Anda di halaman 1dari 4

Khutbah I

ٍ َ‫َّاس وب يِّن‬
ِ َ‫ات ِّمن ا حْل َدى والح ُفرق‬ ِِ ِ َّ ِ ‫اَ حْلم ُد هللِ الّذي فَتَح أَب واب ح‬
.‫ان‬ ‫َ ُ َ ح‬ َ َ ِ ‫ي أُن ِزَل فيه الح ُق حرآ ُن ُه ًدى لِّلن‬ َ ‫اْلَنَّة ِِف َش حه ِر َرَم‬
َ ‫ضا َن الذ‬ َ َ‫َ ح‬ ‫َح‬
َّ ‫ َوأَ حش َه ُد أ‬.‫ك لَهُ َش َه َادةٌ تُحن ِجي قَائِلَ َها ِم َن الن حِّي َر ِان‬ ِ ِ
.ُ‫َن َسيِّ َدنَا ُُمَ َّم ًدا َعحب ُدهُ َوَر ُس حولُه‬ َ ‫أَ حش َه ُد أَ حن الالهَ االَّ اهللُ َو حح َدهُ الَ َش ِريح‬
‫َّاس اتَّ ُق حوا اهللَ َح َّق تُ َقاتِِه‬ ِ ِ َّ ِ ِ ‫اَللّه َّم ص ِّل وسلِّم علَى سيِّ ِدنَا ُُمم ٍد وعلَى آلِِه و‬
ُ ‫فَيَا أيُّ َها الن‬. ‫ َّأما بَ حع ُد‬.‫ص ححبه َو َسل َم تَ حسلحي ًما َكثحي ًرا‬
ََ َ َ َّ َ َ ‫ُ َ ََ ح‬
.‫َوال ََتُحوتُ َّن اِالَّ َوأَنحتُ حم ُم حسلِ ُم حو َن‬

ُ‫تَنَ َّزُل الح َم ََلئِ َكة‬. ‫ف َش حه ٍر‬


ِ ‫لَحي لَةُ الح َق حد ِر َخحي ر ِمن أَلح‬. ‫وما أ حَدر َاك ما لَحي لَةُ الح َق حد ِر‬. ‫إِنَّا أَنحزلحنَاه ِِف لَحي لَ ِة الح َق حد ِر‬: ‫وقَ َال تَعاَ َل‬
‫ٌ ح‬ َ َ ََ ُ َ َ
‫ َس ََل ٌم ِه َي َح ََّّت َمطحلَ ِع الح َف حجر‬. ‫وح فِ َيها بِِإ حذ ِن َرِِّّبِ حم ِم حن ُك ِّل أ حَم ٍر‬
ُ ‫الر‬
ُّ ‫َو‬
Hadirin Sholat Jum’at yang di rahmati Allah SWT,

Mengawali Khutbah Jum’at pada kali ini, Khatib berwasiat khususnya kepada diri khotib pribadi,
umumnya kepada para jama’ah sekalian, marilah kita tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada
Allah SWT., dengan cara melaksanakan segala perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya.
Meningkatkan Ibadah kita baik Ibadah Mahdhoh yang sudah ditentukan tata cara pelaksanaanya secara
syari’at maupun Ibadah Ghoir Mahdhoh yang secara tata cara pelaksanaanya tidak ditentukan ukuran
dan waktunya, seperti bershodaqoh, menjalin dan merawat sillaturrahim, berbuat baik kepada
Orangtua dan Guru dan lain sebagainya, terlebih di dalam bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah
ini, yang mana nilai pahalanya akan dilipat gandakan dibanding dengan bulan-bulan selain Ramadhan.

Jama’ah Jum’at rahimakumullah

Pada Bulan Suci Ramadhan terdapat satu waktu, satu malam yang menurut para ulama pasti akan
datang, dan sangat ditunggu-tunggu oleh para hamba-hamba yang “berburu” kemuliaan di malam itu.
Malam tersebut adalah malam lailatul qadar.

Kata lail artinya malam, dan al-qadar artinya penentuan baik. Lailatul Qadar adalah satu malam penting
yang terjadi di bulan Ramadhan, yang dalam Al-Qur'an digambarkan sebagai malam yang lebih baik
dari seribu bulan. Dan juga diperingati sebagai malam diturunkannya Al-Qur'an. Jika demikian, maka
malam lailatul qadar itu bisa saja diawali pada tengah malam, atau bisa juga sejak dari awal
terbenamnya matahari.

Hadirin Jama’ah Jum’at yang berbahagia

Pada malam yang penuh berkah itu, semua urusan manusia atau hamba-hamba yang “berjuang” dan
“berburu” keberkahan malam lailatul qadar bisa merubah dan memperbaiki “takdir” jalan dan kualitas
hidup seseorang menjadi lebih baik lagi.

Di antara kemuliaan malam tersebut ditandai adalah dengan malam yang penuh keberkahan
sebagaimana Allah berfirman dalam QS Ad Dukhan:3-4

‫ فِ َيها يُ حفَر ُق ُك ُّل أ حَم ٍر َح ِكي ٍم‬. ‫ين‬ِِ ِ ٍ ٍ ِ َ ‫إِنَّا أ‬


َ ‫َنزلحنَاهُ ِف لَحي لَة ُّمبَ َارَكة إنَّا ُكنَّا ُمنذر‬
Artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al Qur’an) pada suatu malam yang diberkahi. Dan
sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh
hikmah”.

Malam yang diberkahi ini dijelaskan secara jelas dalam satu surat khusus dalam Alqur’an yakni QS Surat
Al-Qadr:

‫وح فِ َيها بِِإ حذ ِن‬ُّ ‫ تَنَ َّزُل الح َم ََلئِ َكةُ َو‬.‫ف َش حه ٍر‬
ُ ‫الر‬
ِ ‫ لَحي لَةُ الح َق حد ِر َخحي ر ِمن أَلح‬. ‫ وما أ حَدر َاك ما لَحي لَةُ الح َق حد ِر‬. ‫إِنَّا أَنحزلحنَاه ِِف لَحي لَ ِة الح َق حد ِر‬
‫ٌ ح‬ َ َ ََ ُ َ
‫ َس ََل ٌم ِه َي َح ََّّت َمطحلَ ِع الح َف حجر‬. ‫َرِِّّبِ حم ِم حن ُك ِّل أ حَم ٍر‬
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah
kamu Apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu
turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
Malam itu (penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar”.

Terkait kapan Lailatul Qadar itu terjadi, ada beberapa riwayat yang perlu dicermati. Di antaranya, pada
sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan, sebagaimana sabda Nabi SAW:

ِ ِ
َ ‫ََتََّرحوا لَحي لَةَ الح َق حد ِر ِف الح َع حش ِر األ ََواخ ِر م حن َرَم‬
‫ضا َن‬
“Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan” (HR. Bukhari)

Namun turunnya lailatul qadar di malam-malam ganjil itu lebih memungkinkan daripada malam-
malam genap, sebagaimana sabda Nabi SAW:

ِ ِ ِ
َ ‫ََتََّرحوا لَحي لَةَ الح َق حد ِر ِف الح ِوتح ِر م َن الح َع حش ِر األ ََواخ ِر م حن َرَم‬
‫ضا َن‬
“Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)

Turunnya lailatul qadar di tujuh malam terakhir bulan Ramadhan itu ditekankan lagi dalam hadits dari
Ibnu Umar bahwa Nabi SAW bersabda:

‫السحب ِع الحبَ َواقِى‬


َّ ‫ب َعلَى‬
َّ َ َ‫َح ُد ُك حم أ حَو َع َجَز فََلَ يُ حغل‬
َ‫فأ‬َ ُ‫ضع‬
ِ
َ ‫وها ِف الح َع حش ِر األََواخ ِر – يَ حع ِن لَحي لَةَ الح َق حد ِر – فَِإ حن‬ ِ
َ ‫الحتَم ُس‬
“Carilah lailatul qadar di sepuluh malam terakhir, namun jika ia lemah atau letih, maka janganlah ia
dikalahkan pada tujuh malam yang tersisa” (HR. Muslim).

