Anda di halaman 1dari 10

TUGAS UJIAN SEMESTER ENDOKRINOLOGI REPRODUKSI

REVIEW JURNAL

OLEH :
Suci Padma Risanti (1920332019)

DOSEN MATA KULIAH :


Prof. Dr. Arni Amir, MS.

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEBIDANAN PROGRAM


PASCASARANA UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
TAHUN 2021
REVIEW JURNAL TENTANG ENDOKRINOLOGI REPRODUKSI

1. Review Jurnal Pertama

Association of ABO blood Groups with Ovarian Reserve, and


Judul Outcomes after Assisted Reproductive Technology : Systematic
Review and Meta-Analyses

Jurnal Reproductive Biology and Endocrinology

Volume 19

Halaman 1 - 10

Tahun 2021

Jing Zhao, Zhongyuan Yao1, Jie Hao, Bin Xu, Yonggang


Penulis
Wang, and Yanping Li

Reviewer Suci Padma Risanti

Tanggal 13 Februari 2021


Review Jurnal Latar Belakang :
Beberapa penelitian telah mengeksplorasi hubungan antara
golongan darah ABO dan infertilitas wanita, termasuk Diminished
Ovarian Reserve (DOR), Ovarian Hyperstimulation Syndrome
(OHSS), Assisted Reproductive Technology (RSA). Beberapa
penelitian melaporkan hubungan antara golongan darah ABO dan
cadangan ovarium, dan menunjukkan bahwa golongan darah O
lebih cenderung memiliki cadangan ovarium yang berkurang
(DOR). Padahal beberapa penelitian menemukan bahwa wanita
dengan antigen B lebih cenderung memiliki DOR. dan penelitian
selanjutnya menemukan bahwa golongan darah ABO tidak
berhubungan dengan cadangan ovarium atau respon ovarium.
Laporan penelitian tentang hubungan antara golongan darah ABO
dan sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS) juga tidak konsisten.
Binder menemukan bahwa golongan darah A berhubungan dengan
terjadinya OHSS onset dini pada IVF, tetapi penelitian lain tidak
menunjukkan hubungan antara golongan darah ABO dan OHSS
awal atau akhir.
Berdasarkan sejumlah peneltian yang dilakukan belum
didapatkan hasil yang konsisten. Pada jurnal ini akan disajikan
hasil yang akan menjawab ketidakkonsistenan penelitian
sebelumnya.
Tujuan :
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan
golongan darah ABO dan cadangan ovarium, OHSS, dan hasil
kehamilan perempuan yang diobati dengan ART.
Metode Penelitian :
Metode penelitian yang digunakan adalah sistematik review
dan Meta analisis berdasarkan literatur yang ada.
1. Strategi Pencarian
Pencarian sistematis dari semua studi yang diterbitkan
dilakukan menggunakan PubMed, EMBASE, dan Google
Scholar dari tahun 1966 hingga April 2020. Kata kunci yang
digunakan yaitu Diminished Ovarian Reserve (DOR), Ovarian
Hyperstimulation Syndrome (OHSS), Assisted Reproductive
Technology (RSA), teknologi reproduksi, ART, kehamilan
klinis, kelahiran hidup, keguguran.
2. Seleksi Studi dan Ekstraksi Data
Setelah meninjau judul dan abstrak yang diambil, literatur
yang tidak relevan dikeluarkan. Kemudian teks studi lengkap
yang mungkin memenuhi kriteria ditinjau dan diperiksa
kelayakannya. Kualitas studi diseleksi melalui Skala Penilaian
Kualitas Newcastle-Ottawa.
3. Analisis Statistik
Penelitian ini menggunakan Review Manager versi 5.3
untuk meta-analisis, dan mengikuti pedoman PRISMA jika
memungkinkan. Variabel kategori dihitung menggunakan
metode statistik Mantel-Haenszel dan dinyatakan sebagai nilai
rasio risiko (RR); Forest figures digunakan untuk menilai
heterogenitas efek paparan, dan I2 digunakan untuk menilai
heterogenitas seluruh penelitian secara statistik. Model fixed
atau random-effect digunakan untuk menghitung RR
keseluruhan dan confidence interval (CI) 95%. Karena kekuatan
heterogenitas yang rendah χ 2 menguji ketika ukuran sampel
kecil atau jumlah penelitian yang dimasukkan kecil, a P. nilai 0,1
bukan 0,05 digunakan untuk menentukan signifikansi statistik.
Hasil Penelitian :
Jumlah literatur yang didapatkan setelah dilakukan
pembatasan bahasa dan objek penelitian adalah 454 artikel.
Melalui peninjauan terhadap judul dan abstrak, 411 artikel
dikeluarkan karena tidak relevan. Dari 43 artikel yang tersisa, 30
dikeluarkan karena alasan yang berbeda, sehinggajumlah literatur
yang memenuhi kriteria yaitu tiga belas. Tiga belas literatur
tersebut diterbitkan dari 2010 hingga 2018, termasuk 8 studi
retrospektif, 2 studi prospektif, 2 studi cross-section, dan satu studi
tanpa jenis studi yang dilaporkan. DOR, OHSS, angka kelahiran
hidup (LBR), angka kehamilan klinis (CPR), angka keguguran
(MR) dilaporkan masing-masing dalam 9, 2, 4, 3, 2 studi.
Hasil gabungan menunjukkan risiko DOR yang serupa di
antara individu dengan golongan darah A (RR, 0,98; 95% interval
kepercayaan [CI], 0,85, 1,13), B (RR, 0,96; 95% CI, 0,76, 1,20),
AB (RR , 1,00; 95% CI, 0,76, 1,30), dan non-O (RR, 0,94; 95%
CI, 0,79, 1,11) dibandingkan dengan kelompok darah O. Analisis
meta menunjukkan bahwa kejadian OHSS serupa pada wanita
dengan golongan darah A (RR, 1,05; 95% CI, 0,66, 1,66), B (RR,
1,04; 95% CI, 0,46, 2,35), AB (RR, 0,51; 95% CI, 0.10, 2.56),
non-O (RR, 1.02; 95% CI, 0.65, 1.57) dengan golongan darah O.
Untuk hasil klinis, meta-analisis menunjukkan tidak ada
perbedaan dalam LBR antara individu dengan golongan darah A
(RR , 1,27; 95% CI, 0,74, 2,17), B (RR, 1,47; 95% CI, 0,95, 2,29),
AB (RR, 1,48; 95% CI, 0,76, 2,90), non-O (RR, 1,28; 95% CI,
0,83, 1,98) bila dibandingkan dengan mereka yang bergolongan
darah O. Demikian pula, Hasil penelitian juga menemukan bahwa
tidak ada perbedaan CPR dan MR antara wanita dengan darah A
(CPR: RR, 1.12), B (CPR: RR, 1.08), AB (CPR: RR, 1.05), non-O
(CPR: RR , 1.05; MR: RR, 0.94) dan golongan darah .
Kesimpulan :
Penelitian ini menunjukkan bahwa golongan darah ABO
mungkin tidak terkait dengan kejadian DOR, OHSS, LBR, CPR,
dan MR setelah pengobatan ART. Infertilitas dan hasil ART
dipengaruhi oleh banyak faktor. Golongan darah sebaiknya tidak
diperhitungkan secara berlebihan selama diagnosis dan
pengobatan wanita tidak subur. Studi klinis lebih lanjut yang
dirancang dengan baik diperlukan untuk mengkonfirmasi
hubungan antara golongan darah ABO dan infertilitas wanita.
Kekurangan :
Penelitian pada jurnal ini belum bisa mengkonfirmasi secara
pasti tentang hubungan antara golongan darah ABO dengan
infertilitas wanita. Dibutuhkan studi klinis lebih lanjut.
Referensi :
Zhao et al. 2021. Association of ABO blood Groups with Ovarian
Reserve, and Outcomes after Assisted Reproductive Technology :
Systematic Review and Meta-Analyses. Reproductive Biology and
Endocrinology. Vol 19 (20), Hal 1 - 10.
doi.org/10.1186/s12958-020-00685-x
2. Review Jurnal Kedua

Temporal trends in age at menarche and age at menopause: a


Judul
population study of 312 656 women in Norway

Jurnal Human Reproduction, Vol.35, No.2, pp. 464–471

DOI 10.1093/humrep/dez288

Tahun 2020

Penulis M.S.Gottschalk, A. Eskild, S.Hofvind, J.M.Gran dan E.K. Bjelland1

Reviewer Suci Padma Risanti

Tanggal 13 Februari 2021

Review Jurnal Latar Belakang :


Menarche dan menopause adalah tonggak penting dalam
kehidupan reproduksi wanita. Usia saat menarche dan usia
menopause menunjukkkan variasi yang cuku besar pada wanita.
Pada negara barat, usia rata-rata saat menarche menurun pada
kelompok kelahiran dari awal 1800-an sampai 1950-an. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa usia saat menarche terus menurun
setelah 1950.
Pada menopause terjadi tren peningkatan usia, dimana
beberapa penelitian menunjukkan bahwa usia rata-rata saat
menopause telah meningkat di seluruh kelompok kelahiran dari
awal tahun 1900 hingga 1950-an. Perubahan usia menarche dan
menopause di seluruh kelompok kelahiran, mengakibatkan
perubahan interval waktu antara menarche dan menopause.
Sebuah penelitian dari AS melaporkan bahwa interval antara
menarche dan menopause meningkat pada kelompok kelahiran
dari tahun 1910 hingga 1939.
Usia saat menarchee dan menopause serta interval waktu
antara kejadian tersebut dapat memengaruhi kesuburan dan
kesehatan wanita. Pemahaman trend perubahan usia menopause
dan menarch perlu dilakukan untuk memahami beban penyakit
pada populasi wanita.
Tujuan :
Untuk melihat trend perubahan usia menopause dan
menarch pada wanita dimana hal ini penting untuk diketahui agar
pemahaman tentang beban penyakit pada populasi wanita dapat
dilakukan dengan baik.
Metode Penelitian :
Menggunakan metode studi populasi retrospektif terhadap
312.656 wanita yang lahir di Norwegia selama tahun 1936-1964.
Data diperoleh dengan dua kuesioner yang diberikan sendiri
kepada wanita yang berpartisipasi dalam program skrining
kanker payudara Norwegia (BreastScreen Norway) selama tahun
2006-2014. Kami menggunakan model kelangsungan hidup
parametrik yang fleksibel dengan splines kubik terbatas untuk
memperkirakan usia rata-rata saat menarche, usia rata-rata saat
menopause dan jumlah rata-rata tahun antara menarche dan
menopause menurut tahun kelahiran perempuan. Wanita yang
masih mengalami menstruasi berkontribusi dengan waktu tindak
lanjut hingga saat pengumpulan data, dan wanita yang pernah
melaporkan operasi pengangkatan rahim dan / atau kedua
ovarium sebelum menopause alami berkontribusi dengan waktu
tindak lanjut hingga waktunya. operasi.
Hasil Penelitian :
1. Usia rata-rata saat menarke adalah 13,42 tahun (95% CI:
13,40–13,44 tahun) pada wanita yang lahir selama
1936–1939, dan 13,24 tahun (95% CI: 13,22–13,25 tahun)
di antara wanita yang lahir selama 1960–1964.
2. Usia rata-rata saat menopause alami meningkat dari 50,31
tahun (95% CI: 50,25–50,37 tahun) di antara wanita yang
lahir selama 1936–1939 menjadi 52,73 tahun (95% CI:
52,64–52,82 tahun) di antara wanita yang lahir selama
1960–1964.
3. Jumlah interval rata-rata antara menarche dan menopause
meningkat sejak 36,83 tahun (95% CI: 36,77–36,89 tahun)
sampai 40,22 tahun (95% CI: 40,11–40,34 tahun).

Kesimpulan :
Berdasarkan penjabaran pada di atas dapat disimpulkan
pada studi populasi terhadap 312.656 wanita yang lahir di
Norwegia didapatkan hasil bahwa terdapat perubahan kecil
dalam usia saat menarche pada kelompok kelahiran dari tahun
1936 hingga 1964. Pada menopause juga terdapat kenaikan usia.
Interval antara usia menopause dan menarche meningkat yaitu 3
tahun. Menopause terlambat dikaitkan dengan peningkatan
risiko kanker payudara dan peningkatan harapan hidup. Usia
rata-rata yang lebih tinggi saat menopause mengakibatkan
peningkatan kejadian kanker payudara setelah menopause dan
peningkatan harapan hidup dalam beberapa waktu terakhir. Juga,
interval yang lebih lama antara menarche dan menopause dapat
menunjukkan bahwa jumlah tahun fecundity meningkat.
Kelebihan :
Jumlah sampel yang digunakan banyak

Kekurangan :
Informasi tentang usia saat menarche dan usia menopause didasarkan pada
laporan diri.
Referensi :
Gottschalk, dkk. 2020. Temporal trends in age at menarche and
age at menopause: a population study of 312 656 women in
Norway. Human Reproduction, Vol.35, No.2, pp. 464–471.
doi:10.1093/humrep/dez288.

Anda mungkin juga menyukai