Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
2
1.4 KOMBINASI PEMBEBANAN
Struktur dan fondasi dirancang sedemikian rupa sehingga kekuatan desainnya sama
atau melebihi efek dari beban terfaktor dalam kombinasi berikut:
Berdasarkan SNI 2847 2019, kombinasi pembebanan terfaktor, yaitu sebagai
berikut:
1. 1,4DL
2. 1,2DL + 1,6LL + 0,5(Lr atau R
3. 1,2DL + 1,6(Lr atau R) + (1,0L atau 0,5W)
4. 1,2DL + 1,0W + 1,0l + 0,5(Lr atau R)
5. 1,2DL + 1,0E + 1,0LL
6. 0,9DL + 1,0W
7. 0,9DL + 1,0E
Untuk nomor 5 dan 7 dengan beban gempa, faktor dan kombinasi beban untuk
beban mati nominal, beban hidup nominal, dan beban gempa nominal, yaitu sebagai
berikut:
1. (1,2 + 0,2 Sds) DL + 1 LL ± 0,3 ρ EX ± 1 ρ EY
2. (1,2 + 0,2 Sds) DL + 1 LL ± 1 ρ EX ± 0,3 ρ EY
3. (0,9 - 0,2 Sds) DL ± 0,3 ρ EX ± 1 ρ EY
4. (0,9 - 0,2 Sds) DL ± 1 ρ EX ± 0,3 ρ EY
Dimana,
DL = Beban mati, termasuk beban mati tambahan
LL = Beban hidup
Lr = Beban hidup atap
R = Beban hujan
W = Beban angin
EX = Beban gempa arah-x
EY = Beban gempa arah-y
ρ = faktor redundansi
Sds = Parameter percepatan spektrum respons desain pada periode pendek
3
1.5 BAHAN
Struktur yang dipakai adalah struktur beton bertulang. Mutu beton dan kualitas baja
tulangan yang dipakai adalah seperti berikut ini:
a. Beton bertulang
Kuat desak beton bertulang rencana pada umur 28 hari, f’c = 29.05 MPa. Modulus
elastis beton = 4700 ′ = 25332 MPa.
b. Baja tulangan
Baja tulangan yang digunakan adalah baja tulangan menurut SNI 2052-2017 Pasal
6.5.
- Baja tulangan sirip (Simbol “S”) dengan mutu minimal BjTS 40 (fy =390
MPa).
Dengan regangan minimum 16% dan rasio fu/fy minimal 1,2.
- Baja tulangan polos (symbol “P”), dengan mutu minimal BjTP 28 (fy=280
MPa).
Dengan regangan minimum 20%.
- Modulus Elastisitas bahan Es = 200000 MPa
c. Baja profil
Baja profil yang digunakan sesuai SNI 1729-2015. Tata cara perancangan struktur
baja untuk bangunan gedung.
Baja profil yang digunakan adalah baja dengan spesifikasi BJ-37 (fy = 240 MPa
dan fu = 370 MPa).
4
BAB II
PEMBEBANAN
5
Gambar 2.1 Tabel Klasifikasi Situs menurut SNI 1726 2019
6
Gambar 2.2 Ss, Gempa Maksimum yang dipertimbangkan risiko-
tertarget (MCER), Kelas situs SB
7
3. Penentuan koefisien situs
Penentuan koefisien situs Fa dan Fv mengikuti peraturan SNI 1726
2019 Tabel 6 dan Tabel 7 sebagaimana dapat dilihat pada Gambar
2.4 dan Gambar 2.5 berikut ini.
8
0.679
= = = 0.955
0.711
Pada T = 0 detik :
= 0.4 + 0.6
Pada T > TS
9
BAB III
PEMODELAN STRUKTUR PADA ETABS
10
Gambar 3.3 Denah Kolom Pedestal (Elevasi +0.30 m)
11
Gambar 3.5 Denah Kolom Bangunan Arah YZ (Bentang arah X ± 0.00 m)
12
Gambar 3.6 Denah Kolom Bangunan Arah XZ (Bentang arah Y ± 0.01 m)
13
3.2 INPUT DATA PEMBEBANAN STRUKTUR
1. Beban Hidup
Beban Hidup Pada Plat Lantai
2. Beban Mati
a. Beban Mati Pada Plat Lantai
14
b. Beban Mati Pada Balok dan Sloof
Gambar 3.9 Beban Mati yang bekerja pada balok dan sloof
3. Beban Atap
15
Gambar 3.11 Beban Hidup Atap
16
Gambar 3.12 Beban Angin
17
3.3 OUTPUT REAKSI ETABS
1. Reaksi Momen dan Geser Balok
Tabel 3.1 Output Reaksi Momen dan Geser Balok
3. Reaksi Pondasi
Tabel 3.3 Output Reaksi Pondasi
FX Fy
Tipe P (Ton) Mx (Tm) My (Tm)
(Ton) (Ton)
PILE 43 1.9 3.4 9.2 5
18
BAB IV
ANALISIS STRUKTUR
7. Menghitung =
, .
