Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Untuk menjadi seorang pelayanan publik diperlukan nilai-nilai ANEKA (Akuntanbilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen mutu, Anti Korupsi). Kondisi-kondisi saat ini yang tejadi dilingkungan PNS
secara umum yaitu :
Jakarta - Badan Kepegawaian Negara (BKN) memberhentikan sebanyak 1.906 Pegawai Negeri Sipil
(PNS) pelanggar tindak pidana korupsi (Tipikor) berkekuatan hukum tetap (BHT). Para PNS tersebut
telah menerima surat keputusan (SK)
pemberhentian dengan tidak hormat
(PTDH).
Berdasarkan data BKN, SK PTDH yang sudah diserahkan untuk PNS instansi pusat adalah 84, dan
instansi daerah adalah 1.822. Angka penyelesaian PTDH PNS Tipikor BHT masih akan terus bergerak
sejalan dengan proses penuntasan yang masih berlangsung antara BKN dengan K/L/D yang terdata
memiliki PNS Tipikor BHT di instansinya.
sumber : https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4662537/hampir-2000-pns-korup-
dipecat?_ga=2.35578408.884268457.1620364247-221707061.1620364247
2. BANYAK PNS YANG TIDAK DISIPLIN
Ia mengatakan 83 PNS pada kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah yang dianggap melanggar
peraturan disiplin PNS telah diberi sanksi oleh Kemenpan-RB. Sebanyak 73 PNS dijatuhi hukuman
Pemberhentian Dengan Hormat Tidak Atas Permintaan Sendiri (PDHTAPS).
Kemudian, delapan pegawai lain dijatuhi sanksi berupa penurunan pangkat tiga tahun, serta dua orang
yang dijatuhi hukuman penurunan pangkat satu tahun. Dari jumlah 83 PNS tersebut, sebanyak 49
pegawai tersandung pelanggaran tidak masuk kerja lebih dari 46 hari.
Sumber : https://nasional.republika.co.id/berita/q3s2lx366/tjahjo-sanksi-83-pns-yang-langgar-disiplin
sumber: https://nasional.kompas.com/read/2017/03/14/00574011/ombudsman.keluhan.masyarakat.terhad
ap.pelayanan.publik.semakin.meningkat.
Penulis : Lutfy Mairizal Putra
Berdasarkan kasus diatas, kami sebagai Calon ASN kita bisa merefleksikan diri untuk tidak melakukan
tindak pidana korupsi dengan cara menerapkan nilai-nilai ANEKA ketika melaksanakan tugas dan fungsi
yang sudah diamanahkan.
TEKNIK ANALISIS YANG DIGUNAKAN
PRA ANALISIS
Berdasarkan tabel di atas, teknik analisis yang kami gunakan adalah teknik USG merupakan salah satu
cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG
dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta
kemungkinan bekembangnya masalah tersebut semakin besar. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1. Urgency atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut
diselesaikan.
2. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah tersebut
terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system atau tidak.
3. Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang sedemikian
rupa sehingga sulit untuk dicegah.
Dari tabel diatas, kasus yang kami analisis adalah kasus korupsi karena termasuk masalah yang sangat
urgensi, tingkat keseriusan masalahnya besar dan pertumbuhan kasusnya sangat besar.
ANALISIS
Penyebab
TIDAK BERTANGGUNG
JAWAB TERHADAP
TUGASNYA
AKUNTABILITAS
MENYALAHGUNAKAN
WEWENANG
TIDAK MENERAPKAN
NASIONALISME
NILAI-NILAI PANCASILA
KORUPSI
TIDAK BEKERJA SESUAI
DENGAN KAPASITASNYA
KOMITMEN MUTU
TIDAK JUJUR
MEMENTINGKAN DIRI
SENDIRI
Berdasarkan mindmap diatas penyebab-penyebab terjadinya tindak pidana korupsi di kalangan ASN
(Aparatur Sipil Negara) adalah sebagai berikut :
Dampak yang ditimbulkan dari Tindak Pidana Korupsi yang dilakukan oleh seorang ASN, antara lain :
Rekomendasi
Melihat situasi yang terjadi di lapangan, terdapat banyak ASN yang masih melakukan tindak pidana
korupsi. Hal ini bisa dicegah dengan memberikan pemahaman lebih mengenai nilai-nilai ANEKA melalui
penyuluhan-penyuluhan tentang arti penting nilai-nilai anti-korupsi. Selain itu, peran instansi juga sangat
penting dengan adanya sistem laporan keuangan secara transparan. Kemudian juga diperlukan
pengawasan yang lebih ketat di setiap instansi. Peran pemerintah juga diperlukan dengan meningkatkan tugas
dan fungsi dari Auditor Internal maupun Eksternal. Dan peran masyarakat turut mengawasi dengan cara melaporkan
setiap tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh ASN serta tidak ikut terlibat dalam tindak pidana korupsi tersebut,
misalnya dalam hal pungutan liar (PUNGLI) yang banyak terjadi di masyarakat.