Anda di halaman 1dari 37

Anamnesis and Vital Signs

TBM ATLAS FK UKI


Divisi Pendidikan dan Latihan
2020
Anamnesis

• Memulai wawancara

• Mengumpulkan informasi

• Penjelasan dan perencanaan

• Menutup wawancara
Anamnesis
• Fundamental four terdiri dari :
• Riwayat penyakit sekarang
• Sacred 7
• Riwayat penyakit dahulu
• Penyakit saat masa kanak-kanak seperti cacar, difteri, PJK, kanker, batu
ginjal, alergi, operasi, kecelakaan, transfusi darah, dll
• Riwayat penyakit keluarga
• Penyakit keturunan, kencing manis, jantung, darah tinggi, dll
• Riwayat sosial dan ekonomi/ riwayat kebiasaan pasien
• Keuangan, lingkungan, pergaulan, perumahan, dll
Anamnesis
• Sacred 7 terdiri dari :
• Lokasi
• Onset
• Kualitas
• Kuantitas
• Kronologis
• Faktor-faktor yang memperberat dan memperingan keluhan
• Keluhan penyerta lain
Pemeriksaan Kesadaran dan
Keadaan Umum
Kesadaran (kualitatif)
• Kompos mentis
• Pasien sadar penuh dan dapat menjawab pertanyaan tentang dirinya dan lingkungannya

• Apatis
• Pasien bersikap tidak peduli, acuh tak acuh dan segan berhubungan dengan orang dan
lingkungannya

• Somnolen
• Pasien mengantuk dan cenderung untuk tertidur, masih dapat dibangunkan dengan
rangsangan dan mampu memberikan jawaban secara verbal -> mudah terdidur lagi

• Delirium *
• Gelisah, kebingungan, dapat diikuti dengan disorientasi, serta gangguan memori & agitasi
Kesadaran (kualitatif)
• Sopor/ Stupor
• Kesadaran pasien hampir sepenuhnya hilang, hanya berbaring dengan mata tertutup, dapat
menunjukan reaksi yang kurang sempurna bila dibangunkan dengan rangsang nyeri yang
dalam.

• Semi-koma
• yaitu penurunan kesadaran yang tidak memberikan respons terhadap rangsang verbal,
dan tidak dapat dibangunkan sama sekali, tetapi reflex (kornea, pupil) masih baik.
Respons terhadap rargsang nyeri tidak adekuat.
• Koma
• Kesadaran pasien hilang, tidak memberika reaksi walaupun dengan semua rangsangan dari
luar termasuk rangsang nyeri. Pada koma yang dalam, semua reflex tidak didapatkan.
Glascow Coma Scale – GCS
(kesadaran kuantitatif)
Keadaan umum
• Dapat dibagi menjadi → TUJUAN
• Tampak sakit ringan
• Tampak sakit sedang
• Tampak sakit berat
Keadaan umum
• Dapat dilihat dari :
• ekspresi wajah
• Bentuk tubuh (skoliosis, kifosis, lordosis)
• Cara berjalan
• Tanda2 spesifik lain ( mis: exoftalmus, cushingoid, gigantisme / akromegali dll)
• Hal lain : Habitus (atletikus, piknikus, astenikus)
• Gizi (IMT)
Tanda-Tanda Vital

