Kelompok 5:
M. Riski Riadi185020200111045
Jurusan Manajemen
Universitas Brawijaya
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Struktur dan Skala Pengupahan
ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Achmad Sudiro pada mata kuliah Manajemen Kompensasi. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Struktur dan Skala Pengupaan” bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Achmad Sudiro selaku Dosen mata
kuliah Manajemen Kompensasi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
Mendapatkan upah merupakan tujuan dari pekerja dalam melakukan pekerjaan. Setiap
pekerja/buruh selalu mengharapkan adanya upah yang lebih banyak dan selalu mengalami
peningkatan.
Upah memengang peranan yang penting dan merupakan ciri khas suatu hubungan yang
disebut hubungan kerja, bahkan dapat dikatakan upah merupakan tujuan utama dari seorang
pekerja melakukan pekerjaan pada orang atau badan hukum lain. Karena itulah pemerintah turut
serta dalam menangani masalah pengupahan ini melalui berbagai kebijakan yang dituangkan
dalam peraturan perundangan-undangan. Pengusaha wajib membayar upah kepada para
pekerjanya secara teratur sejak terjadinya hubungan kerja sampai dengan berakhirnya hubungan
kerja
BAB II
PEMBAHASAN
Salah satu hal yang diatur dalam regulasi pengupahan di Indonesia adalah struktur dan
skala upah. Perusahaan berkewajiban untuk menyampaikan informasi struktur dan skala upah.
Hal ini diatur dalam Pasal 8 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 1 Tahun
2017.
Struktur upah adalah susunan bertingkat terhadap upah yang diberikan kepada para
pemangku jabatan mulai dari yang terendah sampai yang tertinggi atau sebaliknya. Sedangkan
Skala upah merupakan perkiraan nilai nominal upah yang diberikan menurut kelompok jabatan.
Struktur dan skala upah adalah susunan tingkat upah dari yang terendah sampai dengan yang
tertinggi atau sebaliknya yang memuat kisaran nilai nominal upah dari yang terkecil sampai yang
terbesar untuk setiap golongan jabatan.
Upah yang tercantum dalam struktur dan skala upah merupakan upah atau gaji pokok
yang merupakan imbalan dasar yang dibayarkan kepada karyawan menurut tingkat atau jenis
pekerjaan yang besarannya ditetapkan berdasarkan kesepakatan.
Hal itu ditetapkan oleh pimpinan perusahaan dalam bentuk surat keputusan, yang
otomatis akan berlaku bagi setiap pekerja yang mempunyai hubungan kerja dengan perusahaan
bersangkutan.
Bagi karyawan suatu perusahaan, perlu diingat bahwa karyawan berhak mengetahui
tingkatan gaji sesuai golongan jabatan yang berlaku pada perusahaan tempat bekerja.
Ini menjadi tugas penting bagi tim Human Resource Department (HRD) untuk
menyampaikan tingkatan gaji yang berlaku kepada karyawan secara perorangan.
Perlu diketahui bahwa penyusunan struktur dan skala upah berguna bagi perusahaan
maupun karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut.
Bagi perusahaan, struktur atau skala gaji berguna sebagai pedoman untuk penetapan upah
berdasarkan satuan waktu.
Sementara bagi karyawan, struktur dan skala upah bisa menjamin kepastian upah setiap
pekerja serta mengurangi kesenjangan antara upah terendah dan tertinggi di perusahaan.
Dalam penyusunan SSU, ada 3 komponen upah yang diatur oleh undang-undang, yaitu
Upah pokok, tunjangan tetap, dan tunjangan tidak tetap. Penetapan komponen upah tersebut
diatur dalam Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja RI tentang Pengelompokan Komponen Upah
dan Pendapatan Non Upah (No. SE/07/MEN/1990 Tahun 1990).
Struktur dan skala upah wajib disusun oleh pengusaha dengan memperhatikan golongan,
jabatan, masa kerja, pendidikan, dan kompetensi. Adapun golongan yang dimaksud merupakan
golongan jabatan.
Sementara itu, jabatan adalah sekelompok tugas dan pekerjaan dalam organisasi
perusahaan. Sedangkan masa kerja merupakan lamanya pengalaman melaksanakan pekerjaan
tertentu yang dinyatakan dalam satuan tahun yang dipersyaratkan dalam suatu jabatan.
Untuk pendidikan diukur lewat tingkat pengetahuan yang diperoleh dari jenjang
pendidikan formal sesuai dengan sistem pendidikan nasional yang dipersyaratkan dalam suatu
jabatan.
Ada 3 tahapan penyusunan struktur dan skala upah yang diatur dalam Peraturan
Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 1 Tahun 2017, yaitu:
1. Analisa Jabatan
Analisa jabatan merupakan proses memperoleh dan mengolah data jabatan menjadi informasi
jabatan yang dituangkan dalam bentuk uraian jabatan.
2. Evaluasi Jabatan
Contoh Tabel Struktur dan Skala Upah dengan Metode Ranking Sederhana
Metode dua titik adalah metode yang menghubungkan dua titik dalam bidang koordinat
sumbu absis (x) yang merupakan golongan jabatan dan sumbu ordinat (Y) yang merupakan upah.
Sehingga keduanya membentuk sebuah garis lurus yang mempunyai persamaan garis lurus Y=
a+b(x). Garis lurus yang terbentuk dari dua titik tersebut merupakan garis kebijakan upah.
Berikut langkah-langkah membuat jenjang gaji dengan metode dua titik:
Siapkan daftar jabatan dan upah yang terdiri dari kolom nomor urut, nama, jabatan, dan
upah.
Urutkan upah dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi.
Identifikasikan upah yang terendah dan upah yang tertinggi.
Tentukan jumlah golongan jabatan.
Buat format tabel struktur dan skala upah yang terdiri dari kolom rentang, golongan
jabatan, upah terkecil, upah tengah, dan upah terbesar.
Tentukan rentang untuk masing-masing golongan jabatan.
Gunakan upah terendah sama dengan upah tengah terendah, dan upah tertinggi sama
dengan upah tengah tertinggi.
Hitung upah tengah antara upah tengah terendah dan upah tengah tertinggi dengan
menggunakan garis lurus: Y= a+b(x).
Hitung upah terkecil dan upah terbesar masing-masing golongan jabatan dengan
menggunakan rumus:
o Upah terkecil = 2 x upah tengah : (rentang+2)
o Upah terbesar = (2 x upah tengah) x (rentang+1) : rentang+2
Contoh Tabel Struktur dan Skala Gaji dengan Metode Dua Titik
Metode Poin Faktor sebenarnya sangat mirip dengan metode dua titik, hanya saja metode
ini bersifat lebih sistematis. Dalam metode ini, terdapat tiga hal inti yang harus dilakukan dalam
penyusunan SSU, yaitu Analisa jabatan, evaluasi jabatan, dan penentuan SSU.
Analisa Jabatan
Tahapan ini melingkupi proses pencarian dan pengolahan data jabatan menjadi
informasi jabatan yang dituangkan dalam bentuk uraian jabatan.
Evaluasi Jabatan
Setelah melakukan evaluasi jabatan dan menentukan poin faktor, pengusaha baru
bisa menentukan struktur dan skala gaji. Tahap ini dilakukan oleh pengusaha berdasarkan
kemampuan perusahaan dengan memperhatikan upah minimum yang berlaku.
2.6 Sanksi Bagi Perusahaan Yang Tidak Menyusun Struktur dan Skala Upah
Praktik pembayaran upah sesuai standar UMK/ UMSK oleh perusahaan perkebunan
kelapa sawit di Kabupaten Ketapang masih tidak mengimplementasikan ketentuan dan syarat-
syarat pengupahan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan, karena:
a. Yang tertulis dan masuk dalam laporan pada disnakertrans kabupaten Katapang adalah
yang tertulis saja namun dilapangan masih ditemui pelaksanaan Undang-Undang Nomor
13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan masih tak sesuai peruntukannya dan pekerja/
buruh masih terpinggirkan.
b. Penegakkan hukum pasal 90 ayat (1) dan Pasal 185 Undang-Undang Nomor 13 Tahun
2003 Tentang Ketenagakerjaan sulit diterapkan. Karena dalam Praktiknya aparat
penegak hukum dalam hal ini masih lempar tanggung jawab, kurang jumlah serta
kurang pengetahuan.
Upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah Kabupaten Ketapang dan aparat
penegak hukum terhadap perusahaan perkebunan sawit di Kabupaten Ketapang yang melanggar
pasal 90 ayat (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan adalah
dengan meningkatan Fungsi Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan, Melakukan pembinaan
terhadap Serikat Pekerja/Serikat Buruh dan memidanakan pengusaha lewat sanksi administrasi
atau denda. Upaya penegakan hukum perburuhan dengan memidanakan merupakan upaya
sangatlah maju karena disamping membangun kepercayaan masyarakat kepada hukum serta
terhindar pula pada penyelesaian konflik lewat kekerasan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Struktur dan skala upah adalah susunan tingkat upah dari yang terendah sampai dengan
yang tertinggi atau sebaliknya yang memuat kisaran nilai nominal upah dari yang terkecil sampai
yang terbesar untuk setiap golongan jabatan.
Hal itu ditetapkan oleh pimpinan perusahaan dalam bentuk surat keputusan, yang
otomatis akan berlaku bagi setiap pekerja yang mempunyai hubungan kerja dengan perusahaan
bersangkutan.
Bagi karyawan suatu perusahaan, perlu diingat bahwa karyawan berhak mengetahui
tingkatan gaji sesuai golongan jabatan yang berlaku pada perusahaan tempat bekerja.
Ini menjadi tugas penting bagi tim Human Resource Department (HRD) untuk
menyampaikan tingkatan gaji yang berlaku kepada karyawan secara perorangan.