Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penduduk lanjut usia (lansia) merupakan bagian masyarakat yang tidak dapat

dipisahkan dalam struktur kehidupan sosial. Lansia sebagai tahap akhir siklus kehidupan

merupakan tahap perkembangan normal yang akan dialami setiap individu dan tidak

dapat dihindari. Secara lebih rinci, notoatmodjo (2011) mengungkapkan lansia terdiri dari

kelompok yang memasuki masa prasenium (lansia dini) berusia 55-65 tahun dan

kelompok dalam masa senium (usia lanjut) berusia 65 tahun keatas.

Adapun kriteria lansia menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health

Organization/ WHO), meliputi (1) usia pertengahan (middle age) antara 45-59 tahun, (2)

Usia lanjut (elderly) antara 60-70 tahun, (3) Usia Lanjut Tua (old) antara 75-90 tahun, dan

(4) Usia sangat Tua (very old) adalah kelompok usia diatas 90 tahun (Notoatmodjo,

2011).

Sesuai data dari departemen sosial bahwa pada abad ke 21 dikenal sebagai kurun

penduduk menua atau Era of Population Ageing (hawari, 2007). Pada tahun 2000

penduduk usia lanjut di seluruh dunia diperkirakan sebanyak 426 juta atau sekitar 6,8%.

Jumlah ini akan maningkat hampir dua kali lipat pada tahun 2025, yaitu menjadi sekitar

828 juta jiwa atau sekitar 9,7% dari total penduduk dunia.

Badan kesehatan dunia WHO bahwa penduduk lansia diindonesia pada tahun

2020 mendatang sudah mencapai angka 11,34% atau tercatat 28,8 juta orang, balita nya
tinggal 6,9% yang menyebabkan jumlah penduduk lansia terbesar di dunia. Badan Pusat

Statistik (BPS).

Pada tahun 2000 berdasarkan data dari BPS penduduk lansia Indonesia berjumlah

17.767.709 jiwa atau 7,79% dari total jumlah penduduk. Pada tahun 2010 diperkirakan

menjadi 23.992.552 jiwa atau 9,77% dan tahun 2020 diprediksi mencapai 28.822.879

jiwa atau 11,34%. Menjelang tahun 2050 diperkirakan satu dari empat penduduk di Asia

dan Amerika Latin adalah lansia (panggabean, 2011).

Peningkatan penduduk lansia disebabkan oleh banyak faktor, diantara nya

penurunan angka fertilitas penduduk, perbaikan status kesehatan penduduk sebagai

dampak kemajuan ilmu dan teknologi dibidang kesehatan, transisi epidemiologi dari

penyakit infeksi menjadi penyakit degeneratif, perbaikan status gizi, peningkatan umur

harapan hidup (UHH) dari 45 tahun pada 1950 menjadi 65 tahun pada tahun 2000.

Pergeseran gaya hidup dari urban rural lifestyle menjadi sedentari urban lifestyle, dan

peningkatan pendapatan per kapita masyarakat indonesia (Novianti (2008)dalam fatimah,

2010).

Berdasarkan laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (2011). Pada tahun 2000-2005

UHH diindonesia diperkirakan 66,4 tahun (dengan persentase populasi lansia tahun 2000

adalah 7,74%) dan akan meningkat pada tahun 2045-2050, menjadi 77,6 tahun (dengan

persentase populasi lansia tahun 2045 adalah 28,68%). Pusat data dan informasi

kemenkes (2013) mencatat laporan Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa UHH diindonesia

pada tahun 2000 adalah 64,5 tahun (dengan persentase populasi lansia 7,18%) dan

meningkat menjadi 69,43 tahun pada tahun 2010 (dengan persentase populasi lansia

7,56%), sedangkan tahun 2011 menjadi 69,65 tahun (dengan persentase populasi lansia

7,5%). Peningkatan UHH tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu
bangsa. Namun peningkatan UHH tersebut akan mengakibatkan terjadinya perubahan

epidemiologi dalam bidang kesehatan yaitu meningkatnya angka kesakitan pada lansia

(Pusat Data dan Informasi Kemenkes, 2013)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian ini memfokuskan pada :

1.2.1 Seberapa besar pengaruh pengetahuan terhadap perilaku peningkatan kesehatan pada

lansia.

1.2.2 Seberapa besar pengaruh motivasi lansia terhadap perilaku peningkatan kesehatan

pada lansia.

1.2.3 Seberapa besar pengaruh dukungan keluarga terhadap perilaku peningkatan kesehatan

pada lansia.

1.2.4 Seberapa besar pengaruh peran tenaga kesehatan terhadap perilaku peningkatan

kesehatan pada lansia.

1.3 Pertanyaan penelitian

Dengan bertitik tolak atas permasalahan tersebut diatas, penulis mencoba

merumuskan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :

Bagaimana pengaruh langsung dan tidak langsung serta besaran pengaruh pengetahuan,

motivasi lansia, dukungan keluarga dan peran tenaga kesehatan terhadap perilaku

peningkatan kesehatan pada lansia dipuskesmas citangkil, cilegon, banten tahun 2015.

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung, serta bersaran pengaruh

pengetahuan, motivasi lansia, dukungan keluarga dan peran tenaga kesehatan


terhadap perilaku peningkatan kesehatan pada lansia di Puskesmas Citangkil, Cilegon,

Banten Tahun 2015.

1.4.2 Tujuan Khusus

a. Mengetahui pengaruh langsung pengetahuan terhadap perilaku peningkatan

kesehatan pada lansia di Puskesmas Citangkil, Cilegon, Banten Periode 2015.

b. Mengetahui pengaruh langsung motivasi lansia terhadap perilaku peningkatan

kesehatan pada lansia di Puskesmas Citangkil, Cilegon, Banten Periode 2015.

c. Mengetahui pengaruh langsung dukungan keluarga terhadap perilaku peningkatan

kesehatan pada lansia di Puskesmas Citangkil, Cilegon, Banten Periode 2015.

d. Mengetahui pengaruh langsung peran tenaga kesehatan terhadap perilaku

peningkatan kesehatan pada lansia di Puskesmas Citangkil, Cilegon, Banten

Periode 2015.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini memberikan konfirmasi dan penegasan terhadap teori yang

dijadikan dasar penelitian dimana perilaku peningkatan kesehatan pada lansia secara

langsung dan tidak langsung dipengaruhi oleh pengetahuan, motivasi lansia,

dukungan keluarga, dan peran tenaga kesehatan dipuskesmas.

1.5.2 Manfaat Metodelogis

Hasil penelitian ini secara metodelogis akan membuktikan hubungan variabel-

variabel yang diuji secara cross sectional, penelitian ini tidak menghasilkan metode

baru.

1.5.3 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada lansia

tentang sikap dan perilaku peningkatan kesehatan pada lansia.


1.6 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini ditujukan kepada lansia terhadap perilaku pemeliharaan

kesehatan pada lansia

Anda mungkin juga menyukai