Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
S1 AKUNTANSI
BANJARMASIN
2021
1
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Sistem
Pengendalian Manajemen tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada
Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................................................4
1.2 PERMASALAHAN.............................................................................................................4
1.3 TUJUAN PENULISAN.......................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
2.1 KOMBINASI BISNIS..........................................................................................................5
PSAK 22 : Kombinasi Binis........................................................................................................5
Pengertian Kombinasi Bisnis......................................................................................................5
Tanggal Kombinasi Bisnis...........................................................................................................6
Identifikasi Pihak-Pihak Dalam Kombinasi Bisnis...................................................................7
2.2 Investasi saham....................................................................................................................8
Metode Ekuitas............................................................................................................................9
BAB III...............................................................................................................................................12
PENUTUP..........................................................................................................................................12
Kesimpulan....................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 PERMASALAHAN
Sudah sering kita melihat adanya dua entitas bisnis atau lebih yang bergabung
atau satu entitas bisnis membeli atau mengambil alih entitas bisnis yang lain oleh
karena itu diperlukan adanya laporan atas peralihan aset maupun kewajiban yang
relevan, andal dan memiliki daya banding dari informasi ini, diperlukan standar atas
bagaimana pengakuan dan pengukuran atas perpindahan aset dan kewajiban dari
entitas yang saling bergabung.
PEMBAHASAN
Tanggal kombinasi bisnis mungkin merupakan tanggal akuisisi atau tanggal ketika
pihak pengakuisisi secara hukum mengalihkan imbalan, memperoleh aset, dan mengambil
alih liabilitas/kewajiban pihak yang diakuisisi, atau disebut juga tanggal penutupan. Akan
tetapi, pihak pengakuisisi mungkin saja memperoleh pengendalian pada tanggal sebelum atau
setelah tanggap penutupan. Misalnya, dalma perjanjian tertulis dinyatakan bahwa pihak
pengakuisisi memperoleh pengendalian atas pihak yang diakuisisi pada tanggal sebelum
tanggal penutupan. Sebagai contoh, PT A mengakuisisi seluruh hak suara PT B yang efektif
pada tanggal 1 Juli 2014. Akan tetapi, PT B terikat kontrak dengan PT X untuk mengalihkan
aset kepada PT X hingga 31/12/2014. Dalam hal ini, kombinasi bisnis antara PT A dan PT B
terjadi pada tanggal 31/12/2014, walaupun tanggal penutupan transaksi akuisisi adalah 1 Juli
2014. Ini karena pada tanggal 31/12/2014 diperoleh kendali atas PT B yang merupakan
persyaratan kombinasi bisnis.
Identifikasi Pihak-Pihak Dalam Kombinasi Bisnis
Kombinasi bisnis melibatkan pihak pengakuisisi dan entitas target. Pihak pengakuisisi
merupakan pihak yang memeproleh kendali atas aktiva neto dna operasi pihak yang
diakuisisi. Pengendalian atas pihak yang diakuisisi mungkin diperoleh dengen beberapa cara,
seperti:
(a) Dengan mengalihkan kas, setara kas, atau aset lainnya (termasuk aset neto yang
merupakan suatu bisnis);
(b) Dengan menimbulkan laibilitas/kewajiban;
(c) Dengan menerbitkan kepentingan ekuitas;
(d) Dengen memebrikan l;ebih dari satu jenis imbalan; atau
(e) Tanpa mengalihkan imbalan, termasuk yang hanya berdasarkan kontrak
Jika investor memiliki, secara langsung maupun tidak langsung (misalnya melalui entitas
anak), 20% atau lebih hak suara investee, maka investor dianggap mempunyai pengaruh
signifikan, kecuali dapat dibuktikan dengan jelas bahwa entitas tidak memiliki pengaruh
signifikan. Sebaliknya, jika investor memiliki, secara langsung maupun tidak langsung
(misalnya melalui entitas anak), kurang dari 20% hak suara investee, maka investor dianggap
tidak mempunyai pengaruh signifikan, kecuali pengaruh signifikan tersebut dapat dibuktikan
dengan jelas.
Keberadaan pengaruh signifikan oleh investor umumnya dibuktikan dengan satu atau lebih
cara berikut ini:
a) keterwakilan dalam dewan direksi atau organ setara di investee;
b) partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan, termasuk partisipasi dalam
pengambilan keputusan tentang dividenatau distribusi lainnya;
c) adanya transaksi material antara investor dengan investee;
d) pertukaran personel manajerial; atau
e) penyediaan informasi teknis pokok.
Entitas mungkin memiliki waran, opsi beli saham, instrumen utang atau instrumen ekuitas
yang dapat dikonversi menjadi saham biasa, atau instrumen sejenis lainnya yang mempunyai
potensi (jika dieksekusi atau dikonversi) untuk menambah hak suara entitas atau mengurangi
hak suara pihak lain atas kebijakan keuangan dan operasional entitas lainnya (yaitu hak suara
potensial). Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dieksekusi
atau dikonversi, termasuk hak suara potensial yang dimiliki oleh entitas lain,
dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai pengaruh signifi kan. Hak
suara potensial saat ini tidak dapat dieksekusi atau dikonversi ketika, misalnya, hak suara
tersebut tidak dapat dieksekusi atau dikonversi sampai dengan suatu tanggal di masa depan
atau sampai terjadinya suatu peristiwa di masa depan.
Entitas kehilangan pengaruh signifi kan atas suatu investee ketika entitas tersebut kehilangan
kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional
investee tersebut. Hilangnya pengaruh signifikan dapat terjadi dengan atau tanpa perubahan
dalam tingkat kepemilikan secara absolut atau relatif. Hal ini dapat terjadi, misalnya, ketika
entitas asosiasi menjadi subjek pengendalian pemerintah, pengadilan, administrator atau
regulator. Hal tersebut dapat juga terjadi sebagai hasil dari suatu perjanjian kontraktual.
Metode Ekuitas
Dalam metode ekuitas, investasi dalam entitas asosiasi pada awalnya diakui sebesar
biaya perolehan dan nilai tercatat tersebut ditambah atau dikurang untuk mengakui bagian
investor atas laba atau rugi investee setelah tanggal perolehan. Bagian investor atas laba atau
rugi investee diakui dalam laporan laba rugi investor. Penerimaan distribusi dari investee
mengurangi nilai tercatat investasi. Penyesuaian terhadap nilai tercatat tersebut juga
diperlukan jika terdapat perubahan dalam proporsi bagian investor atas investee yang timbul
dari pendapatan komprehensif lain investee. Perubahan tersebut termasuk perubahan yang
timbul dari revalusi aset tetap dan selisih penjabaran mata uang asing. Bagian investor atas
perubahan tersebut diakui dalam pendapatan komprehensif lain investor. Ketika terdapat hak
suara potensial, maka bagian investor atas laba atau rugi investee dan perubahan dalam
ekuitas investee ditentukan berdasarkan bagian kepemilikan saat ini dan tidak mencerminkan
kemungkinan eksekusi atau konversi hak suara potensial.
Investasi dalam entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas sejak tanggal
investasi ter sebut memenuhi defi nisi entitas asosiasi. Pada saat perolehan investasi, setiap
selisih antara biaya perolehan investasi dengan bagian investor atas nilai wajar neto aset dan
kewajiban teridentifi kasi dari entitas asosiasi dicatat dengan cara sebagai berikut:
(a) goodwill yang terkait dengan entitas asosiasi termasuk nilai tercatat investasi.
Amortisasi goodwill tersebut tidak diperkenankan .
(b) setiap selisih lebih bagian investor atas nilai wajar neto aset dan kewajiban
teridentifi kasi dari entitas asosiasi yang dapat diidentifi kasi terhadap biaya perolehan
investasi termasuk dalam menentukan bagian investor atas laba atau rugi entitas
asosiasi pada periode investasi diperoleh.
Penyesuaian yang tepat terhadap bagian investor atas laba atau rugi entitas asosiasi setelah
perolehan juga dilakukan untuk mencatat, misalnya penyusutan aset yang dapat disusutkan
berdasarkan nilai wajarnya pada tanggal perolehan. Serupa dengan hal tersebut, penyesuaian
yang tepat terhadap bagian investor atas laba atau rugi entitas asosiasi setelah perolehan di
lakukan kerugian penurunan nilai yang diakui oleh entitasasosiasi, misalnya goodwill atau
aset tetap.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dan dalam uraian investasi saham diharapkan dapat mengetahui metode - metode dalam
pengakuan dan pengukuran investasi dan pengaruh dari besarnya saham yang diinvestasikan
dan dapat mengevaluasi investasi yang dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Yunus, Hadori dan Harnanto. 1981. “Akuntansi Keuangan Lanjutan”. Yogyakarta: BPFE
Yogyaka