OLEH :
Apriliani Widyastuti
NIM : 2020-01-14901-009
2. 1. Pengertian
Defisit perawatan diri merupakan suatu kondisi pada seseorang yang
mengalami kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas
perawatan diri secara mandiri seperti mandi (hygiene), berpakaian/berhias, makan
dan BAB/BAK (toileting).
b. Psikologis
1) Malas, tidak ada inisiatif.
2) Menarik diri, isolasi diri.
3) Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina.
c. Sosial
1) Interaksi kurang.
2) Kegiataan kurang.
3) Tidak mampu berperilaku sesuai norma.
4) Cara makan tidak teratur, BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok
gigi dan mandi tidak mampu mandiri.
a. Data subyektif
1) Pasien merasa lemah.
2) Malas untuk beraktivitas.
3) Merasa tidak berdaya.
b. Data obyektif
1) Rambut kotor, acak-acakan.
2) Bdan dan pakaian kotor dan bau.
3) Mulut dan gigi bau.
4) Kulit kusam dan kotor.
5) Kuku panjang dan tidak terawat
2) Jelaskan cara buang air besar dan buang air kecil yang baik.
3) Latih buang air besar dan buang air kecil yang baik.
SP 1 keluarga :
2) Jelaskan pengertian, tanda dan gejala dan proses terjadinya defisit perawatan
diri (gunakan booklet).
SP 2 keluarga :
SP 3 keluarga :
DaftarPustaka
Aziz R, dkk, (2003) PedomanAsuhanKeperawatanJiwaSemarang :RSJD Dr.
Amino Gonohutomo.
Carpenito, L.J, (2009). BukuSakuDiagnosakeperawatan (terjemahan), Edisi 8,
Jakarta: PenerbitBukuKedokteran EGC.
Keliat Budi Ana, (2006) Proses KeperawatanKesehatanJiwa, Edisi2, Jakarta :
EGC.
Stuart GW, Sundeen,(2008) Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th
ed.). St.LouisMosby Year Book.
Tim DirektoratKeswa,(2000)StandarAsuhanKeperawatanJiwa, Edisi 1, Bandung:
RSJP Bandung.
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
Ruangan Rawat : Ruang Rawat Inap Pria
Tanggal Dirawat : 24/05/2021
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. X (L)
Umur :-
Agama :-
Tanggal Pengkajian : 24/05/2021
Informan : Status klien dan komunikasi dengan klien.
Aniaya seksual - - - - - -
- - - - - -
Penolakan
Tindakan kriminal - - - - - -
Jelaskan No. 1, 2, 3 :
pasien baru mengalami gangguan jiwa dan tidak pernah mengalami gangguan
jiwa sebelumnya dan tidak pernah melakukan pengobatan sebelumnya
Masalah Keperawatan :
Tidak Ada Masalah Keperawatan
Jelaskan :
Klien mengatakan orang-orang tidak ingin berteman dengannya karena bau.
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
IV. FISIK
1. Tanda Vital
TD : 120/80 mmHg N :87 x/menit
S : 36,5ºC RR :20x/menit
2. Ukur
TB : 168 cm BB : 65 kg
3. Keluhan fisik : Ya / Tidak
Jelaskan :
Pasien mengatakan tidak ada mengalami keluhan fisik, pasien tampak tidak mau
bicara, sering menunduk, tidak mau respon lawan bicara, badan tampak kotor
dan berbau.Ada Kontak mata pasien saat diajak berkomunikasi.
Masalah Keperawatan : Defisit Keperawatan Diri
V. PSIKOSOSIAL
5.1 Genogram
Jelaskan :
Pasien anak pertama dari tiga bersaudara
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
1. Konsep diri
2. Hubungan Sosial
a. Orang yang : Pasien mengatakan jika keluarga sangat berarti
berarti baginya
b. Peran serta : Pasien mengatakan tidak mengikuti kelompok
dalam kegiatan apapun dilingkungannya.
kelompok /
masyarakat
c. Hambatan dalam : Pasien mengatakan tidak ada hambatan
berhubungan berhubungan dengan orang lain.
dengan orang
lain
3. Spiritual
a. Nilai dan : Pasien mengatakan dirinya beragama islam
keyakinan
b. Kegiatan ibadah : Pasien mengatakan tidak pernah sholat selama
dirawat dirumah sakit jiwa kalawa atei
1. Penampilan
2. Pembicaraan
Loghorea Echolalia
Jelaskan :
Pasien tidak mampu memulai pembicaraan jika ditanya pasien berbicara
dengan agak cepat tetapi dapat dimengerti dan didengar dengan baik.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
3. Aktivitas Motorik:
Jelaskan :
Pasien terlihat lebih banyak tidur dan berbaring diatas tempat tidur, pasien
diajak bicara baru bicara.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
4. Alam Perasaaan
Jelaskan :
Pasien mengatakan perasaannya baik-baik saja sedih tidak, gembira
berlebihan juga tidak dalam batas normal saja pada umumnya.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
5. Afek
Jelaskan :
Afek pasien sesuai, karena pasien bisa memposisikan ekspresi (tersenyum)
pada tempatnya jika ada hal yang lucu.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
7. Persepsi : Halusinasi
Pengecapan Penghidu
Jelaskan :
Pasien mengatakan tidak ada mendengar bisikan, bayangan, perabaan
maupun mencium bau-bauan
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
8. Proses Pikir
neologisme
Jelaskan :
Pembicaraan pasien baik tidak ada masalah, pasien mampu menjawab setiap
pertanyaan perawat dengan tepat dan sesuai dengan apa yang ditanyakan,
pembicaraan pasien dapat dimengerti walaupun nada bicara pasien agak
cepat
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
9. Isi Pikir
Jelaskan :
Pasien terlihat lebih banyak tidur dan berbaring diatas tempat tidur, pasien diajak
bicara baru bicara.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Jelaskan :
Pasien mengatakan jika dirinya tidak memiliki rasa ataupun pikiran yang
berlebihan
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
Disorientasi
Jelaskan :
Saat dilakukan pengkajian tingkat kesadaran pasien compos mentis, pasien
mengatakan jika dirinya sadar penuh
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat jangka pendek
Jelaskan :
Saat dilakukan pengkajian daya ingat jangka panjang klien baik, klien
dapat mengingat nama dan alamat rumahnya. Daya ingat jangka pendek
klien baik pasien mengingat jika hari ini hari senin dan mengingat kemaren
pagi keluarga datang menjenguk,
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
Jelaskan :
Tingkat konsentrasi klien baik, pasien mampu berhitung sederhana seperti 1
sampai 10
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
Jelaskan :
Klien dapat tidak dapat mengambil keputusan sederhana bahwa pasien ingin
mandi terlebih dahulu sebelum makan dan mencuci tangan terlebih dahulu
sebelum makan dan sesudah makan.
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
Jelaskan :
Saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan jika ia menyadari apa yang
dilakukannya salah dan bisa membahayakan orang lain, pasien mengakui
jika ia bisa mengontrol dirinya jika sedang marah
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
Jelaskan :
Klien mandiri memenuhi kebutuhan eliminasi BAB/BAK secara mandiri tanpa
bantuan perawat
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
3. Mandi
Jelaskan :
Pasien tidur seperti biasa habis makan pada malam hari
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
6. Penggunaan Obat
Jelaskan :
Klien minum obat dibantu oleh perawat
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
7. Pemeliharaan Kesehatan
Belanja Ya Tidak
Transportasi Ya Tidak
Lain-lain √ Ya Tidak
Jelaskan :
Pasien mengatakan akan kembali melakukan aktivitasnya seperti biasa
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
Adaptif Maladaptif
√ Bicara dengan orang lain Minum alcohol
Masalah Keperawatan :
Pasien mengatakan selalu berbicara kepada orang yang mau berkomunikasi
padanya
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
IX. Masalah Psikososial dan Lingkungan:
- Koping - obat-obatan
Lainnya :
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
ANALISA DATA
Terapi Medik : -
XII. Daftar Masalah Keperawatan
Intervensi Keperawatan
Nama : Tn. X RM No.:0xxx
No Diagnosa Intervensi
1 Defisit Perawatan Diri : Sp 1:
Ketidakmampuan merawat melakukan pengkajian pada klien dengan
kebersihan diri kurang perawatan diri: mandi/kebersihan diri,
Subjektif : berpakaian/berhias, makan, dan BAB/BAK.
