Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Berdasarkan jagatreview.com (2014) Sebuah laporan pasar teknologi terbaru dari Canalys
mengungkapkan, pengiriman notebook ke seluruh dunia pada kuartal kedua tahun ini telah melonjak menjadi
49,1 juta unit. Sementara penjualan perangkat tablet turun sekitar lima persen menjadi 48,4 juta unit. Menurut
Canalys, untuk pertama kalinya sejak kuartal ketiga 2013 lalu, pengiriman notebook telah melampaui tablet.
Dari pernyataan tersebut diketahui bahwa minat masyarakat untuk menggunakan notebook cukup banyak. Di
Indonesia sendiri terdapat banyak pilihan merk notebook, maka dari itu sering terjadi kesulitan bagi para
konsumen dalam memilih notebook. Mulai dari banyaknya merk, spesifikasi, fitur notebook yang ditawarkan
serta kebingungan konsumen dalam memprioritaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan notebook.
Beberapa penelitian terdahulu seperti penelitian yang dilakukan oleh Yulian Saputra (2015) dari hasil
penelitian pemanfaatan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan bahasa pemrograman PHP sebagai
sistem pendukung keputusan dapat membantu admin memberikan rekomendasi kepada pembeli dengan lebih
cepat, efektif dan transparan [1].
Penelitian yang telah dilakukan oleh Hendri Yustriandi dan Elisabet Y.A (2017) sistem dapat
memberikan informasi tentang kelebihan dan kekurangan alternatif produk laptop pilihan serta dapat
memberikan keputusan untuk mahasiswa multimedia dengan menggunakan metode Simple Additive Weight
(SAW) [2].
Dari penelitian terdahulu yang menggunakan metode SAW dalam pemilihan laptop dengan
memberikan lima kriteria, maka penulis tertarik untuk meneliti dengan objek dan dengan metode yang berbeda.
Perbedaannya dengan penelitian saat ini adalah merancang Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Notebook
Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process dengan memberikan enam kriteria yang dapat digunakan
dalam implementasi sistem pendukung keputusan untuk pemilihan notebook dan bagaimana sistem pendukung
keputusan yang telah dibuat dapat membantu client dalam memilih notebook yang sesuai dengan kebutuhannya.
Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini dilakukan untuk merancang sistem pendukung keputusan
pemilihan notebook menggunakan metode AHP.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem pendukung keputusan pemilihan notebook
menggunakan metode AHP ini dapat membantu konsumen dalam memilih notebook yang sesuai dengan
kebutuhan dan anggaran biaya. Dan bermanfaat bagi para konsumen karena dapat membantu dalam menentukan
notebook pilihannya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan permasalahan yaitu bagaimana
merancang sistem pendukung keputusan pemilihan notebook menggunakan metode AHP?

1.3 Batasan Masalah


Adapun batasan masalah tersebut adalah:

1
1. Penelitian ini hanya meliputi pemilihan jenis notebook.
2. Metode yang digunakan adalah Analytical Hierarchy Process (AHP).
3. Kriteria-kriteria yang menjadi prioritas perangkingan notebook adalah: harga, berat, processor, RAM,
memori, harddisk.

1.4 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan sistem pendukung keputusan yang berguna dalam pemilihan
notebook yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran bagi calon pembeli.

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian ini adalah:
1. Sebagai salah satu alternatif untuk membantu konsumen dalam memilih notebook yang sesuai dengan
kebutuhan dan anggaran biaya.
2. Sebagai sarana untuk mendapatkan keputusan mengenai notebook apa yang akan dibeli.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Pendukung Keputusan


Menurut Alter (2007) sistem pendukung keputusan atau Decision Support System (DSS) merupakan
sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem itu
digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semi terstruktur dan situasi yang tidak
terstruktur, dimana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat [10].
Tujuan dari DSS adalah:
1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semistuktur.
2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk menggantikan
fungsi manajer.
3. Meningkatkan efektifitas keputusan yang diambil lebih daripada perbaikan efisiensinya.
4. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk melakukan banyak
komputansi secara cepat dengan biaya rendah.
5. Peningkatan produktivitas.
6. Dukungan kualitas.
7. Berdaya saing.
8. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan [11].

2
2.2 Analytical Hierarchy Process
Menurut Badiru (1995), AHP merupakan suatu pendekatan praktis untuk memecahkan masalah
keputusan kompleks yang meliputi perbandingan alternatif. AHP juga memungkinkan pengambilan keputusan
menyajikan hubungan hierarki antara faktor, atribut, karakteristik atau alternative dalam lingkungan
pengambilan keputusan. Dengan cirri – ciri khusus, hierarki yang dimilikinya, masalah kompleks yang tidak
terstruktur dipecahkan dalam kelompok –kelompoknya [6].
Dalam penerapannya, penggunaan metode AHP dalam pengambilan keputusan memiliki beberapa
kelebihan dan kelemahan. Kelebihan metode AHP adalah:
a) Dapat menyelesaikan permasalahan yang kompleks, dan strukturnya tidak beraturan, bahkan
permasalahannya yang tidak terstruktur sama sekali.
b) Kurang lengkapnya data tertulis atau data kuantitatif mengenai permasalahan tidak mempengaruhi
kelancaran proses pengambilan keputusan karena penilaian merupakan sintesis pemikiran berbagai sudut
pandang responden.
c) Sesuai dengan kemampuan dasar manusia dalam menilai suatu hal sehingga memudahkan penilaian dan
pengukuran elemen.
d) Metode dilengkapi dengan pengujian konsistensi sehingga dapat memberikan jaminan keputusan yang
akan diambil.
Sedangkan kelemahan metode AHP:
a) Ketergantungan pada input utamanya. Input utama ini merupakan persepsi seorang pembuat keputusan,
sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas si pembuat keputusan. Selain itu, model ini tidak berarti
jika si pembuat keputusan keliru dalam memberikan penilaian.
b) Metode ini bersifat matematis tanpa adanya pengujian secara statistik sehingga tidak ada batas
kepercayaan dari kebenaran yang terbentuk.
c) Pengguna yang dilibatkan harus memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup tentang permasalahan
serta metode AHP [7].

2.3 Notebook
Notebook merupakan komputer jinjing yang berukuran kecil dan ringan dengan bobot 2-6 kg
tergantung ukuran, bahan, dan spesifikasi. Sumber dayanya menggunakan adaptor A/C untuk mengisi ulang
baterai dan menyalakan notebook [8].
Notebook merupakan peralatan teknologi yang banyak dipilih untuk membantu dalam pengerjaan
tugas dari sekolah ataupun tugas dari kantor. Bentuknya yang simple dan praktis serta dilengkapi dengan
beberapa feature menarik membuat pengguna notebook semakin diberikan kebebasan untuk lebih leluasa
menjadi lebih kreatif dalam menuangkan ide – ide kreatif yang dimiliki [9].

3
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tahapan Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :
1. Metode kepustakaan : metode pengumpulan data dengan cara membaca dan mempelajari literautre atau
buku yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan, dalam penelitian ini yaitu buku sistem
pendukung keputusan, metode AHP, serta buku lain yang sesuai dengan permasalahan.
2. Metode wawancara : metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara mengajukan sejumlah
pertanyaan, penulis melakukan wawancara dengan bagian marketing toko komputer tentang data-data
notebook yang tersedia.
3. Metode observasi : teknik pengumpulan data dimana penulis mengandalkan pengamatan secara langsung,
pada penelitian ini penulis mendatangi toko komputer untuk mendapatkan data-data tentang notebook dan
kemudian menarik kesimpulan dari pengamatan tersebut.

3.2 Metode Analytical Hierarchy Process


Menurut Kusrini (2014), pada dasarnya prosedur atau langkah-langkah dalam metode AHP meliputi:
1. Komitmen untuk mengikuti suatu tindakan tertentu.
2. Menentukan prioritas elemen:
a. Langkah pertama dalam menentukan prioritas elemen adalah membuat perbandingan pasangan yaitu
membandingkan elemen secara berpasangan sesuai kriteria yang diberikan.
b. Matriks perbandingan berpasangan diisi menggunakan bilangan untuk merepresentasikan kepentingan
relatif dari suatu elemen terhadap elemen yang lainnya.
3. Sintesis
Pertimbangan-pertimbangan terhadap perbandingan berpasangan di sintesis untuk memperoleh
keseluruhan prioritas atau Total Priority Value (TPV). Hal-hal yang dilakukan dalam langkah ini adalah:
a. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom pada matriks.
b. Membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh
normalisasi matriks.
c. Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah elemen (n) untuk
mendapatkan nilai rata-rata (TPV).
4. Mengukur Konsistensi
Pertimbangan dengan konsistensi yang rendah. Hal-hal yang dilakukan dalam langkah Dalam pembuatan
keputusan, penting untuk mengetahui seberapa baik konsistensi yang ada karena kita tidak menginginkan
keputusan berdasarkan ini adalah:
a. Kalikan setiap nilai pada kolom pertama dengan prioritas relatif elemen pertama, nilai pada kolom
kedua dengan prioritas relatif elemen kedua dan seterusnya.

4
b. Jumlahkan setiap baris
c. Hasil dari penjumlahan baris dibagi dengan elemen prioritas relative (TPV) yang bersangkutan.
d. Jumlahkan hasil bagi yang diatas dengan banyaknya elemen yang ada, hasilnya disebut λmaks.

λmaks = (λ maks K1 + .. + .. + λ maks Kn)/n (1)

Keterangan:
λmaks = nilai rata-rata dari keseluruhan kriteria
n = jumlah kriteria dalam matriks perbandingan.

Hitung Consistency Index (CI) dengan rumus:


1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan, lalu menyusun hirarki dari permasalahan
yang dihadapi. Penyusunan hirarki adalah dengan menetapkan tujuan yang merupakan sasaran sistem secara
keseluruhan pada level teratas.
2. Hitung Ratio Konsistensi/Consistency Ratio (CR)
Dengan rumus : CR = CI/IR (2)
Dimana CR = Consistency Ratio
CI = Consistency Index
IR = Index Random
3. Penilaian Kriteria dan Alternatif (Comparative
Judgment)
Kriteria dan alternatif dinilai melalui perbandingan berpasangan. Menurut Saaty (1983), untuk berbagai
persoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik dalam mengekspresikan pendapat. Skala 1 – 9 ditetapkan
sebagai pertimbangan dalam membandingkan pasangan elemen di setiap tingkat hierarki terhadap suatu
elemen yang berada di tingkat atasnya.
Perbandingan dilakukan berdasarkan kebijakan pembuat keputusan dengan menilai tingkat kepentingan
satu elemen terhadap elemen lainnya. Proses perbandingan berpasangan dimulai dari level hirarki paling atas
yang ditujukan untuk memilih kriteria, misalnya A1, A2, dan A3. Maka susunan elemen-elemen yang
dibandingkan tersebut akan tampak seperti pada tabel matriks di bawah ini.
Tabel 1 Susunan Matriks
C A1 A2 A3 A
4
A1 1 2 3 4
A2 ½ 1 … …
A3 1/3 … 1 …
A4 ¼ … … 1
4. Penentuan Prioritas
Dalam pengambilan keputusan, hal yang perlu diperhatikan adalah pada saat pengambilan data ini
diharapkan dapat mendekati nilai yang sesungguhnya. Derajat kepentingan pelanggan dapat dilakukan
dengan pendekatan perbandingan berpasangan.
Perbandingan berpasangan (Pairwase Comparation) sering digunakan untuk menentukan kepentingan
relatif dari elemenelemen dari kriteria-kriteria yang ada.

5
Dari setiap matriks pairwise comparison dapat ditentukan nilai eigen vector untuk mendapatkan prioritas
daerah (local priority). Oleh karena matriks pairwise comparison terdapat pada setiap tingkat, maka global
priority dapat diperoleh dengan melakukan sintesa diantara prioritas daerah.

CI = λmaks – n (3)
n-1
dimana n = banyaknya elemen
dirumuskan sebagai berikut:
CR = CI (4)
RI
Dimana CR = Consistency Ratio
CI = Consistency Index
RI = Random Index
Untuk membuktikan apakah pendekatan di atas benar, maka akan dihitung nilai CR (Consistency Ratio),
dimana CR < 0,1 mendapatkan nilai yang sah.
Tabel 2 Nilai IR
Ukuran Matrik Nilai (IR)
1,2 0.00
Ukuran Matriks Nilai (IR)
3 0.58
4 0.90
5 1.12
6 1.24
7 1.32
8 1.41
9 1.45
10 1.49
11 1.51
12 1.48
13 1.56
14 1.57
15 1.59

5. Bobot Prioritas
Hasil perbandingan berpasangan AHP dalam bobot prioritas yang mencerminkan relatif pentingnya
elemen-elemen dalam hirarki.
Terdapat tiga jenis bobot prioritas yaitu:
a. Local Priority Weights (LPW), menyatakan relatif pentingnya sebuah elemen dibandingkan dengan
induknya.
b. Average Priority Weights (APW), menyatakan relative penting sebuah elemen dibandingkan dengan
satu set induknya.
c. Global Priority Weights (GPW), menyatakan relative pentingnya sebuah elemen terhadap tujuan
keseluruhan [5].

6
3.2.1 Kriteria Yang Digunakan
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan yaitu:
1. Harga
2. Berat
3. Processor
4. RAM
5. Memori
6. Harddisk

3.2.2 Alternatif Yang Diuji


Sedangkan untuk alternatif produk yang diuji adalah:
1. Acer
2. HP
3. Apple
4. Asus
5. Toshiba
6. Samsung
7. Axio
8. Zyrex

3.2.3 Nilai Bobot


Tabel dibawah ini adalah perhitungan yang akan dicantumkan untuk menghitung perbandingan antar
kriteria. Tiap kriteria memiliki tingkat kepentingan yang berbeda.

Tabel 3 Nilai Kepentingan Kriteria

Nilai Kepentingan Kriteria Konversi ke nilai AHP

Tidak Penting (TP) 1


Kurang Penting (KP) 3

Penting (P) 5

Sangat Penting (SP) 7

Mutlak Penting (MP) 9

Nilai Kepentingan Kriteria Konversi ke nilai AHP Tabel 4 Nilai Kepentingan Kriteria

Berat (TP) 1

Memori (P) 5

Processor (P) 5

RAM (SP) 7 7
Harga (MP) 9
Harddisk (SP) 7
3.3 Kerangka Fikir Penelitian

Flowchart Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Notebook Metode Analytical Hierarchy Process.

Gambar 3.3 Flowchart alur penelitian


Gambar 3.3 ini menggambarkan bahwa proses untuk membuat sebuah penelitian yaitu membuat
pendahuluan, landasan teori, menentukan metode penelitian, membahas dan menganalisa hasil penelitian,
terakhir menyimpulkan hasil penelitian.

