Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak diantara 5º50`- 7º50` Lintang
Selatan dan 104º 48`- 108º 48` Bujur Timur, dengan luas wilayah daratan
3.710.061,32 hektar. Masyarakat Jawa Barat dikenal sebagai masyarakat yang agamis,
dengan kekayaan warisan budaya dan nilai-nilai luhur tradisional, serta memiliki
prilaku sosial yang berfalsafah pada silih asih, silih asah, silih asuh, yang secara harfiah
berarti saling mengasihi, saling memberi pengetahuan dan saling mengasuh diantara
warga masyarakat. Kota Bandung merupakan salah satu tujuan pariwisata wisatawan
nusantara maupun mancanegara yang memiliki potensi wisata diantaranya wisata
sejarah, wisata budaya, wisata belanja, wisata religi, wisata alam, dan wisata minat
khusus. Menurut Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat (diakses pada
tanggal 1 Juni 2017)
Kota Bandung merupakan kota yang mendapat julukan Paris Van Java selain
itu Kota Bandung adalah kota jasa yang terkemuka di Indonesia. Kota Bandung
merupakan salah satu tujuan wisata belanja masyarakat Ibu Kota karena jarak antara
Jakarta-Bandung sangat dekat. Kota Bandung memiliki tempat wisata belanja yang
sangat terkenal yang menyediakan barang yang spesifik seperti kawasan Cihampelas
dengan toko-toko jeans, kawasan Cibaduyut yang menjual berbagai macam sepatu
dan pasar baru yang legendaris. Sebagai salah satu kota yang memiliki industri tekstil
dan garment, Kota Bandung merupakan tempat wisata belanja yang murah untuk
produk pakaian karena produk tersebut banyak dijual di berbagai toko yang
menyebut dirinya dengan Factory Outlet (FO) yang menjual barang sisa ekspor.
Factory Outlet menyediakan barang-barang bermerek terutama pakaian dengan
harga murah, oleh sebab itu tidak factory outlet selalu ramai dikunjungin oleh
pengunjung. Karena semakin banyak minat pengunjung banyak bangunan yang tadi

1
nya sebagai hunian kini berubah menjadi Factory Outlet. Menurut Hermawan
(2005:236-237)
Selain FO, di Kota Bandung banyak pusat perbelanjaan berupa mall, Warga
Kota Bandung tidak perlu jauh-jauh ke Jakarta atau Singapore untuk membeli barang-
barang bermerek karena di Kota Bandung telah menyediakan selain itu setiap mal-mal
yang ada di Kota Bandung berlomba-lomba memberikan fasilitas, hiburan serta
menarik minat pengunjung. Mal-mal yang ada di Kota Bandung menyediakan tempat
berbelanja yang berintergrasi dengan hiburan, saran olahraga, sekaligs tempat makan
dengan konsep one stop shopping. Menurut Hermawan (2005:236-237)
Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan

Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kota Bandung Tahun


2010-2014

Wisatawan
Tahun Jumlah
Mancanegara Domestik

2010 180.603 3.024.666 3.205.269

2011 194.062 3.882.010 4.070.072

2012 158.848 3.354.857 3.153.705

2013 170.982 3.726.447 3.897.429

2014 176.487 4.242.294 4.418.781

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Bandung (diakses tanggal 11 April 2017)

Berdasarkan data jumlah wisatawan mancanegara dan domestik pada


tahun 2010-2014 jumlah pengunjung setiap tahunnya meningkat, dapat dilihat
pada tabel di atas jumlah pengunjung pada tahun 2011 mengalami peningkatan
jumlah wisatawan yang cukup besar, pada tahun 2012 jumlah wisatawan
pengalami penurunan, kemudian pada tahun 2013 jumlah wisatawan di Kota
Bandung mengalami kenaikan, dan jumlah wisatawan pada tahun 2014

2
pengalami peningkatan yang sangat tinggi selama dari tahun 2010 sampai 2014.
Peningkatan yang terjadi pada tahun 2014 terjadi karena Kota Bandung memiliki
banyak jenis wisata potensi seperti: wisata sejarah, wisata budaya, wisata
belanja, wisata religi, wisata minat khusus, dan wisata alam.

Dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 disebutkan bahwa, “wisata


adalah kegiatan perjalanan yang di lakukan oleh seseorang atau sekelompok
orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembang
pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam
jangka waktu sementara.” Seseorang melakukan perjalanan ke suatu tempat
didasari akan motif/motivasi (motive) yang timbul akibat dorongan (drive) dalam
upaya pemenuhan kebutuhan (need).

Adanya Berbagai faktor penarik yang dimiliki oleh kota tujuan wisata akan
menyebabkan wisatawan akan memilih daerah tujuan wisata tertentu untuk
memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Menurut Pitana dan Gayatri (2005:62),
mengidentifikasikan berbagai faktor penarik dan membedakan atas sebelas
faktor yaitu: iklim destinasi, promosi pariwisata, iklan, pemasaran, kejadian
khusus, potongan harga, mengunjungi teman, mengunjungi kerabat, daya tari
wisata, budaya, dan lingkungan alamiah buatan. Masing-masing kota di
Indonesia memiliki karakteristik dan keunikan yang berbeda-beda sehingga
pengembangan kota wisata perlu dimodelkan sedemikian rupa untuk
membentuk template (model) yang dapat diduplikasi untuk pengembangan
wisata khususnya di Indonesia.

3
Sumber: Tripadvisor.com (diakses pada tanggal 20 April 2017)

Gambar 1.1 Review Tripadvisor Pasar Baru

Berdasarkan hasil survey tripadvisor.com terdapat 104 yang memberikan


penilaian berbelanja di pasar baru dan 48% dari 104 orang yang memberikan
penilaian good selama berbelanja di pasar baru, dikarenakan di pasar baru memiliki
berbagai macam pilihan seperti baju, souvenir, oleh-oleh, kain, serta aksesoris-
aksesoris lainnya yang ada di pasar baru selain itu harga yang ditawarkan terlalu
mahal sehingga banyak wisatawan dalam mancanegara atau domestik yang
melakukan wisata belanja di pasar baru. Akan tetapi jumlah pengunjung yang
melakukan wisata belanja di Pasar Baru belum dapat diketahui seberapa banyak
review mengenai penilaian wisata belanja, akan tetapi pada awal tahun 2017 yaitu
dimana 24% dari 38 wisatawan yang memberikan penilain excellent. Berdasarkan
hasil survey tripadvisor wisatawan merasa kurang nyaman dengan keadaan pada
Pasar Baru sangat ramai dan padat dikunjungi oleh wisatawan mancanegara dan
domestik ketika hari libur atau akhir pekan.

4
Sumber: Tripadvisor.com (diakses pada tanggal 20 April 2017)
Gambar 1.2 Review Tripadvisor Factory Outlet

Berdasarkan survey tripadvisor 2017, terdapat 48 pengunjung yang


memberikan penilaian pada tahun 2015 dan 24% memberikan nilai good dari 48
jumlah wisatawan yang memberikan penilaian pada factory outlet heritage pada tahun
2016 terdapat 4% yang memberikan penilaian terrible dari 24 jumlah pengunjung
yang memberikan penilaian berdasarkan hasil survey tripadvisor dikarenakan harga
baju yang ditawarkan pada factory outlet heritage sudah sama dengan matahari
sehingga banyak pengunjung yang kurang beminat untuk melakukan wisata belanja di
factory outlet dan memilih untuk berbelanja di matahari serta tidak banyak pilihan
baju yang dapat ditemui. Selain itu, harga yang ditawarkan sangat mahal dan tidak
sesuai dengan kualitas produk dan pada tahun 2017 belum dapat diketahui persentase
jumlah pengunjung yang memberikan penilaian pada factory outlet.

5
Sumber: Tripadvisor.com (diakses pada tanggal 20 April 2017)

Gambar 1.3 Review Tripadvisor Skywalk/Teras Cihampelas

Pada tahun 2017 teras cihampelas merupakan salah satu objek wisata
baru yang ada di Bandung, Teras Cihampelas atau Skywalk tidak hanya sebagai
objek salah satu objek wisata teras atau jembatan akan tetapi juga terdapat
berbagai aneka makanan, souvenir atau tas, aksesoris, dan terdapat photobooth
yang dapat wisatawan temui pada Skywalk. Pada awal tahun 2017 memberikan
penilaian 50% excellent dari 6 pengunjung yang memberikan penilaian pada
tripadvisor.

Berdasarkan survey Tripadvisor.com setiap wisatawan memiliki penilaian


tersendiri terhadap tempat wisata yang mereka kunjungi serta memiliki kesan
yang berbeda-beda, setiap tempat perbelanjaan yang ada di Kota Bandung
memiliki ciri khas tersendiri dan keunikan masing-masing sehingga membuat
para wisatawan melakukan wisata belanja. Dari hasil survey awal melalui
tripadvisor ada beberapa Factory Outlet yang ada di Kota Bandung yang kurang
banyak di minati oleh wisatawan di karenakan adanya beberapa ulasan yang
menurut wisatawan kurang adanya pembaruan model baju yang di tawarkan,
harga yang ditawarkan tidak sesuai, akses untuk menuju lokasi tersebut pada
weekend sangat macet karena banyaknya pengunjung yang melakukan wisata

6
belanja disekitar factory outlet JL. Riau menyebabkan terjadinya kemacatan dan
fasilitas yang kurang memadai seperti area parkir. Untuk meningkatkan jumlah
kunjungan maka perlu adanya shopping experience yang terdiri dari harga,
karakteristik destinasi, merchandising, keaslian dan staff service quality. Dengan
shopping experience yang dilakukan oleh Kawasan wisata belanja Kota Bandung
diharapkan wisatawan memiliki pengalaman yang kesan selama berada di Kota
Bandung dan memiliki moment of truth dan untuk meningkatkan sub variabel
yang menjadi dominan pada shopping experience yang belum mencapai nilai
maksimal.

Dengan banyaknya jumlah wisatawan yang datang melakukan wisata


belanja di Kota Bandung maka diharapkan dengan adanya shopping experience
wisatawan memiliki pengalaman yang sangat berkesan dan tidak terlupakan dan
pengaruh apa yang terjadi dengan peningkatnya wisata belanja Kota Bandung.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka hal di atas menarik penulis untuk
melakukan penelitian di wisata belanja yang ada di Kota Bandung khususnya di
Pasar Baru, Factory Outlet Riau dan Dago serta Teras Cihampelas sebagai salah
satu syarat untuk menyelesaikan Program Diploma III Perhotelan Fakultas Ilmu
Terapan Universitas Telkom dengan judul tentang bagaimana shopping
experience yang ada di Kota Bandung Shopping Experience Nusantara Di Daya
Tarik Wisata Belanja Kota Bandung.

1.2. Rumusan Masalah


Sesuai dengan judul yang diangkat maka rumusan masalah yang penulis
dapatkan adalah :
1. Bagaimana shopping experience di daya tarik wisata belanja Kota Bandung?
2. Sub variabel manakah yang paling dominan pada shopping experience di
daya tarik wisata belanja Kota Bandung?

7
1.3. Tujuan

Tujuan mengangkat judul Shopping Experience Wisatawan Nusantara di


Daya Tarik Wisata Belanja Kota Bandung adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui bagaimana shopping experience di daya tarik wisata belanja
Kota Bandung.
2. Menganalisis sub variabel yang paling dominan pada shopping experince di
daya tarik wisata belanja.

1.4. Kegunaan Penelitian


Tujuan dari penelitian jika tercapai, hasil penelitian akan memiliki manfaat
praktis dan teoritis.

1.4.1. Manfaat Teoritis

1. Bagi Jurusan Perhotelan


Penelitian ini digunakan untuk memberikan gambaran bagaimana
shopping experience wisata belanja di Kota Bandung dan sebagai
masukan untuk prodi perhotelan untuk mengetahui bagaimana mata
kuliah pengantar pariwisata serta pengembangan pariwisata di Kota
Bandung.
2. Bagi Penulis
Penelitian ini untuk menambah wawasan tentang pengembangan
pariwisata yang ada di Kota Bandung.
3. Bagi Peneliti Lebih Lanjut
Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dan dapat meningkatkan
jumlah pengunjung yang datang ke Kota Bandung.

8
1.4.2. Manfaat Praktis

1. Penelitian dapat menjadi refernsi untuk stakeholder, pemerintah, dan


pengelola pada Pasar Baru, Factory Outlet, dan Skywalk atau Teras
Cihampelas untuk meningkatkan shopping experience daya tarik wisata
belanja dan tetap menjaga kualitas pelayanan serta produk yang
ditawarkan.
2. Dapat memberikan kesan tersendiri dan kepuasan terhadap wisatawan
yang datang pada wisata belanjayang ada di Kota Bandung serta
pengalaman yang akan selalu diingat oleh wisatawan saat melakukan
wisata belanja di Kota Bandung.

Anda mungkin juga menyukai