, . .
8. Menghitung = . .
9. Menghitung = , .
19
. .
10. Menghitung = . − −
,
11. Menghitung =
12. Menghitung = . .
.
13. Menghitung jarak tulangan =
14. Kontrol jarak maksimum tulangan pelat sesuai dengan peraturan SNI 2847-
2019 Pasal 13.3.2 yaitu tidak boleh melebihi dua kali tebal pelat.
15. Kontrol Lendutan ijin.
16. Kontrol getaran ijin.
Terdapat 2 tipe plat pada struktur rumah pompa, yaitu plat lantai (tebal 150
mm) dan plat pedestal untuk pondasi pompa dimensi 2,2 x 1,4 m (tebal 200
mm)
Untuk perancangan pelat lantai dapat dilihat pada Lampiran
Dari hasil perancangan pelat didapatkan :
4.2 BALOK
Balok dirancang sebagai disipasi energi gempa (sendi plastis) dikedua ujung balok.
Perencanaan tebal minimum balok mengikuti persyaratan SNI 2847-2019 Tabel
9.3.3.1.1 berikut ini.
20
Gambar 4.2 Tebal minimum balok menurut SNI 2847-2019
9. Menghitung ∅ . = . −
10. Kontrol ∅ . ≥
11. Menghitung = , . . −
21
3. Menentukan VDdan VL dari analisis struktur.
4. Menghitung = =
5. Menghitung = , + ,
6. Menghitung = +
7. Menghitung = . .
8. Menghitung = −
∅
9. ≤ = . .
. .
10. Menghitung jarak sengkang =
11. Kontrol jarak maksimum sengkang tumpuan sesuai peraturan SNI 2847-
2019 Pasal 21.3.4.2 dimana spasi sengkang tertutup tidak boleh melebihi
yang terkecil dari
a. d/4
b. 8db
c. 24 dbs
d. 300 mm
12. Kontrol jarak maksimum sengkang lapangan sesuai peraturan SNI 2847-
2019 Pasal 21.3.4.3 dimana spasi sengkang tertutup tidak boleh melebihi
d/2
Untuk perancangan pelat lantai dapat dilihat pada Lampiran.
Rekapitulasi Penulangan Balok dapat dilihat pada Tabel berikut.
22
4.3 KOLOM
Tahapan perancangan tulangan longitudinal kolom dilakukan dengan interaksi
ϕMn vs ϕPn untuk penulangan kolom empat muka adalah :
1. Keseimbangan gaya
+ . =
= − + . ( − )+ −
Jika ≥ , =
Atau jika ≤− , =
23
7. Menghitung = + .
. .
8. Menghitung = ∅
−
9. ≤ = . .
. .
10. Menghitung jarak sengkang =
c. = + ;
d. S0 tidak perlu diambil melebihi 150 mm dan tidak perlu kurang dari 100
mm ;
13. Kontrol tulangan sengkang lapangan sesuai dengan SNI 2847-2019 Pasal
21.6.4.5 dimana spasi pusat ke pusat tidak melebihi yang terkecil dari
berikut ini:
a. 6 kali diameter batang tulangan kolom longitudinal terkecil;
b. 150 mm;
24
Tabel 4.3 Rekapitulasi penulangan kolom
KOLOM K1
Tulangan Lentur Rasio Tulangan
Lantai Dimensi Sengkang
Tul Total (%)
1 KP1-40/40 8D16 D10-100 1.01
2. Analisis Struktur
Analisis kapasitas dilakukan menggunakan program ETABS yaitu dengan
run Steel Frame Design Check dan digunakan metode AISC-16. Berikut
hasil analisis steel frame design check dari program ETABS.
25
Gambar 4.3 Metode AISC 360-16
26
Gambar 4.4 Analisis Steel Design Frame Check
Berdasarkan gambar di atas, tampak bahwa stress ratio struktur masih berada di
bawah nilai 1.00 (tegangan pada struktur > tegangan yang terjadi akibat beban)
sehingga struktur dalam kondisi AMAN.
27
untuk kondisi tersebut adalah pondasi tiang pancang dengan bahan baja yang
dapat meredam getaran, serta didukung kondisi lain seperti adanya gaya lateral
gempa dan lokasi konstruksi yang berada di area dekat pantai (near shore).
Tiang pancang baja yang digunakan adalah tiang pancang pipa baja (steel line
pipe) open ended diameter 508 mm Grade 1 ASTM-252 dengan kuat leleh
30000 psi (205 MPa) dan kuat Tarik 48000 psi (330 MPa).
1. Pemodelan Pondasi
28
Gambar 4.6 Denah Pondasi
29
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Penyelidikan Tanah BH.01
Depth Elevation Soil N-SPT
(meter) (meter) Type ∑PUKULAN/ 3 0
0 0 0
2.00 -2.00 Sand 1
4.00 -4.00 Sand 1
6.00 -6.00 Sand 3
8.00 -8.00 Sand 4
10.00 -10.00 Sand 3
12.00 -12.00 Clay 3
14.00 -14.00 Clay 14
16.00 -16.00 Clay 17
18.00 -18.00 Clay 17
20.00 -20.00 Clay 20
22.00 -22.00 Clay 18
24.00 -24.00 Clay 22
26.00 -26.00 Clay 24
28.00 -28.00 Clay 26
30.00 -30.00 Clay 30
32.00 -32.00 Clay 36
34.00 -34.00 Clay 38
36.00 -36.00 Clay 38
38.00 -38.00 Clay 42
40.00 -40.00 Clay 43
42.00 -42.00 Clay 47
44.00 -44.00 Clay 42
46.00 -46.00 Clay 43
48.00 -48.00 Clay 44
50.00 -50.00 Clay 45
Mengacu pada tabel di atas, maka karakteristik jenis tanah dapat dibagi
menjadi dua lapisan, yaitu lapis ke-1 (0-10 m) dengan jenis tanah pasir,
dan lapis ke-2 (12-50 m) dengan jenis tanah lempung.
30
4. Spesifikasi Tiang Pancang
a. Tiang Pancang Beton
Tabel 4.6 Spesifikasi Tiang Pancang Wika Beton
31
5. Perhitungan Daya Dukung Aksial 1 buah Tiang
Daya dukung sebuah tiang dapat dihitung berdasarkan kemampuan tanah
dalam menahan beban yang terjadi.
1) Tiang Pancang Beton (Spun pile 45cm)
BEARING CAPACITY OF SINGLE PILE
BASED ON N-SPT DATA
Type of pile
1. P = Rectangular
2. O = Circle
10D
4.5
1.8 4D
(1/4 x PI x D2) 2
Area, Ap = 1590.43 cm
Around, p (PI x D) = 141.372 cm
N1 (4D) = 45
N2 (8D) = 44
N (Average) = 44
32
2) Tiang Pancang Baja Steel Pipe 20”
BEARING CAPACITY OF SINGLE PILE
BASED ON N-SPT DATA
Type of pile
1. P = Rectangular
2. O = Circle
10D
5.08
2.032 4D
2 2
Area, Ap (1/4 x PI x D = 2026.83 cm
Around, p (PI x D) = 159.5929 cm
N1 (4D) = 45
N2 (8D) = 44
N (Average) = 45
33
6. Perhitungan Lateral Pondasi 1 buah Tiang
Beban lateral yang diterima fondasi tiang bergantung kepada struktur atas
yang meneruskan beban ke fondasi tiang. Penentuan kapasitas daya dukung
lateral selain memperhitungkan beban lateral, karakteristik tanah dan defleksi
lateral yang terjadi juga perlu diperhitungkan. Defleksi maksimum arah
lateral yang terjadi tidak boleh melebihi defleksi lateral yang diizinkan. Pada
umumnya defleksi lateral yang diizinkan pada fondasi tiang tidak lebih dari
2,50 cm. Perhitungan kapasitas pondasi tiang terhadap beban lateral
digunakan program allpile. Berikut adalah hasil analisis program allpile
kapasitas pondasi tiang terhadap beban lateral.
1) Tiang Pancang Beton (Spun pile 45cm)
34
2) Tiang Pancang Baja Steel Pipe 20”
35
36
7. Perhitungan Pilecap
A = 2*(bo+ho)*d
= 2*(1500+1500)*940 = 5640000 mm2
37
Penulangan Pile Cap
Data-data
fc' (beton) 29.05 Mpa Ht 1000 mm
fy' (baja) 390.00 Mpa b 1200 mm
d' (1) 60 mm
ALTERNATIVE 1
Q pile cap = 2880 kg/m
0.6 m 2P
1.2 m
L1 = 0.60 m 2P = 106 kg
L= 1.20 m
pmin = = 0.0025
pmaks = 0,75 x (0,85 x 29.05)/390 x 0,85 x [600/(600+390)]
= 0.0245
mm2 dipakai
As 2820.00 D25 - 100 ( 4,909 mm2 )
As pembagi 564.00 D13 - 150 ( 885 mm2 )
38
8. Kesimpulan
a. Hasil analisis menunjukan hasil daya dukung tiang pancang steel pipe 20”
lebih besar daripada spun pile 45 (359.06 ton > 307.13 ton)
b. Berdasarkan hasil reaksi pondasi, daya dukung steel pipe 20” masih lebih
besar daripada reaksi aksial tiap pile (359.06 ton > 43 ton).
c. Berdasarkan hasil reaksi beban lateral pondasi, nilai defleksi lateral steel
pipe 20” masih memenuhi defleksi ijin (1.73 cm < 2.5 cm). Sedangkan
nilai defleksi lateral pondasi spun pile melebihi (exceed) nilai defleksi ijin
(4.58 cm > 2.5 cm). Maka, kapasitas pondasi spun pile terhadap beban
lateral tidak AMAN.
d. Pemilihan tiang pancang tipe baja lebih cocok untuk kondisi struktur atas
yang berfungsi sebagai rumah pompa dikarenakan nantinya pompa
tersebut akan dinyalakan secara bersamaan. Akibatnya terjadi adanya
getaran yang akan berpotensi terjadi crack pada tiang pancang beton. Oleh
karena itu untuk mengindari crack digunakan pondasi tiang berbahan baja
karena dapat meredam potensi tersebut.
39
LAMPIRAN PERHITUNGAN PLAT
FLOOR SLAB DESIGN
2 (TWO) WAYS
Load Design
W D, (kN/m²) Dead Load 3.6
W SD, (kN/m2) SuperDead 2
W L, (kN/m²) Live Load 6
W U, (kN/m²) 1,2WD+1,2WSD+1,6WL 16.32
RESULT
DESCRIPTION FORMULA
Mlx Mtx Mly Mty
X Coefficient 41 83 12 57
Mu, (kNm) Analisis Struktur 5 10 1 7
Mn, (kNm) Mu/ φ 12.343 12.343 8.477 8.477
Main Rebar Type Deform
Main Rebar SNI 2052-2014 D10
Diametre, db, (mm) 10
Adb , (mm²) 78.53981634
Pb, (mm) Concrete Cover 20
d, (mm) h-Pb-0,5db 125 125 115 115
m fy/(0,85.f'c) 15.752
Rn, (Mpa) Mn/(1000.d²) 0.790 0.790 0.641 0.641
40
ρb {(0,85. β1.f'c)/fy}.{600/(600+fy)} 0.033
ρ max 0,75 . ρb 0.025
ρ needed 1/m.[1-{√(1-2.m.Rn)/fy}] 0.002 0.002 0.002 0.002
ρ min-1 1,4/fy 0.004
ρ min-2 √f'c/(4.fy) 0.003
1,33 ρneeded 0.003 0.003 0.002 0.002
ρ min used 1,33 ρneeded
ρ min used 0.003 0.002
ρ used ρ pakai ≥ ρ min 0.003 0.003 0.002 0.002
As, (mm²) ρ . 1000 . d 342.305 342.305 254.716 254.716
Rebar Space, s (mm) Adb 1000/As 229.444 229.444 308.343 308.343
Max. Rebar Space 2h 300
Rebar Space Used (mm) 150 150 150 150
Control s ≤s maks OK OK OK OK
Rebar Used, (mm) D10-150 D10-150 D10-150 D10-150
41
FLOOR SLAB DESIGN
2 (TWO) WAYS
Load Design
W D, (kN/m²) Dead Load 4.8
W SD, (kN/m2) SuperDead 2
W L, (kN/m²) Live Load 6
W U, (kN/m²) 1,2WD+1,2WSD+1,6WL 17.76
RESULT
DESCRIPTION FORMULA
Mlx Mtx Mly Mty
X Coefficient 38 81 17 57
Mu, (kNm) Analisis Struktur 1 3 1 2
Mn, (kNm) Mu/ φ 3.524 3.524 2.480 2.480
Main Rebar Type Deform
Main Rebar SNI 2052-2014 D16
Diametre, db, (mm) 16
Adb, (mm²) 201.0619298
Pb, (mm) Concrete Cover 20
d, (mm) h-Pb-0,5db 172 172 156 156
m fy/(0,85.f'c) 15.752
Rn, (Mpa) Mn/(1000.d²) 0.119 0.119 0.102 0.102
42
ρb {(0,85.β1.f'c)/fy}.{600/(600+fy)} 0.033
ρ max 0,75 . ρb 0.025
ρ needed 1/m.[1-{√(1-2.m.Rn)/fy}] 0.000 0.000 0.000 0.000
ρ min-1 1,4/fy 0.004
ρ min-2 √f'c/(4.fy) 0.003
1,33 ρneeded 0.000 0.000 0.000 0.000
ρ min used 1,33 ρneeded
ρ min used 0.000 0.000
ρ used ρ pakai ≥ ρ min 0.000 0.000 0.000 0.000
As, (mm²) ρ . 1000 . d 70.049 70.049 54.330 54.330
Rebar Space, s (mm) Adb 1000/As 2870.308 2870.308 3700.726 3700.726
Max. Rebar Space 2h 400
Rebar Space Used (mm) 150 150 150 150
Control s≤s maks OK OK OK OK
Rebar Used, (mm) D16-150 D16-150 D16-150 D16-150
43
LAMPIRAN PERHITUNGAN BALOK
DESAIN BALOK B1
Berdasarkan SNI 2847 2019 , ACI 318 11 dan SNI 2052 2017 B1-40/70
ɛy
(yield strain)
Ts
(Tension Steel)
Mu
(Ultimite Moment)
g.n
Cc
(Compresion Concrete)
ɛcu
(concrete ultimite strain)
A. ANALISIS STRUKTUR p
Mu- Mu-
Output dari Prorgram Komputer SAP2000 atau Etabs
Tumpuan
Momen Ultimite negatif (Mu-) = 7.12 Tm
Mu+
Momen Ultimite Positif (Mu+) = 3.56 Tm Gravity Load Mu-
Lapangan
V
Momen Ultimite negatif (Mu-) = 4.05 Tm
Momen Ultimite Positif (Mu+) = 8.09 Tm Earthquake
Mu+
B. DATA MATERIAL
Mutu Beton = 29.05 Mpa Mutu Beton rencana
Kuat Tekan Beton, f'c = 296.31 kg/cm2 Umur 28 hari
Mutu Baja Tulangan Pokok = BJTS 40 SNI 2052-2017, Tabel 6
Kuat Leleh Baja, fy = 390 MPa Mutu Baja tulangan
= 3978 kg/cm2 rencana
Tulangan Pokok pakai = D16 SNI 2052-2017, Tabel 1 & 2
diameter ф = 16 mm
Tulangan sengkang pakai = D10 SNI 2052-2017 Tabel 1 & 2
diameter ф = 10 mm
β1 (jik a f'c < 28 Mpa, gunak an 0.85) = 0.8425 SNI 2847 2019
Koefisien Reduksi lentur, φ = 0.9 SNI 2847 2019
koefisien over strength φo = 1.25 SNI 2847 2019
Modulus Elastisitas Baja, E = 2100000 kg/cm2 grafik leleh baja
Regangan leleh baja, εy = 0.001894 fy/E
Regangan desak beton, εcu = 0.003 SNI 2847 2019
44
rasio mutu material, m = 15.55334 fy/(0.85f'c)
Rasio tulangan seimbang, ρb = 0.033076 (β1/m)*(εcu/εcu+εy)
Rasio Tulangan maksimum, ρm = 0.024807 0.75ρb
Kuat tarik kondisi balance,Rb = 97.73287 kg/cm2 ρb*fy*(1-0.5ρb*m)
Kuat tarik kondisi maksimum, Rm = 79.64559 kg/cm2 ρm*fy*(1-0.5ρm*m)
C. DIMENSI BALOK
Lebar balokk,b = 40 cm
Tinggi balok, h = 70 cm
Selimut beton , sb = 4 cm d
Jarak antar tulangan minimum = 2.5 cm
As
Asumsi Tulangan atas h
Jumlah lapis tul.atas = 1 1 atau 2 H
h-
d 5.8
As'
tinggi efektif, h- = 64.2 cm
Asumsi Tulangan bawah d'
45
4. Momen Tersedia Positif
Momen daerah Positif, Mtot = 2027952 kgcm
Momen tersedia , φMn+ = 18.25157 Tm
Kontrol Momen Aman syarat: φMn+ >Mu+
5. Momen Kapasitas Negatif
Mkap- = 36.74435 Tm
Kontrol Momen Aman syarat: φMkap- >Mu-
6. Momen Kapasitas Positif
Mkap+ = 24.98998 Tm
Kontrol Momen Aman syarat: φMkap+ >Mu+
46
F. DESAIN TULANGAN GESER TIPE 2
1. INPUT DATA
Panjang balok, L = 600 cm Vg ki Pu
47
F. REKAP JUMLAH TULANGAN
Tumpuan JBD (cm) Ket
4 7.866667 oke
Tulangan atas
4 7.866667 oke
Tulangan bawah 4 7.866667 oke
lapangan JBD (cm) Ket
Tulangan atas 2 26.8 oke
2 26.8 oke
Tulangan bawah
2 26.8 oke
Kolom Kolom
48
DESAIN BALOK B2
Berdasarkan SNI 2847 2019 , ACI 318 11 dan SNI 2052 2017 B2-30/50
ɛy
(yield strain)
Ts
(Tension Steel)
Mu
(Ultimite Moment)
g.n
Cc
(Compresion Concrete)
ɛcu
(concrete ultimite strain)
A. ANALISIS STRUKTUR p
Mu- Mu-
Output dari Prorgram Komputer SAP2000 atau Etabs
Tumpuan
Momen Ultimite negatif (Mu-) = 6.08 Tm
Mu+
Momen Ultimite Positif (Mu+) = 3.04 Tm Gravity Load Mu-
Lapangan
V
Momen Ultimite negatif (Mu-) = 3.25 Tm
Momen Ultimite Positif (Mu+) = 6.50 Tm Earthquake
Mu+
B. DATA MATERIAL
Mutu Beton = 29.05 Mpa Mutu Beton rencana
Kuat Tekan Beton, f'c = 296.31 kg/cm2 Umur 28 hari
Mutu Baja Tulangan Pokok = BJTS 40 SNI 2052-2017, Tabel 6
Kuat Leleh Baja, fy = 390 MPa Mutu Baja tulangan
= 3978 kg/cm2 rencana
Tulangan Pokok pakai = D16 SNI 2052-2017, Tabel 1 & 2
diameter ф = 16 mm
Tulangan sengkang pakai = D10 SNI 2052-2017 Tabel 1 & 2
diameter ф = 10 mm
β1 (jik a f'c < 28 Mpa, gunak an 0.85) = 0.8425 SNI 2847 2019
Koefisien Reduksi lentur, φ = 0.9 SNI 2847 2019
koefisien over strength φo = 1.25 SNI 2847 2019
Modulus Elastisitas Baja, E = 2100000 kg/cm2 grafik leleh baja
Regangan leleh baja, εy = 0.001894 fy/E
Regangan desak beton, εcu = 0.003 SNI 2847 2019
49
rasio mutu material, m = 15.55334 fy/(0.85f'c)
Rasio tulangan seimbang, ρb = 0.033076 (β1/m)*(εcu/εcu+εy)
Rasio Tulangan maksimum, ρm = 0.024807 0.75ρb
Kuat tarik kondisi balance,Rb = 97.73287 kg/cm2 ρb*fy*(1-0.5ρb*m)
Kuat tarik kondisi maksimum, Rm = 79.64559 kg/cm2 ρm*fy*(1-0.5ρm*m)
C. DIMENSI BALOK
Lebar balokk,b = 30 cm
Tinggi balok, h = 50 cm
Selimut beton , sb = 4 cm d
Jarak antar tulangan minimum = 2.5 cm
As
Asumsi Tulangan atas h
Jumlah lapis tul.atas = 1 1 atau 2 H
h-
d 5.8
As'
tinggi efektif, h- = 44.2 cm
Asumsi Tulangan bawah d'
50
4. Momen Tersedia Positif
Momen daerah Positif, Mtot = 1040536 kgcm
Momen tersedia , φMn+ = 9.364825 Tm
Kontrol Momen Aman syarat: φMn+ >Mu+
5. Momen Kapasitas Negatif
Mkap- = 16.62514 Tm
Kontrol Momen Aman syarat: φMkap- >Mu-
6. Momen Kapasitas Positif
Mkap+ = 12.74124 Tm
Kontrol Momen Aman syarat: φMkap+ >Mu+
51
F. DESAIN TULANGAN GESER TIPE 2
1. INPUT DATA
Panjang balok, L = 600 cm Vg ki Pu
52
F. REKAP JUMLAH TULANGAN
Tumpuan JBD (cm) Ket
4 4.533333 oke
Tulangan atas
4 4.533333 oke
Tulangan bawah 4 4.533333 oke
lapangan JBD (cm) Ket
Tulangan atas 2 16.8 oke
2 16.8 oke
Tulangan bawah
2 16.8 oke
Kolom Kolom
53
DESAIN BALOK B3
Berdasarkan SNI 2847 2019 , ACI 318 11 dan SNI 2052 2017 B3-20/40
ɛy
(yield strain)
Ts
(Tension Steel)
Mu
(Ultimite Moment)
g.n
Cc
(Compresion Concrete)
ɛcu
(concrete ultimite strain)
A. ANALISIS STRUKTUR p
Mu- Mu-
Output dari Prorgram Komputer SAP2000 atau Etabs
Tumpuan
Momen Ultimite negatif (Mu-) = 1.13 Tm
Mu+
