Cover Dikonversi
Cover Dikonversi
Disusun Oleh:
Nim : 41606110045
Dengan ini menyatakan bahwa hasil penulisan Skripsi yang telah saya buat ini
merupakan hasil karya saya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata dikemudian
hari penulis Skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap karya orang
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak dipaksakan.
Penulis,
(Lily Octavia)
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh:
Mengetahui, Pembimbing
Koordinator TA/KaProdi
ABSTRAKSI
Kata Kunci : Failure Mode Effect Analysis, Heat treatment Fundamental, Quality
ABSTRACT
1
A. PENDAHULUAN effect analysis tersebut disampaikan oleh
Banyak ahli yang mendefinisikan :
mutu dan pengertian kualitas, yang Menurut Roger D. Leitch,
sebenarnya definisi atau pengertian yang definisi dari failure modes and
satu hampir sama dengan definisi atau effect analysis adalah analisa
pengertian yang lain. Beberapa teknik yang apabila dilakukan
pengertian kualitas tersebut adalah : dengan tepat dan waktu yang
Deming(1982) "kualitas harus bertujuan tepat akan memberikan nilai
memenuhi kebutuhan pelanggan yang besar dalam membantu
sekarang dan di masa mendatang." proses pembuatan keputusan dari
Feigenbaum(1991) "kualitas merupakan engineer selama perancangan
keseluruhan karakteristik produk dan dan pengembangan. Analisa
jasa yang meliputi tersebut bisa disebut analisa
marketing, engineering, ”bottom up”, seperti dilakukan
manufacture, dan pemeriksaan pada proses
maintenance, dalam mana produk dan produksi tingkat awal dan
jasa tersebut dalam pemakaiannya akan mempertimbangkan kegagalan
sesuai dengan kebutuhan dan harapan sistem yang merupakan hasil dari
pelanggan. keseluruhan bentuk kegagalan
Sehingga kesimpulan dari pengertian yang berbeda.
kualitas tersebut adalah :
Menurut John Moubray, definisi
“Kepuasan konsumen dengan
dari failure modes and effect
kesempurnaan produk merupakan
analysis adalah metode yang
sesuatu langkah yang tepat dalam proses
digunakan untuk
produksi melalui peningkatan terus
mengidentifikasi bentuk
menerus secara bersama-sama”
kegagalan yang mungkin
FMEA (failure mode and effect
menyebabkan setiap kegagalan
analysis) adalah suatu prosedur
fungsi dan untuk memastikan
terstruktur untuk mengidentifikasikan
pengaruh kegagalan berhubungan
dan mencegah sebanyak mungkin mode
dengan setiap bentuk kegagalan.
kegagalan (failure mode). FMEA
digunakan untuk mengidentifikasi
sumber-sumber dan akar penyebab dari
Filosofi dasar dari FMEA adalah: “cegah
suatu masalah kualitas. Suatu mode
sebelum terjadi”. FMEA baik sekali
kegagalan adalah apa saja yang termasuk
digunakan pada system manajemen mutu
dalam kecacatan/kegagalan dalam
untuk jenis industri manapun. Standar
desain, kondisi diluar batas spesifikasi
ISO/TS-16949 (standar system
yang telah ditetapkan, atau perubahan
manajemen mutu untuk industri
dalam produk yang menyebabkan
automotive) mensyaratkan dilakukan
terganggunya fungsi dari produk itu.
FMEA pada saat perancangan produk
Para ahli memiliki beberapa
maupun perancangan proses produksi.
definisi mengenai failure modes and
ISO-9001 tidak secara explicit
effect analysis, definisi tersebut memiliki
mensyaratkan dilakukannya FMEA.
arti yang cukup luas dan apabila
Meski begitu, baik sekali bila
dievaluasi lebih dalam memiliki arti
perusahaan menerapkannya untuk
yang serupa. Definisi failure modes and
memenuhi persyaratan tentang tindakan pencegahan.
Terdapat dua penggunaan FMEA Adalah suatu analisa teknik untuk
yaitu dalam bidang desain ( Desain memahami potential kegagalan pada
FMEA) dan dalam proses (Proses proses produksi. Asumsi dibuat
FMEA). FMEA Desain akan membantu bahwa design produk sudah baik
1. Design FMEA (DFMEA) akan tetapi proses produksi gagal
Adalah suatu analisa teknik untuk memenuhi tuntutan atau persyaratan
memahami potential kegagalan pada pada design. Misalnya :
design produk. Asumsi dibuat bahwa Diameter lubang kebesaran
produksi sudah membuat produk Pelapisan yang kurang
sesuai design, akan tetapi produk
Kekerasan material kurang, dll
masih tidak berfungsi atau tidak
Definisi customer pada PFMEA pada
berfungsi optimal. Kegagalan pada
umumnya adalah “Penggunaan akhir
design produk dapat berupa :
/ end user”. Customer dapat juga
Produk tidak berfungsi proses selanjutnya atau proses
maksimal assembly, service, peraturan
Produk tidak dapat bekerja pemerintah.
pada kondisi tertentu PFMEA adalah living dokumen dan
Produk dibuat dengan harus dimulai
tingkatan reject yang Sebelum atau pada tahapan
tinggi feasibility
Produk sulit untuk dibuat Sebelum produksi tooling dan
atau diassembly (design for Masukkan semua pertimbangan
manufacturability and design selama proses produksi dimulai
assembly) dari komponen individu sampai
Design FMEA selain assembly.
mempertimbangkan kegagalan pada Terdapat langkah dasar dalam
produk, juga mempertimbangkan : proses FMEA yang dilakukan oleh
Keterbatasan / kemampuan tim desain for six sigma (DFSS)
manufacturing dan assembly, adalah :
seperti misalnya : 1. Membangun batasan proses yang
keterbatasan ruang untuk dibatasi oleh struktur proses.
melakukan assembly, 2. Membangun proses pemetaan
keterbatasan / kemampuan dari FMEA yang
mesin mendiskripsikan proses produksi
Keterbatasan / kemudahan secara lengkap dan alat
servise dan recycle produk, penghubung tingkat hirarki
misalnya : ruang untuk akses dalam struktur proses dan ruang
tooling untuk perbaikan. lingkup.
Kemampuan diagnostic, 3. Melihat struktur proses pada
klasifikasi material (untuk seluruh tingkat hirarki dimana
kepuasan recycle). masing-masing parameter
rancangan didefinisikan.
2. Proses FMEA (PFMEA) 4. Identifikasi kegagalan potensial
pada masing-masing proses.
5. Mempelajari penyebab kegagalan
dari pengaruhnya.
Pengaruh dari kegagalan adalah konsekuensi langsung dari bentuk kegagalan pada
tingkat proses berikutnya, dan 9. Identifikasi mengukur tindakan
puncaknya ke konsumen. Pengaruh korektif. Menurut nilai risk
biasanya diperlihatkan oleh operator atau priority number (RPN), tim
sistem pengawasan. Terdapat dua hal melakukannya dengan :
utama penyebab pada keseluruhan Mentransfer resiko kegagalan
tingkat, dengan diikuti oleh pertanyaan pada sistem diluar ruang
seperti : lingkup pekerjaan.
1. Apakah variasi dari input Mencegah seluruh kegagalan.
menyebabkan kegagalan ?
Meminimumkan resiko
2. Apakah yang menyebabkan
kegagalan dengan :
proses gagal, jika diasumsikan
Mengurangi severity.
input tepat dan sesuia spesifikasi
Mengurangi
?
occurance
3. Jika proses gagal, apa
Meningkatkan
konsekuensinya terhadap
kemampuan
kesehatan dan keselamatan
deteksi.
operator, mesin, komponen itu
10. Analisa, dokumentasi dan
sendiri, proses berikutnya,
memperbaiki FMEA. Failure
konsumen dan peraturan ?
modes and effect analysis
4. Pengurutan dari bentuk
(FMEA) merupakan dokumen
kegagalan proses potensial
yang harus dianalisa dan diurus
menggunakan risk priority
secara terus-menerus.
number (RPN) sehingga tindakan
FMEA tidak dapat
dapat diambil untuk kegagalan
menyelesaikan maslah sehingga harus
tersebut.
dikombinasikan dengan metode-metode
5. Mengklasifikasikan variabel
’problem solving’. FMEA hanya
proses sebagai karakteristik
memberi gambaran tentang tingkat
khusus yang membutuhkan
resiko suatu kegagalan. Problem solving
kendali seperti keamanan
: Brainstroming, fishbone diagram,
operator yang berhubungan
Design of Experiment, etc.
dengan parameter proses, yang
Persiapan FMEA dimulai
tidak mempengaruhi produk.
dengan membentuk team multi
6. Menentukan kendali proses
disiplin. Anggota team FMEA
sebagai metode untuk
dapat terdiri dari : process
mendeteksi bentuk kegagalan
engineer, industrial engineer,
atau penyebab. Terdapat dua tipe
design engineer, operator
kendali yaitu :
produksi, tooling engineer,
7. Rancangan yang digunakan
maintenance engineer, quality
untuk mencegah penyebab atau
engineer, lain-lain, termasik
bentuk kegagalan dan
pemasok, marketing.
pengaruhnya.
8. Kegiatan tersebut dilakukan
B. PEMBAHASAN
untuk mendeteksi penyebab
B.1 Identifikasi Masalah
dalam tindakan kotektif.
Faktor yang menyebabkan
terjadinya masalah dalam perusahaan
adalah masalah kualitas di Departemenet
Forging pada proses heat treatment. Sejauh ini persentase produk cacat masih tinggi dan
sistem pengendalian kualitas yang
diterapkan hingga kini belum berjalan Berikut data Defect over dan
baik, sehingga perlu untuk menganalisa under hardness standard bulan
permasalahan tersebut dengan Januari - Desember tahun 2009
menggunakan alat-alat pengendalian
kualitas dengan metode statistik.
Tabel (1)
Sumber : PT.mitsuba Indonesia
Tabel (2)
Sumber : PT.mitsuba Indonesia
Grafik (1)
Tabel (5)
Solusi dan Tanggung Jawab Implementasi
Tabel (5)
Biaya repair bulan Januari - Desember
tahun 2009
Grafik (4)
Sumber : PT. Mitsuba Indonesia
Dari analisa FMEA (Failure
Mode And Effect Analysis) dan solusi
action FMEA suatu tahap yang
dilakukan untuk hasil perbaikan. Dimana
akan dijadikan sebagai pembanding
dengan nilai sebelum perbaikan rata-rata
jumlah defect tiap bulan adalah 0.85%
:
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas Akhir ini yang
berjudul “Aplikasi Metode Failure Mode And Effects Analysis (FMEA) untuk
Laporan Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknik pada Universitas Mercu Buana Jakarta. Namun selesainya laporan Tugas
Akhir ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
1. Bapak M. Kholil, selaku Ketua Jurusan Teknik Industri dan Pembimbing Tugas
Akhir Universitas Mercu Buana atas bimbingan dan bantuan referensi-referensi yang
diberikan.
2. Bapak R Bagus Yosan, selaku Pembimbing Tugas Akhir Universitas Mercu Buana
pada PT. MITSUBA INDONESIA atas ijin dan bantuannya dalam memberikan data
dan informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.
4. Ibu Ari Uliana, selaku Forging Production Manager atas masukan dan bantuannya
5. Bapak Arif Hidayat, selaku Foreman lini Forging atas referensi-referensi yang telah
diberikan.
vi
6. Bapak Munadih Murkasan, selaku koordinator training atas referensi-referensi yang
telah diberikan.
7. Seluruh staff dan karyawan bagian Forging atas bantuan dan kebaikannya dalam
membimbing penulis.
8. Kedua Orang tuaku yang tercinta dan keluarga semua, atas bantuan dan
9. Teman-temanku ulil, vera, jen-jen, riko, andin, haris, I love U full (Aza-aza fighting)
10. Seluruh rekan-rekan angkatan 9 Jurusan Teknik Industri Universitas Mercu Buana
Jakarta.
Semoga Tuhan YME melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada mereka semua,
Amin. Namun penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan atau kesalahan
dalam penyajian Laporan Tugas Akhir ini. Akhir kata, penulis mengharapkan saran dan
kritik yang positif sehingga dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca dan pihak-pihak
yang terkait.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
viii
2.2 CFME ( Cause Failure Mode Effect) ............................. .......... 11
……………………………….................................................... 48
Effect) ……………………………………………………….... 52
Hardness ....................................................................................
Rekomendasi..................................................................................70
5.7 Validasi..........................................................................................75
6.1 Kesimpulan....................................................................................76
6.2 Saran..............................................................................................77
Daftar Pustaka...........................................................................................................78
Lampiran
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Tabel Data Defect Proses Forging Bulan Januari ~ Desember 3
2009
Tabel 2.1 Tabel Kriteria Evaluasi Dan Sistem Peringkat Untuk Severity 23
Tabel 4.2 Tabel Data Defect Over Hardness Dan Under Hardness Bulan 50
Januari ~ Desember 2009
Tabel 4.3 55
Nilai Severity, Detection, Occurance
Tabel 5.1 Failure Modes And Effect Analysis 63
Action for Failure Modes berdasarkan urutan prioritas (rank)
Tabel 5.2 67
Solusi dan Tanggung Jawab Implementasi
Tabel 5.3 70
Biaya repair Sebelum Perbaikan
Tabel 5.4 71
Halaman
Gambar 5.1 Fish Bone Diagram Over Hardness dan Under Hardness 57
Standard
Halaman
Grafik 1.1 Diagram Jumlah Produksi Forging Bulan Januari ~ Desember 2009 2
Grafik 4.2 Pergerakan Defect Over Hardness Dan Under Hardness Bulan 53
Grafik 5.1 Biaya repair sebelum perbaikan bulan januari ~ Desember 2009 73
Grafik 5.2 Biaya repair setelah perbaikan bulan januari ~ Desember 2009 dan 74