3137-Article Text-9381-1-10-20191203
3137-Article Text-9381-1-10-20191203
3137-Article Text-9381-1-10-20191203
In Vitro Resistance Respon of Varieties Cayenne pepper (Capsicum Frutescens L.) to give of NaCl
ABSTRACT
This study was to determine the resistance of ten cayenne pepper (Capsicum frutescens L.) varieties
to salinity stress in viro. This research used completely randomized design with two factors, they
were cayenne pepper varieties with 10 varieties of Tetra Hijau, Pedas, Cakra Hijau, Sigantung,
Wijaya, Sapade, Sret, Bara, Genie and Hanna 08 and NaCl concentration in growing media with
five levels 0 ppm, 2500 ppm, 5000 ppm, 7500 ppm dan 10.000 ppm. The results showed that the
variety of cayenne pepper and concentration of NaCl and interaction of both had significant effect
on the crown fresh weight and root fresh weight. Sigantung varieties have the highest average on
all observed characters.
Keywords: cayenne pepper, in-vitro, NaCl, variety
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketahanan sepuluh varietas cabai rawit (Capsicum
frutescens L.) terhadap cekaman salinitas (NaCl) secara in vitro. Penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor. Varietas yang diuji adalah Tetra Hijau, Pedas,
Cakra Hijau, Sigantung, Wijaya, Sapade, Sret, Bara, Genie dan Hanna 08 dengan konsentrasi garam
NaCl pada media dengan 5 taraf yaitu 0 ppm, 2500 ppm, 5000 ppm, 7500 ppm dan 10.000 ppm.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas cabai rawit, konsentrasi NaCl dan interaksi keduanya
berpengaruh nyata pada bobot basah tajuk dan bobot basah akar. Varietas Sigantung memiliki data
rataan tertinggi pada seluruh karakter amatan.
Kata kunci : cabai rawit, in-vitro, NaCl, varietas
61
Jurnal Pertanian Tropik ISSN No : 2356-4725
Vol.5, No.1. April 2018. (9) : 61- 66
Cara alternatif yang efektif dan efisien varietas cabai rawit (Capsicum frutescens L.)
untuk mengatasi cekaman pada tanaman yaitu toleran terhadap kondisi cekaman salin secara
dengan menggunakan varietas toleran. Untuk in vitro dengan menggunkan agen seleksi
mengetahui tanaman yang toleran dapat NaCl pada media tanam, yang merupakan
dilakukan dengan meguji ketahanan beberapa tahap awal dari kegiatan pemuliaan tanaman
varietas yang ada untuk dinilai tingkat untuk menghasilkan varietas unggul cabai
ketahanannya berdasarkan konsentrasi rawit yang tahan salin.
cekaman yang digunakan (Suwignyo, 2007). Tujuan penelitian ini adalah
Seleksi cekaman secara in vitro dapat mendapatkan varietas tanaman cabai rawit (C.
dilakukan dengan cara pemberian agens frutescens L.) yang toleran pada kondisi
seleksi ke dalam medium tanam. Seleksi in cekaman salinitas (NaCl) secara in vitro.
vitro dinilai lebih efisien karena kondisi
seleksi dapat dibuat homogen, tempat yang BAHAN DAN METODE
dibutuhkan relatif sedikit, dan efektivitas
seleksi tinggi (Fauziah, 2016). Penelitian ini dilaksanakan di
Bobot tanaman merupakan ukuran Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman
yang sering digunakan menggambarkan dan Program Studi Agroteknologi Fakultas
mempelajari pertumbuhan tanaman. Hal ini Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan
didasarkan taksiran bobot tanaman relatif mulai bulan April 2017 sampai Agustus 2017.
mudah diukur dan merupakan integrasi dari Bahan yang digunakan dalam
hampir semua peristiwa yang dialami penelitian ini meliputi bahan eksplan: benih
tanaman sebelumnya. Sehingga parameter ini cabai rawit varietas Tetra Hijau, Pedas, Cakra
dapat menjadi indikator pertumbuhan Hijau, Sigantung, Wijaya, Sapade, Sret, Bara,
representatif untuk menggambarkan Genie dan Hanna 08. Bahan penyusun media
keseluruhan penampilan tanaman atau suatu MS: larutan stok makronutrient; larutan stok
organ tertentu (Sitompul dan Guritno, 1995). mikronutrient, larutan stok vitamin, larutan
Tingkat salinitas tanah dikelompokkan stok iron, myoinositol, sukrosa dan agar.
menjadi: (1) salinitas rendah dengan daya Bahan sterilisasi yaitu alkohol 70%, aquadest
hantar listrik (DHL) = 2-4 mmhos/cm; (2) steril, deterjen, dithane, benlate, chlorox,
salinitas sedang dengan daya hantar listrik iodine, tween 20 dan spiritus. Bahan buffer
(DHL) = 4-8 mmhos/cm; (3) Salinitas tinggi pH: NaOH 0,1 N dan HCl 0,1 N. kertas label,
dengan DHL sebesar 8-15 mmhos/cm; (4) kertas indikator pH, aluminium foil. Alat yang
Salinitas sangat tinggi dengan DHL lebih dari digunakan dalam penelitian ini meliputi alat-
15 mmhos/cm (Sunarto, 2001). alat gelas, alat-alat diseksi, Laminar Air Flow
Berdasarkan Akbar (2010) diketahui Cabinet (LAFC), timbangan analitik, spatula,
nilai DHL media tanam dengan perlakuan pipet tetes, alat sterilisasi (autoklaf, lampu
beberapa konsentrasi NaCl sebagai berikut: spiritus, dan hans prayer penyemprot alkohol,
oven), lemari pendingin, rak kultur, lampu
flowrescenst, hot plate with magnetic stirrer,
Tabel 1. Data pengukuran daya hantar listrik
kamera.
(DHL) media tanam
Penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua
Konsentrasi NaCl DHL (dS/m)
faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi
0 ppm 1,00 NaCl dengan 5 taraf, G0 = 0 ppm NaCl, G1 =
2.500 ppm 8,30 2.500 ppm NaCl, G2 = 5.000 ppm NaCl, G3 =
5.000 ppm 9,36 7.500 ppm NaCl, G4 = 10.000 ppm NaCl.
7.500 ppm 13,90 Faktor kedua adalah varietas cabai rawit,
10.000 ppm 19,30 terdiri 10 varietas, V1 : Tetra Hijau, V2 :
Pedas, V3 : Cakra Hijau, V4 : Sigantung, V5 :
Berdasarkan uraian di atas, penulis Wijaya, V6 : Sapade, V7 : Sret, V8 : Bara, V9 :
tertarik melakukan penelitian penyaringan
62
Jurnal Pertanian Tropik ISSN No : 2356-4725
Vol.5, No.1. April 2018. (9) : 61- 66
Tabel 2. Bobot basah tajuk planlet dengan perlakuan beberapa varietas cabai rawit dan konsentrasi
NaCl secara in vitro
khusus kadar garam yang tinggi menyebabkan tanaman adalah mengurangi ketersedian K+
keracunan bagi tanaman dengan merusak sel- dan Ca++ dalam media tanam dan
sel yang sedang tumbuh sehingga menghambat transportasi dan mobilitas unsur
pertumbuhan sel tidak berlangsung dan hara tersebut ke daerah pertumbuhan sehingga
membatasi suplai hasil-hasil metabolisme mengurangi pertumbuhan organ vegetatif dan
esensial bagi sel. Menurut Salisbury dan Ross reproduktif tanaman.
(1995) masalah potensial lainnya bagi
Tabel 3. Bobot basah akar planlet dengan perlakuan beberapa varietas cabai rawit dan konsentrasi
NaCl secara in vitro
tumbuh abnormal atau mati (Sujitno dan Kualitas Buah Stroberi (Fragaria x
Dianawati, 2013). ananassa Duch.). Departemen
Berdasarkan hasil analisis ragam Agronomi dan Hortikultura. Institut
gabungan diketahui varietas Sigantung Pertanian Bogor. Bogor.
memiliki rataan tertinggi pada seluruh
parameter amatan, sehingga varietas Fauziah, L. K. 2016. Seleksi In Vitro dan
Sigantung memiliki sifat toleran terhadap Karakterisasi Planlet Selada
cekaman salinitas. Hasil analisis ragam ini (Lactuca sativa L.) Resisten
dapat menjadi gambaran ketahanan ketiga Terhadap Cekaman Kekeringan
varietas cabai rawit hingga fase produksi. Hal dengan Poly Ethylene Glycol (PEG)
ini dijelaskan Taufik et al. (2009) penelitian 6000. Fakultas Matematika dan Ilmu
karakterisasi pada fase bibit dalam kondisi Pengetahuan Alam Universitas
tercekam salin dapat menjadi cerminan Lampung. Bandar Lampung.
produksi suatu tanaman. Sehingga varietas Kasim, N. 2010. Penggunaan Agen Seleksi
tersebut dapat menjadi varietas cabai rawit NaCl untuk Uji Ketahanan Salinitas
yang toleran cekaman Salinitas untuk Beberapa Varietas Jagung (Zea mays
kemudian diuji hingga fase produksi. Hal ini L.). Jurusan Budidaya Pertanian.
dijelaskan Sitompul dan Guritno (1995) Universitas Hasanuddin. Makasar.
perbedaan pertumbuhan awal pertumbuhan Nauly, D. 2016. Fluktuasi Dan Disparitas
akan menjadi modal yang potensial untuk Harga Cabai Di Indonesia.
menghasilkan perbedaan pertumbuhan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
kemudian, sebagai contoh tanaman yang Jakarta.
memiiki daun lebih banyak pada awal Salisbury, FB., & CW. Ross. 1995. Fisiologi
pertumbuhan akan lebih cepat tumbuh karena Tumbuhan. Jilid 1. Terjemahan dari
kemampuan menghasilkan fotosintat yang Plant Physiology 4th Edition oleh
lebih tinggi dibandingkan tanaman dengan Diah R. Lukman dan Sumaryono,
luas daun lebih rendah. ITB. Bandung. Dalam Ridwan, Tri
H. dan Witjaksono. 2016. Uji
SIMPULAN Toleransi Tanaman Kentang Hitam
(Plectranthus rotundifolius (Poir.)
Perlakuan varietas, konsentrasi NaCl Spreng.) Hasil Radiasi Sinar Gamma
dan interaksi keduanya berpengaruh nyata terhadap Cekaman Kekeringan.
pada bobot basah tajuk dan bobot basah akar. Jurnal Biologi Indonesia 12(1): 41-
Varietas Sigantung memiliki rataan tertinggi 48.
pada seluruh parameter amatan. Sudana, W. 2005. Potensi dan Prospek Lahan
Rawa Sebagai Sumber Produksi
DAFTAR PUSTAKA Pertanian. Balai Pengkajian dan
Pengembangan Teknologi Pertanian.
Akbar, R. 2010. Penapisan Beberapa Varietas Bogor.
Kedelai (Glycine max L. Merril.) Sujitno, E dan M. Dianawati. 2015. Produksi
Terhadap Beberapa Konsentrasi panen berbagai varietas unggul baru
Garam NaCl Secara Kultur In Vitro. cabai rawit (Capsicum frutescens) di
Fakultas Pertanian Universitas lahan kering Kabupaten Garut, Jawa
Sumatera Utara. Medan. Barat. Balai Pengkajian Teknologi
Djukri. 2009. Cekaman Salinitas Terhadap Pertanian. Bandung.
Pertumbuhan Tanaman. Fakultas Sitompul, S. M. dan B. Guritno. 1995.
MIPA. Universitas Negeri Analisis Pertumbuhan Tanaman.
Yogyakarta. Yogyakarta. Gadjah Mada Press. Yogyakarta.
Dolyn, M. H. D. 2008. Pengaruh Lingkungan Sunarto. 2001. Toleransi Kedelai terhadap
Tumbuh yang Berbeda Terhadap Tanah Salin. Fakultas Pertanian
65
Jurnal Pertanian Tropik ISSN No : 2356-4725
Vol.5, No.1. April 2018. (9) : 61- 66
66