Anda di halaman 1dari 3

PENENTUAN KANDUNGAN BESI DENGAN METODE

SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM (SSA)


Safira Regita Putri (122.17.006)

I. Dasar Teori

Spektrometri Serapan Atom (AAS) adalah suatu metode analisis yang didasarkan pada
proses penyerapan energi radiasi oleh atom-atom yang berada pada tingkat energi dasar
(ground state). Penyerapan tersebut menyebabkan tereksitasinya elektron dalam kulit atom
ke tingkat energi yang lebih tinggi. Keadaan ini bersifat labil, elektron akan kembali ke
tingkat energi dasar sambil mengeluarkan energi yang berbentuk radiasi. Dalam AAS, atom
bebas berinteraksi dengan berbagai bentuk energi seperti energi panas, energi
elektromagnetik, energi kimia dan energi listrik. Interaksi ini menimbulkan proses-proses
dalam atom bebas yang menghasilkan absorpsi dan emisi (pancaran) radiasi dan panas.
Radiasi yang dipancarkan bersifat khas karena mempunyai panjang gelombang yang
karakteristik untuk setiap atom bebas (Basset, 1994). Disini berlaku hubungan yang dikenal
dengan hukum Lambert-Beer yang menjadi dasar dalam analisis kuantitatif secara SSA.
Hubungan tersebut dirumuskan dalam persamaan sebagai berikut (Ristina, 2006).

A = - Log I/Io = a.b.c

dengan,
A = absorbansi
a = koefisien serapan
b = panjang jejak sinar dalam medium berisi atom penyerap
c = konsentrasi
Io = intensitas sinar mula-mula
I = intensitas sinar yang diteruskan

II. Tujuan
Menentukan kadar besi dengan metode spektrometri serapan atom, SSA
III. Data Pengamatan
Tabel absorbansi terhadap volume
Volume Absorbansi
0 ml 0,0030
1 ml 0,0497
2 ml 0,1226
3 ml 0,1144
4 ml 0,2121
Sampel Air Keran -0,0045
IV. Pengolahan Data
Tabel absorbansi terhadap volume
Volume Absorbansi Konsentrasi
0 ml 0,0030 0 ppm
1 ml 0,0497 1 ppm
2 ml 0,1226 2 ppm
3 ml 0,1144 3 ppm
4 ml 0,2121 4 ppm
Sampel Air Keran -0,0045 0 ppm

0.25

0.2

0.15
Absorbansi

0.1

0.05

0
0 20 40 60
-0.05
Volume (ml)

V. Pembahasan

Dari hasil pengamatan pada pengukuran daya serap atom terhadap cahaya digunakan atom Fe
sebagai patokannya. Didapat nilai absorbansi semakin meningkat seiring kenaikan konsentrasi
larutan ion Fe. Hal ini dikarenakan pada konsentrasi yang tinggi, daya serap larutan terahadap
cahaya semakin tinggi pula. Lalu pada ion Fe 0 ppm nilai absorbansinya 0.0030, hal ini
dikarenakan tidak ditemukannya kandungan Fe di dalamnya.
Pada percobaan pengukuran absorbansi terhadap sampel yaitu air keran memiliki nilai
absorbansi negatif 0,0045 karena tidak ditemukannya kandungan Fe di dalamnya. Nilai R²
adalah 0,1922 yang jauh mendekati 1 mungkin diakibatkan oleh pengenceran yang kurang tepat,
sehingga mempengaruhi nilai absorbansi dan pemakaian pipet yang tetukar sehingga
mempengaruhi hasilnya atau hasilnya tidak akurat. Logam yang bias digunakan pada metode
spektrometri ini adalah Pb dan Hg.
VI. Kesimpulan

Dari hasil percobaan didapat kadar Fe dalam sampel air keran adalah sebesar -0,0045
ppm atau 0 karena air keran tidak mengandung Fe.

VII. Daftar Pustaka

Basset, J. 1994. Buku Ajar Vogel Kimia Analisa Kuantitatif Anorganik. EGC: Jakarta
Day, R.A. 1986. Analisa Kimia Kuantitatif. Erlangga: Jakarta
Ristina, maria. 2006. Petunjuk Praktikum Instrumen Kimia. STTN – Batan: Yogyakarta
Underwood, A.L. dan Day R.A. 2001. Analisa Kimia Kualitatif Edisi Keenam. Erlangga:
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai