Anda di halaman 1dari 17

IMPOR BARANG DARI LUAR NEGERI

Disusun untuk memenuhi tugas :

BISNIS INTERNASIONAL

Dosen Pengampu :

ARIP NUR ROHMAN M.Pd

Oleh Kelompok 9:

1. Libraria Vega Oktava (931329318)


2. Nanda Putri Utari (931329518)
3. Addin Rahmadin (931331518)
4. Arina Miftahul Marselyna (931333918)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS ISLAM
IAIN KEDIRI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena telah
melimpahkan nikmat, taufik, serta hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Bisnis Internasional.

Shalawat serta salam tetap kami curahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
yamg telah membimbing kita dari jaman jahiliyah menuju jaman yang terang
benderang. Kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini berkat ridho Tuhan
Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Arip Nur Rohman M.Pd selaku
dosen pengampu mata kuliah Bisnis Internasional dan tak lupa kami ucapkan
terima kasih kepada semua anggota yang ikut bekerja sama dalam pembuatan
makalah ini.

Kami menyadari bahwa proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisanya. Namun, kami telah berupaya
dengan segal kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. Dengan tangan terbuka kami menerima saran dan
usul guna menyempurnakan makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca.

Kediri, 30 April 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI .....................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................. 2
C. Tujuan Pembahasan ................................................................................ 2

BAB II. PEMBAHASAN .................................................................................. 3

A. Pengertian Impor .................................................................................... 3


B. Tujuan Impor ......................................................................................... 4
C. Jenis – jenis Impor.................................................................................. 4
D. Prosedur Impor ....................................................................................... 5
E. Dampak - dampak Impor ...................................................................... 11

BAB III. PENUTUP ........................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri
tanpa orang lain. Manusia selalu membutuhkan pertolongan orang lain
untuk memenuhi kebutuhan dengan melakukan pertukaran atau
spesialisasi. Sikap saling membutuhkan dalam konteks internasional
diwujudkan dalam bentuk hubungan antarnegara. Hubungan antarnegara
itu dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan kualitas hidup bersama.
Kerjasama yang dilakukan oleh setiap negara dengan dunia internasional
dengan harapan agar kerjasama itu dapat menghasilkan sesuatu yang lebih
baik dari pada dikerjakannya sendiri.
Di era global saat ini setiap negara yang melakukan kerjasama
dengan negara lain, tidak memandang ideologi apa yang dianut oleh
negara yang diajak kerjasama. Pada tahun 1990-an banyak pengusaha
kapitalis yang menginvestasikan ratusan milliar di negara komunis seperti
di Eropa Timur.1
Impor adalah cerminan kedaulatan ekonomi suatu negara, apakah
barang dan jasa buatan dalam negeri masih menjadi tuan di negeri sendiri.
Suatu negara melakukan impor karena mengalami defisiensi
(kekurangan/kegagalan) dalam menyelenggarakan produksi barang dan
jasa bagi kebutuhan konsumsi penduduknya. Ada dua macam defisiensi
yang dapat terjadi, yaitu defisiensi kuantitas dan defisiensi kualitas.
Melakukan impor untuk alasan defisiensi kuantitas masih merupakan suatu
kewajaran. Faktor penyebab utamanya biasanya adalah faktor-faktor
alamiah yang nyata, sehingga penyelesaian atau solusinya juga jelas.
Dalam hal ini barang dan jasa dilihat dari fungsi atau kegunaannya. Peran
konsumsi fungsional dalam pola konsumsi relatif rendah bila dilihat dari
proporsi pengeluarannya dalam total pengeluaran untuk konsumsi.

1
Wahyu Puji Astuti, Manfaat Ekspordan Impor di Indonesia,(Semarang: ALPRIN, 2019)

1
Berbeda halnya dengan impor untuk alasan defisiensi kualitas dalam
penyelenggaraan barang dan jasa kebutuhan penduduk di dalam negeri.
Penyebab utamanya adalah faktor selera, yang sangat bersifat
psychological, dan seringkali menjadi emosional. Oleh karenanya,
kebutuhan akan impor yang dimunculkan oleh defisiensi kualitas ini
menjadi sangat peka terhadap efek demonstrasi, sehingga mudah menjadi
target sasaran upaya pen-skenario-an selera yang dilakukan
produsen/eksportir dari luar negeri.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan impor?
2. Apa tujuan yang ingin di capai dalam kegiatan impor barang dari
luar negeri?
3. Apa saja jenis – jenis impor?
4. Bagaimana prosedur impor yang baik?
5. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari kegiatan impor barang
dari luar negeri?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan impor.
2. Untuk mengetahui tujuan yang ingin di capai dalam kegiatan impor
barang dari luar negeri.
3. Untuk mengetahui jenis – jenis impor barang dari luar negeri.
4. Untuk mengetahui prosedur impor yang baik.
5. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari kegiatan impor
barang dari luar negeri,

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Impor
Impor adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah
pabean. Transaksi impor adalah perdagangan dengan cara
memasukkan barang dari luar negeri kedalam daerah pabean Indonesia
dengan mematuhi ketentuan peraturan perundang – undangan yang
berlaku.2 Menurut Susilo, impor bisa diartikan sebagai kegiatan
memasukkan barang dari suaru negara (luar negeri) ke dalam wilayah
pabean negara lain. 3 Pengertian ini memiliki arti bahwa kegiatan impor
berarti melibatkan dua negara. Dalam hal ini bisa diwakili oleh
kepentingan dua perusahaan antar dua negara tersebut, yang berbeda
dan pastinya juga peraturan serta bertindak sebagai supplier dan
satunya bertindak sebagai negara penerima. Impor adalah membeli
barang – vbarang dari luar negeri sesuai dengan ketentuan pemerintah
yang dibayar dengan menggunakan valuta asing 4
Dasar hukum peraturan mengenai Tatalaksana impor diatur
dalam Keputusan Direktur Jendral Bea dan Cukai Nomor KEP-
07/BC/2003. Tentang petunjuk pelaksanaan Tatalaksana Kepabeanan
di bidang impor. Komoditi yang dimasukkan ke dalam peredaran
bebas di dalam wilayah pabean (dalam negeri) yang dibawa dari luar
wilayah pabean (luar negeri) dikarenakan bea masuk kecuali
dibebaskan atau diberkan pembebasan. Dengan kata lain seseorang
atau badan usaha yang ditetapkan sebagai importir wajib membayar
bea masuk dan pajak sebagaimana yang telah ditetapkan oleh
pemerintah.5

2
Marolop Tandjung, Aspek dan Prosedur Ekspor – Impor (Jakarta: Salemba Empat,2011) 139.
3
Susilo dan Andi, Buku Pintar Ekspor – Impor, (Trans Media Pustaka, 2008) 101.
4
Astuti Purnamawati, Dasar-Dasar Ekspor Impor, (UPP STIM YKPN: Yogyakarta, 2013)13.
5
Radiks Purba, Pengetahuan Perdagangan Luar Negeri Indonesia (Jakarta: Pustaka Dian, 1983)51

3
Sehingga dapat disimpulkan bahwa impor yaitu kegiatan
perdagangan internasional dengan cara memasukkan barang ke
wilayah pabean Indonesia yang dilakukan oleh perorangan atau
perusahaan yang bergerak dibidang ekspor impor dengan mematuhi
ketentuan peraturan perundang – undangan yang berlaku yang
dikenakan bea masuk.

B. Tujuan Impor
Kegiatan impor memiliki beberapa tujuan, berikut tujuan dari
kegiatan impor :
1. Mengurangi keluarnya devisa ke luar negeri
2. Memperkuat posisi neraca pembayaran
3. Memenuhi kebutuhan dalam negeri6

Selain itu ada beberapa alasan melakukan impor antara lain :

1. Negara yang mengimpor tidak bisa memproduksi barang tersebut


karena ketiadaan bahan baku, keterampilan dan sebagainya
2. Negara pengimpor bisa saja memproduksi barang itu sendiri,
naumun biayanya lebih mahal yang nantinya akan membuat harga
barang yang dijual lebih mahal
3. Negara pengimpor sudah bisa menghasilkan sendiri, namun tak
cukup memenuhi permintaan di dalam negeri7
C. Jenis - jenis Impor
1. Impor untuk Dipakai
Suatu kegiatan memasukkan barang atau jasa ke dalam wilayah
pabean Indonesia dengan tujuan untuk dipakai, dimiliki atau
dikuasai oleh orang yang berdomisili di Indonesia.

6
https://kamus.tokopedia.com/i/impor/#:~:text=Kegiatan%20impor%20memiliki%20beberapa%20
tujuan,Memenuhi%20kebutuhan%20dalam%20negeri.
7
https://money.kompas.com/read/2021/04/07/080257426/apa-itu-impor-pengertian-tujuan-dan-
contohnya?page=all

4
2. Impor Sementara
Sebuah kegiatan memasukkan barang atau jasa ke dalam wilayah
pabean Indonesia dimana tujuannya adalah untuk diekspor kembali
ke luar negeri paling lama 3 tahun.
3. Impor Angkut Lanjut atau Terus
Segala kegiatan mengangkut barang dengan menggunakan sarana
pengangkut melalui suatu kantor ke kantor lain tanpa adanya proses
pembongkaran terlebih dahulu.
4. Impor untuk Ditimbun
Merupakan kegiatan mengangkut barang dengan menggunakan
sarana pengangkut melalui suatu kantor ke kantor lain dengan
melakukan proses pembongkaran terlebih dahulu.
5. Impor untuk Re-ekspor
Sebuah kegiatan mengangkut barang impor yang masih berada di
dalam wilayah pabean untuk diekspor kembali ke luar negeri.
Hal ini dilakukan terhadap barang impor dengan kondisi; tidak
sesuai pesanan, salah kirim, rusak, tidak memenuhi syarat teknis,
terjadi perubahan peraturan.

D. Prosedur Impor
1. Menentukan Harga dan Sistem Perdagangan
Hal terpenting dan yang paling utama yang harus ditentukan
kepada Supplier (Pemasok) di luar negeri adalah atas dasar apa
membayar barang dengan harga sejumlah tersebut. Sebab, dalam
kegiatan impor sering dijumpai istilah yang menunjukkan kapan
tanggung jawab dan kewajiban biaya oleh Supplier (Pemasok)
berakhir.
a. FOB (Free on Board)
Pembelian barang dimana semua biaya pengiriman atau O/F
(Ocean Freight), asuransi dan harga barang dibayarkan setelah
kapal sampai di pelabuhan bongkar.

5
b. CFR (Cost and Freight)
Term penyerahan barang dimana pemasok menyerahkan barang
setelah barang melewati batas pagar kapal di pelabuhan pengapalan
dalam keadaan sudah mendapat izin ekspor, tetapi biaya
pengangkutan sampai ke pelabuhan tujuan tetap menjadi kewajiban
Pemasok
c. CIF (Cost Insurance and Freight)
Sistem pembelian barang dimana biaya pengiriman, asuransi dan
harga barang dibayarkan sebelum kapal berangkat di pelabuhan
muat.
d. DDP (Delivered Duty Paid)
Term penyerahan barang dimana pemasok harus menyerahkan
barang di suatu tempat yang anda tunjuk dan berada di dalam
wilayah kewenangan dengan kondisi seluruh formalitas
kepabeanan telah diselesaikan oleh pemasok (door to door service).
e. FAS (Free Alongside Ship)
Term penyerahan barang dimana pemasok wajib menanggung
biaya dan resiko sampai dengan penyerahan barang disamping
kapal di pelabuhan pengapalan dalam keadaan yang sudah
mendapat izin ekspor, dan sebagainya.
2. Menentukan Cara dan Biaya Pengiriman
Setelah mengetahui harga dan term penyerahan
perdagangan (term of trade) dari pemasok di luar negeri, maka
harus dipastikan besarnya biaya tambahan agar barang impor
sampai ke alamat pemesan.
Untuk mendapatkan biaya pengiriman yang tepat, setiap
perusahaan pengangkutan (forwarder) membutuhkan data yang
akurat tentang ketentuan perdagangan, bobot dan dimensi barang
yang akan dikirim. Dalam hal ini, pihak pemasok harus
memberitahukan hal ini kepada mereka. Bahkan, jika membeli
barang atas dasar Ex Works, yaitu penyerahan barang yang

6
dilaksanakan disuatu tempat milik pemasok, baik di pabrik,
gudang atau tempat lainnya, maka Anda harus memberitahukan
kepada Forwarder alamat barang secara jelas, dan bahkan harus
diinformasikan juga mudah atau sulitnya penjemputan
(pengambilan) barang tersebut di lokasi.
3. Memilih Freight Forwarder
Ketika mengimpor barang dari luar negeri, harus memilih
jasa pengiriman barang (Freight Forwarder) yang profesional yang
dapat membantu dalam mengurus serta memenuhi persyaratan
dokumentasi dan pengurusan kepabeanan.
Freight forwarder menangani semua kebutuhan logistik
serta menegosiasikan tarif angkut, pengurusan bea cukai, asuransi
dan selanjutnya mengirim barang ke alamat pemesan. Dan yang
paling penting, mereka dapat membawa barang-barang pemesan ke
tempat tujuan dalam waktu yang efektif dan dengan biaya yang
efesien.
4. Memilih Cara Pengiriman yang Paling Menguntungkan
Agar biaya pengiriman lebih lebih hemat, maka harus
memilih metode yang atau kombinasi metode pengiriman yang
tepat. Hal ini sangat penting untuk mendapatkan barang-barang
pada waktu dan tempat yang yang diinginkan. Berikut ini adalah
tiga pilihan pengiriman:
a. Melalui Laut (Ocean Freight): Ideal untuk pengiriman barang yang
lebih besar atau massal atau barang yang tidak memerlukan
pengiriman cepat.
b. Melalui Udara (Air Freight): Ideal untuk pengiriman dalam jumlah
yang lebih kecil atau barang yang dibutuhkan mendesak.
c. Melalui Darat (Truk dan Kereta Api): Karena Indonesia negara
kepulauan yang terpisah dengan lautan dengan negara lain, maka
kedua layanan ini merupakan cara pengiriman yang dikombinasi
dengan pengiriman laut dan udara.

7
5. Asuransikan Barang
Sangat disarankan agar mengasuransikan barang-barang
ketika mengimpor dari luar negeri. Kedua pihak yang terlibat
dalam transaksi ekspor-impor harus sepenuhnya menyadari
tanggung jawab mereka masing-masing. Pemasok/Supplier
(eksportir) di luar negeri mungkin sering lepas tangan setelah
barang tidak ada lagi pada mereka, sedangkan Anda bisa menjadi
'risiko' sebelum barang tersebut diterima.
Produk Asuransi Cargo memberikan perlindungan barang
anda (barang yang dikirim dengan kapal) terhadap: kebakaran,
ledakan, jatuh dan tenggelam, badai, barang yang rusak disebabkan
oleh laut/ cuaca seperti yang tercantum pada kesepakatan yang
dibuat dengan Pemasok. Ketentuan tentang hal ini biasanya
dicantumkan dalam kontrak penjualan atau Letter of Credit.
6. Pahami Peraturan Kepabenan
Sebelum mengimpor barang disarankan untuk memastikan
apakah ada pembatasan atau larangan impor terhadap barang yang
ingin diimpor. Pastikan juga, mungkin barang-barang tersebut
memerlukan perlakuan khusus atau perlu dilengkapi dokumen
tertentu dari negara asal sebelum dapat masuk ke Indonesia atau
mungkin memang dilarang impor. Informasi tentang hal ini dapat
Anda ketahui dari pihak Bea Cukai atau Freight Forwarder.
7. Menentukan Cara Pembayaran
Setelah mendapat konfirmasi harga dan term perdagangan
(terms of trade) dari pemasok dan total biaya pengiriman
(termasuk, bea masuk, pajak dan lain-lain) untuk sampainya barang
ke alamat, maka dapat melakukan pembayaran kepada pemasok
luar negeri.
8. Mengatur Pengiriman Barang
Setelah membayar harga barang, segera urus
pengirimannya. Jika membeli barang tidak termasuk biaya

