A Dengan Diaknosa
Medis COLOC ABDOMEN di Ruangan
Interna I RSUD Toto Kabila
Disususn oleh
Nama : Ayu Thirta Lestari
Nim : 841720090
Ns. Nurliah, S.Kep, M.Kep Ns. Raola Panai, S.Kep Ns. Rini Wahyuni
Mohamad, S.Kep
ETIOLOGI
1. Apendiks akut 8. Perdarahan limpa hati
2. Kolesistitis akut 9. Pervorasi organ dalam
3. Pancreastitis 10. Karsinoma
4. Hernia strangulate 11. Polip
5. Hernia inkarserata 12. Lesi medulla spinalis
6. Ketidak seimbangan elektrolit 13. Volvulus usus
7. Kehamilan ektopik anuerisma yang pecah
8. Ketidak seimbangan elektrolit
PATOFISIOLOGI
COLOC ABDOMEN
dx. keletihan
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN MEDICAL BEDAH
PADA NY. A.A DENGAN DIAKNOSA MEDIS COLOC ABDOMEN
DI RUANGAN INTERNA I RSUD TOTO KABILA
---------------------------------------------------------------------------- -
----------------------------------------------------------------------------
Keterangan :
: laki laki
:perempuan
X : meninggal
----------- : tinggal serumah
: pasien
Klien mengatakan keluarga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit yang sama.
Orang tua dari suami memiliki riwayat penyakit hipertensi dan asam urat.
Sedangkan orang tua dari pasien sendiri memiliki riwayat obesitas dan DM
V. KEADAAN UMUM
Pada saat dilakukan pengkajian kesadaran pasien composmentis. KU pasien
Nampak lemah dengan hasil pemeriksaan TTV= TD: 110/80, n: 70x/m, r: 18x/m,
Sb: 37,2 C
VI. PERNAFASAN
Pada saat dilakukan pengkajian klien mengatakan tidak merasa sesak.
VII. SIRKULASI/CAIRAN
Saat dilakukan pengkajian klien mengatakan pusing dan tubuh terasa lemas. Klien
nampak pucat, KU lemah, akral teraba dingin, pengisian kapiler lebih dari 2 detik
VIII. NYERI
inspeksi : saat dilakukan pengkajian bentuk abdomen datar
Palpasi : saat dilakukan pengkajian terdapat nyeri tekan pada perut sebelah kanan
atas dan menyebar sampai di bawah perut, dengan skala nyeri 5 (sedang).
Nyeri hilang timbul dengan durasi yang tidak menentu, Nampak klien
melindungi area nyeri.
Auskultasi : saat dikaji bising usus terdengar lemah (6 x/menit)
IX. NUTRISI
Pada saat dilakukan pengkajian klien mengatakan pola makan normal 2-3 kali
sehari (pagi, siang, malam). Keluhan mulai timbul sejak 3 hari sebelum masuk
RS, klien merasa kurang nafsu makan, sedikit mual dan lidah terasa pahit.
Sebelumnya klien mengkonsumsi berbagai macam jenis makanan seperti nasi,
sayuran, tahu, tempe, ikan dan daging. Klien mengatakan sanggat menyukai
makanan pedas dan asam. Terkadang klien merasa cemas sakit maagnya kambuh
lagi namun klien sulit sulit mengkontrol makan makanan pedas. Klien
mengatakan sudah hamper 1 bulan klien mengurangi porsi makan karna sedang
melakukan diet dengan mengkonsumsi pill diet. Klien tidak memiliki riwayat
alergi.
X. AKTIFITAS/ ISTIRAHAT
Pada saat dilakukan pengkajian klien mengatakan waktu tidur pasien kurang dari 5
jam, siang hari klien tidak bias tidur karna melakukan aktifitas seperti,
membersihkan rumah, memasak, menjaga anak. Malam hari klien merasa sulit
tidur, klien sering tidur saat jam 2nterkadang saat subuh karna menonton youTube.
Klien mengatakan sudah lama mengalami insomnia, terkadang klien harus
mengkonsumsi obat tidur seperti CTM agar bias tidur nyenyak.
XI. ELIMINASI
Pada saat dilakukan pengkajian klien mengatakan BAB normal dalam sehari 1x BAB
setiap pagi. Warna feces kuning tekstur lembek. BAK pasien normal. pasien
mengatakan dalam sehari tidak menentu berapa kali BAK tidak dapat di ingat, urin
berwarna kuning/ bening tidak berbau.
