Anda di halaman 1dari 5

7 Prinsip Investasi Saham Ala Warren

Buffett
7 Prinsip Investasi Saham Ala Warren Buffett :

1. Invest, don’t Speculate (Investasikan, jangan berspekulasi)

Ini artinya dalam berinvestasi kalian harus benar-benar memahami saham yang kalian beli, dan
bukanlah berspekulasi atau membeli saham tanpa dasar yang jelas. Inilah yang membedakan
antara investasi saham dan arena perjudian yang sering disangkutpautkan dengan investasi
saham.

Dengan mengenal bisnis dari perusahaan yang kalian beli sahamnya, akan membuat kalian
merasa lebih tenang dikala krisis menghadang, dan kalian tidak akan melakukan Panic
Selling, karena kalian percaya terhadap perusahaan tersebut.

Contoh yang sering terjadi adalah bila anda melihat suatu saham harganya turun secara tidak
masuk akal, dan anda melihat banyak orang berbondong-bondong membeli saham itu selagi
harganya turun, janganlah anda mengikuti arus tersebut dan langsung membeli saham itu, tapi
lakukanlah riset terlebih dahulu.

Pastikan kenapa harganya bisa turun dan apa yang menjadi dasar anda untuk membelinya, jangan
hanya berspekulasi bahwa saham tersebut keesokan harinya akan melambung tinggi, karena
suatu keputusan yang tidak didasari oleh riset biasanya akan menjerumuskan anda ke jurang
kerugian.

Istilahnya ” Jangan membeli kucing dalam karung”

Hal inilah yang membawa Buffett hingga saat ini masih bisa merasakan kesuksesan, walau krisis
menghadang.

Jadi masih mau berspekulasi lagi di bursa ? Mulailah belajar berinvestasi dan tinggalkan
kebiasaan berspekulasi bila kalian ingin sukses seperti Warren Buffett.

2. You don’t have to divesify (Anda tidak perlu melakukan diversifikasi)

Dalam hal ini bukan berarti anda tidak harus menyebar dana anda pada beberapa saham berbeda,
namun ini berarti anda harus memfokuskan investasi pada beberapa saham yang sudah dianalisis
secara fundamental dan sudah anda percayai.

Berfokuslah pada beberapa saham yang sudah anda pilih, janganlah membeli terlalu banyak
saham, karena anda akan kesulitan dalam mengikuti perkembangan masing-masing sahamnya.

Yang terpenting bukanlah kuantitas melainkan kualitas dari saham-saham yang anda beli.
Contoh dari prinsip ini adalah, bila anda sudah yakin dengan suatu perusahaan sebut saja
Unilever (UNVR), kinerja dari perusahaan ini terukur dengan jelas, kenaikan labanya pun terjadi
secara konstan dan sudah terbukti membagikan dividen secara rutin, ada baiknya anda
menginvestasikan dana anda secara lebih pada saham ini, sehingga anda dapat merasakan
keuntungan yang maksimal.

Namun janganlah juga menaruh seluruh dana anda pada satu saham saja, karena seperti yang
anda ketahui bahwa tidak ada yang pasti pada dunia investasi terutama saham, mungkin saja
semua hal terjadi, yang bisa kita lakukan hanyalah mengurangi resiko tersebut dengan memilih
perusahaan yang berkualitas.

Jangan juga salah mengartikan prinsip ini, Warren Buffett bukanlah tokoh yang anti
diversifikasi saham, bahkan faktanya ia memiliki hampir 25 saham sekarang ini. Jadi sudah jelas
kan apa maksud dari prinsip ke dua ini ?

3. Don’t just buy shares, be a business owner (Jangan hanya membeli saham, jadilah pemilik bisnis)

Hal inilah yang sangat penting dalam berinvestasi saham. Berinvestasi saham bukanlah hanya
sekedar membeli sahamnya, namun juga membeli bisnisnya dan anda secara tidak langsung
sudah menjadi pemilik dari bisnis tersebut.

Walau masih banyak orang yang menganggap membeli saham hanyalah membeli suatu
instrumen investasi, namun Warren Buffet sendiri mengajak kita semua untuk
menerapkan mindset bahwa membeli saham sama dengan membeli suatu perusahaan beserta
dengan bisnisnya. Ketika anda membeli saham dengan mindset sebagai bussiness owner maka
anda akan menjadi lebih selektif terhadap saham-saham apa saja yang akan anda beli.

Dengan menerapkan prinsip ini juga, kalian akan menjadi lebih memiliki ikatan dengan
perusahaan anda, sehingga secara tidak langsung anda juga akan membaca dan mencari tahu info
lebih dalam lagi terkait perusahaan tersebut hingga akhirnya anda menjadi sangat mengenal
perusahaan tersebut.

Hal ini sangat baik karena dengan mengenal suatu perusahaan secara mendetil maka anda akan
lebih mengenal bisnisnya dan secara tidak langsung akan menumbuhkan kepercayaan anda
terhadap perusahaan tersebut.

4. Don’t get into debt (Jangan berhutang)

Ini merupakan prinsip yang selalu dipegang teguh oleh Warren Buffett. Ia tidak pernah
menggunakan uang hasil pinjaman untuk berinvestasi saham, atau yang lebih kita kenal dengan
nama margin.

Margin biasa digunakan oleh trader saham untuk melipat gandakan keuntungan mereka, namun
tanpa disadari ada suatu resiko besar yang mereka tanggung.
Hal ini lah yang ingin dihindari oleh Buffet, ia tidak ingin terlilit hutang karena berinvestasi
saham.

Karena di pasar modal sendiri tidak ada sesuatu yang pasti, bisa jadi hari ini harga sahamnya
meningkat tajam dan besok langsung jatuh sangat dalam, jadi biasakanlah untuk menggunakan
uang yang tersisa untuk modal berinvestasi.

Menggunakan hasil pinjaman sebagai modal berinvestasi juga bertentangan dengan arti kata
investasi itu sendiri. Investasi ditujukan untuk mendapatkan keuntungan maksimal dengan resiko
yang dapat terukur, namun bila anda menggunakan hasil pinjaman, maka resiko pun akan
menjadi lebih besar.

Sehingga sangat tidak disarankan bagi siapapun untuk menggunakan fitur Margin atau
menggunakan hasil pinjaman ( utang ) sebagai modal untuk berinvestasi. Lebih baik sisihkan
uang setiap bulannya yang nantinya akan anda gunakan untuk berinvestasi.

5. Allocate capital efficiently (Alokasikan modal secara efisien)

Arti dari kata ini adalah mengalokasikan modal anda secara efisien. Warren Buffett selalu
mengalokasikan modal yang ia miliki secara efisien, baik modal awal investasinya, maupun
keuntungan dari investasi lainnya.

Beliau selalu dengan cekatan mengalokasikan dana yang ia miliki pada sektor investasi lain yang
lebih prospektif ke depannya, oleh karena itu ia selalu mendapatkan keuntungan yang berlipat
ganda karena bisnis yang ia miliki selalu mengikuti perkembangan zaman.

Bila anda mau mengalokasikan dana pada suatu instrumen investasi ada baiknya melakukan riset
terlebih dahulu agar tidak salah dalam menentukan instrumen yang tepat untuk anda. Anda wajib
melakukan riset terkait dengan prospek suatu saham baik pada kondisi sekarang maupun prospek
kedepannya.Janganlah terpaku kepada suatu saham yang sudah berubah kualitasnya, segera
beralihlah ke saham yang lain yang lebih prospektif dan baik kinerjanya.

Contohnya, dulu saham Bluebird merupakan saham yang cukup bagus, labanya pun meningkat
seiring berjalannya waktu, namun saat adanya kehadiran Taksi Online dan Ojek
Online,  pendapatan perusahaan ini pun menurun drastis begitu juga harga sahamnya.

Saat menghadapi kondisi seperti ini ada baiknya anda untuk meninggalkan saham tersebut dan
beralih ke saham yang memiliki prospek yang bagus kedepannya. Jangan menetap di suatu
saham yang kinerja perusahaannya sedang tidak baik.

Oleh karena itu pilihlah saham yang tepat dengan cara melakukan riset sebelum memutuskan
untuk membeli suatu saham.
6. Think independently (Berpikir secara mandiri)

Pastinya anda yang sudah masuk ke pasar modal sering mendengar isu-isu yang tersebar diantara
kalangan investor, baik itu isu positif maupun negatif.

Namun tahukah anda bahwa isu-isu semacam itu belumlah terjamin kebenarannya, oleh karena
itu prinsip investasi keenam dari Warren Buffett ini mengajak kita untuk berpikir secara
independen tanpa terpengaruh oleh isu-isu sesaat yang terkadang dapat menyesatkan kita.

Banyak isu-isu yang tersebar memiliki motif dibelakangnya, misalkan ingin menaikan harga
suatu saham demi keuntungan beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab ini.

Janganlah kita mau menjadi korban dari praktik curang ini, karena sudah banyak teman-teman
saya yang terjebak pada suatu saham karena tidak melakukan riset dalam membeli suatu saham
dan hanya berlandaskan oleh rekomendasi oknum yang tidak bertanggung jawab.

Berarti tidak boleh mendengarkan masukan atau rekomendasi dari siapapun dong ya ?

Prinsip ini bukan mengajak kita untuk menutup telinga terhadap seluruh masukan atau
rekomendasi terkait dengan investasi saham, namun lebih mengajak kita untuk lebih selektif
terhadap masukan-masukan atau isu-isu yang didapatkan oleh kita.

Saran saya, untuk mendapatkan suatu rekomendasi terkait saham ataupun isu-isu terkini terkait
pasar modal, anda dapat membacanya di website-website berita investasi seperti
contohnya Kontan.co.id. Selain itu anda juga bisa mendapatkan berita yang terpercaya dari
sekuritas anda masing-masing, terkadang sekuritas menerbitkan suatu riset yang dapat berguna
bagi anda sekalian dan yang pasti memiliki tingkat akurasi yang tinggi.

7. Always be ready to break your own rule (Selalu siap untuk melanggar aturan Anda sendiri)

Walaupun dalam berinvestasi kita harus memiliki prinsip yang harus kita pegang teguh, namun
jangan juga kita menjadi pribadi yang tidak siap akan adanya perubahan.

Warren Buffett memiliki banyak prinsip dan disiplin dalam berinvestasi, namun beliau
menyatakan tanpa ragu akan melanggar aturan-aturan yang ia pegang bilamana memang
diperlukan.

Mengapa prinsip untuk melanggar prinsip anda yang sudah ketinggalan jaman sangat
penting ?

Hal in karena kondisi di pasar modal selalu berubah seiring dengan berjalannya waktu, sehingga
pasti suatu hari prinsip yang anda terapkan sudah tidak aplikatif lagi karena sudah adanya
perubahan pada pasar modal.
Inti dari ajaran ini adalah ingin mengajak kita untuk menjadi pribadi yang memiliki pemikiran
yang terbuka dan tidak menutup diri akan adanya perubahan di sekeliling kita, oleh karena itu
melalui prinsip ini Warren Buffett mengajarkan kita untuk selalu siap akan adanya perubahan.

Contohnya misalkan anda memiliki prinsip akan menabung saham terus setiap bulannya secara
rutin, namun beberapa bulan terakhir terdapat isu-isu negatif yang membuat harga-harga saham
anjlok dan terus menurun.

Disinilah titik dimana anda harus mengubah prinsip yang anda terapkan selama ini, anda bisa
berhenti dulu membeli saham hingga kondisi di pasar modal menjadi lebih terkendali dan sudah
ada tanda-tanda akan keluar dari zona merah.

Anda mungkin juga menyukai