Pertemuan Ke-1
Oleh:
Apakah di kelas kalian ada peta dunia? Coba kalian amati peta tersebut,
kalian dapat menunjukkan dan melihat posisi negara Indonesia yang berada
di tengah-tengah dunia. Kemudian, dilewati garis khatulistiwa, diapit oleh
dua benua yaitu Asia dan Australia, serta berada di antara dua samudera
yaitu Samudera Hindia dan Pasifik. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa
wilayah Indonesia berada pada posisi silang yang sangat strategis dan ideal.
Posisi silang yang diberikan Tuhan kepada negara Indonesia tidak hanya
meliputi aspek kewilayahan saja, melainkan meliputi pula aspek-apek
kehidupan sosial, antara lain:
Sumber: www.ekazai.wordpress.com
Gambar 6.1 Kebudayaan Loncat Batu dari Nias. Kebudayaan Indonesia diartikan seluruh
ciri khas suatu daerah yang ada sebelum terbentuknya Indonesia.
Gambar 6.2 Konvoi pasukan Belanda ketika melakukan Agresi Militer I kepada bangsa
Indonesia.
2. Ancaman Non-Militer
Ancaman non-militer pada hakikatnya ancaman yang menggunakan
faktor-faktor non-militer dinilai mempunyai kemampuan yang
membahayakan kedaulatan negara, kepribadian bangsa, keutuhan
wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman ini salah
satunya disebabkan oleh pengaruh negatif dari globalisasi. Globalisasi
yang menghilangkan sekat atau batas pergaulan antar bangsa secara
disadari ataupun tidak telah memberikan dampak negatif yang kemudian
menjadi ancaman bagi keutuhan sebuah negara, termasuk Indonesia.
Ancaman non- militer di antaranya dapat berdimensi ideologi, politik,
ekonomi dan sosial budaya. Contoh ancaman non-militer seperti
pengaruh gaya hidup (lifestyle) kebarat-baratan, sudah tidak mencintai
budaya sendiri, tidak menggunakan produk dalam negeri, dan
sebagainya.
Ancaman non-militer memiliki karakteristik yang berbeda dengan
ancaman militer, yaitu tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat
seperti ancaman militer. Ancaman non-militer ini berdimensi ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, informasi, serta keselamatan
umum.