- Klien Mengatakan malas untuk Sp2 :
mandi Melatih pasien laki-laki, Berpakaian, Menyisir
rambut, Bercukur
Objektif: Sp3:
1. Klien tampak bernampilan melatih pasien makan secara mandiri :
tidak rapi a. Menjelaskan cara mempersiapkan makan
2. Klien tampak tidak mampu b. Menjelaskan cara makan yang tertib
berpakaian dengan benar c. Menjelaskan cara merapihkan peralatan
3. Klien tercium bau yang makan setelah makan
tidak sedap dari tubuhnya d. Praktek makan sesuai dengan tahapan
makan yang baik
Sp4:
Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK
secara mandiri
Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan
FORMAT
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(Dibuat setiap kali sebelum interaksi / pertemuan dengan klien)
A. PROSES KEPERAWATAN.
1. Kondisi Klien:
Tn. X masuk ke Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei tanggal 24 Mei 2021. Klien
melempar lampu dan jendela rumah warga dengan batu tanpa sebab yang jelas,
klien ada membawa pisau tapi tidak ada mengancam warga, klien tidak
diketahui keluarganya. Saat pengkajian klien tidak mau bicara, sering
menunduk, tidak mau respon lawan bicara, badan tampak kotor dan berbau.
2. Diagnosa Keperawatan.
Defisit perawatan diri : kebersihan diri
3. Tujuan Khusus (TUK)
SP 1 pasien :
b. FASE KERJA
berapa kali bapak mandi dalam sehari? Apakah bapak sudah mandi hari ini?
Menurut bapak apa kegunaannya mandi? Apa alasan bapak sehingga tidak bisa
merawat diri? Menurut bapak apa manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan
diri? Kira-kira tanda-tanda orang yang tidak merawat diri dengan baik seperti
apa? Badan gatal, mulut bau, apa lagi? Kalau kita tidak teratur menjaga
kebersihan diri masalah apa menurut bapak yang bisa muncul? Betul ada kudis,
kutu dan lain-lain, apa yang dilakukan bapak untuk merawat rambut dan muka?
Kapan saja bapak menyisir rambut?
c. FASE TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subyektif (Klien)
Bagaimana perasaan bapak setelah kita mendiskusikan tentang pentingnya
kebersihan diri tadi?
Evaluasi Obyekti (Perawat)
Bapak masih ingat apa yang kita diskusikan tadi? Sekarang coba ulangi
tanda-tanda kebersihan diri. Bagus sekali, bagaiman kalau kita masukan
dalam jadwal aktivitas harian? Nah lakukan ya bapak, dan berikan tanda M
(mandiri) kalau dilakukan tanpa disuruh, B (bantuan) kalau diingatkan baru
dilakukan, dan T (tidak) tidak melakukan.
2. Rencana Tindak Lanjut
Kalau begitu pak, saya akan kembali keruangan keperawatan, besok saya
akan menemui bapak lagi jam 7 pagi untuk latihan cara berpakaian,
tempatnya diruangan ini saja bagai mana bapak?
