Anda di halaman 1dari 6

4.

59/5 (22)

CV atau Commanditaire Vennootschap adalah badan usaha yang sering


menjadi pilihan badan usaha bagi entrepreneur terutama entrepreneur awal
yang memiliki modal minim.

Berbeda dengan PT yang memiliki modal minimal yang disetorkan, CV tidak mewajibkan
adanya modal sehingga meringankan entrepreneur untuk memulai usaha.

Seiring perubahan peraturan perizinan perusahaan yang diberlakukan, maka terdapat


perubahan peraturan mengenai tata cara pendirian CV di 2020.

Di Artikel ini, Anda akan mendapatkan informasi lengkap mengenai persyaratan dan juga
proses lengkap pendirian CV, meliputi:

Persyaratan Pendirian CV
Proses Lengkap Pendirian CV
FAQ (Frequently Asked Question)
Istilah Umum

*Artikel ini akan selalu diupdate sesuai dengan perubahan untuk membantu Anda tetap
terinfo dengan peraturan perizinan terbaru.

Berapa minimal orang yang dibutuhkan untuk mendirikan CV?

Untuk mendirikan CV, minimal dibutuhkan 2 orang untuk menjadi Persero Aktif dan
Persero Pasif,

Persero Aktif adalah pihak yang bertanggung jawab untuk menjalankan, mengurus, serta
mengambil keputusan didalam CV.

Persero Pasif adalah pihak yang menjadi penyetor modal yang tidak ikut serta dalam
kepengurusan perusahaan (CV). Biasanya, persero pasif adalah pihak yang akan meminta
pertanggungjawaban dari kegiatan perusahaan yang dijalankan oleh Persero Aktif.

Apa saja Syarat Dokumen Pendirian CV?

Untuk mendirikan CV, Anda harus menyiapkan dokumen berikut:

Copy atau scan E-KTP, KK, dan NPWP Persero Aktif dan Pasif
Copy Surat Kontrak/Sewa Kantor atau bukti kepemilikan tempat usaha.
Surat Keterangan Domisili dari pengelola Gedung/Ruko.
Copy PBB (Pajak Bumi Bangunan) & bukti bayar PBB tahun tempat usaha.
Foto kantor tampak dalam dan luar.
Kantor berada di Zonasi Perkantoran / Zonasi Komersial / Zonasi Campuran.

Catatan Penting:

Dokumen KTP, KK, dan NPWP harus dipastikan sudah diupdate dengan status terbaru.

(Misalnya: Jika ada perpindahan alamat domisili di KTP namun NPWP masih menggunakan
alamat lama, maka NPWP wajib diupdate dengan alamat yang sesuai dengan KTP).

Prosedur Pendirian CV di Tahun 2020


1. Pengecekan dan Pembookingan Nama oleh Notaris

Sebelum pendirian, Anda harus mengajukan nama perusahaan untuk dipesan oleh notaris.
Notaris akan mengecek di sistem AHU (Administrasi Hukum Umum) sebelum melakukan
pembuatan draft Akta Perusahaan. Berbeda dengan PT yang memiliki peraturan yang lebih
ketat, peraturan nama CV masih cenderung lebih fleksibel. Misalnya, CV masih
memperbolehkan menggunakan 2 suku kata ataupun menggunakan Bahasa Inggris dalam
penamaannya. Nama sebuah CV juga bisa digunakan oleh CV yang lain.

Contoh Nama CV:

CV HEMPAS MANJA
CV MAJU JAYA
CV ONE MORE TIME

*Nama hanya contoh. Jika ada Nama Perusahaan yang sama dengan nama diatas, maka itu
adalah sebuah kebetulan belaka.

2. Pembuatan Draft Akta oleh Notaris

Notaris selanjutnya akan membuat draft Akta CV dengan memasukkan data-data


perusahaan yang ditentukan oleh si calon pemilik perusahaan.

Data perusahaan biasanya berisi sebagai berikut.

Nama CV

Nama Perusahaan yang ditentukan secara resmi.

Tempat dan Kedudukan

Alamat Domisili Perusahaan. Biasanya, tempat kedudukan perusahaan yang dicantumkan


hanyalah kota tempat domisili berada. Alamat lengkapnya akan dijabarkan oleh notaris di
sistem AHU di Kemenkumham.

Maksud dan Tujuan (Bidang Usaha)

Bidang Usaha yang dijalankan oleh si perusahaan. Format Bidang Usaha diwajibkan sesuai
dengan format KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia).

Modal Perusahaan serta Kepemilikan Modal


Struktur Kepengurusan Perusahaan

Biasanya, Anda akan mendapatkan draft awal untuk dicek dan direvisi apabila diperlukan
sebelum lanjut ke proses tanda tangan.

3. Finalisasi dan Tanda Tangan Akta dihadapan Notaris

Setelah Draft Akta dianggap sudah sesuai dengan permintaan, maka Akta akan
ditandatangani oleh Persero Aktif dan Persero Pasif di hadapan notaris. Baik persero aktif
dan pasif diwajibkan untuk hadir menandatangani Akta. Jika salah satu tidak dapat hadir,
maka mereka bisa memberikan kuasa secara tertulis (Surat Kuasa) kepada pihak lain untuk
menggantikan kehadiran si pemegang saham tersebut. Dalam prakteknya, beberapa notaris
mewajibkan setidaknya persero aktif untuk hadir dan melakukan tanda tangan.

Setelah tanda tangan selesai, notaris akan membuat Salinan Akta dan mendaftarkan Akta
tersebut di Kemenkumham. Anda akan mendapatkan Akta Salinan beserta Surat Keputusan
Keterangan Terdaftar dari Kemenkumham yang menyatakan perusahaan sudah terdaftar
secara resmi oleh negara.

Selain itu, Notaris akan sekaligus mendaftarkan NPWP Perusahaan tersebut ke KPP yang
bertanggung jawab di domisili sesuai dengan data Akta yang sudah dimasukkan oleh notaris.

4. Pengurusan dan Pengambilan NPWP dan SKT Perusahaan

Setelah NPWP Perusahaan didaftarkan, Kartu NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dan SKT
(Surat Keterangan Terdaftar) akan dikeluarkan oleh KPP (Kantor Pelayanan Pajak) setelah
semua syarat dokumen dianggap cukup.

Biasanya, KPP akan mengecek apakah data penanggung jawab pada NPWP Perusahaan
tersebut sudah benar, status NPWP sudah diperbaharui dan apakah ada tunggakan pajak
pada NPWP pribadi Persero Aktif dan Pasif. Pembuatan NPWP sangat mungkin tertunda
apabila ada data pribadi yang kurang serta laporan pajak yang belum terlapor. Karena itu,
pastikan bahwa SPT Tahunan dan data pribadi Anda sudah terlapor dengan baik.

5. Pendaftaran NIB

NIB atau Nomor Induk Berusaha adalah nomor pengenal bagi pelaku usaha. NIB berfungsi
untuk menggantikan TDP, API, NIK, serta RPTKA jika diperlukan. Apabika Anda telah
memiliki legalitas perusahaan namun tidak memiliki NIB, maka Anda harus mendaftarkan
NIB Perusahaan (Cek disini untuk memahami lebih lanjut tentang NIB dan sistem OSS).

Pendaftaran NIB dilakukan melalui sistem OSS (Online Single Submission). Pengajuan API
tidak wajib dan hanya perlu diajukan apabila dibutuhkan.

Bila tidak langsung didaftarkan, API masih bisa didaftarkan setelah NIB sudah keluar ketika
pelaku usaha sudah membutuhkan izin tersebut.

Pemilihan Bidang Usaha di NIB dilakukan dengan memilih KBLI Bidang Usaha yang sesuai.
KBLI yang dimasukkan harus sudah dimasukkan di Akta terlebih dahulu. Silakan cek
disiniuntuk menemukan KBLI yang cocok dengan jenis usaha yang ingin dijalankan.

6. Pengajuan Izin Usaha dan Izin Komersial

Sama seperti NIB, Izin Usaha diterbitkan setelah NIB sudah dikeluarkan. Izin Usaha juga
diurus di sistem OSS.

Izin Usaha menggantikan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) yang sebelumnya menjadi
salah satu dokumen perizinan wajib untuk perusahaan yang sebelumnya dikeluarkan oleh
PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu).

Izin Usaha diajukan terlebih dahulu sebelum izin komersial. Izin Komersial berfungsi untuk
pelaku usaha atau badan usaha yang dengan bidang yang kegiatan operasionalnya
membutuhkan izin khusus.

Contohnya adalah perusahaan yang melakukan produksi F&B ataupun produk kecantikan.

FAQ (Frequently Asked Question)

Apa yang harus saya lakukan setelah pendirian perusahaan saya sudah selesai?

Anda sudah bisa menjalankan bisnis dan juga menyiapkan sistem pelaporan wajib untuk
perusahaan, misalnya merapikan sistem pelaporan pajak. Anda juga bisa mendaftarkan
merek dagang perusahaan Anda untuk melindungi identitas perusahaan.

Apakah saya masih membutuhkan SKDP?

SKDP (Surat Keterangan Domisili Perusahaan) sudah ditiadakan di beberapa daerah seperti
Provinsi DKI Jakarta dan juga Kota Bekasi. Namun beberapa daerah masih membutuhkan
SKDP. Wacananya, SKDP akan ditiadakan juga di kota-kota lain untuk mempercepat proses
perizinan dan memudahkan pengusaha.

Apa beda CV dan PT?

Ada beberapa perbedaan umum antara PT dan CV. Namun salah satu perbedaan yang paling
penting adalah CV tidak memiliki sistem modal yang jelas, sementara PT memiliki sistem
modal yang tertulis dan memisahkan aset perusahaan dan harta pribadi. Bagi Anda yang
ingin memulai dengan modal minim, maka mendirikan CV membantu Anda memulai lebih
cepat tanpa harus sebelumnya mengumpulkan modal.

Saya lihat teman saya CVnya disahkan oleh Pengadilan. Kok mereka bisa?

Sebelumnya CV memang disahkan di Pengadilan Negeri Kota sesuai domisili. Namun sejak
adanya perubahan peraturan, semua pengesahan dilakukan oleh Kemenkumham dan tidak
lagi disahkan oleh pengadilan Negeri.

Kapan saya bisa membuka rekening?

Anda bisa membuka rekening ketika semua dokumen sudah lengkap. Jika Anda butuh
membuka rekening lebih cepat, Anda dapat membuka rekening di Bank dengan
melampirkan Surat Keterangan dari Notaris bahwa perizinan perusahaan Anda sedang
dalam proses.

Bolehkah saya menjalankan lebih dari satu bidang usaha?

Boleh, namun Anda disarankan untuk mencantumkan bidang usaha yang memang akan
Anda jalankan. Dikhawatirkan akan ada pembekuan jika bidang usaha dicantumkan namun
tidak dijalankan.

Istilah Umum
1. Akta Pendirian

Dokumen yang menjadi bukti otentik pendirian perusahaan. Dibuat oleh notaris dan
disahkan di Kemenkumham.

2. Pemegang Saham

Individu atau badan usaha yang memiliki satu atau lebih saham dalam suatu perusahaan.

3. Direktur

Pihak yang ditunjuk oleh pemegang saham untuk menjadi pemimpin perusahaan. Bertugas
untuk menjadi pengambil keputusan dan menjalankan perusahaan.

4. Komisaris

Pihak yang ditunjuk oleh pemegang saham untuk menjadi pengawas perusahaan. Bertugas
untuk meminta laporan pertanggung jawaban dan menjadi penasehat.

5. Notaris

Profesi yang berwenang untuk membuat Akta otentik dan melakukan hal-hal hukum
khususnya sebagai saksi penandatanganan dokumen, pengesahan dokumen hukum, dan
lain-lain.

6. SKDP

Surat Keterangan Domisili yang menunjukkan lokasi dari suatu perusahaan. Sudah tidak
diwajibkan di beberapa daerah di Indonesia.

7. PBB

Surat yang menunjukkan kepemilikan akan suatu tanah dan bangunan dan kewajiban untuk
membayar pajak atas kepemilikan

8. NPWP

Nomor Pokok Wajib Pajak. Kartu yang digunakan untuk mengidentifikasi pihak yang
menjadi wajib pajak. Dapat dimiliki oleh individu maupun badan usaha.

9. NIB

Nomor Induk Berusaha. Dokumen yang menjadi identitas pengenal suatu badan usaha.
Dibuat untuk menggantikan TDP (Tanda Daftar Perusahaan).

10. Izin Usaha

Dokumen yang menjadi lisensi untuk menjalankan kegiatan berusaha. Menggantikan SIUP
(Surat Izin Usaha Perdagangan) yang sebelumnya menjadi lisensi.

11. OSS

Online Single Submission. Sistem yang diciptakan pemerintah Indonesia untuk


mempermudah proses perizinan usaha. Dapat diakses di oss.go.id

12. API

Angka Pengenal Impor. Dokumen yang menjadi identitas kepabeanan untuk melakukan
kegiatan impor.

13. NIK

Nomor Identitas Kepabeanan. Identitas yang digunakan untuk bisa mengakses sistem
kepabeanan seperti sistem impor.

14. SIUP

Surat Izin Usaha Perdagangan. Dokumen yang sebelumnya menjadi lisensi bagi badan usaha
yang menjalankan aktivitas perdagangan umum. Saat ini tidak lagi berlaku dan digantikan
oleh Izin Usaha melalui OSS(Online Single Submission)

15. TDP

Tanda Daftar Perusahaan. Dokumen yang menjadi tanda pengenal perusahaan sebelum
adanya NIB. Saat ini tidak lagi berlaku dan harus diganti menjadi NIB agar perusahaan
dapat beroperasi dengan normal.

16. KBLI

Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia. Daftar klasifikasi bidang usaha yang diciptakan
untuk menyeragamkan dan mengidentifikasi aktivitas usaha di Indonesia.

17. Saham

Surat atau dokumen yang menunjukkan kepemilikan atas sebuah perusahaan. Pemilik
saham berhak atas pembagian laba perusahaan dalam bentuk dividen. Dividen dibagikan
sesuai dengan persentase saham yang dimiliki dalam perusahaan tersebut.

BACA JUGA : Pendirian PT di 2020

Anda mungkin juga menyukai