Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Harga
NO URAIAN Jumlah
Satuan
POLA PELAKSANAAN DIKLAT TATAP MUKA PKP (In) sebanyak 5 kali tatap muka, dapat digambarkan
dalam tabel berikut:
Belanja Bahan/Konsumsi
A. Pola kegiatan tatap muka (in) adalah pertemuan seminggu sekali, sehingga untuk pembelian dan
pembayaran snack dan makan siang dilakukan saat tgl pelaksanaan tatap muka. Sehingga nilai
yang dibelanjakan untuk snack dan makan sebagai berikut:
1. Snack 24 org x 1 kali x Rp. 8.000,- Rp. 192.000,-
2. Makan 24 org x 1 kali x Rp. 25.000,- Rp. 600.000,-
Jumlah Rp. 792.000,- (setiap kali pertemuan in)
Atas pembelian dan pembayaran pengadaan snack dan makan diatas, perlakuan pajaknya
sebagai berikut:
a. http://www.wibowopajak.com/2012/02/pengenaan-pajak-atas-pengadaan-konsumsi.html
b. https://www.pajak.go.id/id/pph-pasal-22
B. Konsumsi rapat. Rapat dilakukan sebanyak 2 kali, pra pelaksanaan untuk persiapan dan pasca
pelaksanaan untuk penyusunan laporan pertanggungjawaban kegiatan disetiap Pusat Belajar.
Untuk pembelian, pembayaran dan perpajakan mengacu poin A di atas. Pembelian konsumsi bisa
diwujudkan dalam bentuk snack dan makan. Persyaratan dokumen yang harus ada berupa:
1. Daftar hadir peserta rapat
2. Notulen rapat yang ditandatangani oleh pemimpin rapat dan notulis (dilampiri daftar hadir
peserta poin 1)
3. Peserta rapat minimal dari unsur panitia dan instruktur. Bisa pula melibatkan dari unsur dinas
Pendidikan, pengawas yang akan ditugaskan untuk pendampingan, ataupun
karyawan/satpam pusat belajar.
Honor Kepanitiaan
Belanja Barang
A. Pembelian ATK dan Bahan digunakan untuk kelancaran administrasi kesekretariatan
1. Barang ATK dan Bahan yang bisa dibeli diantaranya kertas, amplop, tinta printer, ballpoint,
stofmap, stapler, spidol dll. TIDAK diperbolehkan untuk membeli meterai guna kepentingan
kuitansi belanja karena penyediaan meterai menjadi kewajiban penyedia.
2. Status pengadaan adalah pengadaan barang, sehingga terutang PPN dan PPh pasal 22.
3. Karena nilainya dibawah 1 juta maka tidak dipungut PPN (Pasal 4 huruf a KMK Nomor
563/KMK.03/2003).
4. Karena nilainya dibawah 2 juta maka tidak dipungut PPh 22 (pasal 3 huruf e PMK No.
107/PMK.010/2015).
B. Fotokopi Materi.
1. Jenis materi yang akan di fotokopi agar berkoordinasi dengan pengajar diklat.
2. Panitia membuat daftar penerimaan Fotokopi materi ke peserta diklat.
3. Status pengadaan adalah pengadaan jasa (Pasal 3 ayat 6 huruf bj PMK 141/PMK.03/2015),
sehingga terutang PPN dan PPh Pasal 23.
4. Apabila pembayarannya paling banyak 1 juta maka tidak dipungut PPN.
5. Dipungut PPh 23 sebesar 2% bagi penyedia yang memiliki NPWP dan 4% bagi yang tidak
memiliki NPWP.
Belanja Honor
A. Honorarium narasumber dan instruktur (seperti tertulis di RAB), dalam dokumen SPJ dilakukan
penyesuaian berdasarkan PMK no. 32/PMK.02/2018 tentang SBM 2019 yaitu kata narasumber
diubah menjadi pengajar diklat eselon, dan kata instruktur diubah menjadi kata pengajar diklat.
B. Untuk pembayaran honorarium pengajar diklat (instruktur), dilakukan pada saat pertemuan ke 5
(semua tahapan sudah terlaksana)
C. Perpajakan honor pengajar diklat eselon dan pengajar diklat mengacu Perdirjen Pajak Nomor PER-
32/PJ/2015. Secara rinci telah disebutkan dalam honor panitia tersebut diatas.
D. Penjadwalan materi diklat sebagai berikut:
Transpor
A. Besaran transport mengacu PMK no. 32/PMK.02/2018 tentang SBM 2019 Lampiran II nomor 3
(halaman 81) yang berbunyi “Satuan biaya transpor kegiatan dalam kabupaten/kota pergi pulang
(PP) Rp. 150.000,-
B. Pemberian biaya transpor dibayarkan secara lumpsum, sesuai PMK no. 113/PMK.05/2012 tentang
Perjadin …, bagian Lampiran III nomor III keterangan 2 yang berbunyi “Biaya Transpor Kegiatan
Dalam Kota dibayarkan secara Lumpsum sesuai Standar Biaya.
C. Pengajar Diklat, Panitia dan Peserta tidak dapat diberikan transpor bila instansi yang bersangkutan
adalah Pusat Belajar yang digunakan untuk kegiatan (walaupun dilaksanakan dihari libur). Hal ini
mengacu pada peraturan sebagai berikut:
1. PMK no. 32/PMK.02/2018 tentang SBM 2019 bagian penjelasan lampiran II nomor 3 (halaman
115) yang berbunyi “Satuan biaya transpor kegiatan dalam kabupaten/kota tidak dapat
diberikan kepada Pejabat Negara/Pegawai Aparatur Sipil Negara/Anggota Polri/TNI/pihak lain
yang melakukan kegiatan dalam komplek perkantoran yang sama”
2. PMK no. 113/PMK.05/2012 tentang Perjadin …, bagian Lampiran III nomor III keterangan 2
yang berbunyi “Biaya Transpor Kegiatan Dalam Kota dibayarkan secara Lumpsum sesuai
Standar Biaya dan tidak diberikan kepada Pelaksana SPD yang melakukan rapat dalam
komplek perkantoran yang sama”.
Bea Meterai
1. Meterai disediakan oleh pihak penyedia barang/jasa
2. Pengenaan bea materai mengacu pada PP nomor 24 tahun 2000 sebagai berikut:
a. Yang mempunyai harga nominal sampai dengan Rp. 250.000,- tidak dikenakan bea
meterai
b. Yang mempunyai harga nominal lebih dari Rp. 250.000,- sampai dengan Rp. 1.000.000,-
dikenakan bea meterai dengan tarif sebesar Rp. 3.000,-
c. Yang mempunyai harga nominal lebih dari Rp. 1.000.000,- dikenakan bea meterai dengan
tarif sebesar Rp. 6.000,-
3. Penempelan meterai di kuitansi yang dibuat panitia (bukan di nota penyedia barang/jasa)
4. Apabila penyedia barang/jasa kesulitan mendapatkan meterai dengan tarif Rp. 3.000,-, maka
diperbolehkan untuk menggunakan meterai dengan tarif Rp. 6.000,-
Nama DInas :…
Jenjang : SD/SMP/SMA
Jumlah Banpem : Rp. ….
Sisa Anggaran : Rp. ….
Tabel sisa anggaran:
No Pusat Belajar Nilai RAB (Rp) Nilai SPJ (Rp) Sisa (Rp)
1
2
…
JUMLAH