• Tekanan Darah

• Frekuensi Nadi

• Frekuensi Pernapasan

• Suhu

• Nyeri *
Alat-alat tekanan darah
Tekanan darah (TD)
• Pengukuran dilakukan pada semua tungkai dan lengan (ideal)
• Lengan kiri-kanan
• Jika perlu ukur TD saat :
• Berbaring
• Duduk
• Faktor yg mempengaruhi TD :
• Manset
• Posisi pasien
• Emosi
Pemeriksaan tekanan darah
• Saat memeriksa tekanan darah pastikan :
• Lengan sejajar dengan jantung
• Siku sedikit di fleksikan
• Manset dipasang 2/3 jari diatas fossa cubitti
• Lengan baju tidak terlilit oleh manset
• tanda yang ada pada manset harus menutupi lengan sisi ulnar
(diatas A. Brachialis)
• Pipa karet/ kabel karet tidak menutupi fossa cubiti
• Manset harus kuat dan nyaman di lengan pasien
• Sebelum pengukuran, jarum harus terletak pada titik 0
Pemeriksaan tekanan darah (palpatoar)
• Mulailah melakukan palpasi di fossa cubitti untuk menentukan posisi
A. Brachialis (lebih ke medial) agar dapat menentukan posisi stetoskop.
• Untuk menentukan seberapa tinggi tekanan manset, pertama-tama :
• perkirakan tekanan sistolik dengan palpasi.
• Raba arteri radialis/ arteri brachialis dengan satu tangan,
• kembangkan manset secara cepat sampai dengan pulsasi arteri radialis/ arteri brachialis
menghilang.
• Baca tekanan yang terbaca pada tensimeter, lalu tambahkan 30 mmHg.
Pemeriksaan tekanan darah (auskultasi)
• Setelah itu kempiskan manset dan tunggu 15-30 detik.
• Mulailah pemeriksaan secara auskultasi dengan menempatkan membran
stetoskop pada arteri brachialis dengan syarat :
• Seluruh permukaan membran menempel pada kulit
• Tidak terlalu keras
• Tidak disisipkan di antara kulit dan manset
• Lakukan pemompaan dengan cepat hingga sistolik pertama + 30mmHg
dengan tujuan kenyamanan pasien
• Lalu menurunkan tekanan manset secara lancar dengan kecepatan 2 - 3/ 4
mmHg/detik sambil mendengar bunyi aliran darah
Pemeriksaan tekanan darah
• Denyut nadi pertama yang terdengar =
tek. Sistolik
• Denyut nadi terakhir yang terdengar =
tek. Diastolik
• Laporkan Sistolik/diastolic mmHg
• Lakukan pada lengan yang satunya untuk
menentukan rata-rata tekanan darah
• (tunggu sekitar 2 menit untuk melakukan
pemeriksaan TD selanjutnya)
Diagnosis hipertensi menurut InaSH
tahun 2018
Yang biasa dipakai
Frekuensi nadi
• Palpasi
• Pada arteri radialis/ arteri brachialis
dengan jari telunjuk dan jari tengah
• Hitung frekuensi denyut nadi
• Selama 1 menit atau 15 detik (x4)
Pemeriksaan frekuensi nadi
• Yang dinilai dalam pemeriksaan denyut nadi adalah :
• Frekuensi
• >100x/menit = takikardia
• <60x/menit = bradikardia
• Kekuatan dan isi
• Kuat angkat – tidak kuat angkat
• Isi Cukup – isi kurang
• irama denyut nadi
• Reguler
• Ireguler
Frekuensi pernapasan
• Frekuensi normal 16-24 x/mnt
• < 16x/mnt : bradipneu
• > 24x/mnt : takipneu
• Pola nafas
• Hiperpneu : dalam
• Hipopneu : dangkal
• Dyspneu : sesak
• Kussmaul : cepat dan dalam
• Biot : irama dan amplitude tidak teratur diikuti fase apneu
• Cheyne stoke : amplitude awal kecil → membesar → mengecil → apneu
Pemeriksaan pernapasan
• Sifat pernafasan:
• Wanita : abdomino-torakal (dominan torakal)
• Pria : torako-abdominal (dominan abdomen)
• Melihat gerakan naik turun dari dinding dada dan perut untuk menentukan frekuensi,
irama, jenis dan kedalaman pernapasan selama 1 menit (1 inspirasi & 1 ekspirasi =
dihitung 1)
• Melaporkan hasilnya
Suhu
• Suhu normal (oral) : 36.6 – 37.2°C
• Pagi lebih rendah, sore lebih tinggi
• Suhu rektal 0,5-1°C > mulut 0,5°C > aksila
• Suhu rektal yang paling spesifik
• Pusat pengendalian suhu : hipotalamus -> (oleh pyrogen)
Suhu
• Normal body temperature is considered to be 37°C (98.6°F); however, a wide
variation is seen.
• Nadir in body temperature usually occurs at about 4 AM
• And the peak at about 6 PM
• For practical clinical purposes,
• a patient is considered febrile or pyrexial if the oral temperature exceeds 37.5°C or the rectal
temperature exceeds 38°C.
• Hyperpyrexia
• is the term applied to the febrile state when the temperature exceeds 41.1°C
• Hypothermia
• is defined by a rectal temperature of 35°C or less.

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK331/#:~:text=Definition,0.25%20to%200.5%C2%B0C.
Pengukuran suhu
• Menyalakan thermometer digital
• Meletakkan thermometer digital di region aksila dengan posisi lengan adduksi
• Atau mengunakan thermometer infrared
• Diarahkan ke dahi/ masukan ke telinga
• Menunggu sampai terdengar suara “bip”
• Melaporkan hasil pengukuran

• Tambahan :
• Thermometer digital harus sudah tervalidasi
Nyeri
• Masih diperdebatkan sebagai salah satu tanda tanda vital didalam dunia
kedokteran
• Nyeri dibilang sangat problematic dalam QoL seorang pasien sehingga kualitas
hidupnya menurun
• Nyeri kronik lebih bermasalah dari pada nyeri akut
• Terjadi inflamasi berkepanjangan -> gangguan fungsi sel -> bisa menyebabkan
gangguan fisiologis tubuh.
• Berkaitan dengan tatalaksana nyeri (berdasarkan skala nyeri)
Nyeri (Visual Analouge Scale – VAS)
Casa Palmera (rehabilitative center in
del mar, California)
Daftar Pustaka
• Alwi I, Setiati S, nafrialdi, et al. Panduan Sistematis untuk diagnosis fisik, anamnesis & pemeriksaan fisik
komprehensif. Edisi 3. Jakarta: Interna publishing, FKUI; 2017
• Sibuea WH, Frenkel M. Pedoman dasar anamnesis dan pemeriksaan jasmani. Jakarta: Sagung Seto; 2015
• Sapra A, Malik A, Bhandari P. Vital Sign Assessment [Stat Pearls]; May 23, 2020. Available at :
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK553213/
• Munther P, Shimbo CD, Carey RM, Charleston JB, Gaillard T, Misra S, et al. measurement of Blood pressure in
Humans : A Scientific Statement from American Heart Association. Hypertension. 2019; 73:e35–e66. available at :
https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/HYP.0000000000000087
• Situmorang TD. Hypertension: an Overview Recent Hypertension Guidelines, Where do we stand. In: Siagian FE,
Wiyanto M, Alfarabi M, Manalu E, Lumban Gaol MN, Editors. Prosiding Seminar Nasional “A to Z Hypertension”:
FKUKI, 2018:1-16.
• Panduan Keterampilan Klinis bagi dokter difasilitas pelayanan primer edisi I (PB IDI); 2017
• Del Bene VE. Chapter 218: Temprature. In: Walker HK, Hall WD, Hars JW, editors. Clinical Methods: The History,
Physical, and Laboratory Examinations. 3rd edition. Boston: Butterworths; 1990.
• Haefeli M, Elfering A. Pain Assesment. Eur Spine J. 2006; 15: S17–S24. Available at :
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3454549/
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai