau
memperdayai-Nya.
Sadar atau tidak, hidup kita selalu diwarnai dengan
berbagai cobaan. Kadangkala Roh memang mengantar
kita untuk dicobai agar kita bisa menunjukkan
kekuatan iman kita. Kita diajak untuk berdiri teguh
dalam iman kita dan tidak tergoyahkan oleh godaan.
Ketika berhadapan dengan godaan, kita mesti berdoa
dan menyadari bahwa itulah saatnya kita sedang
menghadapi ujian bagi iman kita. Kita mesti lulus
dalam ujian itu. Selama masa prapaskah ini, baik juga
kalau kita memperhatikan godaan-godaan mana yang
selalu menghantui kita dan kita mohonkan agar Tuhan
menguatkan iman kita.
Kedua, berpuasa selama empat puluh hari. Kitab Suci
menyatakan bahwa Yesus berada di padang gurun
selama empat puluh hari. Angka empat puluh
mengingatkan kita akan perjalanan leluhur Israel dari
Mesir menuju Tanah Terjanji yang berlangsung selama
empat puluh tahun. Perjalanan yang lama itu
merupakan upaya pembersihan dari mereka yang
selalu melihat nostalgia di Mesir, agar yang memasuki
Tanah Terjanji adalah mereka yang tidak lagi tertarik
dengan nostalgia masa lalu di Mesir. Mereka hanya
fokus melihat dan merasakan kebaikan Tuhan.
Kita juga menjalani masa puasa kita selama empat
puluh hari. Masa ini mengingatkan kita untuk mening-
galkan dosa dan sikap kita yang tidak berkenan di
hadapan Tuhan, dan memulai melewati gurun
pertobatan, agar kita bisa merasakan pembebasan kita
pada saat Tuhan Yesus bangkit dari kubur-Nya. Tanpa
melewati padang gurun pantang dan puasa dengan
sungguh-sungguh, kita tidak akan mungkin merasakan
makna kebangkitan Tuhan yang menderita sengsara,
wafat dan bangkit bagi kita. Mari kita mengisi masa
berahmat ini untuk meninggalkan Mesir (yaitu masa
lalu kita yang hidup dalam dosa) dan mengarahkan
langkah kita kepada Tuhan yang menjanjikan kita
keselamatan kekal.
12. HENING SEJENAK
13. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
14. DOA UMAT
P : Mari kita panjatkan doa-doa permohonan kepada
Allah kita yang selalu mendengarkan kita.
P : Kita mendoakan Paus, Para Uskup dan Para Imam,
semoga mereka senantiasa tetap teguh dan kokoh
dalam iman untuk melayani umat Tuhan. Marilah
kita mohon….
P : Kita juga berdoa untuk semua pemimpin negara,
terutama dalam situasi sekarang ini. Semoga
mereka semua diterangi oleh Roh Kebijaksanaan,
agar bisa mengambil keputusan dan langkah-
langkah yang tepat bagi upaya penghambatan
penyebaran virus corona. Marilah kita mohon….
P : Kita mendoakan semua mereka yang berjuang
melayani para pasien virus corona. Semoga mereka
mendapatkan kekuatan dan merasakan dukungan
dari berbagai pihak bagi karya pelayanan mereka.
Semoga mereka juga terhindar dari terjangkitnya
virus corona. Marilah kita mohon….
P : Bagi kita semua. Semoga perayaan ini, menguatkan
iman kita kepada Tuhan, dan kita tetap percaya
bahwa Tuhan selalu bersama kita di tengah
perjuangan hidup kita, terutama di tengah pandemi
virus corona ini. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah ya Bapa, doa-doa permohonan yang
kami sampaikan ke hadirat-Mu. Kabulkanlah demi
jasa Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini
dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar.
Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte
diatur oleh masing-masing Keuskupan].