8
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Perhitungan Manual


Berdasarkan penjelasan langkah-langkah metode AHP diatas, maka akan dilakukan perhitungan
pemilihan Notebook dengan alternatif notebook yang dipilih adalah acer, HP, apple, asus, toshiba, samsung,
axioo, zyrex. Sedangkan kriteria yang dipilih adalah harga, berat, processor, RAM, Memori, dan harddisk.

Langkah pertama adalah membuat tabel perbandingan berpasangan. Perbandingan berpasangan


dilakukan dari baris paling pertama dari matriks perbandingan berpasangan, contohnya pada baris pertama
terdapat kriteria harga dengan nilai perbandingan 9/9 = 1 karena sama-sama memiliki kriteria nilai Mutlak
Penting (MP) yang sama-sama bernilai 9. Kemudian kriteria harga (MP) dibandingkan dengan kriteria berat
(TP) 9/1 = 9. Lalu kriteria harga (MP) dibandingkan dengan kriteria processor (P) 9/5 = 1,8, dan selanjutnya
sampai setiap baris kriteria yang ada pada tabel telah dibandingkan dan didapatkan nilai setiap perbandingannya.
Berikut adalah tabel matriks perbandingan berpasangannya:

TABEL KRITERIA BERPASANGAN


Kriteria Harga( Berat( Processor RAM( Memori Harddisk(

9
MP) TP) (P) SP) (P) SP)
Harga(M
1 9 1,8 1,2 1,8 1,2
P)
Berat
0,11 1 0,2 0,14 0,2 0,14
(TP)
Processor
0,56 5 1 0,71 1 0,71
(P)
RAM
0,78 7 1,4 1 1,4 1
(SP)
Memori
0,56 5 1 0,71 1 0,71
(P)
Harddisk
0,78 7 1,4 1 1,4 1
(SP)
Jml 3,79 34 6,8 4,76 6,8 4,76
Tabel 5 Tabel Kriteria Berpasangan

Langkah berikutnya adalah menentukan nilai normalisasi perbandingan berpasangan antar kriteria yang telah
dilakukan, dengan cara membagi nilai pada tiap kotak matriks dibagi dengan total kolomnya. Misalnya, 1/3,79 =
0,26 dan seterusnya. Perhitungan dilakukan per kolom sehingga menghasilkan tabel normalisasi berikut ini.

Tabel 6 Tabel Normalisasi


TABEL NORMALISASI
Harg Bera RA Jumlah
Kriteria Processor Memori Harddisk
a t M baris
Harga
0,26 0,26 0,26 0,25 0,26 0,25 1,56

Berat 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,18


Processor 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 0,89
RAM 0,21 0,21 0,21 0,21 0,21 0,21 1,24
Memori 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 0,89
Harddisk 0,21 0,21 0,21 0,21 0,21 0,21 1,24
Jml 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 6,00

Setelah menentukan normalisasi, selanjutnya hitung nilai prioritas kriteria dengan cara membagi setiap
jumlah baris pada tabel 6 dengan banyaknya kriteria. Hasil perhitungannya seperti pada tabel 7.

Tabel 7 Nilai Prioritas Kriteria


Kriteria Priorit
as
Harga 0,26
Berat 0,03
Process
or 0,15
RAM 0,21
Memori 0,15
Harddis
k 0,21
10
Setelah itu, untuk menentukan bahwa perhitungan sebelumnya konsisten atau tidak maka perlu menghitung
λmaks. λmaks = (0,26 x 3,79) + (0,03 x 34) + (0,15 x 6,8) + (0,21 x 4,76) + (0,15 x 6,8) + (0,21 x 4,76) = 6,0446

Langkah berikutnya adalah mencari CI. Perhitungan CI = (6,0446-6) / (6-1) = 0,00892. Kemudian mencari
nilai CR dengan membagi hasil CI dengan RI. Apabila nilai CR ≤ 0,1 maka konsistensi dapat diterina, namun
bila CR > 0,1 maka perlu dilakukan perhitungan ulang. CR = 0,00892/1,24 = 0,0071935. Karena hasil dari CR
adalah 0,0071935 dan 0,0071935 ≤ 0,1 maka perbandingan ini dapat diterima. Dengan ini, bobot tiap kriteria
yang dipakai adalah hasil rata-rata bobot pada tabel dibawah.

Tabel 8 Nilai Rata-rata Bobot

Kriteria Priorit
as
Harga 0,26
Berat 0,03
Process
or 0,15
RAM 0,21
Memori 0,15
Harddis
k 0,21

Setelah penentuan prioritas kriteria selesai, langkah selanjutnya adalah menentukan prioritas dari tiap
alternatif yaitu dengan memasukkan nilai perbandingan tiap alternatif untuk masing-masing kriteria.

Hasil penginputan alternatif kriteria harga.

Tabel 9 Tabel Perbandingan Kriteria Harga


TABEL PERBANDINGAN
Ac H Appl Asu Axio Zyre
Harga Toshiba Samsung
er P e s o x

11
Acer 1 1 7 0,7 1 0,7 0,7 0,7
HP 1 1 7 0,7 1 0,7 0,7 0,7
0,1 0,1 0,1
Apple 1 0,14 0,11 0,11 0,11
4 4 1
Asus 1,2 1,2 9 1 1,2 1 1 1
Toshiba 1 1 7 0,7 1 0,7 0,7 0,7
Samsung 1,2 1,2 9 1 1,2 1 1 1
Axioo 1,2 1,2 9 1 1,2 1 1 1
Zyrex 1,2 1,2 9 1 1,2 1 1 1
7,9 7,9 6,2
Jumlah 58 7,94 6,21 6,21 6,21
4 4 1

Selanjutnya buat tabel normalisasi untuk kriteria harga, dengan cara membagi nilai pada tiap kotak matriks
dibagi dengan total kolomnya.

Tabel 10 Tabel Normalisasi Kriteria Harga

TABEL NORMALISASI KRITERIA HARGA


Ac H Appl Asu Axio Zyre
Harga Toshiba Samsung
er P e s o x
0,1 0,1 0,1
Acer 0,12 0,13 0,11 0,11 0,11
3 3 1
0,1 0,1 0,1
HP 0,12 0,13 0,11 0,11 0,11
3 3 1
0,0 0,0 0,0
Apple 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02
2 2 2
0,1 0,1 0,1
Asus 0,16 0,15 0,16 0,16 0,16
5 5 6
0,1 0,1 0,1
Toshiba 0,12 0,13 0,11 0,11 0,11
3 3 1
0,1 0,1 0,1
Samsung 0,16 0,15 0,16 0,16 0,16
5 5 6
0,1 0,1 0,1
Axioo 0,16 0,15 0,16 0,16 0,16
5 5 6
0,1 0,1 0,1
Zyrex 0,16 0,15 0,16 0,16 0,16
5 5 6

Kemudian hitung jumlah baris untuk dibagi dengan banyaknya alternatif untuk mencari nilai prioritas. Hasil
perhitungan prioritas harga sebagai berikut.

Tabel 11 Tabel Prioritas Harga


Alternatif Jml Baris Prioritas
Acer 0,95 0,12
HP 0,95 0,12

12
Apple 0,14 0,02
Asus 1,25 0,16
Toshiba 0,95 0,12
Samsung 1,25 0,16
Axioo 1,25 0,16
Zyrex 1,25 0,16

Hasil penginputan alternatif untuk kriteria berat.

Tabel 12 Tabel Perbandingan Kriteria Berat


TABEL PERBANDINGAN
Ac H Appl Asu Axio Zyre
Berat Toshiba Samsung
er P e s o x
Acer 1 1 0,6 0,6 0,6 0,6 2 0,6
HP 1 1 0,6 0,6 0,6 0,6 2 0,6
1
Apple 1,5 1 1 1 1 3 1
,5
1
Asus 1,5 1 1 1 1 3 1
,5
1
Toshiba 1,5 1 1 1 1 3 1
,5
1
Samsung 1,5 1 1 1 1 3 1
,5
0
Axioo 0,5 0,3 0,3 0,3 0,3 1 0,3
,5
1
Zyrex 1,5 1 1 1 1 3 1
,5
1
Jumlah 10 6,5 6,5 6,5 6,5 20 6,5
0

Tabel normalisasi untuk kriteria berat.

Tabel 13 Tabel Normalisasi Kriteria Berat

TABEL NORMALISASI KRITERIA BERAT


Ac H Appl As Axio
Berat Toshiba Samsung Zyrex
er P e us o
0,1 0,1 0,0
Acer 0,09 0,09 0,09 0,10 0,09
0 0 9
0,1 0,1 0,0
HP 0,09 0,09 0,09 0,10 0,09
0 0 9
Apple 0,1 0,1 0,15 0,1 0,15 0,15 0,15 0,15

13
5 5 5
Kemudian 0,1 0,1
hitung jumlah baris untuk0,15 0,1 banyaknya alternatif untuk mencari nilai prioritas. Hasil
dibagi dengan
Asus 0,15 0,15 0,15 0,15
5 5
perhitungan prioritas berat sebagai berikut. 5
0,1 0,1 0,1
Toshiba 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15
5 5 5
Tabel 14 Tabel Prioritas
0,1 Berat
0,1 0,1
Samsung 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15
Alternatif 5 Jml Baris
5 Prioritas5
Acer 0,00,76 0,0 0,10 0,0
HP
Axioo 0,76 0,10
0,05 0,05 0,05 0,05 0,05
Apple 5 1,22 5 0,15 5
Asus 0,11,22 0,1 0,15 0,1
Zyrex 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15
Toshiba 5 1,22 5 0,15 5
Samsung 1,22 0,15
Axioo 0,38 0,05
Zyrex 1,22 0,15

Hasil penginputan alternatif untuk kriteria processor.


Tabel 15 Tabel Perbandingan Kriteria Processor
TABEL PERBANDINGAN
Ac H Appl Asu Axio Zyre
Processor Toshiba Samsung
er P e s o x
0
Acer 1 0,5 1 1,6 1,6 1,6 1,6
,7
HP 1,4 1 0,7 1,4 2,3 2,3 2,3 2,3
1
Apple 1,8 1 1,8 3 3 3 3
,2
0
Asus 1 0,5 1 1,6 1,6 1,6 1,6
,7
0
Toshiba 0,6 0,3 0,6 1 1 1 1
,4
0
Samsung 0,6 0,3 0,6 1 1 1 1
,4
0
Axioo 0,6 0,3 0,6 1 1 1 1
,4
0
Zyrex 0,6 0,3 0,6 1 1 1 1
,4
5
Jumlah 7,6 3,9 7,6 12,5 12,5 12,5 12,5
,2

Tabel normalisasi untuk kriteria processor.


Tabel 16 Tabel Normalisasi Kriteria Processor

14
TABEL NORMALISASI KRITERIA PROCESSOR
Processo Ac H Appl As Axio Zyre
Toshiba Samsung
r er P e us o x
0,1 0,1 0,1
Acer 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13
3 3 3
0,1 0,1 0,1
HP 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18
8 9 8
0,2 0,2 0,2
Apple 0,26 0,24 0,24 0,24 0,24
4 3 4
0,1 0,1 0,1
Asus 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13
3 3 3
0,0 0,0 0,0
Toshiba 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08
8 8 8
0,0 0,0 0,0
Samsung 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08
8 8 8
0,0 0,0 0,0
Axioo 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08
8 8 8
0,0 0,0 0,0
Zyrex 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08
8 8 8

Kemudian hitung jumlah baris untuk dibagi dengan banyaknya alternatif untuk mencari nilai prioritas. Hasil
perhitungan prioritas processor sebagai berikut.

Tabel 17 Tabel Prioritas Processor


Alternatif Jml Baris Prioritas
Acer 1,04 0,13
HP 1,48 0,18
Apple 1,92 0,24
Asus 1,04 0,13
Toshiba 0,63 0,08
Samsung 0,63 0,08
Axioo 0,63 0,08
Zyrex 0,63 0,08

Hasil penginputan alternatif untuk kriteria RAM.

Tabel 18 Tabel Perbandingan Kriteria RAM


TABEL PERBANDINGAN
Ac H Appl Asu Axio Zyre
RAM Toshiba Samsung
er P e s o x
Acer 1 0,1 0,1 0,1 0,3 0,3 0,3 1
HP 7 1 1 1 2,3 2,3 2,3 7

15
Apple 7 1 1 1 2,3 2,3 2,3 7
Asus 7 1 1 1 2,3 2,3 2,3 7
Toshiba 3 0,4 0,4 0,4 1 1 1 3
Samsung 3 0,4 0,4 0,4 1 1 1 3
Axioo 3 0,4 0,4 0,4 1 1 1 3
Zyrex 1 7 7 7 3 3 3 1
11, 11,
Jumlah 32 11,3 13,2 13,2 13,2 32
3 3

Tabel normalisasi untuk kriteria RAM.

Tabel 19 Tabel Normalisasi Kriteria RAM


TABEL NORMALISASI KRITERIA RAM
Ac H Appl Asu Axio Zyre
RAM Toshiba Samsung
er P e s o x
0,0 0,0 0,0
Acer 0,01 0,02 0,02 0,02 0,03
3 1 1
0,2 0,0 0,0
HP 0,09 0,17 0,17 0,17 0,22
2 9 9
0,2 0,0 0,0
Apple 0,09 0,17 0,17 0,17 0,22
2 9 9
0,2 0,0 0,0
Asus 0,09 0,17 0,17 0,17 0,22
2 9 9
0,0 0,0 0,0
Toshiba 0,04 0,08 0,08 0,08 0,09
9 4 4
0,0 0,0 0,0
Samsung 0,04 0,08 0,08 0,08 0,09
9 4 4
0,0 0,0 0,0
Axioo 0,04 0,08 0,08 0,08 0,09
9 4 4
0,0 0,6 0,6
Zyrex 0,62 0,23 0,23 0,23 0,03
3 2 2

Kemudian hitung jumlah baris untuk dibagi dengan banyaknya alternatif untuk mencari nilai prioritas. Hasil
perhitungan prioritas RAM sebagai berikut.

Tabel 20 Tabel Prioritas RAM


Alternatif Jml Baris Prioritas
Acer 0,16 0,02
HP 1,23 0,15
Apple 1,23 0,15
Asus 1,23 0,15
Toshiba 0,52 0,07

16
Samsung 0,52 0,07
Axioo 0,52 0,07
Zyrex 2,60 0,33

Hasil penginputan alternatif untuk kriteria memori.

Tabel 21 Tabel Perbandingan Kriteria Memori

TABEL PERBANDINGAN
Ac H Appl Asu Axio Zyre
Memori er P e s Toshiba Samsung o x
0
Acer 1 ,6 0,3 1 1 1 1 1
HP 1,6 1 0,5 1,6 1,6 1,6 1,6 1,6
1
Apple 3 ,8 1 3 3 3 3 3
0
Asus 1 ,6 0,3 1 1 1 1 1
0
Toshiba 1 ,6 0,3 1 1 1 1 1
0
Samsung 1 ,6 0,3 1 1 1 1 1
0
Axioo 1 ,6 0,3 1 1 1 1 1
0
Zyrex 1 ,6 0,3 1 1 1 1 1
10, 6 10,
3,3 10,6 10,6 10,6 10,6
Jumlah 6 ,4 6

Tabel normalisasi untuk kriteria memori.


