Anda di halaman 1dari 67

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 DATA PERENCANAAN


Nama Proyek : Pembangunan Gedung Rumah Pompa
Lokasi : Lampung
Fungsi Bangunan : Rumah Pompa (1 Lantai)
Tinggi Lantai : 19.5 m dari seabed
Luas bangunan : 24 m x 6 m

1.2 ACUAN PERENCANAAN


Pembebanan yang dipakai dalam perencanaan struktur beton bertulang bangunan
rumah pompa sebagai berikut :
a. SNI 1727-2020. Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan
struktur lain.
b. SNI 1726-2019. Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur
bangunan gedung dan non-gedung.
c. SNI 2847-2019. Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung.
d. SNI 2052-2017. Baja Tulangan Beton.
e. SNI 1729-2015. Spesifikasi Untuk Bangunan Gedung Baja Struktural.

1.3 JENIS PEMBEBANAN


a. Beban Mati Struktur (Dead Load)
Beban mati terdiri dari berat sendiri struktur bangunan.
b. Beban Mati Tambahan (Super Dead Load)
Beban mati tambahan terdiri dari berat dinding, plumbing, ME (Mekanikal
Elektrikal, dll)
c. Beban Hidup (Live Load)
Beban yang bekerja pada plat lantai dan atap.
d. Beban Gempa (Earthquake Load)
Untuk mensimulasikan arah pengaruh gempa rencana yang sembarang terhadap
struktur Gedung, maka arah utama beba gempa harus dianggap efektif 100%
dan harus dianggap terjadi bersamaan dengan dengan pengaruh pembebanan
gempa arah tegak lurus pada arah utama pembebanan tetapi dengan efektifitas
hanya 30%. Pembebanan gempa dilakukan dengan metode Dynamic Response
Spectrum yang disajikan dalam bentuk grafik/plot antara periode getar struktur
T, versis respon-respon maksimum berdasarkan rasio redaman dan gempa
tertentu. Ilustrasi metode respons spektrum ditunjukkan pada gambar sebagai
berikut.

Gambar 1.1 Spektrum Respon Desain


Sumber : SNI 1726:2019
e. Beban Angin (Wind Load)
Beban angin adalah beban yang bekerja pada suatu struktur, akibat pengaruh
struktur yang mem-blok aliran angin, sehingga energi kinetic angin akan
dikonversi menjadi tekanan energi potensial, yang menyebabkan terjadinya
beban angin.

2
1.4 KOMBINASI PEMBEBANAN
Struktur dan fondasi dirancang sedemikian rupa sehingga kekuatan desainnya sama
atau melebihi efek dari beban terfaktor dalam kombinasi berikut:
Berdasarkan SNI 2847 2019, kombinasi pembebanan terfaktor, yaitu sebagai
berikut:
1. 1,4DL
2. 1,2DL + 1,6LL + 0,5(Lr atau R
3. 1,2DL + 1,6(Lr atau R) + (1,0L atau 0,5W)
4. 1,2DL + 1,0W + 1,0l + 0,5(Lr atau R)
5. 1,2DL + 1,0E + 1,0LL
6. 0,9DL + 1,0W
7. 0,9DL + 1,0E
Untuk nomor 5 dan 7 dengan beban gempa, faktor dan kombinasi beban untuk
beban mati nominal, beban hidup nominal, dan beban gempa nominal, yaitu sebagai
berikut:
1. (1,2 + 0,2 Sds) DL + 1 LL ± 0,3 ρ EX ± 1 ρ EY
2. (1,2 + 0,2 Sds) DL + 1 LL ± 1 ρ EX ± 0,3 ρ EY
3. (0,9 - 0,2 Sds) DL ± 0,3 ρ EX ± 1 ρ EY
4. (0,9 - 0,2 Sds) DL ± 1 ρ EX ± 0,3 ρ EY
Dimana,
DL = Beban mati, termasuk beban mati tambahan
LL = Beban hidup
Lr = Beban hidup atap
R = Beban hujan
W = Beban angin
EX = Beban gempa arah-x
EY = Beban gempa arah-y
ρ = faktor redundansi
Sds = Parameter percepatan spektrum respons desain pada periode pendek

3
1.5 BAHAN
Struktur yang dipakai adalah struktur beton bertulang. Mutu beton dan kualitas baja
tulangan yang dipakai adalah seperti berikut ini:
a. Beton bertulang
Kuat desak beton bertulang rencana pada umur 28 hari, f’c = 29.05 MPa. Modulus
elastis beton = 4700 ′ = 25332 MPa.
b. Baja tulangan
Baja tulangan yang digunakan adalah baja tulangan menurut SNI 2052-2017 Pasal
6.5.
- Baja tulangan sirip (Simbol “S”) dengan mutu minimal BjTS 40 (fy =390
MPa).
Dengan regangan minimum 16% dan rasio fu/fy minimal 1,2.
- Baja tulangan polos (symbol “P”), dengan mutu minimal BjTP 28 (fy=280
MPa).
Dengan regangan minimum 20%.
- Modulus Elastisitas bahan Es = 200000 MPa
c. Baja profil
Baja profil yang digunakan sesuai SNI 1729-2015. Tata cara perancangan struktur
baja untuk bangunan gedung.
Baja profil yang digunakan adalah baja dengan spesifikasi BJ-37 (fy = 240 MPa
dan fu = 370 MPa).

4
BAB II
PEMBEBANAN

2.1 DATA PEMBEBANAN


a. Beban Mati
1) Beban Sendiri Struktur Bangunan
Berat jenis beton bertulang = 24 kN/m3
2) Beban Mati yang bekerja pada plat lantai dan pedestal
Berat Pompa = 1.8 kN/m2
3) Beban Mati yang bekerja pada balok
Berat jenis bata ringan = 1 kN/m2
Beban dinding bata ringan = tinggi bangunan x berat jenis
= 3 m x 1 kN/m2 = 3 kN/m
b. Beban Hidup
Beban hidup yang bekerja ditetapkan sebesar 6 kN/m2.

2.2 PEMBEBANAN LATERAL GEMPA


Gedung ini terletak di daerah gempa dengan percepatan batuan dasar pada
perioda pendek (Ss) antara 0.75-1 g, dan percepatan batuan dasar pada perioda 1
detik (S1) antara 0.5 - 0.6 g dengan kemungkinan 2 persen terlampaui 50 tahun
(MCER, 2 persen dalam 50 tahun) sesuai dengan Peta Hazard Gempa 2017.
a. Umum
1. Penentuan beban gempa menggunakan opsi otomatis dari software ETABS
2. Koefisien reduksi beban hidup adalah sebesar 0,25 sesuai SNI 1727-2020.
3. Faktor modifikasi respon gempa R = 8 sesuai SNI 1726 2019 Tabel 12.
b. Perhitungan Beban Gempa
1. Penentuan Klasifikasi site merujuk pada peraturan SNI 1726-2019 Tabel 5.

5
Gambar 2.1 Tabel Klasifikasi Situs menurut SNI 1726 2019

Berdasarkan Gambar 2.1 di atas dan hasil penyelidikan tanah yang


mana diuji hingga kedalaman elevasi -50m diklasifikasikan tanahnya
adalah SE (Tanah Lunak).

2. Penentuan Spektra Percepatan


Penentuan respon spektra percepatan periode pendek (Ss) dan
periode 1 detik (S1) merujuk pada Peraturan SNI 1726 2019 seperti
yang dapat dilihat pada Gambar 2.2 dan Gambar 2.3.

6
Gambar 2.2 Ss, Gempa Maksimum yang dipertimbangkan risiko-
tertarget (MCER), Kelas situs SB

Gambar 2.3 S1, Gempa Maksimum yang dipertimbangkan risiko-


tertarget (MCER), kelas situs SB

Dari peta di atas, untuk wilayah Panjang, Lampung diambil nilai


sebagai berikut:
SS = 0.909 g
S1 = 0,438 g

7
3. Penentuan koefisien situs
Penentuan koefisien situs Fa dan Fv mengikuti peraturan SNI 1726
2019 Tabel 6 dan Tabel 7 sebagaimana dapat dilihat pada Gambar
2.4 dan Gambar 2.5 berikut ini.

Kelas Parameter respons spektral percepatan gempa maksimum yang dipertimbangkan


Situs risiki-tertarget (MCER) terpetakan pada periode pendek, T=0,2 detik, Ss
Ss ≤ 0.25 Ss = 0.5 Ss = 0.75 Ss = 1 Ss = 1.25 Ss ≥ 1.5
SA 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8
SB 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9 0.9
SC 1.3 1.3 1.2 1.2 1.2 1.2
SD 1.6 1.4 1.2 1.1 1 1
SE 2.4 1.7 1.3 1.1 0.9 0.8
SF SS (a)

Gambar 2.4 Tabel Koefisien Situs Fa

Gambar 2.5 Tabel Koefisien Situs Fv

Dari tabel di atas didapatkan koefisien situs sebagai berikut :


Fa = 1.17
Fv = 2.32
4. Perancangan Respons Spektra
SMS = Fa . SS = 1.17 . 0.91 = 1.066 g
SM1 = Fv . S1 = 2.32 . 0.44 = 1.018 g
SDS = 2/3 . SMS = 2/3 . 1.066 = 0.711 g
SD1 = 2/3 . SM1 = 2/3 . 1.018 = 0.679 g
0,2 . 0,2 . 0.679
= = = 0.191
0.711

8
0.679
= = = 0.955
0.711
Pada T = 0 detik :

= 0.4 + 0.6

Pada T > TS

Gambar 2.6 Spektrum Respons Desain

9
BAB III
PEMODELAN STRUKTUR PADA ETABS

3.1 PEMODELAN STRUKTUR

Gambar 3.1 3D Bangunan Pada ETABS

Gambar 3.2 Denah Lantai 1 (Elevasi 0.00 m)

10
Gambar 3.3 Denah Kolom Pedestal (Elevasi +0.30 m)

Gambar 3.4 Denah Kolom Pedestal (Elevasi +3.50 m)

11
Gambar 3.5 Denah Kolom Bangunan Arah YZ (Bentang arah X ± 0.00 m)

12
Gambar 3.6 Denah Kolom Bangunan Arah XZ (Bentang arah Y ± 0.01 m)

13
3.2 INPUT DATA PEMBEBANAN STRUKTUR
1. Beban Hidup
Beban Hidup Pada Plat Lantai

Gambar 3.7 Beban Hidup yang bekerja pada plat lantai

2. Beban Mati
a. Beban Mati Pada Plat Lantai

Gambar 3.8 Beban Mati yang bekerja pada plat lantai

14
b. Beban Mati Pada Balok dan Sloof

Gambar 3.9 Beban Mati yang bekerja pada balok dan sloof

3. Beban Atap

Gambar 3.10 Beban Mati Atap

15
Gambar 3.11 Beban Hidup Atap

16
Gambar 3.12 Beban Angin

17
3.3 OUTPUT REAKSI ETABS
1. Reaksi Momen dan Geser Balok
Tabel 3.1 Output Reaksi Momen dan Geser Balok

Tumpuan Lapangan Vu = 1,2D


BALOK Mu- Mu+ Mu- Mu+ +L
Tm Tm Tm Tm Ton
B1-40/70 7.12 3.56 4.045 8.09 9.21
B2-30/50 6.08 3.04 3.25 6.50 6.20
B3-20/40 1.13 0.565 0.555 1.11 1.38
B4-20/30 1.61 0.805 0.44 0.88 1.26

2. Reaksi Aksial dan Momen Kolom


Tabel 3.2 Output Reaksi Aksial dan Momen Kolom

Dimensi Pu Mux Muy


Lantai
cm Ton Tm Tm
LT1 KP1-40/40 1.5 0.2 1.5

3. Reaksi Pondasi
Tabel 3.3 Output Reaksi Pondasi

FX Fy
Tipe P (Ton) Mx (Tm) My (Tm)
(Ton) (Ton)
PILE 43 1.9 3.4 9.2 5

18
BAB IV
ANALISIS STRUKTUR

4.1 PELAT LANTAI


Pelat lantai dirancang untuk berprilaku sebagai diafragma ketika terjadi gempa
(Ultimate limit states). Pelat lantai dirancang sedemikian rupa sehingga lendutan
dan getaran masih dalam batas layan (serviceability limit states).
Kriteria batas maksimum lendutan pelat digunakan sesuai SNI 2847-2019
Tabel 24.2.2 sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut ini.

Gambar 4.1 Lendutan Izin Maksimum yang Dihitung

Tahapan perancangan pelat lantai yang dilakukan adalah :


1. Penentuan material beton, baja tulangan, dan lain-lain.
2. Penentuan panjang dan lebar pelat.
3. Menentukan koefisien momen
4. Menghitung tebal pelat sesuai dengan peraturan SNI 2847-2019.
5. Menentukan beban dan momen rencana.
6. Menghitung = .

7. Menghitung =
, .

, . .
8. Menghitung = . .

9. Menghitung = , .

19
. .
10. Menghitung = . − −

,
11. Menghitung =

12. Menghitung = . .
.
13. Menghitung jarak tulangan =

14. Kontrol jarak maksimum tulangan pelat sesuai dengan peraturan SNI 2847-
2019 Pasal 13.3.2 yaitu tidak boleh melebihi dua kali tebal pelat.
15. Kontrol Lendutan ijin.
16. Kontrol getaran ijin.
Terdapat 2 tipe plat pada struktur rumah pompa, yaitu plat lantai (tebal 150
mm) dan plat pedestal untuk pondasi pompa dimensi 2,2 x 1,4 m (tebal 200
mm)
Untuk perancangan pelat lantai dapat dilihat pada Lampiran
Dari hasil perancangan pelat didapatkan :

Tabel 4.1 Rekapitulasi penulangan pelat

REKAPITULASI TULANGAN PELAT


Tebal Tulangan
Pelat
(mm) Arah X Arah Y
PL150 150 D10-150 D10-150
PL200 200 D16-150 D16-150

4.2 BALOK
Balok dirancang sebagai disipasi energi gempa (sendi plastis) dikedua ujung balok.
Perencanaan tebal minimum balok mengikuti persyaratan SNI 2847-2019 Tabel
9.3.3.1.1 berikut ini.

20
Gambar 4.2 Tebal minimum balok menurut SNI 2847-2019

Tahapan perancangan tulangan lentur balok yang dilakukan adalah :


1. Menentukan momen ultimit rencana dari analisis ETABS.
2. Kontrol momen positif dan momen negatif sesuai dengan peraturan SNI
2847-2013 dimana Mu+≥ ½ Mu-.
3. Penentuan material beton, baja tulangan, dan lain-lain.
4. Menghitung jarak lengan momen.
5. Menghitung =
∅. . .

6. Kontrol tulangan minimum sesuai dengan peraturan SNI 2847-2019 Pasal


10.5 dimana Asyang tersedia tidak boleh kurang dari nilai berikut ini
, .
, = . .

Dan tidak lebih kecil dari , . . /


7. Kontrol tulangan maksimum dilakukan sesuai dengan peraturan SNI 2847-
2019 Pasal 21.5.2 dimana rasio tulangan ≤ ,
.
8. Menghitung =
, . .

9. Menghitung ∅ . = . −

10. Kontrol ∅ . ≥

11. Menghitung = , . . −

12. Kontrol lendutan ijin.


Tahapan perancangan tulangan geser balok yang dilakukan adalah:
1. Menentukan material beton, baja tulangan, dan lain-lain.
2. Menentukan momen kapasitas Mprdari perancangan tulangan lentur balok.

21
3. Menentukan VDdan VL dari analisis struktur.

4. Menghitung = =

5. Menghitung = , + ,
6. Menghitung = +

7. Menghitung = . .

8. Menghitung = −

9. ≤ = . .
. .
10. Menghitung jarak sengkang =

11. Kontrol jarak maksimum sengkang tumpuan sesuai peraturan SNI 2847-
2019 Pasal 21.3.4.2 dimana spasi sengkang tertutup tidak boleh melebihi
yang terkecil dari
a. d/4
b. 8db
c. 24 dbs
d. 300 mm
12. Kontrol jarak maksimum sengkang lapangan sesuai peraturan SNI 2847-
2019 Pasal 21.3.4.3 dimana spasi sengkang tertutup tidak boleh melebihi
d/2
Untuk perancangan pelat lantai dapat dilihat pada Lampiran.
Rekapitulasi Penulangan Balok dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 4.2 Rekapitulasi penulangan balok

REKAPITULASI TULANGAN BALOK


Tulangan Sengkang
Balok Posisi Tul. Pinggang
Tump. Kiri Lapangan Tump. Kanan Tump Lap
B1-40/70 Atas 6D16 4D16 6D16 1D10-100 mm 1D10-100 mm 4D10
Bawah 4D16 6D16 4D16
B2-30/50 Atas 4D16 3D16 4D16 1D10-100 mm 1D10-100 mm 4D10
Bawah 3D16 4D16 3D16
B3-20/40 Atas 3D16 3D16 3D16 1D10-100 mm 1D10-100 mm 2D10
Bawah 3D16 3D16 3D16
B4-20/30 Atas 3D13 3D13 3D13 1D10-100 mm 1D10-100 mm
Bawah 3D13 3D13 3D13

22
4.3 KOLOM
Tahapan perancangan tulangan longitudinal kolom dilakukan dengan interaksi
ϕMn vs ϕPn untuk penulangan kolom empat muka adalah :
1. Keseimbangan gaya

+ . =

2. Keseimbangan momen didapatkan dengan mengambil lengan gaya terhadap


sumbu netral:

= − + . ( − )+ −

3. Kesesuaian regangan dan tegangan:



= .

Jika ≥ , =

Atau jika > > − , = .

Atau jika ≤− , =

Dimana regangan bernilai positif berarti mengalami tekan dan regangan


bernilai negative berarti mengalami tarik.
Persamaan di atas dapat diselesaikan setelah dilakukan mencoba-coba (trial
and error) nilaic yang digunakan untuk menyelesaikan persamaan lainnya.

Tahapan perancangan tulangan geser kolom adalah sebagai berikut:


1. Menentukan material beton, baja tulangan, dan lain-lain.
2. Menentukan Mpr+ danMpr - balok.
3. Menentukan Vmindari analisis struktur.
4. Menghitung distribusi kekakuan kolom.
. .
5. Menghitung =

6. Memilih VU pakai (nilai terbesar antara Vmin dan Vsway).

23
7. Menghitung = + .
. .

8. Menghitung = ∅

9. ≤ = . .
. .
10. Menghitung jarak sengkang =

11. Berdasarkan peraturan SNI 2847-2013 pasal 21.6.4.1 Tulangan transversal


(sengkang) dipasang sepanjang l0. Panjang l0 tidak boleh kurang dari yang
terbesar dari:
a. Tinggi komponen struktur pada muka joint
b. 1/6 bentang bersih komponen struktur
c. 450 mm
12. Kontrol jaraktulangan sengkang tumpuan untuk struktur lentur rangka
momen khusus sesuai dengan SNI 2847-2019 Pasal 21.6.4.3 dimana spasi
sengkang S0 tidak boleh melebihi yang terkecil dari:
a. ¼ dimensi komponen struktur minimum;
b. 6 kali diameter batang tulangan longitudinal;

c. = + ;

d. S0 tidak perlu diambil melebihi 150 mm dan tidak perlu kurang dari 100
mm ;
13. Kontrol tulangan sengkang lapangan sesuai dengan SNI 2847-2019 Pasal
21.6.4.5 dimana spasi pusat ke pusat tidak melebihi yang terkecil dari
berikut ini:
a. 6 kali diameter batang tulangan kolom longitudinal terkecil;
b. 150 mm;

Rekapitulasi Penulangan Kolom dapat dilihat pada Tabel berikut

24
Tabel 4.3 Rekapitulasi penulangan kolom

KOLOM K1
Tulangan Lentur Rasio Tulangan
Lantai Dimensi Sengkang
Tul Total (%)
1 KP1-40/40 8D16 D10-100 1.01

4.4 BAJA PROFIL


1. Profil Baja yang digunakan
Berikut adalah profil baja yang digunakan.
Tabel 4.4 Rekapitulasi penulangan kolom
PROFIL BAJA YANG DIGUNAKAN
No Nama Profil Tipe

1 BR1 IWF 200X100X5.5X8 BALOK RAFTER


2 K1 H BEAM 200X200X8X12 KOLOM BAJA
3 C-Channel 150X50X2.3 PURLINS
4 Pipa BS Spindo 2" ROOF BRACING

Sumber : Katalog Baja Gunung Garuda dan Spindo

2. Analisis Struktur
Analisis kapasitas dilakukan menggunakan program ETABS yaitu dengan
run Steel Frame Design Check dan digunakan metode AISC-16. Berikut
hasil analisis steel frame design check dari program ETABS.

25
Gambar 4.3 Metode AISC 360-16

26
Gambar 4.4 Analisis Steel Design Frame Check

Berdasarkan gambar di atas, tampak bahwa stress ratio struktur masih berada di
bawah nilai 1.00 (tegangan pada struktur > tegangan yang terjadi akibat beban)
sehingga struktur dalam kondisi AMAN.

4.5 PONDASI TIANG PANCANG


Pada perhitungan sebelumnya digunakan pondasi pancang tipe beton Spun Pile
D45. Mengingat kondisi pada struktur diatasnya adalah rumah pompa yang
nantinya pompa tersebut akan dinyalakan bersamaan, ditinjau dari segi
keamanan terhadap getaran pompa, maka pondasi tiang pancang yang cocok

27
untuk kondisi tersebut adalah pondasi tiang pancang dengan bahan baja yang
dapat meredam getaran, serta didukung kondisi lain seperti adanya gaya lateral
gempa dan lokasi konstruksi yang berada di area dekat pantai (near shore).
Tiang pancang baja yang digunakan adalah tiang pancang pipa baja (steel line
pipe) open ended diameter 508 mm Grade 1 ASTM-252 dengan kuat leleh
30000 psi (205 MPa) dan kuat Tarik 48000 psi (330 MPa).

1. Pemodelan Pondasi

Gambar 4.5 Tampak 3D Pemodelan Pondasi

28
Gambar 4.6 Denah Pondasi

2. Data Penyelidikan Tanah


Hasil penyelidikan tanah mengacu pada data Bor SPT BH.01 sedalam 50m
dengan interval NSPT yaitu 2m dengan jenis tanah pada lapisan atas
permukaan yaitu pasir dan lapisan dibawahnya adalah lempung. Berikut
rekapitulasi data NSPT lapangan.

29
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Penyelidikan Tanah BH.01
Depth Elevation Soil N-SPT
(meter) (meter) Type ∑PUKULAN/ 3 0
0 0 0
2.00 -2.00 Sand 1
4.00 -4.00 Sand 1
6.00 -6.00 Sand 3
8.00 -8.00 Sand 4
10.00 -10.00 Sand 3
12.00 -12.00 Clay 3
14.00 -14.00 Clay 14
16.00 -16.00 Clay 17
18.00 -18.00 Clay 17
20.00 -20.00 Clay 20
22.00 -22.00 Clay 18
24.00 -24.00 Clay 22
26.00 -26.00 Clay 24
28.00 -28.00 Clay 26
30.00 -30.00 Clay 30
32.00 -32.00 Clay 36
34.00 -34.00 Clay 38
36.00 -36.00 Clay 38
38.00 -38.00 Clay 42
40.00 -40.00 Clay 43
42.00 -42.00 Clay 47
44.00 -44.00 Clay 42
46.00 -46.00 Clay 43
48.00 -48.00 Clay 44
50.00 -50.00 Clay 45

Mengacu pada tabel di atas, maka karakteristik jenis tanah dapat dibagi
menjadi dua lapisan, yaitu lapis ke-1 (0-10 m) dengan jenis tanah pasir,
dan lapis ke-2 (12-50 m) dengan jenis tanah lempung.

3. Reaksi Pondasi (Output Etabs)


Tabel 4.6 Reaksi Pondasi
FX Fy
Tipe P (Ton) Mx (Tm) My (Tm)
(Ton) (Ton)
PILE 43 1.9 3.4 9.2 5

30
4. Spesifikasi Tiang Pancang
a. Tiang Pancang Beton
Tabel 4.6 Spesifikasi Tiang Pancang Wika Beton

Jenis Tiang Pancang PC Spun Pile PC Square Pile

Dia. 30 Dia. 40 Dia. 45 Dia. 50 25 cm x 45 cm x


Ukuran (cm)
cm cm cm cm 25 cm 45 cm
Kelas B B B B B B
Mutu Beton K-600 K-600 K-600 K-600 K-500 K-500
Bending Moment
3.50 7.50 11.00 15.00 2.52 12.10
crack (ton.m)
Bending Moment
6.30 13.50 19.80 27.00 4.33 16.81
ultimate (ton.m)
Axial allowable (ton) 67.50 114.40 139.10 174.9 79.62 267.61

b. Tiang Pancang Baja


Tabel 4.7 Spesifikasi Tiang Pancang Indal Steel Pipe

31
5. Perhitungan Daya Dukung Aksial 1 buah Tiang
Daya dukung sebuah tiang dapat dihitung berdasarkan kemampuan tanah
dalam menahan beban yang terjadi.
1) Tiang Pancang Beton (Spun pile 45cm)
BEARING CAPACITY OF SINGLE PILE
BASED ON N-SPT DATA

Depth of Pile (L) : -50.00 m Code : F1


Diametre of Pile (D) : 45.00 cm Tipe of Pile : O
Top of pile

Type of pile
1. P = Rectangular
2. O = Circle

10D
4.5

Bottom Elv. -50.00

1.8 4D

(1/4 x PI x D2) 2
Area, Ap = 1590.43 cm
Around, p (PI x D) = 141.372 cm
N1 (4D) = 45
N2 (8D) = 44
N (Average) = 44

End Bearing Capacity


qp (40N) = 1770 and qp < 1600
QP (qp x Ap) = 254 Ton
Friction Capacity
Layer-1 (Pasir) qs = 0.2N (Sand)
N average = 3 qs = 0.5N (Clay)
QS1 ( qs x p ) = 35.34 Ton
Layer-2 (Lempung)
N average = 30
QS2 ( qs x p ) = 1076.19 Ton Safety Factor
SF (QP) = 3
QS Total (QS1 + QS2) = 1111.53 Ton SF (QS) = 5

Bearing Capacity Allowable


Qall (QP/SF + QS/SF) = 307.13 Ton

32
2) Tiang Pancang Baja Steel Pipe 20”
BEARING CAPACITY OF SINGLE PILE
BASED ON N-SPT DATA

Depth of Pile (L) : -50.00 m Code : F1


Diametre of Pile (D) : 20" 50.80 cm Tipe of Pile: O
Top of pile

Type of pile
1. P = Rectangular
2. O = Circle

10D
5.08

Bottom Elv. -50.00

2.032 4D

2 2
Area, Ap (1/4 x PI x D = 2026.83 cm
Around, p (PI x D) = 159.5929 cm
N1 (4D) = 45
N2 (8D) = 44
N (Average) = 45

End Bearing Capacity


qp (40N) = 1780 and qp < 1600
QP (qp x Ap) = 324 Ton
Friction Capacity
Layer-1 (Pasir) qs = 0.2N (Sand)
N average = 3 qs = 0.5N (Clay)
QS1 ( qs x p ) = 39.90 Ton
Layer-2 (Lempung)
N average = 30
QS2 ( qs x p ) = 1214.90 Ton Safety Factor
SF (QP) = 3
QS Total (QS1 + QS2) = 1254.80 Ton SF (QS) = 5

Bearing Capacity Allowable


Qall (QP/SF + QS/SF) = 359.06 Ton

33
6. Perhitungan Lateral Pondasi 1 buah Tiang
Beban lateral yang diterima fondasi tiang bergantung kepada struktur atas
yang meneruskan beban ke fondasi tiang. Penentuan kapasitas daya dukung
lateral selain memperhitungkan beban lateral, karakteristik tanah dan defleksi
lateral yang terjadi juga perlu diperhitungkan. Defleksi maksimum arah
lateral yang terjadi tidak boleh melebihi defleksi lateral yang diizinkan. Pada
umumnya defleksi lateral yang diizinkan pada fondasi tiang tidak lebih dari
2,50 cm. Perhitungan kapasitas pondasi tiang terhadap beban lateral
digunakan program allpile. Berikut adalah hasil analisis program allpile
kapasitas pondasi tiang terhadap beban lateral.
1) Tiang Pancang Beton (Spun pile 45cm)

34
2) Tiang Pancang Baja Steel Pipe 20”

35
36
7. Perhitungan Pilecap

Pile Cap Type PC (1 tiang )( 1200x1200x1000 mm2)


Data - data

fc' 29.05 Mpa Type PC


P 53 kg Jumlah 1 tiang
Selimut beton 60 mm Lx 1200 mm
Ht 1000 mm Ly 1200 mm
d 940 mm
bc 1
bklm 500 mm
hklm 500 mm
bo = bklm + 2*0.5*Ht 1500 mm
ho = hklm + 2*0.5*Ht 1500 mm

Cek Geser Pons

A = 2*(bo+ho)*d
= 2*(1500+1500)*940 = 5640000 mm2

Vc1 = (1+2/ bc) x (fc'0.5 /6) x A


= (1+2/1) x (29.05^0.5 /6) x 5640000
= 15199251 N ~ 1519925.1 kg

Vc2 = (fc'0.5 /3) x A


= (29.05^0.5 /3) x 5640000
= 10132834 N ~ 1013283.4 kg

Diambil yang terkecil ---> Vc = 1013283.4 kg


Cek : Vc > P/f
1013283 > 88.333333 (ok)
Berarti dimensi pile cap bisa dipakai.

37
Penulangan Pile Cap

Data-data
fc' (beton) 29.05 Mpa Ht 1000 mm
fy' (baja) 390.00 Mpa b 1200 mm
d' (1) 60 mm

ALTERNATIVE 1
Q pile cap = 2880 kg/m

0.6 m 2P
1.2 m

L1 = 0.60 m 2P = 106 kg
L= 1.20 m

Mu = 1.2 x ( 2P.L1 - 1/2.Q.L^2)


= 1.2 x (106x0.6-1/2x2880x1.2^2)
= -2412.00 kgm

Qpile cap = Ht x B x 2400


= 1 x 1.2 x 2400 = 2880 kg/m

pmin = = 0.0025
pmaks = 0,75 x (0,85 x 29.05)/390 x 0,85 x [600/(600+390)]
= 0.0245

Mu = -2412 kgm = -24.12 kNm


d = 1000 - 60 = 940.00 mm
j = 0.80

Rn = (-24.12 x 10^6) = -0.0284 Mpa


(0,8 x 1200 x 940^2)
W = 0,85 { 1 -sqrt[1 - (2,353 x -0.0284)/29.05]}
= -0.0010
p = -0.0010 x 29.05/390 = -0.0001 > 0.0025
< 0.0245
ppakai = 0.0025
As = 0.0025 x 1200 x 940 = 2820.00 mm2

mm2 dipakai
As 2820.00 D25 - 100 ( 4,909 mm2 )
As pembagi 564.00 D13 - 150 ( 885 mm2 )

38
8. Kesimpulan
a. Hasil analisis menunjukan hasil daya dukung tiang pancang steel pipe 20”
lebih besar daripada spun pile 45 (359.06 ton > 307.13 ton)
b. Berdasarkan hasil reaksi pondasi, daya dukung steel pipe 20” masih lebih
besar daripada reaksi aksial tiap pile (359.06 ton > 43 ton).
c. Berdasarkan hasil reaksi beban lateral pondasi, nilai defleksi lateral steel
pipe 20” masih memenuhi defleksi ijin (1.73 cm < 2.5 cm). Sedangkan
nilai defleksi lateral pondasi spun pile melebihi (exceed) nilai defleksi ijin
(4.58 cm > 2.5 cm). Maka, kapasitas pondasi spun pile terhadap beban
lateral tidak AMAN.
d. Pemilihan tiang pancang tipe baja lebih cocok untuk kondisi struktur atas
yang berfungsi sebagai rumah pompa dikarenakan nantinya pompa
tersebut akan dinyalakan secara bersamaan. Akibatnya terjadi adanya
getaran yang akan berpotensi terjadi crack pada tiang pancang beton. Oleh
karena itu untuk mengindari crack digunakan pondasi tiang berbahan baja
karena dapat meredam potensi tersebut.

