Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

IPA BIOLOGI
“PEMBUATAN TAPE”

DI SUSUN OLEH:
MARISA FADLIAH

KELAS IX C
MTsN 1 SUMBAWA BARAT
2021
DAFTAR ISI
1
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….2
KATA PENGANTAR.....................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................4
1.1  Latar Belakang..........................................................................................................4
1.2  Rumusan Masalah.....................................................................................................4
1.3  Tujuan Praktikum......................................................................................................4

BAB II LANDASAN TEORI..........................................................................................5


2.1 Pengertian Bioteknologi.............................................................................................5
2.2 Pengertian Fermentasi................................................................................................5
2.3 Pengertian Tape Singkong..........................................................................................6

BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................................6


3.1 Waktu dan Tempat Penelitian...................................................................................... 7
3.2 Variabel........................................................................................................................ 7
3.3 Alat dan Bahan.............................................................................................................7
3.4 Langkah Kerja............................................................................................................. 7
BAB IV PEMBAHASAN..................................................................................................9
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................... 10
5.1 Kesimpulan................................................................................................................. 10
5.2 Saran........................................................................................................................... 10

PENUTUP.........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................12

KATA PENGANTAR
2
    Alhamdulillah hirobbil alamin ,atas rahmat Allah SWT pertama-tama kita ucapkan puji
sukur kepada Allah SWT yang telah memperkenankan kami menyusun makalah
ini.Shalawat serta salam kita curahkan kepada jungjunan kami Baginda tercinta
RosululahSAW
            Kehidupan manusia semakin berkembang dan sejahtera karena adanya
bioteknologi, yang semakin berkembang.Melalui makalah ini kami ingin menjelaskan
secara sederhana tentang proses pembuatan tape khususnya bagi generasi muda. Makalah
ini membantu untuk lebih jauh mengetahui tentang bagaimana proses pembuatan tape
singkong dan manfaat yang ada di balik tape singkong sebagai proses fermentasi
makanan.
Seperti pepatah mengatakan bahwa, “Tak ada gading yang tak retak” demikian pula
dengan makalah ini tentu masih mempunyai banyak kekurangan dan kesalahan, karena
itu kepada para pembaca khususnya guru mata pelajaran ini dimohon kritik dan saran
yang bersifat membangun demi bertambahnya wawasan kami dalam mata pelajaran ini

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Bioteknologi adalah pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu
produk yang dapat digunakan oleh manusia.Bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu,
bioteknologi konvensional (tradisional) dan bioteknologi modern.Bioteknologi
konvensional biasanya menggunakan mikroorganisme berupa bakteri, jamur, dll.
Sedangkan bioteknologi modern biasanya menggunakan teknologi-teknologi yang
dapat membantu kita dalam proses pengkloningan, kultur jaringan.
Pengolahan makanan dengan cara fermentasi merupakan jenis pengolahan
makanan yang cukup tua. Secara tradisional banyak dilakukan di tingkat rumah
tangga. Indonesia sangat kaya akan produk-produk pangan hasil proses fermentasi.
Salah satu contohnya tape.
Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi.
Tape dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda dengan
makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang
berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan
banyak mikroorganisme.
Mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi tape adalah kapang Amylomyces
rouxii, Mucor sp., dan Rhizopus sp.; khamir Saccharomycopsis fibuligera,
Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii, Saccharomyces cerevisiae, dan Candida
utilis; serta bakteri Pediococcus sp. dan Bacillus sp. Kedua kelompok mikroorganisme
tersebut bekerja sama dalam menghasilkan tape.

1.2    Rumusan Masalah
         Bagaimana proses fermentasi tape singkong?

1.3    Tujuan Praktikum
  Untuk mengetahui proses pembuatan tape.
  Untuk mengetahui proses terjadinya fermentasi.
  Mendeskripsikan langkah-langkah proses pembuatan tape singkong.

4
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi berasal dari kata latin yaitu bio (hidup), teknos (teknologi =
penerapan) dan logos (ilmu). Bioteknologi adalah cabang biologi yang mempelajari
pemanfaatan prinsip ilmiah dan rekayasa terhadap organisme, proses biologis untuk
meningkatkan potensi organisme maupun menghasilkan produk dan jasa bagi
kepentingan manusia.bisa diartikan juga,Bioteknologi adalah penggunaan biokimia,
mikrobiologi, dan rekayas genetika secara terpadu untuk menghasilkan barang atau
lainnya bagi kepentingan manusia.
Bioteknologi dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu bioteknologi modern dan
bioteknologi konvensional.Salah satu contoh dari bioeknologi konvensional adalah
pembuatan tape ini.Dan salah satu contoh dari bioteknologi modern adalah rekayasa
genetika.
Ciri-ciri utama bioteknologi adalah adnya benda biologi berupa benda mikro
organisme tumbuhan atau hewan, adanya pendayagunaan secara teknologi dan
industri, dan produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian.
Generasi pertama adalah bioteknologi sederhana yaitu penggunaan mikroba
yang masih secara tradisional dalam produksi makanan dan tanaman ataupun
pengawetan makanan, sebagai contoh yaitu pembuatan tempe, tape, cuka, dan lain-
lain. Generasi kedua adalah proses berlangsung dalam keadaan tidak steril, sebagai
contoh pembuatan kompos dan produksi bahan kimia. Generasi ketiga adalah proses
dalam keadaan tidak steril, sebagai contoh produkasi antibiotic dan hormon. Generasi
keempat adalah generasi bioteknologi baru, sebagai contoh produksi insulin.

2.2 Pengertian Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik
(tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi
anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan
fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor
elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil
fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen
lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal
sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol
dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot
5
mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal),
dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.

2.3 Pengertian Tape Singkong


Tape singkong adalah tape yang dibuat dari singkong yang
difermentasi.Makanan ini populer di Jawa dan dikenal di seluruh tempat, mulai dari
Jawa Barat hingga Jawa Timur. Di Jawa Barat, tapai singkong dikenal sebagai
peuyeum (bahasa Sunda).
Pembuatan tapai melibatkan umbi singkong sebagai substrat dan ragi tapai
(Saccharomyces cerevisiae) yang dibalurkan pada umbi yang telah dikupas kulitnya.
Ada dua teknik pembuatan yang menghasilkan tapai biasa, yang basah dan lunak, dan
tapai kering, yang lebih legit dan dapat digantung tanpa mengalami kerusakan
Tape merupakan makanan tradisional yang banyak dikonsumsi oleh
masyarakat Indonesia, terutama orang sunda. Tape ini dibuat dengan cara
difermentasikan selama 2-3 hari, dengan bantuan bakteri saccharomyces cerivisiae.
Mucor chlamidosporus dan Endomycopsis fibuligera.

6
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1    Waktu dan Tempat Penelitian


  Waktu       : ......................, Februari 2021
  Tempat      : Rumah Yanti Ismail Yani

3.4    Alat dan Bahan


a.       Bahan
 Singkong
 Daun pisang
 Ragi
 Air
b.      Alat
 Panci
 Baskom
 Pisau
 Kain lap
 Sendok dan Garpu
 Kompor
 Penyaring
 Piring

3.4    Langkah Kerja
1. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan.
2. Kupas singkong dan kikis bagian kulit arinya hingga kesat.
3. Potong singkong yang telah dikupas sesuai keinginan.
4. Cuci hingga bersih singkong yang telah dipotong.
5. Sementara menunggu singkong kering, masukkan air ke dalam panci sampai kira-
kira terisi seperempat lalu panaskan hingga mendidih.
6. Setelah air mendidih masukkan singkong ke dalam panci kukus, lalu kukus hingga
singkong ¾ matang, kira-kira ketika ‘daging’ singkong sudah bisa ditusuk dengan
garpu.
7. Setelah matang, angkat singkong yang telah ¾ masak lalu taruh di suatu wadah,
kemudian didinginkan.
8. Sambil menunggu Singkong dingin, siapkan wadah sebagai tempat untuk
mengubah singkong menjadi tape. Wadah itu terdiri dari baskom yang bawahnya
dilapisi dengan daun pisang.

7
9. Setelah singkong benar-benar dingin, masukkan singkong ke dalam wadah lalu
taburi dengan ragi yang telah dihaluskan dengan menggunakan saringan.
10. Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian ditutup kembali dengan daun
pisang. Singkong ini harus benar-benar tertutup agar mendapatkan hasil yang
maksimal.
11. Setelah singkong ditutupi dengan daun pisang, diamkan selama 1-3 hari hingga
sudah terasa lunak dan manis. Saat itulah singkong telah menjadi tape.

8
BAB IV
PEMBAHASAN

Pembuatan tape memerlukan kecermatan dan kebersihan yang tinggi agar


singkong dapat menjadi lunak karena proses fermentasi yang berlangsung dengan baik.
Ragi adalah bibit jamur yang digunakan untuk membuat tape. Agar pembuatan tape
berhasil dengan baik alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan harus bersih, terutama
dari lemak atau minyak . Alat-alat yang berminyak   jika dipakai untuk mengolah bahan
tape bisa menyebabkan kegagalan fermentasi. Air yang digunakan juga harus bersih.
Perubahan biokimia yang penting pada fermentasi tape adalah hidrolisis pati
menjadi glukosa dan maltosa yang akan memberikan rasa manis serta perubahan gula
menjadi alkohol dan asam organik. Reaksi dalam fermentasi berbeda - beda tergantung
pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa
(C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana, melalui fermentasi akan
menghasilkan etanol (2C2H5O H).
Persamaan Reaksi Kimia:
C6H12O6 + 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
Penjabarannya:
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) + Alkohol (etanol) + Karbon dioksida +
Energi. Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang
terlibat, tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap
awal respirasi aerobik pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi
tergantung produk akhir yang dihasilkan.

9
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional) karena
masih menggunakan cara-cara yang  terbatas.
2. Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di
dalam singkong sebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga singkong
akan menjadi lunak, jamur tersebut akan merubah glukosa  menjadi alkohol.
3. Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan enzim
yang dapat memecah karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih
sederhana. Oleh karena itu, tape terasa manis apabila sudah matang walaupun
tanpa diberi gula sebelumnya.
4. Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragi
Saccharomyces cereviceae  tidak pecah apabila terdapat udara yang mengganggu
proses pemecahan enzim tersebut.
5. Setelah melakukan penelitian, ternyata kami dapat menyimpulkan bahwa
fermentasi yang terjadi pada tape singkong terjadi selama 2-3 hari. Selain itu
juga, dalam proses pembuatan tape ini ada hal-hal yang harus diperhatikan
supaya proses fermentasi tersebut berlangsung secara sempurna. Selama proses
fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itulah, proses fermentasi
pada singkong harus tertutup rapat.
6. Lamanya proses fermentasi juga mempengaruhi kadar alcohol yang dihasilkan.

5.2 Saran

Saran yang dapat kami sampaikan untuk praktikum-praktikum selanjutnya


yaitu diharapkan kepada praktikan selanjutnya agar lebih memperhatikan bagaimana
pembuatan tape tersebut supaya pembuatan tape tersebut berlangsung sempurna.

10
PENUTUP

Demikian laporan penelitian yang dapat kami paparkan. Kami sadar banyak sekali
kekurangan dalam laporan ini. Walaupun demikian, kami berharap laporan ini dapat
memberikan manfaat yang berguna. Maka dari itu, kami selaku penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat melakukan perbaikan dalam pembuatan
laporan berikutnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

  www.google.com
  www.wikipedia.com
  http://afifaasac.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-bioteknologi-proses.html
  http://zevalova.blogspot.com/2014/02/laporan-praktikum-biologi-bioteknologi.html
  http://almaizarnetagh.blogspot.com/2013/04/makalah-cara-pembuatan-tape_2862.html

12

Anda mungkin juga menyukai