15. DOA PUJIAN


P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah begitu baik
kepada kita umat-Nya. Dalam kebaikan-Nya itu, Ia
datang melayani kita. maka marilah kita memuji Dia
dan berseru: Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh
baik.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik.
P : Allah maha pengasih dan penyayang, Engkaulah
penyelenggara segala hal dalam hidup kami. Dalam
kebaikan-Mu yang tak terhingga, Engkau mencipta-
kan kami dan menganugerahi kami kehidupan. Maka
kami memuji Engkau:
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik.
P : Bapa, amat besarlah cinta-Mu kepada kami. Ketika
dalam perjalanan hidup ini kami jatuh, Engkau
menyelamatkan kami dengan mengutus Putra-Mu
dan Dia mengajarkan kami untuk mencintai. Engkau
serahkan Dia bagi maka kami memuji Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik.
P : Betapa besar cinta dan kebaikan-Mu bagi kami.
Engkau mencurahkan Roh Kudus-Mu untuk menyem-
purnakan rencana penyelamatan-Mu dalam diri.
Maka kami memuji Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik.
P : Setiap hari Engkau limpahi kami dengan karunia dan
berkat, sehingga kami dapat menunaikan tugas
sehari-hari, yakni berbakti bagi-Mu dan melayani
sesama lewat karya-karya kami. Maka kami memuji
Engkau.
U : Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam
kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa
Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki
kami [nama pastor paroki setempat], kami melambung-kan
madah pujian bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
16. BAPA KAMI DAN PERSIAPAN KOMUNI BATIN
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati
kita masing-masing.
P : Kita telah mendengarkan Sabda Tuhan dan
merenungkannya, serta mengungkapkan isi hati
dalam doa-doa permohonan dan pujian. Marilah
kita sekarang berdoa seperti yang diajarkan oleh
Tuhan kita Yesus Kristus.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
17. KOMUNI BATIN
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam
Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu
dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak
dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke
dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah
datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan
diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan
satu lagu Masa Prapaskah.

18. DOA MOHON PERLINDUNGAN ALLAH


DARI WABAH VIRUS CORONA
Tuhan Yesus Kristus, Penyelamat dunia,
pengharapan kami yang sejati,
kasihanilah kami dan bebaskanlah kami
dari segala kemalangan.
Kami mohon, jauhkanlah kami dari virus
yang sedang mewabah di seluruh dunia ini,
sembuhkanlah yang sakit, kuatkanlah yang sehat,
topanglah mereka yang berjuang
bagi kesehatan sesama.
Bantulah setiap anggota masyarakat dalam melaku-
kan pekerjaan mereka dengan memperkuat semangat
solidaritas satu sama lainnya. Kuatkanlah dokter dan
tenaga medis, pendidik dan pekerja sosial dalam
melaksanakan tugas mereka.
Tunjukkanlah Wajah belaskasihan-Mu,
dan selamatkanlah kami
dalam cinta kasih-Mu yang besar.
Engkaulah, Tuhan kami,
yang hidup dan berkuasa bersama Bapa,
dalam persekutuan Roh Kudus,
kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Santa Maria, Bunda Penolong, doakanlah kami.


Santo Yosep, Pelindung Gereja, doakanlah kami.
Malaikat Agung Santo Mikael, Gabriel dan Rafael,
doakanlah kami.
Santo Sebastianus, doakanlah kami.
Santo Carolus Borromeus, doakanlah kami.
Santo Antonius Agung, doakanlah kami.
Santo Damian dari Molokai, doakanlah kami.
Para kudus Allah, pelindung dari wabah dan
penyakit, doakanlah kami. Amin

19. DOA PENUTUP


P : Marilah kita berdoa,
Ya Allah, Engkaulah sumber kehidupan kami.
Kuatkanlah hati kami selalu agar kami selalu
percaya kepada-Mu. Jauhkanlah kami dari segala
godaan untuk berpaling dari-Mu. Semoga iman kami
semakin bertambah kokoh, terutama dalam hari-
hari menyongsong perayaan besar Sengsara, Wafat
dan Kebangkitan Putra-Mu ini.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
20. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
21. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
22. LAGU PENUTUP
***

Roma, 18 Februari 2021


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Anda mungkin juga menyukai