39
LAMPIRAN PERHITUNGAN PLAT
FLOOR SLAB DESIGN
2 (TWO) WAYS

SLAB CODE PL150

DESCRIPTION FORMULA RESULT


Rebar Quality SNI 2052-2014 BJTS 40
fy, (Mpa) Min. Yield Strength 390
f'c, (Mpa) Con. Comp. Strength 29.5
β1 0.84
Es, (Mpa) Elasticity Modulus 200000
Ly, (mm) Long Span 6000
Lx, (mm) Short Span 3000
Beam Width Ly, (mm) Beam on Long Span Side 400
Beam Height Hy, (mm) Beam on Long Span Side 700
Beam Width Lx, (mm) Beam on Short Span Side 300
Beam Height Hx, (mm) Beam on Short Span Side 500
Lyn, (mm) Net Long Span, (mm) 5600
Lxn, (mm) Net Short Span, (mm) 2700
Ratio Ly/Lx 2.00

Estimating Slab Thickness


Coefficient Stiffness, αm Long Span 13.23302
Coefficient Stiffness, αm Short Span 7.233796
Coefficient Stiffness, αm Average 10.23341
h min, (mm) [Lyn{0,8+(fy/1400)}]/(36+9 ß) 111.8519
h used, (mm) 150

Load Design
W D, (kN/m²) Dead Load 3.6
W SD, (kN/m2) SuperDead 2
W L, (kN/m²) Live Load 6
W U, (kN/m²) 1,2WD+1,2WSD+1,6WL 16.32
RESULT
DESCRIPTION FORMULA
Mlx Mtx Mly Mty
X Coefficient 41 83 12 57
Mu, (kNm) Analisis Struktur 5 10 1 7
Mn, (kNm) Mu/ φ 12.343 12.343 8.477 8.477
Main Rebar Type Deform
Main Rebar SNI 2052-2014 D10
Diametre, db, (mm) 10
Adb , (mm²) 78.53981634
Pb, (mm) Concrete Cover 20
d, (mm) h-Pb-0,5db 125 125 115 115
m fy/(0,85.f'c) 15.752
Rn, (Mpa) Mn/(1000.d²) 0.790 0.790 0.641 0.641

40
ρb {(0,85. β1.f'c)/fy}.{600/(600+fy)} 0.033
ρ max 0,75 . ρb 0.025
ρ needed 1/m.[1-{√(1-2.m.Rn)/fy}] 0.002 0.002 0.002 0.002
ρ min-1 1,4/fy 0.004
ρ min-2 √f'c/(4.fy) 0.003
1,33 ρneeded 0.003 0.003 0.002 0.002
ρ min used 1,33 ρneeded
ρ min used 0.003 0.002
ρ used ρ pakai ≥ ρ min 0.003 0.003 0.002 0.002
As, (mm²) ρ . 1000 . d 342.305 342.305 254.716 254.716
Rebar Space, s (mm) Adb 1000/As 229.444 229.444 308.343 308.343
Max. Rebar Space 2h 300
Rebar Space Used (mm) 150 150 150 150
Control s ≤s maks OK OK OK OK
Rebar Used, (mm) D10-150 D10-150 D10-150 D10-150

Control of Section Capacity Toward Flexural Force


As used, (mm²) Adb . 1000/(s) 523.599 523.599 523.599 523.599
Asst, (mm²) 0,002 . hslab . 1000 300
Control of As used > As st OK OK OK OK
ρ pakai akt ual As/(1000.d) 0.004 0.004 0.005 0.005
Control of ρ max ρ used act ual ≤ ρ max OK OK OK OK
a, (mm) (As fy)/(0,85.f'c.1000) 8.144 8.144 8.144 8.144
c, (mm) a/ β1 9.703 9.703 9.703 9.703
εy fy/Es 0.002
εc 0.003
εs {(d-c)/c}εs 0.036 0.036 0.036 0.036
Control St Yield St Yield St Yield St Yield
εs used εs ≤ εy 0.002 0.002 0.002 0.002
fs, (Mpa) 390 390 390 390
φ Mnm (kNm) φ As fs (d-0,5a) 19.755 19.755 18.122 18.122
Control OK OK OK OK

Control of Section Capacity Toward Shear Force


Vu, kN 1/2 . Wu . L 24.48 48.96
φ shear SNI 2847-2013 0.75
φ Vc, (kN) φ . 1/6 . √f'c . 1000 . d 84.86547259 78.07623478
Control φVc > Vu SAFE SAFE
Control of Deflection
Ec, (MPa) 4700 . √f'c 25527.53415
I long span, (mm⁴) 1/12 . Lyn . h³ 1575000000
Deflection Limi Ln/180 Ln/360 Ln/480 Ln/240
31.111 15.556 11.667 23.333
Control of Long Span SAFE SAFE SAFE SAFE
15.000 7.500 5.625 11.250
Control of Short Span SAFE SAFE SAFE SAFE

41
FLOOR SLAB DESIGN
2 (TWO) WAYS

SLAB CODE PL200

DESCRIPTION FORMULA RESULT


Rebar Quality SNI 2052-2014 BJTS 40
fy, (Mpa) Min. Yield Strength 390
f'c, (Mpa) Con. Comp. Strength 29.5
β1 0.84
Es, (Mpa) Elasticity Modulus 200000
Ly, (mm) Long Span 2200
Lx, (mm) Short Span 1400
Beam Width Ly, (mm) Beam on Long Span Side 0
Beam Height Hy, (mm) Beam on Long Span Side 0
Beam Width Lx, (mm) Beam on Short Span Side 0
Beam Height Hx, (mm) Beam on Short Span Side 0
Lyn, (mm) Net Long Span, (mm) 2200
Lxn, (mm) Net Short Span, (mm) 1400
Ratio Ly/Lx 1.57

Estimating Slab Thickness


Coefficient Stiffness, αm Long Span 0
Coefficient Stiffness, αm Short Span 0
Coefficient Stiffness, αm Average 0
h min, (mm) [Lyn{0,8+(fy/1400)}]/(36+9 ß) 68.92116
h used, (mm) 200

Load Design
W D, (kN/m²) Dead Load 4.8
W SD, (kN/m2) SuperDead 2
W L, (kN/m²) Live Load 6
W U, (kN/m²) 1,2WD+1,2WSD+1,6WL 17.76
RESULT
DESCRIPTION FORMULA
Mlx Mtx Mly Mty
X Coefficient 38 81 17 57
Mu, (kNm) Analisis Struktur 1 3 1 2
Mn, (kNm) Mu/ φ 3.524 3.524 2.480 2.480
Main Rebar Type Deform
Main Rebar SNI 2052-2014 D16
Diametre, db, (mm) 16
Adb, (mm²) 201.0619298
Pb, (mm) Concrete Cover 20
d, (mm) h-Pb-0,5db 172 172 156 156
m fy/(0,85.f'c) 15.752
Rn, (Mpa) Mn/(1000.d²) 0.119 0.119 0.102 0.102

42
ρb {(0,85.β1.f'c)/fy}.{600/(600+fy)} 0.033
ρ max 0,75 . ρb 0.025
ρ needed 1/m.[1-{√(1-2.m.Rn)/fy}] 0.000 0.000 0.000 0.000
ρ min-1 1,4/fy 0.004
ρ min-2 √f'c/(4.fy) 0.003
1,33 ρneeded 0.000 0.000 0.000 0.000
ρ min used 1,33 ρneeded
ρ min used 0.000 0.000
ρ used ρ pakai ≥ ρ min 0.000 0.000 0.000 0.000
As, (mm²) ρ . 1000 . d 70.049 70.049 54.330 54.330
Rebar Space, s (mm) Adb 1000/As 2870.308 2870.308 3700.726 3700.726
Max. Rebar Space 2h 400
Rebar Space Used (mm) 150 150 150 150
Control s≤s maks OK OK OK OK
Rebar Used, (mm) D16-150 D16-150 D16-150 D16-150

Control of Section Capacity Toward Flexural Force


As used, (mm²) Adb . 1000/(s) 1340.413 1340.413 1340.413 1340.413
Asst, (mm²) 0,002 . hslab . 1000 400
Control of As used > As st OK OK OK OK
ρ pakai akt ual As/(1000.d) 0.008 0.008 0.009 0.009
Control of ρ max ρ used act ual ≤ ρ max OK OK OK OK
a, (mm) (As fy)/(0,85.f'c.1000) 20.848 20.848 20.848 20.848
c, (mm) a/ β1 24.840 24.840 24.840 24.840
εy fy/Es 0.002
εc 0.003
εs {(d-c)/c}εs 0.018 0.018 0.018 0.018
Control St Yield St Yield St Yield St Yield
εs used εs ≤ εy 0.002 0.002 0.002 0.002
fs, (Mpa) 390 390 390 390
φ Mnm (kNm) φ As fs (d-0,5a) 67.573 67.573 60.881 60.881
Control OK OK OK OK

Control of Section Capacity Toward Shear Force


Vu, kN 1/2 . Wu . L 12.432 19.536
φ shear SNI 2847-2013 0.75
φ Vc, (kN) φ . 1/6 . √f'c . 1000 . d 116.7748903 105.9121098
Control φVc > Vu SAFE SAFE
Control of Deflection
Ec, (MPa) 4700 . √f'c 25527.53415
I long span, (mm⁴) 1/12 . Lyn . h³ 1466666667
Deflection Limi Ln/180 Ln/360 Ln/480 Ln/240
12.222 6.111 4.583 9.167
Control of Long Span SAFE SAFE SAFE SAFE
7.778 3.889 2.917 5.833
Control of Short Span SAFE SAFE SAFE SAFE

43
LAMPIRAN PERHITUNGAN BALOK

DESAIN BALOK B1
Berdasarkan SNI 2847 2019 , ACI 318 11 dan SNI 2052 2017 B1-40/70

ɛy
(yield strain)
Ts
(Tension Steel)
Mu
(Ultimite Moment)

g.n

Cc
(Compresion Concrete)

ɛcu
(concrete ultimite strain)

A. ANALISIS STRUKTUR p
Mu- Mu-
Output dari Prorgram Komputer SAP2000 atau Etabs
Tumpuan
Momen Ultimite negatif (Mu-) = 7.12 Tm
Mu+
Momen Ultimite Positif (Mu+) = 3.56 Tm Gravity Load Mu-
Lapangan
V
Momen Ultimite negatif (Mu-) = 4.05 Tm
Momen Ultimite Positif (Mu+) = 8.09 Tm Earthquake
Mu+

B. DATA MATERIAL
Mutu Beton = 29.05 Mpa Mutu Beton rencana
Kuat Tekan Beton, f'c = 296.31 kg/cm2 Umur 28 hari
Mutu Baja Tulangan Pokok = BJTS 40 SNI 2052-2017, Tabel 6
Kuat Leleh Baja, fy = 390 MPa Mutu Baja tulangan
= 3978 kg/cm2 rencana
Tulangan Pokok pakai = D16 SNI 2052-2017, Tabel 1 & 2
diameter ф = 16 mm
Tulangan sengkang pakai = D10 SNI 2052-2017 Tabel 1 & 2
diameter ф = 10 mm
β1 (jik a f'c < 28 Mpa, gunak an 0.85) = 0.8425 SNI 2847 2019
Koefisien Reduksi lentur, φ = 0.9 SNI 2847 2019
koefisien over strength φo = 1.25 SNI 2847 2019
Modulus Elastisitas Baja, E = 2100000 kg/cm2 grafik leleh baja
Regangan leleh baja, εy = 0.001894 fy/E
Regangan desak beton, εcu = 0.003 SNI 2847 2019

44
rasio mutu material, m = 15.55334 fy/(0.85f'c)
Rasio tulangan seimbang, ρb = 0.033076 (β1/m)*(εcu/εcu+εy)
Rasio Tulangan maksimum, ρm = 0.024807 0.75ρb
Kuat tarik kondisi balance,Rb = 97.73287 kg/cm2 ρb*fy*(1-0.5ρb*m)
Kuat tarik kondisi maksimum, Rm = 79.64559 kg/cm2 ρm*fy*(1-0.5ρm*m)
C. DIMENSI BALOK
Lebar balokk,b = 40 cm
Tinggi balok, h = 70 cm
Selimut beton , sb = 4 cm d
Jarak antar tulangan minimum = 2.5 cm
As
Asumsi Tulangan atas h
Jumlah lapis tul.atas = 1 1 atau 2 H
h-
d 5.8
As'
tinggi efektif, h- = 64.2 cm
Asumsi Tulangan bawah d'

Jumlah lapis tul.bawah = 1


B
d' 5.8
Penampang
tinggi efektif, h+ = 64.2 cm

D. DESAIN TULANGAN TUMPUAN


1. Tulangan Sebelah
Luas Tulangan dibutuhkan, As1 = 20.15798 cm2
Luas satu buah tulangan, Asd = 2.010619 cm2
Jumlah tulangan dibutuhkan, n = 10.02576
Jumlah tulangan pakai, nt1 = 4 sesuaikan
Nilai Faktor reduksi, φ = 0.9 SNI 2847 2019, Hal 465
Momen Nominal 1, M1 = 2003925 kgcm
Momen Nominal Negatif, Mn- = 791111.1 kgcm
As Ts
Momen Nominal 2, M2 = -1212814 kgcm M1

2. Tulangan Kembar Cc1


Luas tulangan dibutuhkan, As' = -5.22055 cm2
Jumlah tulangan, nt2 = -2.59649 Tulangan Sebelah
Jumlah tulangan pakai = 4 buah
Jarak antar tulangan = 7.866667 cm2
Kontrol Jarak tulangan = Oke
Jumlah Tulangan Pakai Cc2
Cs2
Tulangan atas = 6 buah
As M2
Tulangan bawah = 4 buah
Luas Tulangan Tarik, Ast = 12.06372 cm2
As'
Luas Tulangan tekan, As' = 8.042477 cm2 Ts
3. Momen Tersedia Negatif Tulangan Kembar
Momen daerah Negatif, Mtot = 2969350 kgcm
Tul Tump = Tul sebelah + Tul
Momen tersedia , φMn- = 26.72415 Tm
Kontrol Momen = Aman syarat: φMn- >Mu-

45
4. Momen Tersedia Positif
Momen daerah Positif, Mtot = 2027952 kgcm
Momen tersedia , φMn+ = 18.25157 Tm
Kontrol Momen Aman syarat: φMn+ >Mu+
5. Momen Kapasitas Negatif
Mkap- = 36.74435 Tm
Kontrol Momen Aman syarat: φMkap- >Mu-
6. Momen Kapasitas Positif
Mkap+ = 24.98998 Tm
Kontrol Momen Aman syarat: φMkap+ >Mu+

E. DESAIN TULANGAN LAPANGAN


1. Tulangan Sebelah
Luas tulangan tarik, As1 = 5.12692 cm2
Luas satu tulangan, Asd = 2.010619 cm2
Cc1
Jumlah Tulangan, n = 2.549921 M
Jumlah Tulangan pakai, nt1 = 2 buah
Luas tulangan, As pakai = 4.021239 cm2
As
Jarak antar Tul 1 = 26.8 cm
Ts
Kontrol Jarak tulangan = Oke Tulangan Sebelah
2. Tulangan Kembar
Luas tulangan tekan, As' = -2.43214 cm2
Jumlah Tulangan,n = -1.20965
Jumlah tulangan pakai, nt2 = 2 buah
Ts
Jrk Tul 2 = 26.8 cm As
M2
Kontrol Jarak tulangan = Oke
Jumlah Tulangan Pakai
As'
Tulangan atas = 4 buah Cs2
Tulangan bawah = 6 buah Cc2
Tulangan Kembar
Luas Tulangan Tarik, Ast = 12.06372 cm2
Luas Tulangan tekan, As' = 8.042477 cm2 Tul Lap = Tul sebelah + Tul Kembar
3. Momen Tersedia Negatif
Momen daerah Negatif, Mtot = 2027952 kgcm
Momen tersedia, φMn- = 18.25157 Tm
Kontrol Momen Aman syarat: φMn- >Mu-
4. Momen Tersedia Positif
Momen daerah Positif, Mtot = 2969350 kgcm
Momen tersedia , φMn+ = 26.72415 Tm
Kontrol Momen = Aman syarat: φMn+ >Mu+
5. Momen Kapasitas Negatif
Mkap- = 24.98998 Tm
Kontrol Momen = Aman syarat: φMkap- >Mu-
6. Momen Kapasitas Positif
Mkap+ = 36.74435 Tm
Kontrol Momen = Aman syarat: φMkap+ >Mu+

46
F. DESAIN TULANGAN GESER TIPE 2
1. INPUT DATA
Panjang balok, L = 600 cm Vg ki Pu

Lebar kolom kiri , bki = 40 cm


+ Vg ats
Lebar kolom kanan , bka = 40 cm
Panjang bersih , L netto = 560 cm Gravity load -
Vg bwh
Mkap- = 36.744 Tm
Vg ka
Mkap+ = 24.990 Tm
b balok = 40 cm
+
h balok = 70 cm VE +
Mutu Beton, f'c = 29.5 MPa
Earthquake Load
Mutu Tul. Geser fys = 390 Mpa
diamter Tul geser = 10 mm
faktor reduksi, ф = 0.75 SNI 2847 2019
Tinggi efektif, h- = 64.2 cm
diameter Tul. pokok = 16 mm
2. PEMBEBANAN
a. Akibat Beban Gravitasi
Vg kiri = 9.21 Ton Output SAP2000 atau ETABS
Vg kanan = 9.21 Ton Output SAP2000 atau ETABS
Vg atas = 4.605 Ton Output SAP2000 atau ETABS
Vg bawah = 4.605 Ton Output SAP2000 atau ETABS
b. Akibat Beban Gempa
VE = 14.699 Ton
3. TULANGAN GESER DAERAH SENDI PLASTIS
Digunakan Sengkang, n = 2 kaki disesuaikan
Jarak Tulangan, S = 148.6961 mm
Jarak Tul. Geser pakai, S = 100 mm disesuaikan
cek syarat (SNI 2847 2019 hal 181)
S < h-/4 = 16.05 cm SNI 2847 2019
S < 8*Øpokok = 12.8 cm SNI 2847 2019
S < 24 * Øgeser = 24 cm SNI 2847 2019
S < 300 mm = 30 cm SNI 2847 2019
diambil minimum = 12.8 Oke SNI 2847 2019
S > 5 cm = 5 Oke SNI 2847 2019
S pakai = 1D10-100 mm
4. TULANGAN GESER DAERAH LUAR SENDI PLASTIS
Kuat geser perlu, VS2 = 0.662
Dignakan sengkang, n = 2 kaki disesuaikan
Jarak Tulangan, S = 6057.095 mm
Jarak Tul. Geser pakai, S = 100 disesuaikan
Syarat Jarak Sengkang
S tidak perlu melebihi h-/2 = 32.1 Oke SNI 2847 2019
S > 5 cm = 5 Oke SNI 2847 2019
S pakai = 1D10-100 mm

47
F. REKAP JUMLAH TULANGAN
Tumpuan JBD (cm) Ket
4 7.866667 oke
Tulangan atas
4 7.866667 oke
Tulangan bawah 4 7.866667 oke
lapangan JBD (cm) Ket
Tulangan atas 2 26.8 oke
2 26.8 oke
Tulangan bawah
2 26.8 oke

REKAP AKHIR TULANGAN BALOK LENTUR

Mu- / Mu+ Mt-/Mt+ Mkap-/Mkap+


Tul- / Tul+
Tm Tm Tm
Tumpuan 7.12 3.56 6D16 4D16 26.724 18.252 36.744 24.990
Lapangan 4.045 8.09 4D16 6D16 18.252 26.724 24.990 36.744

REKAP AKHIR TULANGAN BALOK GESER

Tipe Balok Geser 2


Sendi Plastis 1D10-100 mm
Luar Sendi Plastis 1D10-100 mm

Sendi Plastis Sendi Plastis


2h 2h
h
Balok

Luar Sendi Plastis

Kolom Kolom

48
DESAIN BALOK B2
Berdasarkan SNI 2847 2019 , ACI 318 11 dan SNI 2052 2017 B2-30/50

ɛy
(yield strain)
Ts
(Tension Steel)
Mu
(Ultimite Moment)

g.n

Cc
(Compresion Concrete)

ɛcu
(concrete ultimite strain)

A. ANALISIS STRUKTUR p
Mu- Mu-
Output dari Prorgram Komputer SAP2000 atau Etabs
Tumpuan
Momen Ultimite negatif (Mu-) = 6.08 Tm
Mu+
Momen Ultimite Positif (Mu+) = 3.04 Tm Gravity Load Mu-
Lapangan
V
Momen Ultimite negatif (Mu-) = 3.25 Tm
Momen Ultimite Positif (Mu+) = 6.50 Tm Earthquake
Mu+

B. DATA MATERIAL
Mutu Beton = 29.05 Mpa Mutu Beton rencana
Kuat Tekan Beton, f'c = 296.31 kg/cm2 Umur 28 hari
Mutu Baja Tulangan Pokok = BJTS 40 SNI 2052-2017, Tabel 6
Kuat Leleh Baja, fy = 390 MPa Mutu Baja tulangan
= 3978 kg/cm2 rencana
Tulangan Pokok pakai = D16 SNI 2052-2017, Tabel 1 & 2
diameter ф = 16 mm
Tulangan sengkang pakai = D10 SNI 2052-2017 Tabel 1 & 2
diameter ф = 10 mm
β1 (jik a f'c < 28 Mpa, gunak an 0.85) = 0.8425 SNI 2847 2019
Koefisien Reduksi lentur, φ = 0.9 SNI 2847 2019
koefisien over strength φo = 1.25 SNI 2847 2019
Modulus Elastisitas Baja, E = 2100000 kg/cm2 grafik leleh baja
Regangan leleh baja, εy = 0.001894 fy/E
Regangan desak beton, εcu = 0.003 SNI 2847 2019

49
rasio mutu material, m = 15.55334 fy/(0.85f'c)
Rasio tulangan seimbang, ρb = 0.033076 (β1/m)*(εcu/εcu+εy)
Rasio Tulangan maksimum, ρm = 0.024807 0.75ρb
Kuat tarik kondisi balance,Rb = 97.73287 kg/cm2 ρb*fy*(1-0.5ρb*m)
Kuat tarik kondisi maksimum, Rm = 79.64559 kg/cm2 ρm*fy*(1-0.5ρm*m)
C. DIMENSI BALOK
Lebar balokk,b = 30 cm
Tinggi balok, h = 50 cm
Selimut beton , sb = 4 cm d
Jarak antar tulangan minimum = 2.5 cm
As
Asumsi Tulangan atas h
Jumlah lapis tul.atas = 1 1 atau 2 H
h-
d 5.8
As'
tinggi efektif, h- = 44.2 cm
Asumsi Tulangan bawah d'

Jumlah lapis tul.bawah = 1


B
d' 5.8
Penampang
tinggi efektif, h+ = 44.2 cm

D. DESAIN TULANGAN TUMPUAN


1. Tulangan Sebelah
Luas Tulangan dibutuhkan, As1 = 10.40868 cm2
Luas satu buah tulangan, Asd = 2.010619 cm2
Jumlah tulangan dibutuhkan, n = 5.176852
Jumlah tulangan pakai, nt1 = 4 sesuaikan
Nilai Faktor reduksi, φ = 0.9 SNI 2847 2019, Hal 465
Momen Nominal 1, M1 = 1347391 kgcm
Momen Nominal Negatif, Mn- = 675555.6 kgcm
As Ts
Momen Nominal 2, M2 = -671835 kgcm M1