XII. HYGIENE
Pada saat dilakukan pengkajian klien mengatakan mandi 2 x sehari pagi dan sore
klien mengatakan selalu menggunakan alat mandi yang lengkap seperti lulur mandi,
sabun , pembersi wajah, klien mengatakan rutin mencuci rambut 3 kali seminggu
terlihat rambut klien Nampak bersih tidak ada ketombe atau rambut rontok. Klien
mengatakan sring menyikat gigi 3x/hari saat bangun tidur pagi, setelah makan, dan
sebelum tidur. Klien juga sering membersihkan telinga dan menggunting kuku
Nampak kuku pasien pendek dan bersih. Klien tidak memiliki masalah kulit dan tidak
memiliki masalah genetalia seperti keputihan dan gatal karna sering menggunakan
sabun daerah kewanitaan.
Ditusuk
Nyeri abdomen
Nyeri akaut
No Data Etiologi Masalah Keperawatan
2 Ds : Colik abdomen Hipertermia
Edema
Peningkatan leukosit
Merangsang endokalium
hipotalamus
hipertermia
Masalah
No Data Etiologi
Keperawatan
3 Ds : Colik abdomen Hipertermia
Pusing
Rangsangan mual
Anoreksia
Keletihan
Diagnosa Keperawatan Luaran Keperawatan Internensi Keperawatan
NO
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
1 Nyeri akut (D. 0077) Tingkat nyeri (L.08066) Menejemen Nyeri (I. 08238)
kategori : psikologis Setelah dilakukan intevensi keperawatan Observasi
subkategori : nyeri dan kenyamanan selama 20 menit diharapkan tingkat nyeri 1) identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekwensi,
kualitas,intenstas nyeri
Definisi : pengalaman sensory dan menurun dengan kriteria hasil: 2) identifikasi skala nyeri
emosional yang berkaitan dengan 1) Keluhan nyeri (5) menurun 3) Respon nyeri nonverbal
onal dengan omset mendadak atau lambat 3). Gelisah (5) menurun 4) Fasilitasi istirahat dan tidur
dan berintensitas ringan hingga berat Edukasi
yang berlangsung kurang dari 3 bulan: 5) Ajarkan teknik nonfarmakaologi untuk mengurangi rasa
nyeri
DS: klien mengeluh nyeri perut sebelah Kolaborasi
kanan Atas menyebar ke perut bagian
bawah
P: sering makan makanan pedas dan asam 6) Kolaborasi pemberian analgestik
Q : nyeri seperti ditusuk
R: Nyeri menyebar
S : skala 5 (sedang)
T: hilang timbul dengan frekwensi yang
NO Diagnosa keperawatan Luaran Keperawatan Internensi Keperawatan
(sdki) (SLKI) (SIKI)
Tidak menentu
Do :
Pemeriksaan TTV : Td=110/80 mmHg
N: 70 x/menit
R: 18x/menit
Sb: 37,2 C
-klien melindungi area nyeri
-klien Nampak meringis
- Akral dingin 3. pengisian kapiler (4) cukup membaik 4. monitor komplikasi akibat hipertermia
hipetermia 10:4 1. Monitor suhu tubuh dengan hasil: Sb = 37,2 C S:klien masih merasa demam
5
11:0 2. Melonggarkan atau melepaskan pakaian dengan hasil : klien O: - SB= 37,2 C
0
melonggarkan pakaian dan mengganti celana dengan sarung -Akral Dingin
11:0 3. Membasahi atau mengipasi permukaan badan dengan hasil : - CRT < 2 detik
0
Keluarga pasien memberikan kompres air hangat A: menejemen hipertermia belum teratasi
11:2 4. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intra vena dengan P: melanjutkan intervensi :
0
Hasil: klien diberikan paracetamol drops 1. Monitor sushu tubuh
2. Kolaborasi pemberian cairan dan
Elektrolit
Keletihan 11:4 1. Monitor pola dan jam tidur dengan hasil: klien mengatakan S: klien masih merasa pusing
0
Akan tidur setelah makan siang O: klien Nampak lemas
2. Ajarkan tirah baring dengan hasil: klien melakukan aktifitas A: keletihan belum teratasi
di tempat tidur P: lanjutkan intervensi
3. Mengajarkan melakukan aktifitas secara bertahap dengan 1. Menyediakan lingkungan nyaman
Hasil : klien mengatakan akan mengikuti anjuran dari perawat 2. Anjurkan tirah baring
3. Memberikan distraksi yang
menenangkan