Tabel 22 Tabel Normalisasi Kriteria Memori

TABEL NORMALISASI KRITERIA MEMORI


Ac H Appl Asu Axio Zyre
Memori Toshiba Samsung
er P e s o x
0,0 0,0 0,0
Acer 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09
9 9 9
0,1 0,1 0,1
HP 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15
5 6 5
0,2 0,2 0,2
Apple 0,30 0,28 0,28 0,28 0,28
8 8 8
Asus 0,0 0,0 0,09 0,0 0,09 0,09 0,09 0,09

17
9 9 9
0,0 0,0 0,0
Toshiba 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09
9 9 9
0,0 0,0 0,0
Samsung 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09
9 9 9
0,0 0,0 0,0
Axioo 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09
9 9 9
0,0 0,0 0,0
Zyrex 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09
9 9 9

Kemudian hitung jumlah baris untuk dibagi dengan banyaknya alternatif untuk mencari nilai prioritas. Hasil
perhitungan prioritas memori sebagai berikut.

Tabel 23 Tabel Prioritas Memori


Alternatif Jml Baris Prioritas
Acer 0,75 0,09
HP 1,21 0,15
Apple 2,28 0,29
Asus 0,75 0,09
Toshiba 0,75 0,09
Samsung 0,75 0,09
Axioo 0,75 0,09
Zyrex 0,75 0,09

Hasil penginputan alternatif untuk kriteria harddisk.


Tabel 24 Tabel Perbandingan Kriteria Harddisk

TABEL PERBANDINGAN
Ace H Appl Asu Axio Zyre
Harddisk Toshiba Samsung
r P e s o x
0
Acer 1 2,3 0,7 1 1 0,7 1,4
,7
HP 1,2 1 3 1 1,2 1,2 1 1,8
0
Apple 0,4 1 0,3 0,4 0,4 0,3 0,6
,3
Asus 1,2 1 3 1 1,2 1,2 1 1,8
0
Toshiba 1 2,3 0,7 1 1 0,7 1,4
,7
0
Samsung 1 2,3 0,7 1 1 0,7 1,4
,7
Axioo 1,2 1 3 1 1,2 1,2 1 1,8
0
Zyrex 0,7 1,6 0,5 0,7 0,7 0,5 1
,5

18
5
Jumlah 7,7 18,5 5,9 7,7 7,7 5,9 11,2
,9

Tabel normalisasi untuk kriteria harddisk.

Tabel 25 Tabel Normalisasi Kriteria Harddisk

TABEL NORMALISASI KRITERIA HARDDISK


Harddis Ac Appl Asu Axio Zyre
HP Toshiba Samsung
k er e s o x
0,1 0,1 0,1
Acer 0,12 0,13 0,13 0,12 0,13
3 2 2
0,1 0,1 0,1
HP 0,16 0,16 0,16 0,17 0,16
6 7 7
0,0 0,0 0,0
Apple 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05
5 5 5
0,1 0,1 0,1
Asus 0,16 0,16 0,16 0,17 0,16
6 7 7
0,1 0,1 0,1
Toshiba 0,12 0,13 0,13 0,12 0,13
3 2 2
Samsun 0,1 0,1 0,1
0,12 0,13 0,13 0,12 0,13
g 3 2 2
0,1 0,1 0,1
Axioo 0,16 0,16 0,16 0,17 0,16
6 7 7
0,0 0,0 0,0
Zyrex 0,09 0,09 0,09 0,08 0,09
9 8 8

Kemudian hitung jumlah baris untuk dibagi dengan banyaknya alternatif untuk mencari nilai prioritas. Hasil
perhitungan prioritas harddisk sebagai berikut.

Tabel 26 Tabel Prioritas Harddisk


Alternatif Jml Baris Prioritas
Acer 0,99 0,12
HP 1,30 0,16
Apple 0,42 0,05
Asus 1,30 0,16
Toshiba 0,99 0,12
Samsung 0,99 0,12
Axioo 1,30 0,16
Zyrex 0,70 0,09

19
Dan terakhir adalah menentukan alternatif yang paling unggul dalam sistem pendukung keputusan pemilihan
notebook dan hasil akhir perhitungan sebagai berikut.

