Anda di halaman 1dari 8

Tugas Rutin 2

MAKALAH
POLA UMUM DAN PROGRAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN
KONSELING
(Untuk memenuhi salah satu dari enam tugas KKNI mata kuliah dasar-dasar
Bimbingan dan Konseling, yaitu Tugas Rutin)
Dosen Mata Kuliah Dasar-Dasar Bimbingan Konseling: Armita Sari, S.Pd.,M.Pd

DISUSUN OLEH :
DEVI MARCELLA BR SURBAKTI
1183111108

Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas berkat kasih dan
anugerahNya saya dapat mengerjakan tugas makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas
dari program 6 tugas dalam KKNI. Adapun judul makalah ini tentang Pola Umum dan
Program Kegiatan pada Bimbingan dan Konseling.
Saya mengucapkan terimakasih kepada dosen saya, ibu Armita Sari,S.Pd,M,Pd .
selaku dosen pembimbing mata kuliah Dasar-Dasar Bimbingan Konseling yang telah
memberikan pengarahan, motivasi serta ilmu yang sangat berarti.
Mohon maaf apabila ada kesalahan penulisan kata yang kurang berkenan.
Akhir kata, saya mengucapkan banyak terimakasih. Semoga makalah ini bermanfaat.

Medan, September 2018

Devi Marcella Br Surbakti


BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah


Sebagai salah satu lembaga pendidikan, sekolah membutuhkan pelayanan BK dalam
penyelenggaraan dan peningkatan kondisi kehidupan di sekolah demi tercapainya tujuan
pendidikan yang berjalan seiring dengan visi profesi konseling yaitu: Terwujudnya
kehidupan kemanusiaan yang membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan
dalam memberikan dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar individu
berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia.

Dengan adanya mengenai pola pelayanan bimbigan dan konseling di sekolah ini.
Mahasiswa jadi benar benar paham cara memposisikan diri dalam bimbingan di sekolah
pada anak didiknya kelak. Mata kuliah ini dimaksudkanmembekali Mahasiswa sebagai
calon gurusekolah dasar untuk mampu menyelenggarakanpembelajaran yang
membimbing dan memberikan pelayanan dasar-dasar bimbingan sesuai dengan
kewenangannya. Sehingga untuk menunjang pembekalanuntuk mahasiswa itu.
Pembahasan yang dilakukan tentang pola dasar bimbingan konseling,Program kegiatan,
BK pola 17+ dan BK Komprehensif.

Rumusan Masalah
1. Mengetahui pola pola bimbingan dan konseling
2. Mengetahui program kegiatan pada bimbingan dan konseling

Tujuan Penulisan Makalah


Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pola-pola bimbingan dan konseling
2. Untuk mengetahui progam pada bimbingan dan konseling

BAB II
PEMBAHASAN

Pola Umum dan Program Kegiatan Pada Bimbingan dan Konseling


A. Pola-Pola Bimbingan dan Konseling
Yang dimaksud dengan pola dasar pelaksanaan bimbingan ialah suatu asas pokok
untuk mengatur penyebaran pelayanan bimbingan di sekolah. Pola dasar ini lebih bersifat
praktis, karena langsung berkaitan dengan penyusunan program bimbingan, karena langsung
berkaitan dengan penyusunan program bimbingan. Jadi suatu pola dasar melandasi
perencanaan dan pelaksanaan suatu program bimbingan di sekolah.
Model-model bimbingan dan konseling dan pola dasar bimbingan bermula dari
gerakan bimbingan dan konseling di Amerika yang dikembangkan di sejumlah kerangka pikir
yang me njadi pedoman pegangan dalam pelayanan di sekolah-sekolah.
Istilah Model menurut:
Shertzer dan Stone (1981) yaitu suatu konseptualisasi yang luas, bersifat teoritis namun
belum memenuhi semua persyaratan bagi suatu teori ilmiah. Yang dikembangkan oleh orang-
orang tertentu untuk menghadapi tantangan yang timbul dalam kehidupan masyarakat dan
lingkungan pendidikan sekolah di AS. Menurut hasil analisis Edward C Glanz dalam
bukunya Fondations and Principles of Guidance, dalam sejarah perkembangan pelayanan
bimbingan di institusi-institusi pendidikan muncul 4 macam pola dasar yakni :
1. Pola Generalis berasaskan keyakinan, bahwa corak pendidikan berpengaruh terhadap
kuantitas usaha belajar siswa. Pelayanan bimbingan melibatkan banyak tenaga
pendidik. Tenaga pengajar rutin berhubungan dngan para siswa.
2. Pola Spesialis, bahwa pelayanan bimbingan di institusi pendidikan harus ditangani
oleh ahli ahli bimbingan yang masing masing berkemampuan khusus.
3. Pola Kurikuler, bahwa pelayanan bimbingan dan konseling di institusi pendidikan
diusulkan dalam kurikulum pengajaran.
4. Pola Relasi relasi Manusia dan kesehatan Mental, bahwa orang akan lebih hidup
bahagia apabila dapat menjaga kesehatan mentalnya dan membina hubungan baik
dengan orang lain.

B. Program Kegiatan pada Bimbingan dan Konseling


Konselor atau Guru BK menyelenggarakan pelayanan BK untuk seluruh peserta
didik yang menjadi asuhan/ampuannya dalam kinerja setiap hari. Kinerja Guru BK
atau Konselor diwujudkan sedemikian rupa sampai minimal minimal terpenuhi
kegiatan kinerja pendidik secara resmi dengan volume minimal 24 JP perminggu.
1. Kegiatan Klasikal Terjadwal, Yang dilaksanakan oleh Guru BK atau Konselor
untuk semuarombongan belajar di kelas kelas peserta didik yang menjadi
tanggung jawab asuhannya.
2. Kegiatan Non Klasikal, terjadwal dalam waktu pembelajaran,yang telah
terprogram maupun secara insidentail untuk kegiatan pelayan atau pendukung
yang perlu dilaksanakan.Seperti dikemukakan di atas, kegiatan nonklasikal
diluar waktu jam pelajaran perlu dilakukan sebagai tindakan lanjut dari
pelayanan klasikal terjadwal. Kegiatan yang dimaksud adalah:
a. Konferensi Kasus, Kegiatan ini di programkan, dipersiapkan dan
dipimpinpelaksanaannya oleh Guru BK atau Konselor dan diikuti oleh
pihak-pihak terkait yang mampu memberikan sumbangan positif
terhadap masalah yang dikaji seperti Guru Mata Pelajaran, Wali kelas,
Orang Tua, atau narasumber yang Relevan
b. Layanan Konsultasi, Konselor dapat menyelenggarakan layanan
konsultasi yang datang sendiri maupun yang dipanggil/diundang.
c. Kunjungan Rumah, dapat dilakukan Guru BK baik didalam maupun
diluar jam pelajaran.
d. Pengolahan Data, hasil Aplikasi Instrumentasi sampai dengan datanya
siap untuk disampaikan kepada peserta didik yang bersangkutan.
e. Kegiatan Pengembangan, Kegiatan seperti kepanitiaan di satuan
pendidikan, seminar, lomba dan ektsrakurikuler.

C. Program Kegiatan Pada BK di Sekolah


Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah
Tujuan yang diharapkan:
1. Pemahaman, wawasan, dan kesadaran akan identitas dirinya
2. Kemampuan mengembangkanpotensi dirinya. (fisik, intelektual, emosi, sosial
dan moral-spiritual)
3. Keterampilan mengatasi masalah yang dihadapinya.
4. Wawasan tentang IPTEK dan sosial budaya masyarakat.
5. Kemampuan menyesuaikandiri secara konstruksif dengan lingkungan dalam
upaya menciptakan kesejahteraan hidup bersama.

D. BK Pola 17+
 Wawasan Umum
Pada umumya fungsi bimbingan konseling yang banyak dilakukan adalah fungsi
bimbingan konseling yang paling utama adalah pengembangan, yakni
mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki oleh individu. Bimbingan berpusat
pada diri individu, berdasarkan kemampuannya dan kebutuhan individu agar ia
mampu mengatasi dirinya sendiri dan mengmbangkan segenap kemampuan yang
dimiliki.
 Bidang Bimbingan
a. Bimbingan Pribadi
Adalah layanan bimbingan yang diberikan kepada siswa untuk mengembagkan
diri pribadinya sehingga menjadi pribadi yang mantap dan mandiri.
b. Bimbingan sosial
Adalah bimbingan yang diberikan kepada siswa untuk mengenal lingkungannya
sehingga mampu bersosialisasi dengan baik dan menjadi pribadi yang
bertanggung jawab
c. Bimbingan Belajar
Adalah bimbingan yang diberikan kepada siswa untuk dapat membentuk
kebiasaan belajar yang baik, mengembangkan rasa ingin tau dan menumbuhkan
motivasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
d. Bimbingan Karir
Adalah layanan bimbingan yang diberikan kepada siswa untuk dapat
merencanakan dan mengembangkan masa depannya, berkaitan dengan dunia
pendidikan maupun dunia karir

 Jenis Layanan
a. Layanan Orientasi
Berupa pengenalan lingkungan sekolah yang bau kepada peserta didik,
meliputi lingkungan fisik, personal sekolah, kurikulim, kegiatan, aturan
yang berlaku, sistem pendidikan, organisasi siswa dan sabagainya.
b. Layanan Informasi
Memberikan Informasi seluas-luasnya kepada peserta didik berkait dengan
kegiatan akademis dan non akademis untuk masa sekarang dan masa yang
akan datang
c. Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan Penenmpatan adalah upaya terencana dan sistematis untuk
menempatkan siswa pada suatu posisi atau tempat yang sesuai dengan
minat bakat kemampuannya. Sedangkan penyaluran adalah upaya untuk
menyalurkan bakat minat dan potensi siswa secara optimal.
d. Layanan Pembelajaran
adalah layanan yang diberikan kepada siswa agar siswa mampu
mengembangkan sikap dan kebiasaan yang baik. Menanamkan sikap
belajar yang baik.
e. Layanan Konseling Perorangan
Merupakan bentuk pelayanan khusus berupa hubungan langsung tatap
muka antara konselor dank lien.
f. layanan Konseling Kelompok
Layanan bimbingan dan konseling yang diberikan sekelompok individu.
Layanan ini guna untuk mengatasi masalah yang relative sama, sehingga
mereka tidak memiliki hambatan untuk mengembangkan segenap potensi
yang dimiliki.
g. Layanan Bimbingan Kelompok
Adalah layanan yang diberikan kepada sekelompok siswa baik masalah
ataupun tidak ada masalah.

E. BK Komprehensif
Bimbingan dan Konseling Komprehensif mendasarkan pada lima premis (sutirna,
2013) yaitu
a. Bimbingan dan Konseling Komprehensif bersifat kompatibel dengan tujuan
pendidikan
b. Bersifat pengembangan
c. Program BK Komprehensif bersifat bulding approach, artinya merupakan satu tim
yang berkolaborasi antar staf
d. Dikemas dalam perencanaan, desain, implementasi, evaluasi dan tindak lanjut
e. Dikendalikan oleh kepemimpinan sekolah yang memiliki visi, misiyang kuat
tentang bimbingan dan konseling.
Tujuan Bimbingan dan Konseling Komprehensif
a. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta
kehidupannya dimasa yang akan datang.
b. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya
seoptimal mungkin.
c. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan
d. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi
Fungsi Bimbingan dan Konseling Komprehensif
a. Pemahaman
b. Preventiv, Upaya konseloruntuk senantiasa mengantisipasi berbagai
masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya
c. Pengembangan
d. Perbaikan
e. Penyaluran, membantu individu untukmemilih kegiatan ekstrakurikuler
f. Adaptasi
g. Penyesuaian
Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling Komprehensif
a. Bimbingan diperuntukkan bagi semua individu.
b. Bimbingan bersifat individualisasi setiap individu bersifat unik
c. Bimbingan menekankan hal yang positive
d. Bimbingan merupakan usaha bersamas
e. Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam bimbingan
f. Bimbingan berlangsung dalam berbagai setting

BAB III KESIMPULAN


Program Bimbingan dan Konseling disekolah disusun dan diselenggarakan atas dasar
kerangka berfikir dan pola dasar pelaksanaan tertentu. Secara teoritis ada berbagai model
bimbingan mulai dari Franz Parsons sampai Julius Menacher. Dimana disitu terdapat
berbagai variasi yang tentu memiliki model tersendiri dalam melayani dan membantu
kebutuhan siswa. Jadi dapat dikatakn bimbingan itu bersifat luwes atau fleksibel dan tidak
kaku sebab ada spesifikasinya dalam menaungi masalah atau bidang tertentu. Model Model
bimbingan dan konseling dipakai sebagai pedoman dan pegangan dalam pelayanan
bimbingan di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai