OLEH
SUWANTO
PERINTIS PADANG
I. 1. Definisi
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena proses metabolisme tubuh
membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespon terhadap stressoir fisiologi dan
lingkungan. Cairan dan elektrolit sangat dibutuhkan oleh tubuh dan jumlahnya harus
diperhatikan demi kesehatan tubuh manusia.
1. Ginjal
Organ yang memiliki peran cukup besar dalam pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit
dilihat dari fungsi ginjal sebgai penagtur air.
2. Kulit
Bagian paling penting dalam pengaturan cairan yang terkait dengan proses pengaturan
panas
3. Paru-Paru
Berperan dalam pengeluaran cairan dengan menghasilkan insensible 1055 ± 400 ml/hari.
4. Gastrointestinal
Berperan dalam pengeluaran cairan melalui proses penyerapan dan pengeluaran air.
Pengaturan keseimbangan cairan dapat melalui mekanisme rasa haus yang dikontrol sistem
endokrin (hormonal) yakni anti diuretik hormon (ADH) sistem aldosteron, prostagladin, dan
glukokortiroid :
1. ADH
Berperan meningkatkan reapsorpsi air sehingga dapat mengendalikan keseimbangan
air dalam tubuh.
2. Aldosteron
Berfungsi pada absorpsi No.
3. Prostaglandin
Berfungsi merespon radang pengendalian TD. Kontraksi uterus, dan pengaturan
pergerakan gastrointestinal.
a. Kaji Riwayat Kesehatan dan keperawatan untuk identifikasi penyebab gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit.
b. Kaji manifestasi klinik melalui
1. Timbang berat badan klien setiap hari
2. Monitir vital sign
3. Kaji intake output
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang umum terjadi pada klien dengan resiko atau gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit adalah :
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan ansietes gangguan mekanisme pernafasan
abnormalitas nilai darah arteri
2. Penurunan kardiak output berhubungan dengan dytritmia kardio, ketidak seimbangan
elektrolit.
3. Gangguan keseimbangan volume cairan : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan diare kehilangan cairan lambung diaphoresis, polyuria
4. Gangguan keseimbagan cairan tubuh, berlebih berhubungan dengan arunia, penurunan
kardiak output gangguan proses keseimbangan penumpukan cairan, di ektra seluler.
5. Kerusakan membran mukosa mulut berhubungan dengan kekurangan volume cairan
6. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan dehidrasi dan atau odema.
7. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan edema.
3. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan yang umum dilakukan pada pasien gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit adalah :
a. Atur intake cairan dan elektrolit
b. Berikan terpai intravena ( IVFD ) sesuai kondisi pasien dan intruksi dokter dengan
memperhatikan jenis cairan, jumlah / dosis pemberian, komplikasi dari tindakan.
c. Kolaborasi pemberian obat-obatan seperti : deuretif keyexalate.
d. Proulde care seperti : perawatan kulit, safe environment.