Tabel 27 Tabel Hasil Akhir Perhitungan


HASIL AKHIR PERHITUNGAN
harg bera ra
processor memori harddisk
a t m
HASIL
0,2
bobot 0,26 0,03 0,15 0,15 0,21
1
0,0
acer 0,12 0,10 0,13 0,09 0,12 10%
2
0,1
HP 0,12 0,10 0,18 0,15 0,16 15%
5
0,1
apple 0,02 0,15 0,24 0,29 0,05 13%
5
0,1
asus 0,16 0,15 0,13 0,09 0,16 14%
5
0,0
toshiba 0,12 0,15 0,08 0,09 0,12 10%
7
0,0
samsung 0,16 0,15 0,08 0,09 0,12 11%
7
0,0
axioo 0,16 0,05 0,08 0,09 0,16 11%
7
0,3
zyrek 0,16 0,15 0,08 0,09 0,09 16%
3

Perhitungan hasil akhir dengan cara menghitung prioritas acer = (0,21 x 0,26) + (0,10 x 0,03) + (0,13 x
0,15) + (0,02 x 0,21) + (0,09 x 0,15) + (0,12 x 0,21) = 0,10 = 10% dan seterusnya.

4.2 Analisa Hasil Penelitian


Dari hasil perhitungan yang dilakukan serta didukung dengan penentuan kriteria yang telah ditentukan
sebelumnya, maka diketahui bahwa alternatif notebook yang paling unggul adalah zyrek dengan nilai tertinggi
yaitu 0,16 atau 16% maka dapat dikatakan zyrek sebagai pilihan notebook terbaik.

20
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Dari hasil pengujian dengan metode AHP dengan judul Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan
Notebook menggunakan metode Analytical Hierarchy Process dan menggunakan enam kriteria yaitu harga,
berat, processor, RAM, memori, harddisk maka didapat hasil peringkat urutannya adalah zyrex dengan prioritas
16%, HP 15%, asus 14%, apple 13%, samsung dan axioo 11%, acer dan toshiba dengan prioritas 10% sehingga
dapat dinyatakan penelitian dengan menggunakan metode AHP ini efektif dan efisien.

5.2 Saran
Dari hasil pembahasan diatas belum dikembangkan menggunakan sistem aplikasi, maka disarankan
untuk penelitian yang selanjutnya dapat menggunakan sistem aplikasi dan dengan kriteria dan alternatif yang
berbeda.

5.3 Ucapan Terima Kasih


Peneliti mengucapkan Terima Kasih kepada STMIK Pringsewu yang telah
mendukung serta mensuport kegiatan penelitian ini serta masyarakat jatimulyo atas
kerjasamanya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian dengan baik.

21
DAFTAR PUSTAKA

[1] Saputra, Yulian. 2015. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Laptop Dengan Metode Analytical
Hierarchy Process (AHP). Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro.

[2] Yustriandi, Hendri, Y.A Elisabet. 2017. Sistem Pendukung Keputusan Memilih Laptop Untuk
Mahasiswa Multimedia Menggunakan Metode Simple Additive Weight (SAW). Vol. 5. No.1. Jurusan Sistem
Informasi STMIK Pringsewu Lampung.

[3] Dwi Marthin, Fitra. 2014. Penerapan Metode Analytic Hierarchy Process Dalam Sistem Penunjang
Keputusan Untuk Pembelian Komputer. Vol. 2. No. 1. Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung.

[4] Adistianaya Dewa, Weda, Sophia, Evy. 2015. Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Handphone
Dengan Metode AHP Menggunakan Expert Choice. Vol. 5. No. 1. STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang.

[5] Sarifah, Merlina, Nita. 2015. Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Handphone Menggunakan Metode
Analytical Hierarchy Process. Program Studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Komputer Nusa Mandiri. ISSN:1978-1946. Vol.XI. No.1 Maret 2015. Jurnal pilar Nusa Mandiri.

[6] Sunarto. 2011. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Handphone Metode Analytical Hierarchy
Process (AHP) Berbasis PHP. Politeknik Elektronika Negri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh November.

[7] Hanung Wibowo, Fitri, Laksito Y.S, Wawan, Siswanti, Sri. 2013. Sistem Pendukung Keputusan
Pemilihan Handphone Dengan Metode Analytical Hierarchy Process. Program Studi Teknik Informatika
STMIK Sinar Nusantara Surakarta.

[8] Prianggara,, Prayuda. 2017. Sistem Pendukung Keputusan Rekomendasi Pemilihan Notebook Dengan
Metode Weighted Product Berbasis Web. Program Studi Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta.
[9] Purwanto, Heru. 2017. Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Notebook Dengan Menggunakan Metode
Topsis. Manajemen Informatika AMIK BSI Bekasi. E-ISSN:2527-4864. Vol. 2. No. 2 Februari. Jurnal Ilmu
Pengetahuan Dan Teknologi Komputer.

22
[10] Pujo Santoyo, Gathot, dkk. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Laptop Untuk Kebutuhan
Operasional Dengan Metode AHP (Studi Kasus: Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Kemdikbud).
ISSN:1978-1946. Vol. 13. No. 2 September 2017. Jurnal Pilar Nusa Mandiri.

[11] Hartati Saragih, Sylvia. 2013. Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Pada Sistem
Pendukung Keputusan Pemilihan Laptop. ISSN:2301-9425. Vol. IV. No.2.Agustus 2013.Hal 82-88. Pelita
Informatika Budi Darma.

23

Anda mungkin juga menyukai