8
angkutan, maka perlu menghubungi freight forwarder untuk
memberitahukan alamat pemasok seperti nama, nomor telepon,
salinan invoice, packing list dan beberapa dokumen lain yang
membuktikan pembelian barang. Kemudian forwarder
menginstruksikan perwakilannya di luar negeri untuk mengatur
pengiriman barang tersebut. Pada saat yang sama hubungi pemasok
agar menyerahkan barang kepada perwakilan freight forwarder
sesuai dengan nama dan alamat yang diberikan.
9. Melengkapi Dokumen
Setelah barang dikirim, maka akan diberikan (dikirim)
beberapa dokumen tertentu dalam rangka pengurusan kepabeanan,
dan untuk keperluan-keperluan lainnya agar barang tersebut dapat
sampai ke alamat. Dokumen-dokumen tersebut, yaitu:
a. Comercial Invoice , yaitu daftar nilai/harga barang yang tercantum
dalam Packing List. Commercial Invoice ini berisikan nilai barang
per item dan total nilai barang.
b. Bill of Lading (B/L), yaitu surat/dokumen yang diterbitkan oleh
Shipping Line/Freight Forwarder untuk setiap pengiriman barang .
c. Airway Bill (AWB), fungsi dan kegunaannya adalah sama dengan
Bill Of Lading. Namun AWB ini khusus untuk pengiriman barang
melalui udara.
Dokumen-dokumen pendukung lainnya, yaitu:
a. Certificate of origin , adalah sertifikat asal barang.diterbitkan oleh
instansi terkait di negara asal. Kegunaannya adalah sebagai bukti
keaslian barang dari negara asal seperti yang tertera pada bill of
lading. Surat keterangan asal dapat dimasukkan dalam commersial
invoice, tetapi pada dokumen terpisah.
b. Packing list, adalah daftar sistem pengepakan. Packing list
diterbitkan oleh setiap eksportir setiap kali akan mengekspor. Data-
data packing list inilah yang akan di muat pada bill of lading
maupun airway bill.

9
10. Mengurus Perijinan Impor
Setelah barang selesai dikirim dan semua dokumen ekspor
dari negara asal telah diterima, sebelum barang tiba di Indonesia,
sebaiknya bea masuk dan semua perizinan impor mulai diurus.
11. Membayar BEA Masuk dan Biaya Lainnya
Semua barang impor yang masuk ke Indonesia harus
diperiksa dan mendapat persetujuan Bea Cukai serta dikenakan Bea
Masuk, Cukai, PPh Pasal 22.dan pajak lainnya. Barang impor yang
tidak dikenakan bea tersebut adalah barang untuk hadiah,
kesejahteraan rohani, tujuan kebudayaan, amal, dsb.
12. Mengluarkan Barang dari Kawasan Pabean
Setelah menyelesaikan semua pengurusan di pabean dan
barang telah dapat keluar, sebaiknya barang tersebut segera
diangkut ke alamat pemesan.
13. Menerima Barang dan Klaim Asuransi
Ketika barang telah tiba di tempat, periksa segala kerusakan
atau kemungkinan adanya barang yang hilang.Setiap kerusakan
harus dicatat secara jelas dan disimpan untuk catatan. Ketika
menerima barang, pastikan telah menghitung jumlah potongan
barang yang diterima sudah benar.
Jika ada barang yang rusak atau kekurangan, langsung
beritahukan Freight Forwarder dan Perusahaan Asuransi. Freight
Forwarder akan mengajukan klaim pada pihak yang tepat serta
membantu dalam mendapatkan klaim asuransi. Dianjurkan untuk
mengirim foto dan data pendukung lainnya tentang kondisi
kerusakan. Jangan membuang barang yang rusak atau
mengeluarkannya dari kemasan sebelum diperiksa oleh Perusahaan
Asuransi atau Freight Forwarder.8

8
https://indonesia.go.id/layanan/perdagangan/ekonomi/cara-impor-barang-dari-luar-negeri

10
E. Dampak Impor Barang dari Luar Negeri
Suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan
internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor
barang di mana negara tersebut dapat berproduksi relatif lebih
produktif serta mengimpor barang di mana negara tersebut berproduksi
relatif kurang atau tidak produktif. Perdagangan internasional
berdampak positif dan dampak negatif terhadap perekonomian suatu
negara. Dampak dari perdagangan internasional: 9
1. Dampak Positif
a. Mendorong pertumbuhan ekonomi negara, pemerataan
pendapatan masyarakat, dan stabilitas ekonomi nasional.
b. Menambahkan devisa negara melalui bea masuk dan biaya
lain atas ekspor dan impor
c. Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam negeri, terutamadalam bidang sektor industri dengan
munculnya teknologi baru dapat membantu dalam
memproduksi barang lebih banyak dengan waktu yang
singkat.
d. Melalui impor, kebutuhan dalam negara dapat terpenuhi.
e. Memperluas lapangan kerja dan kesempatan masyarakat
untuk bekerja.
f. Mempererat hubungan persaudaraan dan kerjasama antar
negara.
2. Dampak Negatif
a. Barang-barang produksi dalam negeri terganggu akibat
masuknya barang impor yang dijual lebih murah dalam
negeri yang menyebabkan industri dalam negeri mengalami
kerugian besar.
b. Munculnya ketergantungan dengan negara maju.

9
Boediono. Teori Pertumbuhan Ekonomi. (Yogyakarta: Penerbit BPFE, 1999)

11
c. Terjadinya persaingan yang tidak sehat karena pengaruh
perdagangan bebas.
d. Bila tidak mampu bersaing maka pertumbuhan
perekonomian negara akan semakin rendah dan
bertambahnya pengangguran dalam negeri.
Untuk mengatasi dampak tersebut, pemerintah mengeluarkan
beberapa kebijakan, diantaranya adalah: 10
a. Larangan Impor
Maksud dari larangan impor adalah kebijakan dari
pemerintah yang melarang masuknya barang-barang
tertentu ke dalam negeri. Tujuannya untuk mengurangi
persaingan produk dalam negeri, meningkatkan harga
produk dalam negeri, meningkatkan produk dalam negeri,
mengurangi devisa di luar negeri.
b. Subsidi
Subsidi merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah dengan cara memberikan bantuan kepada
produk dalam negeri. Maksud dari kebijakan subsidi ini,
agar produk- produk dalam negeri dapat menjual dengan
harga yang murah.
c. Dumping
Kebijakan dumping adalah kebijakan pemerintah yang
dilakukan dengan cara menjual barang-barang ke luar
negeri dengan harga yang lebih murah dari pada menjual di
dalam negeri. Negara menerapkan kebijakan dumping
karena adanya indikator, orang luar negeri tidak membeli
barang dari luar negeri dan mampu memonopoli produk.

10
Wahyu Puji Astuti, Manfaat Ekspordan Impor di Indonesia,(Semarang: ALPRIN, 2019) 30-33.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Impor adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah
pabean. Transaksi impor adalah perdagangan dengan cara
memasukkan barang dari luar negeri kedalam daerah pabean
Indonesia dengan mematuhi ketentuan peraturan perundang –
undangan yang berlaku,
Jenis-jenis impor antara lain : impor untuk dipakai, impor
sementara, impor angkut lanjut, impor untuk ditimbun, impor
untuk re-ekspor.
Tata cara impor barang dari luar negeri : 1) menentukan harga dan
sistem perdagangan, 2) menentukan cara dan biaya pengiriman, 3)
memilih freight forwarder, 4) memilih cara penegiriman yang paling
menguntungkan, 5) asuransikan barang. 6) pahami peraturan
kepabenan, 7) menentukan cara pembayaran, 8) mengatur pengiriman
barang, 9) melengkapi dokumen, 10) mengurus perijinan impor, 11)
membayar bea masuk dan biaya lainnya, 12) mengluarkan barang dari
kawasan pabean, 13) menerima barang dan klaim asuransi.
Suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan
internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor
barang di mana negara tersebut dapat berproduksi relatif lebih
produktif serta mengimpor barang di mana negara tersebut
berproduksi relatif kurang atau tidak produktif. Perdagangan
internasional berdampak positif dan dampak negatif terhadap
perekonomian suatu negara.

13
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Wahyu Puji. Manfaat Ekspordan Impor di Indonesia. Semarang:


ALPRIN.2019.
Boediono. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta: Penerbit BPFE. 1999.
Susilo dan Andi. Buku Pintar Ekspor – Impor. Jakarta: Trans Media Pustaka.
2008.
Tandjung, Marolop. Aspek dan Prosedur Ekspor – Impor. Jakarta: Salemba
Empat.2011.
Purnamawati, Astuti. Dasar-Dasar Ekspor Impor. Yogyakarta: UPP STIM
YKPN. 2013.
Purba, Radiks. Pengetahuan Perdagangan Luar Negeri Indonesia. Jakarta:
Pustaka Dian. 1983.
https://kamus.tokopedia.com/i/impor/#:~:text=Kegiatan%20impor%20memiliki%
20beberapa%20tujuan,Memenuhi%20kebutuhan%20dalam%20negeri.
https://money.kompas.com/read/2021/04/07/080257426/apa-itu-impor-
pengertian-tujuan-dan-contohnya?page=all
https://indonesia.go.id/layanan/perdagangan/ekonomi/cara-impor-barang-dari-
luar-negeri

14

Anda mungkin juga menyukai