Anda di halaman 1dari 25

Trauma Lingkungan

HIPOTERMIA

HIPOTERMIA
Gejala Hipotermia
• Gemetar atau Menggigil
• Nafas pelan dan dangkal
• Denyut nadi lambat dan
lemah
• Akral dingin
• Bicara kacau dan meracau
• Kebingungan
• Pusing, lelah, dan lemah
• Kulit pucat dan dingin
Penanganan Hipotermia
• Pindahkan korban ke tempat yang hangat dan kering
• Keringkan/ganti pakaian korban
• Lindungi korban agar tidak mengalami kehilangan panas tubuh
• Mulai hangatkan korban perlahan dengan menggunakan selimut atau
menambahkan pakaian hangat
• Beri minuman hangat bila korban tersebut mampu minum
• Segera tujuk ke fasilitas kesehatan terdekat
Frostnip dan Frosbite
Frostnip Frosbite
-Bentuk paling ringan dari trauma -Pembekuan jaringan yang terjadi
dingin karena pembentukan kristal
-Nyeri pada bagian yang trauma intraseluler dan oklusi
dan pucat mikrovaskuler sehingga terjadi
anoksia jaringan
-Keadaannya reversible (dengan
pemanasan) dan tidak kehilangan -Hilangnya warna dan rasa pada
jaringan area yang terkena
-Biasanya mengenai hidung,
telinga, pipi, dagu, jari tangan dan
kaki
Tatalaksana
-Hindari pajanan lebih lanjut terhadap dingin, dan pindahkan ke area
yang lebih hangat
-Pakaian yang sempit dan lembab harus dilepas dan diganti
-Berikan minuman hangat
-Rendam bagian tubuh yang kedinginan dengan air hangat sekitar 20-
30 menit
-Berikan analgetik
-Apabila ada jaringan yang rusak (nekrosis, gangrene) segera
dibersihkan
-Jangan berkativitas dengan area tubuh yang terkena frostbite
-Rujuk ke fasilitas kesehatan terdekat
HIPERTERMIA
A. Heat Stroke (sengatan panas)
Gangguan termoregulasi, menyebabkan peningkatan suhu tubuh,
penurunan kesadaran, bahkan bisa sampai terjadi koma.

Gejala
1. Hiperpireksia (>41°C)
2. Kulit panas, kering, tidak ada keringat, dan penurunan turgor kulit
3. Korban kebingungan dan gelisah
4. Korban mungkin kehilangan kesadaran
5. Pupil dilatasi
6. Mulut Kering
7. Nadi cepat (>130x/menit)
8. Mual dan muntah, hilang nafsu makan
9. Kadang disertai kejang
10. Penurunan tekanan darah
Tatalaksana Heat Stroke
1. Turunkan panas badan dengan segera secara perlahan (Pindahkan
ke tempat sejuk, buka pakaian, beri kipas angin, kompres dingin,
beri ice packs ke bagian lipatan tubuh)
2. Beri korban minum jika memungkinkan
3. Tidur dengan posisi miring, kaki lebih sedikit tinggi
4. Monitor suhu tubuh
5. Jangan beri obat-obatan
6. Rujuk ke fasilitas kesehatan terdekat
B. Heat Exhaustion
Kehilangan cairan dan elektrolit akibat aktivitas fisik berat di lingkunan
dengan suhu panas
Gejala
1. Sakit kepala, pusing
2. Lemas
3. Mual dan muntah
4. Kulit dingin dan pucat
5. Berkeringat
6. Temperatur tubuh tinggi 38,3°C-40,6°C
7. Takikardi
Tatalaksana Heat Exhaustion
1. Istirahatkan korban di tempat yang teduh/sejuk
2. Kompres dengan handuk basah
3. Longgarkan pakaian korban
4. Kipasi korban
5. Taruh ice packs di bagian lipatan tubuh
6. Rehidrasi cairan per oral jika memungkinkan, berikan cairan
fisiologis atau glukosa isotonic secara intravena
7. Istirahatkan dari kegiatan sementara waktu
C. Heat Cramps

Kram otot yang sangat nyeri dan mendadak selama kurang lebih 1-3
menit. Disebabkan oleh pengeluaran cairan dan elektrolit tubuh yang
berlebihan, dapat ditemukan sendiri atau bersama-sama dengan heat
exhaustion. Paling sering terjadi pada otot kaki dan perut
Gejala Heat Cramps
1. Nyeri kepala, pusing
2. Kulit dingin dan lembab
3. Temperatur tubuh mungkin normal atau sedikit meningkat
4. Kejang pada otot yang disertai nyeri
Tatalaksana Heat Cramps
1. Istirahatkan korban di tempat yang teduh/sejuk
2. Rehidrasi denga larutan saline per oral
3. Pada bagian yang kram, lakukan relaksasi otot
4. Jangan melanjutkan aktivitas fisik
PERAWATAN LUKA
Prinsip Perawatan Luka
• Perawatan Perdarahan
• Pembersihan Luka
• Debridement
• Penjahitan Luka
• Angkat Jahitan
Perawatan Luka
• Luka kering dibersihkan dengan teknik swabbing dengan kasa
steril atau kain bersih yang dibasahi dengan larutan fisiologis
NaCl 0,9%
• Luka basah dibersihkan dengan teknik irigasi dengan larutan
fisiologis NaCl 0,9%
A. Jika luka ingin ditutup
-Berikan rivanol
-Tutup dengan kasa steril
-Diplester di 3 sisi
-Ganti kasa dan bersihkan luka secara berkala

B. Jika luka tidak ditutup


-Berikan Povidone Iodine
-Bersihkan luka secara berkala
Luka Bakar
• Derajat I
-Mengenai lapisan luar epidermis
-Kulit tampak kemerahan, sedikit edem
-Kulit kering dan mengelupas pada saat luka mulai sembuh
• Derajat II
A. Superficial Partial Thickness
-Meliputi epidermis dan bagian atas dermis
-Kulit tampak kemerahan
-Muncul bulla beberapa jam setelah pajanan
-Luka akan menjadi sensitive dan pucat bila terkena tekanan
B. Deep Partial Thickness
-Meliputi epidermis dan bagian dalam dermis
-Permukaan luka bercak merah dan putih akibat variasi
vaskularisasi

• Derajat III
-Timbul area putih atau coklat pada kulit
-Meliputi kulit, lemak subcutis, bisa mengenai otot dan tulang
-Menyebabkan kerusakan jaringan permanen
-Rasa sakit tidak terasa karena ujung saraf rusak
Tatalaksana Luka Bakar
• Jauhkan korban dari sumber api dan bila ada api di tubuh korban
segera padamkan
• Dinginkan suhu bagian yang terbakar dengan cara dialiri air mengalir
selama kurang lebih 15 menit
• Jangan dengan sengaja memecahkan bulla atau mengelupas kulit
pada area yang terluka
• Beri salep antibiotic bila diperlukan

Anda mungkin juga menyukai