3. Kontrak yang akan datang
Topik : Latihan cara berpakaian
Waktu : 20 menit
Tempat : Di ruangan tempat klien dirawat
FORMAT
ANALISA PROSES INTERAKSI
P: nama bapak siapa? suka P: masih berjabatan tangan Ingin tau nama klien merasa klien Ragu-ragu klien merasa Mengenal nama klien akan
dipagil apa pak? dengan klien dan mendekatkan enggan berkenalan perkenalan hanya formalits memudahkan untuk
K: Tn. X diri ke klien belaka berintraksi
K:menoleh sebentar menyebut
nama dengan menunduk dan
menarik tangan
P: nah, saya senang sekali bisa P: menepuk bahu klien Memberikan respon reinfocment Senang memberikan Kontrak berikutnya harus
ngobrol dengan bapak K:menoleh dan tersenyum pada klien senang karna klien mau reinfocment klien ikut ditentukan dan harus
bagaimana kalau selesai makan menentukan kontrak berikutnya menentukan kontrak mendapat persetujuan
kita ngobrol lagi sebentar saja klien agar klien ingat
kok yach cukup 20 menit saja terhadap kontrak
K: boleh
P: nah kalo bapak setuju nanti P: memandang Menentukan topik dan aktivitas Memikirkan tentang kegiatan Kegiatan yang akan
kita ngobrol tentang perasaan K:menunduk pada kontrak berikutnya senang yang ditawarkan klien setuju dilaksananakan harus
bapak sekalian periksa tekan karena klien setuju dengan tentang kegiatan yang akan memdapat persetuajuan
darah ya kegiatan yang akan dilaksanakan dilaksanakan klien sehingga bisa klien
K: iya kluar dari kegiatan
dimaksud, bisa diingatkan
tentang batasan kegiatan
sesuai kontrsk
P: terimakasih atas kesediaan P: menepuk bahu dan Menutup fase 1 senang karena Menunjukan rasa percaya pada Salam penutup merupakan
bapak ngobrol dengan saya, mengeluargkan jabatan tangan klien mau berintraksi dengan perawat menyambut salam akhir fase yang harus
selamat sore K: menoleh menjabat tangan perawat perawat dilakukan untuk mencegah
K: sore perawat tidak percaya pada klien.
Kesan Perawat :
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanankan dengan baik. Klien cukup kooperatif data yang tergali adalah mengenai harga diri rendah kronis,
menarik diri, koping individu tidak efektif, kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan klien menerima kontrak tersebut secara umum proses interaksi sudah
dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu fase kerja.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI
OLEH :
Apriliani Widyastuti
NIM : 2020-01-14901-009
a. Tujuan Pembelajaran
1). Tujuan Instruksional Umum
Setelah menerima pendidikan kesehatan tentang defisit perawatan diri, pasien
gangguan jiwa di Ruang Jiwa Kalawa Atei. serta keluarga pasien mampu memahami
dan menyadari bahaya defisit perawatan diri.
2). Tujuan Instruksional Khusus
Setelah menerima pendidikan kesehatan, diharapkan pasien gangguan jiwa di
Ruang Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei serta keluarga pasien mampu :
1) Menjelaskan pengertian defisit perawatan diri
2) Menyebutkan penyebab defisit perawatan diri
3) Menyebutkan tanda dan gejala defisit perawatan diri
4) Menyebutkan komponen kebersihan diri
5) Menjelaskan pentingnya kebersihan diri
6) Menjelaskan akibat dari defisit perawatan diri
7) Menjelaskan cara perawatan kebersihan diri
b. Materi
1) Pengertian defisit perawatan diri
2) Penyebab defisit perawatan diri
3) Tanda dan gejala defisit perawatan diri
4) Komponen kebersihan diri
5) Pentingnya kebersihan diri
6) Akibat dari defisit perawatan diri
7) Cara perawatan kebersihan diri
c. Metode
1) Ceramah
2) Tanya jawab
3) Diskusi
e. Evaluasi Pembelajaran
1) Tes awal cara mengajukan pertanyaan lisan.
2) Apakah pernah mengenal istilah defisit perawatan diri?
3) Apa saja penyebab defisit perawatan diri?
4) Apa saja tanda dan gejala defisit perawatan diri?
5) Apa saja komponen kebersihan diri?
6) Apa pentingnya kebersihan diri?
7) Apa akibat defisit perawatan diri?
8) Bagaimana perawatan kebersihan diri
9) Tes akhir dengan cara mengajukan pertanyaan lisan yang sama dengan
pertanyaan pada tes awal.
g. Kriteria Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
Pasien dan keluarga/sasaran hadir dalam kegiatan penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan diadakan di Ruang jiwa kalawa atei
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
(SAP, Leafleat)
2) Evaluasi Proses
Pasien dan keluarga antusias terhadap materi penyuluhan
Pasien dan keluarga tidak meninggalkan tempat penyuluhan
sebelum penyuluhan selesai
Pasien dan keluarga mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
secara benar
3) Evaluasi Hasil
Pasien dan keluarga mengenal istilah defisit perawatan diri
Pasien dan keluarga mengetahui penyebab defisit perawatan diri
Pasien dan keluarga mengetahui tanda dan gejala defisit perawatan
Pasien dan keluarga mengetahui komponen mkerbersihan diri
Pasien dan keluarga mengetahui pentingnya kebersihan diri
Pasien dan keluarga mengetahui akibat dari defisit perawatan diri
Pasien dan keluarga mengetahui cara perawatan kebersihan diri
DEFISIT
PERAWATAN
DIRI
A. Pengertian
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan hygiene yang baik.
Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat,
tidak bau, tidak malu, tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman
penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebersihan badan meliputi
kebersihan diri sendiri, seperti mandi, menyikat gigi, mencuci tangan, dan
memakai pakaian yang bersih.Mencuci adalah salah satu cara menjaga
kebersihan dengan memakai air dan sejenis sabun atau deterjen. Mencuci tangan
dengan sabun atau menggunakan produk kebersihan tangan merupakan cara
terbaik dalam mencegah penularan influenza dan batuk-pilek. Orang yang
memiliki penampilan serta gaya yang jorok akan dijauhi dari pergaulan sehari-
hari dan akan sulit mendapat teman, pacar, jodoh, pekerjaan, kepercayaan dan
lain-lain.
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia
dalam memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya,
kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien
dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan
perawatan diri ( Depkes: 2012). Defisit perawatan diri adalah gangguan
kemampuan untuk melakukan aktifitas pera14watan diri (mandi, berhias, makan,
toileting) (Nurjannah, 2012).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, defisit perawatan diri
ialah suatu kondisi seseorang dimana seseorang yang mengalami kelemahan
melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) secara
mandiri.
Bagaimana
Tanda dan
Gejala Nya ?
u sesuai g 5. Membimbi
per ng dan
norma cay menolong
Cara makan a. klien
b. Bic merawat
tidak ara diri.
teratur kan a. Bant
tent u
BAK dan ang klien
BAB di pen mera
sembarang ting wat
tempat nya diri
gosok gigi keb b. Ajar
dan ersi kan
manditidak han ketra
mampu . mpil
mandiri. c. Ku an
CARA atk secar
an a
PERAWATAN ke berta
NYA ? ma hap
mp c. Buat
4. Meningkat uan kan
kan klie jadw
kesadaran n al
dan mer kegia
kepercayaa aw tan
n diri at setia
a. Bina diri p
hari
6. Ciptakan
lingkungan
yang
mendukung
an.
d. Sed
hubu iaka
ngan . n
salin perl
eng da
kap n
an ny
yan a
g m DEFISIT
dipe an PERAWAT
rluk ba
an gi AN DIRI
unt kli
uk en
man mi
di. sal
e. Dek ny
atka a,
n ka
pera m
lata ar
n m
man an
di di
biar ya
mu ng
dah de
dija ka
ngk t
au da
oleh n OLEH :
Apriliani Widyastuti
klie ter 2020-01-14901-009
n. tut
c)S up
edia .
kan
ling
kun
gan
yan
g
ama
n
YAYASAN EKAHARAP
PALANGKA RAYA
SEKOLAH TINGGI
ILMU KESEHATAN
PROGRAM PROPESI
NERS
TAHUN 2021