Momen Ultimite Positif (Mu+) = 0.57 Tm Gravity Load Mu-
Lapangan
V
Momen Ultimite negatif (Mu-) = 1.11 Tm
Momen Ultimite Positif (Mu+) = 1.38 Tm Earthquake
Mu+
B. DATA MATERIAL
Mutu Beton = 29.05 Mpa Mutu Beton rencana
Kuat Tekan Beton, f'c = 296.31 kg/cm2 Umur 28 hari
Mutu Baja Tulangan Pokok = BJTS 40 SNI 2052-2017, Tabel 6
Kuat Leleh Baja, fy = 390 MPa Mutu Baja tulangan
= 3978 kg/cm2 rencana
Tulangan Pokok pakai = D16 SNI 2052-2017, Tabel 1 & 2
diameter ф = 16 mm
Tulangan sengkang pakai = D10 SNI 2052-2017 Tabel 1 & 2
diameter ф = 10 mm
β1 (jik a f'c < 28 Mpa, gunak an 0.85) = 0.8425 SNI 2847 2019
Koefisien Reduksi lentur, φ = 0.9 SNI 2847 2019
koefisien over strength φo = 1.25 SNI 2847 2019
Modulus Elastisitas Baja, E = 2100000 kg/cm2 grafik leleh baja
Regangan leleh baja, εy = 0.001894 fy/E
Regangan desak beton, εcu = 0.003 SNI 2847 2019
54
rasio mutu material, m = 15.55334 fy/(0.85f'c)
Rasio tulangan seimbang, ρb = 0.033076 (β1/m)*(εcu/εcu+εy)
Rasio Tulangan maksimum, ρm = 0.024807 0.75ρb
Kuat tarik kondisi balance,Rb = 97.73287 kg/cm2 ρb*fy*(1-0.5ρb*m)
Kuat tarik kondisi maksimum, Rm = 79.64559 kg/cm2 ρm*fy*(1-0.5ρm*m)
C. DIMENSI BALOK
Lebar balokk,b = 20 cm
Tinggi balok, h = 40 cm
Selimut beton , sb = 4 cm d
Jarak antar tulangan minimum = 2.5 cm
As
Asumsi Tulangan atas h
Jumlah lapis tul.atas = 1 1 atau 2 H
h-
d 5.8
As'
tinggi efektif, h- = 34.2 cm
Asumsi Tulangan bawah d'
55
4. Momen Tersedia Positif
Momen daerah Positif, Mtot = 764923.7 kgcm
Momen tersedia , φMn+ = 6.884313 Tm
Kontrol Momen Aman syarat: φMn+ >Mu+
5. Momen Kapasitas Negatif
Mkap- = 9.371649 Tm
Kontrol Momen Aman syarat: φMkap- >Mu-
6. Momen Kapasitas Positif
Mkap+ = 9.371649 Tm
Kontrol Momen Aman syarat: φMkap+ >Mu+
56
F. DESAIN TULANGAN GESER TIPE 1
1. INPUT DATA Vg ki
Panjang balok, L = 300 cm
Lebar kolom kiri , bki = 0 cm +
Lebar kolom kanan , bka = 0 cm
-
Panjang bersih , L netto = 300 cm Gravity load
Mkap- = 9.372 Tm
Mkap+ = 9.372 Tm
+ Vg ka
b balok = 20 cm
VE +
h balok = 40 cm
Mutu Beton, f'c = 29.5 MPa Earthquake Load
57
F. REKAP JUMLAH TULANGAN
Tumpuan JBD (cm) Ket
4 1.2 cek lagi
Tulangan atas
2 6.8 oke
Tulangan bawah 2 6.8 oke
lapangan JBD (cm) Ket
Tulangan atas 2 6.8 oke
2 6.8 oke
Tulangan bawah
2 6.8 oke
Kolom Kolom
58
DESAIN BALOK B4
Berdasarkan SNI 2847 2019 , ACI 318 11 dan SNI 2052 2017 B4-20/30
ɛy
(yield strain)
Ts
(Tension Steel)
Mu
(Ultimite Moment)
g.n
Cc
(Compresion Concrete)
ɛcu
(concrete ultimite strain)
A. ANALISIS STRUKTUR p
Mu- Mu-
Output dari Prorgram Komputer SAP2000 atau Etabs
Tumpuan
Momen Ultimite negatif (Mu-) = 1.61 Tm
Mu+
Momen Ultimite Positif (Mu+) = 0.81 Tm Gravity Load Mu-
Lapangan
V
Momen Ultimite negatif (Mu-) = 0.44 Tm
Momen Ultimite Positif (Mu+) = 0.88 Tm Earthquake
Mu+
B. DATA MATERIAL
Mutu Beton = 29.05 Mpa Mutu Beton rencana
Kuat Tekan Beton, f'c = 296.31 kg/cm2 Umur 28 hari
Mutu Baja Tulangan Pokok = BJTS 40 SNI 2052-2017, Tabel 6
Kuat Leleh Baja, fy = 390 MPa Mutu Baja tulangan
= 3978 kg/cm2 rencana
Tulangan Pokok pakai = D13 SNI 2052-2017, Tabel 1 & 2
diameter ф = 13 mm
Tulangan sengkang pakai = D10 SNI 2052-2017 Tabel 1 & 2
diameter ф = 10 mm
β1 (jik a f'c < 28 Mpa, gunak an 0.85) = 0.8425 SNI 2847 2019
Koefisien Reduksi lentur, φ = 0.9 SNI 2847 2019
koefisien over strength φo = 1.25 SNI 2847 2019
Modulus Elastisitas Baja, E = 2100000 kg/cm2 grafik leleh baja
Regangan leleh baja, εy = 0.001894 fy/E
Regangan desak beton, εcu = 0.003 SNI 2847 2019
59
rasio mutu material, m = 15.55334 fy/(0.85f'c)
Rasio tulangan seimbang, ρb = 0.033076 (β1/m)*(εcu/εcu+εy)
Rasio Tulangan maksimum, ρm = 0.024807 0.75ρb
Kuat tarik kondisi balance,Rb = 97.73287 kg/cm2 ρb*fy*(1-0.5ρb*m)
Kuat tarik kondisi maksimum, Rm = 79.64559 kg/cm2 ρm*fy*(1-0.5ρm*m)
C. DIMENSI BALOK
Lebar balokk,b = 20 cm
Tinggi balok, h = 30 cm
Selimut beton , sb = 4 cm d
Jarak antar tulangan minimum = 2.5 cm
As
Asumsi Tulangan atas h
Jumlah lapis tul.atas = 1 1 atau 2 H
h-
d 5.65
As'
tinggi efektif, h- = 24.35 cm
Asumsi Tulangan bawah d'
60
4. Momen Tersedia Positif
Momen daerah Positif, Mtot = 370918.2 kgcm
Momen tersedia , φMn+ = 3.338264 Tm
Kontrol Momen Aman syarat: φMn+ >Mu+
5. Momen Kapasitas Negatif
Mkap- = 4.474788 Tm
Kontrol Momen Aman syarat: φMkap- >Mu-
6. Momen Kapasitas Positif
Mkap+ = 4.474788 Tm
Kontrol Momen Aman syarat: φMkap+ >Mu+
61
F. DESAIN TULANGAN GESER TIPE 1
1. INPUT DATA Vg ki
Panjang balok, L = 300 cm
Lebar kolom kiri , bki = 0 cm +
Lebar kolom kanan , bka = 0 cm
-
Panjang bersih , L netto = 300 cm Gravity load
Mkap- = 4.475 Tm
Mkap+ = 4.475 Tm
+ Vg ka
b balok = 20 cm
VE +
h balok = 30 cm
Mutu Beton, f'c = 29.5 MPa Earthquake Load
62
F. REKAP JUMLAH TULANGAN
Tumpuan JBD (cm) Ket
4 1.6 cek lagi
Tulangan atas
2 7.4 oke
Tulangan bawah 2 7.4 oke
lapangan JBD (cm) Ket
Tulangan atas 2 7.4 oke
2 7.4 oke
Tulangan bawah
2 7.4 oke
Kolom Kolom
63
LAMPIRAN PERHITUNGAN KOLOM
Tension
Steel
Ultimit
Momen
Arah x
Compresion
Concrete
Compresion
Steel
KOLOM ARAH X
A. DIMENSI STRUKTUR
Lebar Kolom arah x, b = 40 cm
Lebar kolom arah y, h = 40 cm
Mutu Beton, f'c = 29.05 Mpa Mutu Beton rencana Umur 28 hari
64
Diagram Interaksi Mn-Pn Kolom Arah X
500
Gaya Aksial Nominal, Pn 400
300
3
200
4
100
5
0
0 10 20 30 40 Mn Pn
-100 Kolom
-200
Momen Nominal Kolom, Mn
65
Diagram Interaksi Mn-Pn Kolom Arah Y
600
500
300 3
200 4
100
5
0
Mn Pn
0 10 20 30 40
-100 Kolom
-200
Momen Nominal Kolom, Mn
66
67