Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

PENGGUNAAN MULTIMETER

Nama : Fadli Surya Gumilar


NIM : 2000019002
Prodi/Kelas : Teknik Industri / A

LABORATORIUM FISIKA
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2020
PENGGUNAAN MULTIMETER

A. Tujuan Percobaan
1. Mengenal jenis-jenis multimeter
2. Memahami penggunaan multimeter
B. Alat dan Bahan
1. Multimeter analog
2. Multimeter digital
3. Baterai
4. Resistor
5. Kabel
C. Prosedur Percobaan
1. Colokan kabel kepada multimeter sesuai muatannya
2. Pilih salah satu resistor dan hubungkan dengan kedua kabel
3. Atur arah multimeter analog sesuai denga yang dibutuhkan
4. Untuk melihat hasil hambatannya bisa dilihat dari garis yang paling atas
D. Dasar Teori
Pengukuran merupakan suatu cara mendapatkan hasil atau dalam sebuah penelitian pada
proses pengukuran dibutuhkan pengetahuan meliputi masalah , pengelolaan, pengaturan dan
analisis data. Mengukur berarti membandingkan suatu nilai terukur dengan alat ukur yang telah
terkalibrasi dengan baik sebagai referensi (Junaidi, 2013 : 59).
Multimeter adalah alat ukur dalam bilangan elektronika yang penggunaannya untuk :
1) Mengukur tegangan AC
2) Mengukur tegangan DC
3) Mengukur arus Dc
4) Mengukur tahanan (ohm)
5) Mengukur nilai kapasintasi kapasitor
6) Memeriksa keadaan suatu komponen masih baik atau tidak akan digunakan pada trouble
shooting suatu peralatan elektronik
Pada multimeter analog terdapat skala pembacaan meter dan skala putar untuk memilih
fungsi pengukuran dan kisaran pengukuran. Sedangkan d’arsonval meter adalah sensor mekanik
yang umum digunakan pada rangkaian voltmeter, ampermeter maupun ohmmeter. Alat ukur
multimeter pada bidang elektronika adalah alat ukur dasar yang umum digunakan para teknisi,
kegunaannya sangat banyak dalam rangkaian elektronika. Multimeter dapat mendeteksi kerja
maupun nilai komponen yang berfungsi
Multimeter merupakan alat ukur yang paling banyak dipergunakan oleh para praktisi, habits
dan orang yang bekerja dengan rangkaian listrik dan elektronika multimeter dapat dipergunakan
untuk mengukur besaran listrik seperti : hambatan, arus dan tegangan. Karena dirancang untuk
mengukur tiga besaran tersebut, maka multimeter sering disebut AVO meter ( Amper Volt Ohm)
E. Data Percobaan

1. Identitas Multimeter (diperoleh dari video) (WAJIB DIISI!!)

Fungsi-fungsi Batas Ukur


Jenis Merk Tipe
Pilihan Min. Maks.
Tegangan DC 0,25 1000
Tegangan AC 10 1000
Analog ATN YX-360TR
Arus DC 1000 0,25
Hambatan x1 X 10000
Tegangan DC 200 600
Tegangan AC 200 600
Digital Deco DM-133D
Arus DC 200 600
Hambatan 200 600

2. Pembacaan Nilai Hambatan secara Teoritis (Berdasarkan Kode Warna) (WAJIB DIISI!!)

Nilai hambatan
Ri Kode warna
( Rt  S Rt ) 

1 Merah – merah – merah – emas 33016,5


2 Jingga – jingga – merah – emas 33016,5
3 Kuning – ungu – merah – emas 33016,5

3. Multimeter sebagai Ohmmeter


Multimeter analog Multimeter digital
Ri Posisi Skala Nilai Skala
Batas ukur Batas ukur
jarum terkecil tertampil terkecil
1 2,2 1K 0,5 2,13 20 K 0,01
2 3 1K 0,5 3,21 20 K 0,01
3 5 1K 0,5 4,64 20 K 0,01

4. Multimeter sebagai Voltmeter DC

Multimeter analog Multimeter digital


Ri V teori Posisi Batas Range Skala Nilai Batas Skala
jarum ukur maks. terkecil tertampil ukur terkecil
1 1,5 1,4 10 10 0.2 1,488 2 0,001
2 9 9,6 10 10 0.2 9,77 20 0,01
3 12 11,7 50 50 0.2 11,88 20 0,01

F. Analisis Data dan Pembahasan

Perbandingan antara suatu nilai pengukuran (misalkan x1 ) terhadap nilai pengukuran


lainnya (misalkan ) dapat dinyatakan sebagai simpangan relatif ( x ) yang disajikan dengan
satuan %.
x1 − x 2
 x1- 2 =  100 %
x2

Persamaan ini dapat diartikan sebagai simpangan hasil pengukuran pertama terhadap hasil
pengukuran kedua. Dengan demikian maka simpangan hasil ukur multimeter analog terhadap
hasil ukur multimeter digital dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. Pembacaan Nilai Hambatan

- Multimeter Analog

Hasil Ukur = Nilai tertunjuk x Batas Ukur


= 2,2 x 1000
=2.200 ꭥ
𝑅ukur −𝑅teori
Ralat Relatif: 𝛿R = | |× 100%
𝑅teori
2.200 − 1.000
=| | x 100%
1.000
1.200
= |1.000| 𝑥 100%

= 1,2 x 100%
= 1,2%
Kesesuaian = 100% - Ralat Relatif
= 100% - 1,2%
= 98,8%
- Multimeter Digital

Hasil Ukur = Nilai tertampil x Batas Ukur


= 2,13 x 1000
= 2.130 ꭥ
(keterangan: batas ukur pada multimeter digital hanya menunjukkan range ukur
maksimal, sehingga pengali batas ukur adalah 1000)
𝑅ukur −𝑅teori
Ralat Relatif: 𝛿R = | |× 100%
𝑅teori
2.130 − 1000
=| | 𝑥 100%
1000
1.130
= | 1000 | 𝑥 100%
= 1,13 x 100%
= 1,13%
Kesesuaian = 100% - Ralat Relatif
= 100% - 1,13%
= 98,87%
- Dan simpangan suatu hasil ukur terhadap nilai teoritisnya adalah :
𝑥 −𝑥teori
(𝛿A-T ) = | ukur | × 100%
𝑥 teori
2.200 − 1.000
=| | 𝑥 100%
1000
1.200
= | 1000 | 𝑥 100%
= 1,2 x 100%
= 1,2%

𝑥ukur − 𝑥teori
(𝛿D-T ) = | | × 100%
𝑥teori
2.130 − 1000
=| 1000
| x 100%
1.130
= | 1000 | 𝑥 100%
= 1,13 x 100%
= 1.13%
𝑥analog − 𝑥digital
𝛿A-D = | | × 100%
𝑥digital
1,2 − 1.13
=| | 𝑥 100%
1,13
-0,07
=| | 𝑥 100%
1,13

= -0,0619 x 100%
= -0,0619%

b. Pembacaan Nilai Tegangan

- Multimeter Analog

Skala tertunjuk
Hasil Ukur = x batas ukur
Skala terbesar
1,4
= 10 𝑥 10
= 0,14 x 10
= 1,4 V
𝑉ukur −𝑉teori
Ralat Relatif: 𝛿v = | 𝑉teori
| × 100%
1,4 − 1,5
=| 1,5
|𝑥 100%
−0,01
=| 1,5
| 𝑥 100%

= −0,0066 𝑥 100%
= -0,0066%
Kesesuaian = 100% - Ralat Relatif
= 100% + 0,0066%
= 100,0066%
- Multimeter Digital

Hasil Ukur = Nilai tertampil


= 1,488 V
𝑉ukur −𝑉teori
Ralat Relatif: 𝛿V = | 𝑉teori
|× 100%
1,488 − 1,5
=| 1,5
| 𝑥 100%
−0,012
= x 100%
1,5

= -0,008 x 100%
= -0,008%
Kesesuaian = 100% - Ralat Relatif
= 100% + 0,008%
= 100,008%
𝑥analog − 𝑥digital
𝛿A-D = | | × 100%
𝑥digital
100,0066 − 100,008
=| | 𝑥 100%
100,008
−0,0014
=| | 𝑥 100%
100,008

= 1,399 x 10-5 X 100%


=0,00001399

1. Pembacaan Nilai Hambatan (Ohmmeter)

Multimeter analog Multimeter digital Simpangan relatif (%)


Ri Ralat Ralat
Hasil ukur Kesesuaian Hasil ukur Kesesuaian
relatif relatif  A−T  D−T  A− D
() (%) () (%)
(%) (%)
1 2.6402.200 1,2 98,8 2.406,92.130 1,13 98,87 1,2 1,13 -0,0619
2 6.0003.000 2 98 7.094,13.210 2,21 97,79 2 2,21 -0,0950
3 20.0005.000 4 96 15.3974.460 3,46 96,54 4 4,46 -0,1031

2. Pembacaan Nilai Tegangan DC (Voltmeter DC)

Multimeter analog Multimeter digital


Vi Ralat relatif Kesesuaia Hasil ukur
Ralat
Kesesuai  A− D (%)
Hasil ukur (V) relatif
(%) n (%) (V) an (%)
(%)
1 -0,009241,4 -0,0066 100,0066 -0,012 1,488 -0,008 100,008 0,00001399
2 0,63939,6 0,0666 99,9334 0,83539,77 0,0855 99,914 0,00019416
3 -0,292511,7 -0,025 100,025 -0,118811,88 -0,01 100,01 0,00014998

Pembahasan
Nilai Hambatan (Ohmmeter)
1. Dari Ri1 Multimeter Analog menghasilkan kesesuaian sebesar 98,8% dan Ri1
Multimeter Digital menghasilkan kesesuaian sebesar 98,87%.Maka menghasilkan
simpangan relatif sebesar -0,0619%
2. Dari Ri2 Multimeter Analog menghasilkan kesesuaian sebesar 98% dan Ri2
Multimeter Digital menghasilkan kesesuaian sebesar 97,79%.Maka menghasilkan
simpangan relatif sebesar -0,0950%
3. Dari Ri3 Multimeter Analog menghasilkan kesesuaian sebesar 96% dan Ri13
Multimeter Digital menghasilkan kesesuaian sebesar 96,54%.Maka menghasilkan
simpangan relatif sebesar -0,1031%
Nilai Tegangan DC (Voltmeter DC)
1. Dari Ri1 Multimeter Analog menghasilkan kesesuaian sebesar 100,0066% dan Ri1
Multimeter Digital menghasilkan kesesuaian sebesar 100,008%.Maka
menghasilkan simpangan relatif sebesar 0,00001399%
2. Dari Ri2 Multimeter Analog menghasilkan kesesuaian sebesar 99,9334% dan Ri2
Multimeter Digital menghasilkan kesesuaian sebesar 99,914%.Maka
menghasilkan simpangan relatif sebesar 0,00019416%
3. Dari Ri3 Multimeter Analog menghasilkan kesesuaian sebesar 100,025% dan Ri3
Multimeter Digital menghasilkan kesesuaian sebesar 100,01%.Maka
menghasilkan simpangan relatif sebesar 0,00014998%

G. Kesimpulan
Nilai Hambatan (Ohmmeter)
4. Dari Ri1 Multimeter Analog menghasilkan kesesuaian sebesar 98,8% dan Ri1
Multimeter Digital menghasilkan kesesuaian sebesar 98,87%.Maka menghasilkan
simpangan relatif sebesar -0,0619%
5. Dari Ri2 Multimeter Analog menghasilkan kesesuaian sebesar 98% dan Ri2
Multimeter Digital menghasilkan kesesuaian sebesar 97,79%.Maka menghasilkan
simpangan relatif sebesar -0,0950%
6. Dari Ri3 Multimeter Analog menghasilkan kesesuaian sebesar 96% dan Ri13
Multimeter Digital menghasilkan kesesuaian sebesar 96,54%.Maka menghasilkan
simpangan relatif sebesar -0,1031%
Nilai Tegangan DC (Voltmeter DC)
4. Dari Ri1 Multimeter Analog menghasilkan kesesuaian sebesar 100,0066% dan Ri1
Multimeter Digital menghasilkan kesesuaian sebesar 100,008%.Maka
menghasilkan simpangan relatif sebesar 0,00001399%
5. Dari Ri2 Multimeter Analog menghasilkan kesesuaian sebesar 99,9334% dan Ri2
Multimeter Digital menghasilkan kesesuaian sebesar 99,914%.Maka
menghasilkan simpangan relatif sebesar 0,00019416%
6. Dari Ri3 Multimeter Analog menghasilkan kesesuaian sebesar 100,025% dan Ri3
Multimeter Digital menghasilkan kesesuaian sebesar 100,01%.Maka
menghasilkan simpangan relatif sebesar 0,00014998%

H. Daftar Pustaka
Tipler, Paul A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik – Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Penerbit
Erlangga

Anda mungkin juga menyukai