Anda di halaman 1dari 10

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI

LAPORAN

STERILISASI DAN DESINFEKSI

NAMA : VONNI ASTUTI

NIM : NH0520072

KELAS : FARMASI 1B

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA FARMASI SEKOLAH

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

NANI HASANUDDIN

MAKASSAR

2021
BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar belakang

Sterilisasi adalah cara untuk mendapatkan suatu kondisi bebas mikroba atau setiap

proses yang dilakukan baik secara fisika, kimia, dan mekanik untuk membunuh

semua bentuk kehidupan terutama mikroorganisme. Dalam bidang mikrobiologi baik

dalam pengerjaan penelitian atau praktikum, keadaan steril merupakan syarat utama

berhasil atau tidaknya pekerjaan kita dilaboratorium.

Pengetahuan tentang prinsip dasar sterilisasi dan desinfeksi sangat diperlukan untuk

melakukan pekerjaan di bidang medis yang bertanggung jawab. Cara sterilisasi dan

desinfeksi yang baru banyak diperkenalkan, namun masih tetap digunakan cara-cara

dan beberapa bahan seperti digunakan berabad lalu.

Penggunaan bahan desinfektan maupun antiseptik dalam bidang mikrobiologi

lingkungan menjadi suatu kebutuhan, dimana penggunaan bahan bahan kimia sebagai

zat desinfektan memudahkan kita dalam menyingkirkan atau membunuh

mikroorganisme yang dianggap pathogen. Selain penggunaan bahan kimia pada bahan

desinfektan, peran mikroorganisme juga patut dipertimbangkan dalam hal persediaan

antibiotik. Yang mana antibiotik sendiri merupakan zat-zat yang dihasilkan oleh

mikroorganisme, dan zat-zat itu dalam jumlah yang sedikit pun mempunyai daya

penghambat kegiatan mikroorganisme yang lain, sama halnya dengan kerja bahan-

bahan kimia desifnektan seperti golongan aldehid, alcohol, pengoksida, halogen,

fenol, garam (amonium kuarterner) dan biguanida.


I.2. Maksud dan Tujuan Percobaan

I.2.1. Maksud Percobaan

Adapun maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui alat-alat

yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi untuk menetralkan alat

menggunakan autoklaf.

I.2.2. Tujuan Percobaan

Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk mensterilisasikan alat-

alat yang ada dalam laboratorium dan cara penggunaan autoklof.

I.3. Prinsip Percobaan

Adapun prinsip dari percobaan ini adalah cara menggunakan autoklof beserta

pengaturan dan penetapan waktu pada autoklof.

I.4. Manfaat Percobaan

Adapun manfaat dari percobaan ini adalah untuk mengetahui cara penggunaan

autoklof dan sterilisasi alat-alat.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Teori Umum

A. Pengertian Sterilisasi

Sterilisasi merupkan proses menghancurkan semua jenis kehidupan

sehingga menjadi steril. Sterilisasi seringkali dilakukan dengan

pengaplikasian udara panas. Ada dua metode yang sering digunakan,

yaitu;

1. Panas lembab dengan uap jenuh bertekanan. Sangat efektif untuk

sterilisasi karena menyediakan suhu jauh di atas titik didih, proses

cepat, daya tembus kuat dan kelembaban sangat tinggi sehingga

mempermudah koagulasi protein sel-sel mikroba yang

menyebabkan sel hancur. Suhu efektifnya adalah 121°C pada

tekanan 5 kg/cm² dengan waktu standar 15 menit. Alat yang

digunakan : pressure cooker, autoklaf (autoclave) dan retort.

2. Panas kering, biasanya digunakan untuk mensterilisasi alat-alat

laboratorium. Suhu efektifnya adalah 160°C selama 2 jam. Alat

yang digunakan pada umumnya adalah oven (Febrialdi, 2008).

Menurut Irwanto dalam Yusuf (2009), sterilisasi dilakukan dalam 4 tahap

yaitu:

1. Pembersihan sebelum sterilisasi

2. Pembungkusan
3. Proses sterilisasi

4. Penyimpanan yang aseptik.

Menurut Tim Dosen (Yusus, 2009), sterilisasi dapat dilakukan dengan cara:

1. Sterilisasi secara fisik

Selama senyawa kimia yang disterilkan tidak berubah atau terurai akibat

suhu tinggi dan atau tekanan tinggi, selama itu sterilisasi secara fisik dapat

dilakukan. Misalnya dengan pemanasan udara panas, uap air, bertekanan,

pemijaran, penggunaan sinar-sinar bergelombang pendek seperti sinar X,

sinar gamma, UV dan sebagainya.

Pada pemanasan dengan oven dibutuhkan panas setinggi 150-170 C

dengan waktu yang lebih lama dari autoklaf. Sebagai gambaran untuk

mematikan spora dibutuhkan waktu dua jam dengan suhu 180 C

Pensterilan dengan uap dalam tekanan dilakukan dalam autoklaf. Dalam

otoklaf ini uap berada dalam keadaan jenuh, dan peningkatan tekanan

mengakibatkan suhu yang tercapai menjadi lebih tinggi, yaitu di bawah

tekanan 15ib (2 atmosfer). Suhu dapat meningkat sampai 121°C. Bila uap

itu dicampur dengan udara yang sama banyak, pada tekanan yang sama,

maka suhu yang tercapai hanyal 10 Citu sebabnya udara dalam autoklaf

harus dikeluarkan sampai habis untuk memperoleh suhu yang diinginkan

(121°C). dalam suhu tersebut semua mikroorganisme, baik vegetatif

maupun spora dapat dimusnahkan dalam waktu yang tidak lama, yaitu

sekitar 15-20 menit.

2. Sterilisasi secara kimia


Senyawa kimia yang paling banyak digunakan sebagai disinfektan

(senyawa yang dapat menghancurkan sel antara lain CuSO, AgNO, HgCl,

ZnO, alkohol dan campurannya.

3. Sterilisasi secara mekanik

Beberapa media atau bahan akan mengalami perubahan karena tidak tahan

terhadap pemanasan tinggi ataupun tekanan tinggi. Dengan demikian maka

sterilisasi yang efektif yaitu secara mekanik misalnya, penyaringan

menggunakan filter khusus.

Sistem kerja filter, seperti pada saringan lain adalah melakukan seleksi

terhadap partikel-partikel yang lewat (dalam hal ini adalah mikroba)

(Suriawiria. 2005 dalam Yusuf, 2009).

B. Pengertian Desinfeksi

Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan

bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan

terjadi infeksi dengan jalan membunuh mikroorganisme patogen (Irwanto,

2009).

Sedangkan desinfektan didefinisikan sebagai bahan kimia atau pengaruh

fisika yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran

jasad renik seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau

menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya.

Sedangkan antiseptik didefinisikan sebagai bahan kimia yang dapat

menghambat atau membunuh pertumbuhan jasad renik seperti bakteri,

jamur dan lain-lain pada jaringan hidup. Bahan desinfektan dapat


digunakan untuk proses desinfeksi tangan, lantai, ruangan, peralatan dan

pakaian.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. 1 Hasil

IV.2 Pembahasan

Sterilisasi ini pada umumnya diartikan sebagai proses pemanasan yang

mana dilakukan untuk mematikan segala bentuk organisme. Satu


benda dikatakan steril jika dipandang dari sudut pandang mikrobiologi

ini berarti benda tersebut sudah bebas dari mikroorganisme hidup yang

tidak diinginkan. Sterilisasi yaitu proses membunuh semua

mikroorganisme termasuk spora bakteri pada benda ang terkontaminasi

dengan tepat. Cahyani (2014) menyatakan bahwa, sterilisasi dalam

mikrobiologi merupakan suatu cara untuk mematikan dan

menghilangkan semua organisme yang terdapat pada suatu benda.

Pemindahan biakan bakteri secara aseptik menggunakan salah satu

cara sterilisasi, yaitu pembakaran. Autoklaf adalah alat pemanas

tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu benda

menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (1210C, 15 lbs)

selama kurang lebih 15 menit. Peningkatan tekanan pada autoklaf tidak

dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme, melainkan

meningkatkan suhu dalam autoklaf. Fungsi dari sterilisasi dengan

menggunakan autoklaf yaitu Prinsip kerja dari autoklaf sebenarnya

cukup sederhana. ... Adanya uap air mendidih tersebut akhirnya

mampu mendesak udara yang terdapat di dalam autoklaf. Apabila

udara telah tergantikan oleh uap air, katup udara atau katup uap akan

ditutup jadi tekanannya semakin bertambah. Cara kerjanya dimulai

dengan pengeluaran udara. Proses ini berlangsung selama 8-10 menit.

Akibat kevakuman udara, uap segera berhubungan dengan seluruh

permukaan benda, kemudian terjadi peningkatan suhu sehingga proses

sterilisasi berlangsung. Autoklaf ini bekerja dengan suhu 132-135 °C

dengan waktu 3-4 menit. Bioindikator dapat diletakan dibagian rak


dasar, tengah atau atas didalam autoclave. Jalankan proses sterilisasi

yaitu suhu 121OC, tekanan 1 atm, selama 15 menit.

BAB V

PENUTUP

V. 1. Kesimpulan

Kesimpulan Steralisasi adalah suatu cara untuk membebaskan

suatu benda dari semua, baik bentuk vegetatif maupun bentuk

spora. Sterilisasi ini pada umumnya diartikan sebagai proses

pemanasan yang mana dilakukan untuk mematikan segala

bentuk organisme. Satu benda dikatakan steril jika dipandang

dari sudut pandang mikrobiologi ini berarti benda tersebut

sudah bebas dari mikroorganisme hidup yang tidak diinginkan.

Sterilisasi yaitu proses membunuh semua mikroorganisme

termasuk spora bakteri pada benda ang terkontaminasi dengan

tepat. Cahyani (2014) menyatakan bahwa, sterilisasi dalam

mikrobiologi merupakan suatu cara untuk mematikan dan

menghilangkan semua organisme yang terdapat pada suatu

benda. Pemindahan biakan bakteri secara aseptik menggunakan

salah satu cara sterilisasi, yaitu pembakaran.

V.2 Saran

Adapun saran saya pada praktikum ini yaitu agar sekiranya

memahami cara penggunaan dari alat yang di gunakan untuk

sterilisasi yaitu autoklaf

Anda mungkin juga menyukai