Tampaknya tidak ada yang pasti tentang kapan terjadinya malam lailatul qodar, atau memang ini
menjadi rahasia Yang Maha Kuasa, agar menjadi motivasi untuk para Hambanya agar memperbanyak
ibadah di hari-hari menjelang akhir ramadhan. Ada yang memilih pendapat bahwa lailatul qadar adalah
malam kedua puluh tujuh sebagaimana ditegaskan oleh Ubay bin Ka’ab RA.

Ada yang mengatakan, karena diambil dari jumlah huruf ‫ القدر ليلة‬sebanyak 9 huruf, dan disebut tiga kali
dalam QS. Al-Qadar. Jadi, 9x3 = 27 kali. Berarti malam lailatul qadar jatuh pada tanggal 27 Ramadhan.

Pendapat yang paling kuat dari berbagai pendapat tersebut adalah pendapat Ibnu Hajar dalam Fathul
Bari bahwa lailatul qadar itu terjadi pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir dan waktunya
berpindah-pindah dari tahun ke tahun. Mungkin pada tahun tertentu terjadi pada malam kedua puluh
tujuh atau mungkin juga pada tahun yang berikutnya terjadi pada malam kedua puluh lima, tergantung
kehendak Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:
‫ ِف َخ ِام َس ٍة تَ حب َقى‬، ‫ ِف َسابِ َع ٍة تَ حب َقى‬، ‫اس َع ٍة تَ حب َقى‬
ِ َ‫اخ ِر ِمن رمضا َن لَي لَةَ الح َق حد ِر ِف ت‬
‫ح ََ َ ح‬
ِ ‫الحتَ ِمسوها ِف الحع حش ِر األَو‬
َ َ َ ُ
“Carilah ia (lailatul qadar) di sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan pada malam ke sembilan,
tujuh, dan lima malam yang tersisa” (HR. Bukhari).

Hadirin Jama’ah Jum’at yang di rahmati Allah,

Tampaknya Allah memang menyembunyikan tentang kapan terjadinya malam lailatul qadar secara
pasti. Sebab jika diinformasikan secara pasti, seseorang tidak lagi semangat beribadah di hari
lain. Karena orang yang benar-benar ingin mendapatkan sesuatu tentu akan bersungguh-sungguh
dalam mencari dan berburu malam kemuliaan tersebut. Berburu dan mencari malam lailatul qadar
adalah bentuk kesyukuran hamba terhadap rahmat Allah dengan memperbanyak amalan di hari-hari
tersebut. Semoga Allah memudahkan kita memperoleh malam yang penuh keberkahan ini.

Adapun tanda lahiriyah tentang malam lailatul qadar berdasarkan sabda Rasulullah SAW di antaranya
pertama, udara dan angin terasa tenang. Hal ini diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW
bersabda:
‫ضعِحي َفةٌ َحَحَراء‬
َ ‫صبِحي َحتُ َها‬
َ ‫س‬ َ ‫صبِ ُح‬
ُ ‫الش حم‬ ‫لَحي لَةُ ال َق َد ِر لَحي لَةٌ َسَح َحةٌ طَلَ َقةٌ َال َح َارةً َوَال بَا ِرَدةً تُ ح‬
“Lailatul qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin,
pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan” (HR. Ath-Thayalisi).

Tanda kedua adalah malaikat turun membawa ketenangan sehingga manusia merasakan ketenangan
dan merasakan kelezatan dalam beribadah yang tidak didapatkan pada hari-hari lain. Tanda ketiga,
manusia tertentu dapat melihat malam ini dalam mimpinya sebagaimana terjadi pada sebagian sahabat.
Tanda keempat, matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih dan sejuk. hal ini juga
sesuai dengan hadits Rasulullah dari Ubay bin Ka’ab bahwa Rasulullah SAW bersabda :

”Shubuh dari malam lailatul qadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga
matahari itu naik” (HR. Muslim).

Hadirin Jama’ah Jum’at yang di Mulyakan oleh Allah SWT

Menjelang sepertiga akhir dari bulan yang penuh berkah ini, marilah kita ikhtiarkan diri kita untuk bisa
berburu dan meraih malam lailatul qadar, semoga dengan segala hidayah dan taufieq-Nya Allah Yang
Maha Mengatur Alam Semesta ini mengijinkan dan menghendaki kita sebagai hamba-hamba yang
mendapatkan kemuliaan malam lailatul qadar. Semoga Allah merubah hidup kita menjadi lebih baik
dan lebih berkualitas. Hanya kepada Allah lah kita menuju dan menggapai keridhaan-Nya.

ِ ِ ِ ِ ‫اْلَ ِكحي ِم‬ ِ


ِّ ‫ات و‬
‫الذ حك ِر ح‬ ِ ِ ‫آن الح َع ِظحي ِم‬
ِ ‫بارَك اهلل ِل ولَ ُكم ِِف الح ُقر‬
ُ‫َلوتَهُ انَّه‬
َ ‫َوتَ َقبِّ حل م ِّن َومحن ُك حم ت‬ َ َ‫ َونَ َف َع ِن َوايِّا ُك حم م َن اآلي‬. ‫ح‬ ‫ََ ُ َ ح‬
‫االس ِمحي ُع الح َعلِحي ُم‬
َّ ‫ُه َو‬
‫‪Khutbah II‬‬

‫ِ‬ ‫ِِ ِ‬
‫لى تَ حوفحيق ِه َوا حمتِنَانِِه‪َ .‬وأَ حش َه ُد أَ حن الَ الَهَ إِالَّ اهللُ َو حح َدهُ الَ َش ِريح َ‬
‫ك لَهُ َوأَ حش َه ُد َّ‬
‫أن‬ ‫لى إِ حح َسانِِه َو ُّ‬
‫الشك ُحر لَهُ َع َ‬
‫ِ‬
‫اَ حْلَ حم ُد هلل َع َ‬
‫ض َوانِِه ‪.‬‬‫إل ِر ح‬ ‫ِ‬
‫َسيِّ َدنَا ُُمَ َّم ًدا َعحب ُدهُ َوَر ُس حولُهُ الدَّاعي َ‬
‫َص َحابِِه َو َسلِّ حم تَ حسلِحي ًما كِ حثي ًرا أ ََّما بَ حع ُد ‪:‬‬ ‫ِِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬
‫ص ِّل َعلَى َسيِّدنَا ُُمَ َّمد ِو َعلَى اَله َوأ ح‬
‫الله َّم َ‬
‫ُ‬
‫َّاس اِتَّ ُقوا اهللَ فِحي َما أ ََمَر َوانحتَ ُه حوا َع َّما نَ َهى َو حاعلَ ُم حوا أ َّ‬
‫َن اهللَ أ ََمَرُك حم بِأ حَم ٍر بَ َدأَ فِحي ِه بِنَ حف ِس ِه َوثَ َن ِِبَآل ئِ َكتِ ِه بُِق حد ِس ِه ‪.‬‬ ‫فَياَ اَيُّ َها الن ُ‬
‫صلُّ حوا َعلَحي ِه َو َسلِّ ُم حوا تَ حسلِحي ًما‪.‬‬ ‫ِ‬
‫لى النَِّب يآ اَيُّ َها الَّذيح َن َآمنُ حوا َ‬ ‫َوقَ َال تَعاَ َل إِ َّن اهللَ َوَمآلئِ َكتَهُ يُ َ ُّ‬
‫صل حو َن َع َ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬
‫ض اللَّ ُه َّم َع ِن‬ ‫ك َوَمآلئ َكة الح ُم َقَّربِ ح َ‬
‫ي َو حار َ‬ ‫ص ِّل َعلَى َسيِّدنَا ُُمَ َّمد‪َ ،‬و َعلَى ِآل َسيِّدناَ ُُمَ َّمد َو َعلَى اَنحبِيآئِ َ‬
‫ك َوُر ُسل َ‬ ‫الله َّم َ‬
‫ُ‬
‫ان اِ َل يَ حوِم‬ ‫الصحاب ِة والتَّابِعِي وتَابِعِي التَّابِعِي َْلم بِاِحس ٍ‬
‫ح َ ُح ح َ‬
‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫الراشديح َن أَِب بَ حك ٍر َوعُ َمر َوعُثح َمان َو َعلى َو َع حن بَقيَّة َّ َ َ َ ح َ َ‬
‫احخللَ َف ِاء َّ ِ ِ‬
‫ُ‬
‫ك يا أَرحم َّ ِِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ي‪.‬‬
‫الراَح ح َ‬ ‫ض َعنَّا َم َع ُه حم بَر حَحَت َ َ ح َ َ‬‫الدِّيح ِن‪َ .‬و حار َ‬
‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ ِِ‬
‫ي‪،‬‬ ‫الله َّم أَعِّز اح ِإل حسَلَ َم َوالح ُم حسلم ح َ‬
‫ي َوالح ُم حسل َمات اَالَ ححيآء محن ُه حم َواحالَ حم َوات‪ُ ،‬‬ ‫ي َوالح ُم حؤمنَات َوالح ُم حسلم ح َ‬
‫لله َّم ا حغف حر ل حل ُم حؤمن ح َ‬
‫اَ ُ‬
‫ي َو َد ِّم حر‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫وأ َِذ َّل الشِّرَك والحم حش ِركِي ‪ ،‬وانح ِ‬
‫اخ ُذ حل َم حن َخ َذ َل احملُ حسلم ح َ‬ ‫صَر الدِّيح َن ‪َ ،‬و ح‬ ‫ص حر َم حن نَ َ‬
‫ص حر عبَ َاد َك الح ُم َو ِّحديَّةَ َوانح ُ‬ ‫ح َ ُ حَ َ ُ‬ ‫َ‬
‫ت‬‫الزالَ ِزَل واحملِ َحن و ُس حوء اح ِلف َ ِ‬ ‫ك إِ َل يَ حوَم الدِّيح ِن ‪ُ .‬‬
‫ِ‬
‫ك أ حَع َداءَ الدِّيح ِن ‪َ ،‬وأ حَع ِل َكل َماتِ َ‬
‫الله َّم حادفَ حع َعنَّا احلبََلَءَ َواح َلوبَاءَ َو َّ َ َ َ َ‬ ‫أ حَع َدائَ َ‬
‫ي ‪َ .‬ربَّنَا‬ ‫عآم ًة يا ر َّ ِ‬
‫ب اح َلعالَم ح َ‬ ‫ي َّ َ َ‬
‫ِ ِِ‬ ‫ِ‬ ‫َواحملِ َح ِن ‪َ ،‬ما ظَ َهَر ِمحن َها َوَما بَطَ َن ‪َ ،‬ع حن بَلَ ِدنَا اِنح ُدونِحي ِسيَّا َخ َّ‬
‫آصةً َو َسائ ِر احلبُ حل َدان احملُ حسلم ح َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ظَلَ حمنَا اَنح ُف َسنَا َوإِ حن َلح تَ حغف حر لَنَا َوتَ حرَحَحنَا لَنَ ُك حونَ َّن م َن احخلَاس ِريح َن ‪َ .‬ربَّنَا آتناَ ِف الدُّنحيَا َح َسنَةً َوِف احآلخَرةِ َح َسنَةً َوقنَا َع َذ َ‬
‫اب‬
‫النَّا ِر‪.‬‬
‫تآء ِذي احل ُقرب وي حن هى ع ِن احل َفح ِ‬
‫شآء َوالح ُمحن َك ِر َواحلبَ حغ ِي يَعِظُ ُك حم ‪ ،‬لَ َعلَّ ُك حم‬ ‫ان‪ ،‬وإِي ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ح‬ ‫ح َ ََ َ َ‬ ‫عبَ َاداهلل ! إِ َّن اهللَ يَأح ُم ُر بِاح َلع حدل َواح ِإل حح َس َ ح‬
‫لى نِ َع ِم ِه يَِزحد ُك حم ‪َ ،‬ولَ ِذ حك ُر اهللِ أَ حكبَ حر ‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫َّ‬
‫تَ َذك ُرحو َن َواذح ُك ُروا اهللَ اح َلعظحي َم يَ حذ ُك حرُك حم ‪َ ،‬وا حش ُك ُرحوهُ َع َ‬

Anda mungkin juga menyukai