2. Tulangan Kembar Cc1


Luas tulangan dibutuhkan, As' = -4.39812 cm2
Jumlah tulangan, nt2 = -2.18744 Tulangan Sebelah
Jumlah tulangan pakai = 4 buah
Jarak antar tulangan = 4.533333 cm2
Kontrol Jarak tulangan = Oke
Jumlah Tulangan Pakai Cc2
Cs2
Tulangan atas = 4 buah
As M2
Tulangan bawah = 3 buah
Luas Tulangan Tarik, Ast = 8.042477 cm2
As'
Luas Tulangan tekan, As' = 6.031858 cm2 Ts
3. Momen Tersedia Negatif Tulangan Kembar
Momen daerah Negatif, Mtot = 1351441 kgcm
Tul Tump = Tul sebelah + Tul
Momen tersedia , φMn- = 12.16297 Tm
Kontrol Momen = Aman syarat: φMn- >Mu-

50
4. Momen Tersedia Positif
Momen daerah Positif, Mtot = 1040536 kgcm
Momen tersedia , φMn+ = 9.364825 Tm
Kontrol Momen Aman syarat: φMn+ >Mu+
5. Momen Kapasitas Negatif
Mkap- = 16.62514 Tm
Kontrol Momen Aman syarat: φMkap- >Mu-
6. Momen Kapasitas Positif
Mkap+ = 12.74124 Tm
Kontrol Momen Aman syarat: φMkap+ >Mu+

E. DESAIN TULANGAN LAPANGAN


1. Tulangan Sebelah
Luas tulangan tarik, As1 = 2.647312 cm2
Luas satu tulangan, Asd = 2.010619 cm2
Cc1
Jumlah Tulangan, n = 1.316665 M
Jumlah Tulangan pakai, nt1 = 2 buah
Luas tulangan, As pakai = 4.021239 cm2
As
Jarak antar Tul 1 = 16.8 cm
Ts
Kontrol Jarak tulangan = Oke Tulangan Sebelah
2. Tulangan Kembar
Luas tulangan tekan, As' = -2.15547 cm2
Jumlah Tulangan,n = -1.07204
Jumlah tulangan pakai, nt2 = 2 buah
Ts
Jrk Tul 2 = 16.8 cm As
M2
Kontrol Jarak tulangan = Oke
Jumlah Tulangan Pakai
As'
Tulangan atas = 3 buah Cs2
Tulangan bawah = 4 buah Cc2
Tulangan Kembar
Luas Tulangan Tarik, Ast = 8.042477 cm2
Luas Tulangan tekan, As' = 6.031858 cm2 Tul Lap = Tul sebelah + Tul Kembar
3. Momen Tersedia Negatif
Momen daerah Negatif, Mtot = 1040536 kgcm
Momen tersedia, φMn- = 9.364825 Tm
Kontrol Momen Aman syarat: φMn- >Mu-
4. Momen Tersedia Positif
Momen daerah Positif, Mtot = 1351441 kgcm
Momen tersedia , φMn+ = 12.16297 Tm
Kontrol Momen = Aman syarat: φMn+ >Mu+
5. Momen Kapasitas Negatif
Mkap- = 12.74124 Tm
Kontrol Momen = Aman syarat: φMkap- >Mu-
6. Momen Kapasitas Positif
Mkap+ = 16.62514 Tm
Kontrol Momen = Aman syarat: φMkap+ >Mu+

51
F. DESAIN TULANGAN GESER TIPE 2
1. INPUT DATA
Panjang balok, L = 600 cm Vg ki Pu

Lebar kolom kiri , bki = 0 cm


+ Vg ats
Lebar kolom kanan , bka = 0 cm
Panjang bersih , L netto = 600 cm Gravity load -
Vg bwh
Mkap- = 16.625 Tm
Vg ka
Mkap+ = 12.741 Tm
b balok = 30 cm
+
h balok = 50 cm VE +
Mutu Beton, f'c = 29.5 MPa
Earthquake Load
Mutu Tul. Geser fys = 390 Mpa
diamter Tul geser = 10 mm
faktor reduksi, ф = 0.75 SNI 2847 2019
Tinggi efektif, h- = 44.2 cm
diameter Tul. pokok = 16 mm
2. PEMBEBANAN
a. Akibat Beban Gravitasi
Vg kiri = 6.20 Ton Output SAP2000 atau ETABS
Vg kanan = 6.20 Ton Output SAP2000 atau ETABS
Vg atas = 3.1 Ton Output SAP2000 atau ETABS
Vg bawah = 3.1 Ton Output SAP2000 atau ETABS
b. Akibat Beban Gempa
VE = 6.526 Ton
3. TULANGAN GESER DAERAH SENDI PLASTIS
Digunakan Sengkang, n = 2 kaki disesuaikan
Jarak Tulangan, S = 990.2251 mm
Jarak Tul. Geser pakai, S = 100 mm disesuaikan
cek syarat (SNI 2847 2019 hal 181)
S < h-/4 = 11.05 cm SNI 2847 2019
S < 8*Øpokok = 12.8 cm SNI 2847 2019
S < 24 * Øgeser = 24 cm SNI 2847 2019
S < 300 mm = 30 cm SNI 2847 2019
diambil minimum = 11.05 Oke SNI 2847 2019
S > 5 cm = 5 Oke SNI 2847 2019
S pakai = 1D10-100 mm
4. TULANGAN GESER DAERAH LUAR SENDI PLASTIS
Kuat geser perlu, VS2 = 1.411
Dignakan sengkang, n = 2 kaki disesuaikan
Jarak Tulangan, S = 1956.875 mm
Jarak Tul. Geser pakai, S = 100 disesuaikan
Syarat Jarak Sengkang
S tidak perlu melebihi h-/2 = 22.1 Oke SNI 2847 2019
S > 5 cm = 5 Oke SNI 2847 2019
S pakai = 1D10-100 mm

52
F. REKAP JUMLAH TULANGAN
Tumpuan JBD (cm) Ket
4 4.533333 oke
Tulangan atas
4 4.533333 oke
Tulangan bawah 4 4.533333 oke
lapangan JBD (cm) Ket
Tulangan atas 2 16.8 oke
2 16.8 oke
Tulangan bawah
2 16.8 oke

REKAP AKHIR TULANGAN BALOK LENTUR

Mu- / Mu+ Mt-/Mt+ Mkap-/Mkap+


Tul- / Tul+
Tm Tm Tm
Tumpuan 6.08 3.04 4D16 3D16 12.163 9.365 16.625 12.741
Lapangan 3.25 6.5 3D16 4D16 9.365 12.163 12.741 16.625

REKAP AKHIR TULANGAN BALOK GESER

Tipe Balok Geser 2


Sendi Plastis 1D10-100 mm
Luar Sendi Plastis 1D10-100 mm

Sendi Plastis Sendi Plastis


2h 2h
h
Balok

Luar Sendi Plastis

Kolom Kolom

53
DESAIN BALOK B3
Berdasarkan SNI 2847 2019 , ACI 318 11 dan SNI 2052 2017 B3-20/40

ɛy
(yield strain)
Ts
(Tension Steel)
Mu
(Ultimite Moment)

g.n

Cc
(Compresion Concrete)

ɛcu
(concrete ultimite strain)

A. ANALISIS STRUKTUR p
Mu- Mu-
Output dari Prorgram Komputer SAP2000 atau Etabs
Tumpuan
Momen Ultimite negatif (Mu-) = 1.13 Tm
Mu+
Momen Ultimite Positif (Mu+) = 0.57 Tm Gravity Load Mu-
Lapangan
V
Momen Ultimite negatif (Mu-) = 1.11 Tm
Momen Ultimite Positif (Mu+) = 1.38 Tm Earthquake
Mu+

B. DATA MATERIAL
Mutu Beton = 29.05 Mpa Mutu Beton rencana
Kuat Tekan Beton, f'c = 296.31 kg/cm2 Umur 28 hari
Mutu Baja Tulangan Pokok = BJTS 40 SNI 2052-2017, Tabel 6
Kuat Leleh Baja, fy = 390 MPa Mutu Baja tulangan
= 3978 kg/cm2 rencana
Tulangan Pokok pakai = D16 SNI 2052-2017, Tabel 1 & 2
diameter ф = 16 mm
Tulangan sengkang pakai = D10 SNI 2052-2017 Tabel 1 & 2
diameter ф = 10 mm
β1 (jik a f'c < 28 Mpa, gunak an 0.85) = 0.8425 SNI 2847 2019
Koefisien Reduksi lentur, φ = 0.9 SNI 2847 2019
koefisien over strength φo = 1.25 SNI 2847 2019
Modulus Elastisitas Baja, E = 2100000 kg/cm2 grafik leleh baja
Regangan leleh baja, εy = 0.001894 fy/E
Regangan desak beton, εcu = 0.003 SNI 2847 2019

54
rasio mutu material, m = 15.55334 fy/(0.85f'c)
Rasio tulangan seimbang, ρb = 0.033076 (β1/m)*(εcu/εcu+εy)
Rasio Tulangan maksimum, ρm = 0.024807 0.75ρb
Kuat tarik kondisi balance,Rb = 97.73287 kg/cm2 ρb*fy*(1-0.5ρb*m)
Kuat tarik kondisi maksimum, Rm = 79.64559 kg/cm2 ρm*fy*(1-0.5ρm*m)
C. DIMENSI BALOK
Lebar balokk,b = 20 cm
Tinggi balok, h = 40 cm
Selimut beton , sb = 4 cm d
Jarak antar tulangan minimum = 2.5 cm
As
Asumsi Tulangan atas h
Jumlah lapis tul.atas = 1 1 atau 2 H
h-
d 5.8
As'
tinggi efektif, h- = 34.2 cm
Asumsi Tulangan bawah d'

Jumlah lapis tul.bawah = 1


B
d' 5.8
Penampang
tinggi efektif, h+ = 34.2 cm

D. DESAIN TULANGAN TUMPUAN


1. Tulangan Sebelah
Luas Tulangan dibutuhkan, As1 = 5.369182 cm2
Luas satu buah tulangan, Asd = 2.010619 cm2
Jumlah tulangan dibutuhkan, n = 2.670412
Jumlah tulangan pakai, nt1 = 4 sesuaikan
Nilai Faktor reduksi, φ = 0.9 SNI 2847 2019, Hal 465
Momen Nominal 1, M1 = 994111.8 kgcm
Momen Nominal Negatif, Mn- = 125555.6 kgcm
As Ts
Momen Nominal 2, M2 = -868556 kgcm M1

2. Tulangan Kembar Cc1


Luas tulangan dibutuhkan, As' = -7.68803 cm2
Jumlah tulangan, nt2 = -3.82371 Tulangan Sebelah
Jumlah tulangan pakai = 2 buah
Jarak antar tulangan = 6.8 cm2
Kontrol Jarak tulangan = Oke
Jumlah Tulangan Pakai Cc2
Cs2
Tulangan atas = 3 buah
As M2
Tulangan bawah = 3 buah
Luas Tulangan Tarik, Ast = 6.031858 cm2
As'
Luas Tulangan tekan, As' = 6.031858 cm2 Ts
3. Momen Tersedia Negatif Tulangan Kembar
Momen daerah Negatif, Mtot = 764923.7 kgcm
Tul Tump = Tul sebelah + Tul
Momen tersedia , φMn- = 6.884313 Tm
Kontrol Momen = Aman syarat: φMn- >Mu-

55
4. Momen Tersedia Positif
Momen daerah Positif, Mtot = 764923.7 kgcm
Momen tersedia , φMn+ = 6.884313 Tm
Kontrol Momen Aman syarat: φMn+ >Mu+
5. Momen Kapasitas Negatif
Mkap- = 9.371649 Tm
Kontrol Momen Aman syarat: φMkap- >Mu-
6. Momen Kapasitas Positif
Mkap+ = 9.371649 Tm
Kontrol Momen Aman syarat: φMkap+ >Mu+

E. DESAIN TULANGAN LAPANGAN


1. Tulangan Sebelah
Luas tulangan tarik, As1 = 1.365582 cm2
Luas satu tulangan, Asd = 2.010619 cm2
Cc1
Jumlah Tulangan, n = 0.679185 M
Jumlah Tulangan pakai, nt1 = 2 buah
Luas tulangan, As pakai = 4.021239 cm2
As
Jarak antar Tul 1 = 6.8 cm
Ts
Kontrol Jarak tulangan = Oke Tulangan Sebelah
2. Tulangan Kembar
Luas tulangan tekan, As' = -3.5294 cm2
Jumlah Tulangan,n = -1.75538
Jumlah tulangan pakai, nt2 = 2 buah
Ts
Jrk Tul 2 = 6.8 cm As
M2
Kontrol Jarak tulangan = Oke
Jumlah Tulangan Pakai
As'
Tulangan atas = 3 buah Cs2
Tulangan bawah = 3 buah Cc2
Tulangan Kembar
Luas Tulangan Tarik, Ast = 6.031858 cm2
Luas Tulangan tekan, As' = 6.031858 cm2 Tul Lap = Tul sebelah + Tul Kembar
3. Momen Tersedia Negatif
Momen daerah Negatif, Mtot = 764923.7 kgcm
Momen tersedia, φMn- = 6.884313 Tm
Kontrol Momen Aman syarat: φMn- >Mu-
4. Momen Tersedia Positif
Momen daerah Positif, Mtot = 764923.7 kgcm
Momen tersedia , φMn+ = 6.884313 Tm
Kontrol Momen = Aman syarat: φMn+ >Mu+
5. Momen Kapasitas Negatif
Mkap- = 9.371649 Tm
Kontrol Momen = Aman syarat: φMkap- >Mu-
6. Momen Kapasitas Positif
Mkap+ = 9.371649 Tm
Kontrol Momen = Aman syarat: φMkap+ >Mu+

56
F. DESAIN TULANGAN GESER TIPE 1
1. INPUT DATA Vg ki
Panjang balok, L = 300 cm
Lebar kolom kiri , bki = 0 cm +
Lebar kolom kanan , bka = 0 cm
-
Panjang bersih , L netto = 300 cm Gravity load
Mkap- = 9.372 Tm
Mkap+ = 9.372 Tm
+ Vg ka

b balok = 20 cm
VE +
h balok = 40 cm
Mutu Beton, f'c = 29.5 MPa Earthquake Load

Mutu Tul. Geser fys = 390 Mpa


Diamter Tul geser = 10 mm
Faktor reduksi, ф = 0.75 SNI 2847 2019
Tinggi efektif, h- = 34.2 cm
Diameter Tul. pokok = 16 mm
2. PEMBEBANAN
a. Akibat Beban Gravitasi
Vg kiri (1,2D + L) = 1.38 Ton Output SAP2000 atau ETABS
Vg Kanan (1,2D + L) = 1.38 Ton Output SAP2000 atau ETABS
b. Akibat Beban Gempa
VE = 8.330354 Ton
3. TULANGAN GESER DAERAH SENDI PLASTIS
Kuat Geser Beton, Vc = 6.191785 Ton vc = (1/6)*(f'c^2)*(b)*(h-)
Kuat geser perlu Vs1 = 10.17035 Ton Vs1 = Vu-Vc
Luas satu Tul. Geser, Av = 0.785398 cm2 Av = (1/4)*p*(Ø^2)
Digunakan Sengkang, n = 2 kaki disesuaikan
Jarak Tulangan, S = 210.1235 mm S = (n*Av*fys*h-)/Vs1
Jarak Tul. Geser pakai, S = 100 mm disesuaikan
cek syarat (SNI 2847 2013 hal 181)
S < h-/4 = 8.55 cm SNI 2847 2019
S < 8*Øpokok = 12.8 cm SNI 2847 2019
S < 24 * Øgeser = 24 cm SNI 2847 2019
S < 300 mm = 30 cm SNI 2847 2019
diambil minimum = 8.55 SNI 2847 2019
Tidak Oke
S > 5 cm = 5 Oke SNI 2847 2019
S pakai = 1D10-100 mm
4. TULANGAN GESER DAERAH LUAR SENDI PLASTIS
Kuat geser perlu, VS2 = 3.139529
Dignakan sengkang, n = 2 kaki disesuaikan
Jarak Tulangan, S = 796.1229 mm
Jarak Tul. Geser pakai, S = 100 disesuaikan
Syarat Jarak Sengkang
S tidak perlu melebihi h-/2 = 17.1 Oke SNI 2847 2019
S > 5 cm = 5 Oke SNI 2847 2019
S pakai = 1D10-100 mm

57
F. REKAP JUMLAH TULANGAN
Tumpuan JBD (cm) Ket
4 1.2 cek lagi
Tulangan atas
2 6.8 oke
Tulangan bawah 2 6.8 oke
lapangan JBD (cm) Ket
Tulangan atas 2 6.8 oke
2 6.8 oke
Tulangan bawah
2 6.8 oke

REKAP AKHIR TULANGAN BALOK LENTUR

Mu- / Mu+ Mt-/Mt+ Mkap-/Mkap+


Tul- / Tul+
Tm Tm Tm
Tumpuan 1.13 0.565 3D16 3D16 6.884 6.884 9.372 9.372
Lapangan 1.11 1.38 3D16 3D16 6.884 6.884 9.372 9.372

REKAP AKHIR TULANGAN BALOK GESER

Tipe Balok Geser 1


Sendi Plastis 1D10-100 mm
Luar Sendi Plastis 1D10-100 mm

Sendi Plastis Sendi Plastis


2h 2h
h
Balok

Luar Sendi Plastis

Kolom Kolom

58
DESAIN BALOK B4
Berdasarkan SNI 2847 2019 , ACI 318 11 dan SNI 2052 2017 B4-20/30

ɛy
(yield strain)
Ts
(Tension Steel)
Mu
(Ultimite Moment)

g.n

Cc
(Compresion Concrete)

ɛcu
(concrete ultimite strain)

A. ANALISIS STRUKTUR p
Mu- Mu-
Output dari Prorgram Komputer SAP2000 atau Etabs
Tumpuan
Momen Ultimite negatif (Mu-) = 1.61 Tm
Mu+
Momen Ultimite Positif (Mu+) = 0.81 Tm Gravity Load Mu-
Lapangan
V
Momen Ultimite negatif (Mu-) = 0.44 Tm
Momen Ultimite Positif (Mu+) = 0.88 Tm Earthquake
Mu+

B. DATA MATERIAL
Mutu Beton = 29.05 Mpa Mutu Beton rencana
Kuat Tekan Beton, f'c = 296.31 kg/cm2 Umur 28 hari
Mutu Baja Tulangan Pokok = BJTS 40 SNI 2052-2017, Tabel 6
Kuat Leleh Baja, fy = 390 MPa Mutu Baja tulangan
= 3978 kg/cm2 rencana
Tulangan Pokok pakai = D13 SNI 2052-2017, Tabel 1 & 2
diameter ф = 13 mm
Tulangan sengkang pakai = D10 SNI 2052-2017 Tabel 1 & 2
diameter ф = 10 mm
β1 (jik a f'c < 28 Mpa, gunak an 0.85) = 0.8425 SNI 2847 2019
Koefisien Reduksi lentur, φ = 0.9 SNI 2847 2019
koefisien over strength φo = 1.25 SNI 2847 2019
Modulus Elastisitas Baja, E = 2100000 kg/cm2 grafik leleh baja
Regangan leleh baja, εy = 0.001894 fy/E
Regangan desak beton, εcu = 0.003 SNI 2847 2019

59
rasio mutu material, m = 15.55334 fy/(0.85f'c)
Rasio tulangan seimbang, ρb = 0.033076 (β1/m)*(εcu/εcu+εy)
Rasio Tulangan maksimum, ρm = 0.024807 0.75ρb
Kuat tarik kondisi balance,Rb = 97.73287 kg/cm2 ρb*fy*(1-0.5ρb*m)
Kuat tarik kondisi maksimum, Rm = 79.64559 kg/cm2 ρm*fy*(1-0.5ρm*m)
C. DIMENSI BALOK
Lebar balokk,b = 20 cm
Tinggi balok, h = 30 cm
Selimut beton , sb = 4 cm d
Jarak antar tulangan minimum = 2.5 cm
As
Asumsi Tulangan atas h
Jumlah lapis tul.atas = 1 1 atau 2 H
h-
d 5.65
As'
tinggi efektif, h- = 24.35 cm
Asumsi Tulangan bawah d'

Jumlah lapis tul.bawah = 1


B
d' 5.65
Penampang
tinggi efektif, h+ = 24.35 cm

D. DESAIN TULANGAN TUMPUAN


1. Tulangan Sebelah
Luas Tulangan dibutuhkan, As1 = 3.822795 cm2
Luas satu buah tulangan, Asd = 1.327323 cm2
Jumlah tulangan dibutuhkan, n = 2.880079
Jumlah tulangan pakai, nt1 = 4 sesuaikan
Nilai Faktor reduksi, φ = 0.9 SNI 2847 2019, Hal 465
Momen Nominal 1, M1 = 470679.3 kgcm
Momen Nominal Negatif, Mn- = 178888.9 kgcm
As Ts
Momen Nominal 2, M2 = -291790 kgcm M1

2. Tulangan Kembar Cc1


Luas tulangan dibutuhkan, As' = -3.92252 cm2
Jumlah tulangan, nt2 = -2.95521 Tulangan Sebelah
Jumlah tulangan pakai = 2 buah
Jarak antar tulangan = 7.4 cm2
Kontrol Jarak tulangan = Oke
Jumlah Tulangan Pakai Cc2
Cs2
Tulangan atas = 3 buah
As M2
Tulangan bawah = 3 buah
Luas Tulangan Tarik, Ast = 3.981969 cm2
As'
Luas Tulangan tekan, As' = 3.981969 cm2 Ts
3. Momen Tersedia Negatif Tulangan Kembar
Momen daerah Negatif, Mtot = 370918.2 kgcm
Tul Tump = Tul sebelah + Tul
Momen tersedia , φMn- = 3.338264 Tm
Kontrol Momen = Aman syarat: φMn- >Mu-

60
4. Momen Tersedia Positif
Momen daerah Positif, Mtot = 370918.2 kgcm
Momen tersedia , φMn+ = 3.338264 Tm
Kontrol Momen Aman syarat: φMn+ >Mu+
5. Momen Kapasitas Negatif
Mkap- = 4.474788 Tm
Kontrol Momen Aman syarat: φMkap- >Mu-
6. Momen Kapasitas Positif
Mkap+ = 4.474788 Tm
Kontrol Momen Aman syarat: φMkap+ >Mu+

E. DESAIN TULANGAN LAPANGAN


1. Tulangan Sebelah
Luas tulangan tarik, As1 = 0.972278 cm2
Luas satu tulangan, Asd = 1.327323 cm2
Cc1
Jumlah Tulangan, n = 0.732511 M
Jumlah Tulangan pakai, nt1 = 2 buah
Luas tulangan, As pakai = 2.654646 cm2
As
Jarak antar Tul 1 = 7.4 cm
Ts
Kontrol Jarak tulangan = Oke Tulangan Sebelah
2. Tulangan Kembar
Luas tulangan tekan, As' = -2.65298 cm2
Jumlah Tulangan,n = -1.99874
Jumlah tulangan pakai, nt2 = 2 buah
Ts
Jrk Tul 2 = 7.4 cm As
M2
Kontrol Jarak tulangan = Oke
Jumlah Tulangan Pakai
As'
Tulangan atas = 3 buah Cs2
Tulangan bawah = 3 buah Cc2
Tulangan Kembar
Luas Tulangan Tarik, Ast = 3.981969 cm2
Luas Tulangan tekan, As' = 3.981969 cm2 Tul Lap = Tul sebelah + Tul Kembar
3. Momen Tersedia Negatif
Momen daerah Negatif, Mtot = 370918.2 kgcm
Momen tersedia, φMn- = 3.338264 Tm
Kontrol Momen Aman syarat: φMn- >Mu-
4. Momen Tersedia Positif
Momen daerah Positif, Mtot = 370918.2 kgcm
Momen tersedia , φMn+ = 3.338264 Tm
Kontrol Momen = Aman syarat: φMn+ >Mu+
5. Momen Kapasitas Negatif
Mkap- = 4.474788 Tm
Kontrol Momen = Aman syarat: φMkap- >Mu-
6. Momen Kapasitas Positif
Mkap+ = 4.474788 Tm
Kontrol Momen = Aman syarat: φMkap+ >Mu+

61
F. DESAIN TULANGAN GESER TIPE 1
1. INPUT DATA Vg ki
Panjang balok, L = 300 cm
Lebar kolom kiri , bki = 0 cm +
Lebar kolom kanan , bka = 0 cm
-
Panjang bersih , L netto = 300 cm Gravity load
Mkap- = 4.475 Tm
Mkap+ = 4.475 Tm
+ Vg ka

b balok = 20 cm
VE +
h balok = 30 cm
Mutu Beton, f'c = 29.5 MPa Earthquake Load

Mutu Tul. Geser fys = 390 Mpa


Diamter Tul geser = 10 mm
Faktor reduksi, ф = 0.75 SNI 2847 2019
Tinggi efektif, h- = 24.35 cm
Diameter Tul. pokok = 13 mm
2. PEMBEBANAN
a. Akibat Beban Gravitasi
Vg kiri (1,2D + L) = 1.26 Ton Output SAP2000 atau ETABS
Vg Kanan (1,2D + L) = 1.26 Ton Output SAP2000 atau ETABS
b. Akibat Beban Gempa
VE = 3.977589 Ton
3. TULANGAN GESER DAERAH SENDI PLASTIS
Kuat Geser Beton, Vc = 4.408478 Ton vc = (1/6)*(f'c^2)*(b)*(h-)
Kuat geser perlu Vs1 = 5.657589 Ton Vs1 = Vu-Vc
Luas satu Tul. Geser, Av = 0.785398 cm2 Av = (1/4)*p*(Ø^2)
Digunakan Sengkang, n = 2 kaki disesuaikan
Jarak Tulangan, S = 268.938 mm S = (n*Av*fys*h-)/Vs1
Jarak Tul. Geser pakai, S = 100 mm disesuaikan
cek syarat (SNI 2847 2013 hal 181)
S < h-/4 = 6.0875 cm SNI 2847 2019
S < 8*Øpokok = 10.4 cm SNI 2847 2019
S < 24 * Øgeser = 24 cm SNI 2847 2019
S < 300 mm = 30 cm SNI 2847 2019
diambil minimum = 6.0875 Tidak Oke
SNI 2847 2019
S > 5 cm = 5 Oke SNI 2847 2019
S pakai = 1D10-100 mm
4. TULANGAN GESER DAERAH LUAR SENDI PLASTIS
Kuat geser perlu, VS2 = 0.703671
Dignakan sengkang, n = 2 kaki disesuaikan
Jarak Tulangan, S = 2664.014 mm
Jarak Tul. Geser pakai, S = 100 disesuaikan
Syarat Jarak Sengkang
S tidak perlu melebihi h-/2 = 12.175 Oke SNI 2847 2019
S > 5 cm = 5 Oke SNI 2847 2019
S pakai = 1D10-100 mm

62
F. REKAP JUMLAH TULANGAN
Tumpuan JBD (cm) Ket
4 1.6 cek lagi
Tulangan atas
2 7.4 oke
Tulangan bawah 2 7.4 oke
lapangan JBD (cm) Ket
Tulangan atas 2 7.4 oke
2 7.4 oke
Tulangan bawah
2 7.4 oke

REKAP AKHIR TULANGAN BALOK LENTUR

Mu- / Mu+ Mt-/Mt+ Mkap-/Mkap+


Tul- / Tul+
Tm Tm Tm
Tumpuan 1.61 0.805 3D13 3D13 3.338 3.338 4.475 4.475
Lapangan 0.44 0.88 3D13 3D13 3.338 3.338 4.475 4.475

REKAP AKHIR TULANGAN BALOK GESER

Tipe Balok Geser 2


Sendi Plastis 1D10-100 mm
Luar Sendi Plastis 1D10-100 mm

Sendi Plastis Sendi Plastis


2h 2h
h
Balok

Luar Sendi Plastis

Kolom Kolom

63
LAMPIRAN PERHITUNGAN KOLOM

DESAIN KOLOM KP1


Berdasarkan SNI 2847 2019 dan SNI 2052 2017
Lt.1
Metode Diagram Interaksi Kolom Mn-Pn
Arah y

Tension
Steel
Ultimit
Momen
Arah x
Compresion
Concrete

Compresion
Steel

KOLOM ARAH X
A. DIMENSI STRUKTUR
Lebar Kolom arah x, b = 40 cm
Lebar kolom arah y, h = 40 cm
Mutu Beton, f'c = 29.05 Mpa Mutu Beton rencana Umur 28 hari

Mutu Baja Tul. Pokok = BJTS 40 SNI 2052-2017 Tabel 5


Kuat Leleh Baja, fy = 390 MPa
ϐ1 (jika f'c < 28 Mpa, gunakan 0.85) = 0.8425
Regangan desak beton, Ԑcu = 0.003
Modulus Elastisitas Baja, Es = 2100000 kg/cm2
Tulangan Pokok Pakai = D16 SNI 2052-2017, Tabel 1 & 2
diameter Tulangan Pokok = 16 mm
Tulangan Geser Pakai = D10 SNI 2052-2017, Tabel 1 & 2
Diameter Tulangan Geser = 10 mm
Selimut beton, sb = 40 mm SNI 2847 2019
B. REKAPITULASI KONDISI KOLOM BERBAGAI TULANGAN ARAH X
n 3 n 4 n 5
Kondisi Kolom
Mn Pn Mn Pn Mn Pn
Beban Sentris 0 447.933 0 462.916 0 477.900
c = 1.6cb 23.312 283.171 25.512 282.665 27.712 282.159
c = 1.5cb 24.625 265.378 26.824 264.872 29.024 264.365
Patah
c = 1.4cb 25.623 247.585 27.822 247.079 30.022 246.572
Desak
c = 1.3cb 26.307 229.792 28.506 229.286 30.706 228.779
c = 1.2cb 26.676 211.999 28.876 211.492 31.075 210.986
Balance (c = cb) 26.472 176.412 28.672 175.906 30.872 175.400
c = 0.8cb 25.012 140.826 27.211 140.320 29.411 139.813
c = 0.7cb 23.666 122.019 25.818 121.175 27.969 120.330
Patah
c = 0.6cb 21.795 101.723 23.828 100.044 25.861 98.365
Tarik
c = 0.5cb 19.467 80.425 21.334 77.578 23.201 74.731
c = 0.4cb 16.576 57.375 18.194 52.776 19.813 48.176
Lentur Murni 8.277 0 10.638 0 12.967 0
Tarik Sentris 0 -47.989 0 -63.986 0 -79.982

64
Diagram Interaksi Mn-Pn Kolom Arah X
500
Gaya Aksial Nominal, Pn 400

300
3
200
4
100
5
0
0 10 20 30 40 Mn Pn
-100 Kolom
-200
Momen Nominal Kolom, Mn

Nilai Momen dan Gaya Aksial Ultimit Kolom Arah X


Output dari SAP2000 atau ETABS
Mu = 0.2 Tm
Pu = 1.5 Ton
ф momen = 0.9 SNI 2847 2019
ф Aksial = 0.65 SNI 2847 2019
Mn = Mu/ф = 0.22 Tm
Pn = Pu/ф = 2.31 Ton
Mn k pakai = 25.04 Tm
Jadi Tulangan Kolom Pakai Arah X = 6D16
C. REKAPITULASI KONDISI KOLOM BERBAGAI TULANGAN ARAH Y
n 3 n 4 n 5
Kondisi Kolom
Mn Pn Mn Pn Mn Pn
Beban Sentris 0 447.933 0 462.916 0 477.900
c = 1.6cb 23.312 283.171 25.512 282.665 27.712 282.159
c = 1.5cb 24.625 265.378 26.824 264.872 29.024 264.365
Patah
c = 1.4cb 25.623 247.585 27.822 247.079 30.022 246.572
Desak
c = 1.3cb 26.307 229.792 28.506 229.286 30.706 228.779
c = 1.2cb 26.676 211.999 28.876 211.492 31.075 210.986
Balance (c = cb) 26.472 176.412 28.672 175.906 30.872 175.400
c = 0.8cb 25.012 140.826 27.211 140.320 29.411 139.813
c = 0.7cb 23.666 122.019 25.818 121.175 27.969 120.330
Patah
c = 0.6cb 21.795 101.723 23.828 100.044 25.861 98.365
Tarik
c = 0.5cb 19.467 80.425 21.334 77.578 23.201 74.731
c = 0.4cb 16.576 57.375 18.194 52.776 19.813 48.176
Lentur Murni 8.277 0 10.638 0 12.967 0
Tarik Sentris 0 -47.989 0.000 -63.986 0 -79.982

65
Diagram Interaksi Mn-Pn Kolom Arah Y
600

500

Gaya Aksial Nominal, Pn


400

300 3

200 4
100
5
0
Mn Pn
0 10 20 30 40
-100 Kolom
-200
Momen Nominal Kolom, Mn

Nilai Momen dan Gaya Aksial Ultimit Kolom Arah Y


Output dari SAP2000 atau ETABS
Mu = 1.5 Tm
Pu = 1.5 Ton
ф momen = 0.9 SNI 2847 2019
ф Aksial = 0.65 SNI 2847 2019
Mn = Mu/ф = 1.67 Tm
Pn = Pu/ф = 2.31 Ton
Mn k pakai = 8.67 Tm
Jadi Tulangan Kolom Pakai Arah Y = 6D16

Total Jumlah Tulangan (Arah x + Arah y) = 8D16


Rasio Tulangan = 1.005 % Jarak antar Tulangan
Arah-X
12.60 oke
Jarak antar Tulangan
Arah-Y
12.60 oke

66
67

Anda mungkin juga menyukai