Anda di halaman 1dari 5

Sejumlah Permasalahan Bidang Pendidikan yang

Harus Diperhatikan di Masa Pandemi COVID-19


27 Jun 2020 14:31 | Tim Editor VOI

JAKARTA - Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda mengatakan Indonesia kini


menghadapi situasi darurat pendidikan akibat pandemi COVID-19. Dia bahkan
menyebut, akibat pandemi ini banyak sekolah swasta yang kolaps karena kesulitan
uang operasional.

"Banyak sekolah swasta yang kolaps. Dari sekian ribu sekolah, banyak yang kolaps
karena orang tua tidak bisa bayar SPP dan seterusnya," kata Syaiful dalam sebuah
acara diskusi yang ditayangkan di YouTube, Sabtu, 27 Juni.

Permasalahan lainnya yang dihadapi bidang pendidikan adalah tidak efektifnya


pembelajaran jarak jauh. 

Menurutnya, meski Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah


mengambil kebijakan zona merah, oranye, dan kuning tidak boleh melakukan kegiatan
pembelajaran di sekolah namun permasalahan masih muncul.

Alasannya, hingga saat ini Kemendikbud belum menyiapkan adaptasi kurikulum di


tengah pandemi. Sehingga tidak semua sekolah bisa menyelenggarakan pembelajaran
jarak jauh.

Selain itu, banyak orang tua siswa yang terdampak, juga tidak bisa memenuhi
keperluan pulsa maupun kuota untuk pembelajaran jarak jauh. Sehingga hal ini
tentunya berdampak pada kegiatan pendidikan.

"Kondisi objektif ini saya menyebutnya darurat pendidik di Indonesia. Ada risiko besar
terkait ini," ungkapnya.

Syaiful juga mengungkapkan banyak anak-anak yang telah lulus dari jenjang Sekolah
Menengah Atas (SMA) kesulitan meneruskan ke jenjang pendidikan tinggi akibat
masalah ekonomi. 

Sehingga, dia mengatakan, DPR RI terus mendorong Kemendikbud untuk mengambil


langkah lebih lanjut terkait hal ini. "Negara harus hadir betul bagaimana anak muda
Indonesia bisa melanjutkan kuliahnya di kampus," tegasnya

Pertanyaan:

1. Masalah apa yang muncul pada kasus ini dan siapa saja aktor yang terlibat, serta
perannya pada masalah tersebut?
2. Saudara diminta melakukan analisis terhadap:
a. Nilai-nilai dasar dan kedudukan serta peran PNS dalam NKRI apa yang
diterapkan dan yang dilanggar oleh masing-masing aktor tesebut?
b. Dampak apa yang terjadi dengan tidak diterapkannya nilai-nilai dasar dan
kedudukan serta peran PNS dalam NKRI tersebut?
3. Jelaskan gagasan Anda untuk memecahkan masalah tersebut?
4. Jelaskan konsekuensinya jika altaernatif gagasan Anda diterapkan dan tidak
diterapkan?
Jawaban Studi Kasus 1
Evaluasi Latsar CPNS Gelombang 5 Angkatan 28
Martin C.T. Manullang (199301092019031017) Nomor Urut 21

Jawaban No. 1
Pada kasus diatas, masalah yang muncul merujuk kepada penyelenggaraan pendidikan
di masa pandemi yang terdiri atas beberapa kasus, yaitu :
1. Banyak sekolah swasta yang collapse akibat sistem keuangan yang terganggu
akibat banyaknya tunggakan SPP, namun pengeluaran sekolah secara rutin
tetap berlangsung.
2. Pembelajaran jarak jauh yang dinilai kurang efektif akibat kurikulum non-daring
yang tidak diadaptasi untuk pembelajaran jarak jauh (daring)
3. Sarana pembelajaran jarak jauh tidak terpenuhi oleh siswa akibat kondisi
perekonomian orang tua yang melemah.
4. Siswa yang telah lulus dari jenjang SMA kesulitan melanjutkan ke perguruan
tinggi akibat masalah ekonomi.
Beberapa aktor yang terlibat dalam permasalahan ini antar lain :
1. Siswa, sebagai aktor yang melakukan kegiatan pembelajaran jarak jauh
2. Guru dan sekolah, sebagai aktor yang menyelenggarakan kegiatan
pembelajaran jarak jauh
3. Orang tua siswa, sebagai aktor yang mendukung pembiayaan siswa dalam
pelaksanaan pembelajaran jarak jauh
4. Pemerintah, dalam hal ini kementerian pendidikan dan kebudayaan, sebagai
aktor yang menyelenggarakan kebijakan serta regulator

Jawaban No. 2. A
Dalam keterkaitannya dengan nilai-nilai dasar PNS, ada beberapa penerapan dan
pelanggaran yang terjadi dalam kasus diatas.
Akuntabilitas
Jawaban No. 3
Berdasarkan masalah diatas, maka saya mengusulkan beberapa gagasan multi-aktor
sebagai berikut :
1. Pemerintah : Sebagai pengambil kebijakan dan regulator, pemerintah dapat
menerapkan beberapa hal berikut :
a. Menyelenggarakan pembahasan terkait adaptasi kurikulum daring untuk
kurikulum yang sudah ada dengan melibatkan Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) dari masing-masing mata pelajaran.
b. Menyelenggarakan pembahasan dan pengadaat terkait infrastruktur
pembelajaran jarak jauh dengan kepala dinas pendidikan, kepala sekolah
dan pengawas sekolah terkait untuk menginventarisir kebutuhan dari
aspek sarana dan prasarana.
c. Memberi subsidi kuota gratis, baik melalui penyedia layanan seluler
maupun layanan terestrial (leased line). Pemberian kuota harus dengan
skema pengajuan yang ketat, sehingga penerima manfaat adalah benar-
benar orang yang terdampak.
2. Guru dan Sekolah : Sebagai pelaksana dan penyelenggaran pembelajaran jarak
jauh:
a. Meningkatkan kemampuan penyelenggaraan pendidikan jarak jauh,
terutama dalam hal teknis pengoperasian perangkat video conference
maupun adaptasi kurikulum daring
b. Merancang skema evaluasi pembelajaran yang tepat diterapkan pada
skema jarak jauh
c. Merancang program kelas tutorial berjadwal dimana siswa dapat
berkunjung ke sekolah dalam kurun waktu tertentu dalam satu minggu,
untuk berkonsultasi terkait pelajaran yang belum dimengerti. Tentunya
program ini harus diselenggarakan dengan protokol covid
3. Siswa / Mahasiswa : Sebagai pembelajar
a. Beradaptasi dengan perangkat pembelajaran jarak jauh supaya mampu
dan menguasai.
Jawaban No. 4
Berdasarkan gagasan yang diungkapkan pada nomor 3, maka disusun beberapa daftar
konsekuensi apabila gagasan tersebut diterapkan maupun diabaikan
Akibat
Gagasan
Diterapkan Diabaikan
Pembahasan adaptasi kurikulum Akan dihasilkan kurikulum yang Pengajar akan tetap menggunakan
oleh MGMP adaptif terhadap pembelajaran kurikulum dan silabus tatap muka
daring dalam skema daring.

Sistem evaluasi, capaian


pembelajaran serta suasana
pembelajaran tidak akan tercapai
sebagaimana yang telah dirancang
untuk kondisi tatap muka
Pembahasan terkait infrastruktur Tenaga pengajar akan memiliki Pengajar akan menggunakan
dan sarana prasarana pembelejaran fasilitas yang reliabel dan layak peralatan dan teknologi seadanya
jarak jauh untuk melangsungkan pembelajaran sesuai dengan apa yang mereka
jarak jauh. miliki untuk melangsungkan
pembelajaran.

Subsidi Kuota Gratis dengan Skema Pengajar dan pembelajaran akan Bagi pembelajar yang mengalami
yang tepat dan efisien mendapat solusi dari masalah akses ekonomi sulit selama covid tentunya
internet sehingga tidak perlu alokasi akan kesulitan untuk memiliki akses
dana khusus untuk masalah internet yang memadai
tersebut.
Pengajar juga harus mengeluarkan
dana lebih untuk mendapatkan
fasilitas ini
Peningkatan kemampuan Tenaga pengajar akan siap Tenaga pengajar akan enggan
penyelenggaraan pendidikan jarak menggunakan media pembelajaran menggunakan teknologi media
jauh, beserta sistem evaluasi jarak jauh dan mampu melakukan pembelajaran jarak jauh walaupun
pendidikan jarak jauh evaluasi komprehensif walaupun sudah disediakan oleh instansi kerja.
tidak dengan tatap muka
Ketika tiba saatnya evaluasi,
pengajar akan sulit menentukan hasil
evaluasi yang sesuai dengan
capaian pembelajaran
Program Kelas Tutorial berjadwal Akan terciptanya metode blended Pembelajaran akan bertumpu pada
learning yang mendapatkan metode daring dan tidak mendapat
keunggulan dari daring dan luring. keuntungan-keuntungan yang bisa
diadaptasi dari pembelajaran tatap
muka.
Adaptasi dengan perangkat Siswa akan siap dan mampu Siswa akan sulit dalam hal teknis
pembelajaran jarak jauh bagi siswa mengikuti proses belajar mengajar ketika pembelajaran jarak jauh
pembelajar pada era pembelajaran jarak jauh berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai