Anda di halaman 1dari 3

PEMBAHASAN

Sel adalah struktural terkecil dan fungsional dari suatu makhluk hidup yang secara
independen mampu melakukan metabolisme, reproduksi dan kegiatan kehidupan lainnya yang
menunjang kelangsungan hidup suatu organisme. Suatu sel dikatakan hidup apabila masih
menunjukkan ciri-ciri kehidupan antara lain melakukan aktifitas metabolisme, mampu
beradaptasi dengan perubahan lingkungannya, peka terhadap rangsang, dan lainnya (Nurbayanti,
H., 2017). Pada praktikum kali ini kami mengamati bentuk dan struktur sel. Kami mengamati
beberapa bahan antara lain sel gabus pada batang singkong (Manihot utillisima), batang pepaya
(Carica papaya), serat kapas (Gossypium sp), dan rambut buah kapuk randu (Ceiba pentandra).
Berikut merupakan pemaparannya.
Percobaan pertama dilakukan pengamatan terhadap sel gabus batang singkong (Manihot
utillisima). Pada perbesaran 10 x 0,25 didapatkan hasil terlihatnya organel sel seperti dinding sel,
sitoplasma, protoplasma, dan inti sel (nukleus). Menurut Pratiwi, A. (2017), sel gabus (Manihot
utilissima) yang dipotong melintang berbentuk heksagonal, sel yang satu dengan sel yang
lainnya tersusun rapi dan rapat, didalam dinding sel terlihat kosong. Hal ini menyatakan bahwa
sel gabus adalah sel mati. Struktur sel gabus pada batang singkong adalah berbentuk segi enam.
Menurut Pratiwi, A. (2017), yang ditemukan pada sel tersebut adalah dinding sel, ruang antar sel,
sitoplasma, vakuola, dan nukleus. Berikut merupakan fungsi dari organel sel yang terdapat pada
literatur. Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Sitoplasma adalah cairan yang berada
didalam sel yang sering disebut sitosol sebagain tempat berlangsungnya reaksi kimia atau
metabolisme. Vakuola adalah organel sel berupa kantong-kantong membran berfungsi sebagai
tempat menyimpan cadangan makanan. Nukleus atau inti sel sebagai sebuah rumah untuk in
formasi informasi pewarisan sifat atau organisme. Dapat disimpulkan bahwa sel gabus. Sel gabus
kedap air. Jaringan gabus dibentuk oleh kambium/felogen. Sel gabus bagian dalam merupakan
sel hidup yang disebut feloderm, bagian luar berupa sel-sel mati disebut feelem.
Percobaan kedua merupakan pengamatan terhadap sel pada batang pepaya (Carica
papaya). Pada perbesaran 10 x 0,25 didapatkan hasil terlihatnya organel sel seperti dinding sel,
inti sel (nukleus), dan sitoplasma. Namun, pada literatur yang mengamati irisan membujur costa
Carica papaya mengemukakan bahwa terlihat bagian-bagiannya yaitu dinding sel, sitoplasma,
dan kristal Ca-oksalat bentuk drussen. Hal ini sesuai dengan referensi yang mengatakan bahwa
kristal merupakan bahan ergastik yang terdapat dalam sel berbagai tumbuhan, biasanya terdapat
dalam sel korteks akan tetapi terkadang juga dapat ditemukan pada sel-sel parenkim floem dan
parenkim xilem. Kristal dengan bentuk kelenjar disebut juga kristal drussen yang hanya terdapat
pada sel-sel tertentu dengan bentuk yang tidak teratur (dapat berbentuk bintang atau lainnya).
Kristal ini biasanya ditemukan pada tangkai daun pepaya dan bangsa kaktus (Sari, A., 2017).
Percobaan ketiga merupakan pengamatan terhadap sel pada serat kapas (Gossypium sp).
Pada perbesaran 10 x 0,25 didapatkan hasil terlihatnya organel sel seperti dinding sel, inti sel
(nukleus), torsi, dan ruang sel (sitoplasma). Dinding sel pada Gossypium sp ini sedikit berbeda.
Pada dasarnya dinding sel pada tanaman sebagian besar tersusun atas lignin, hemiselulosa dan
selulosa yang saling berikatan kuat. Terpecahnya ikatan lignin (selulosa) dalam dinding sel
masih terikat oleh hemiselulosa sehingga ikatan tersebut cukup sulit untuk dipisahkan.
Berdasarkan referensi, ikatan lignin pada selulosa dan hemiselulosa sangat kuat, terlebih pada
tanaman yang telah berbuah seperti kapas (Gossypium sp), jerami padi, tebon jagung kering,
yang memiliki lignin yang lebih banyak (Yuspika, E dkk., 2013).
Percobaan ketiga merupakan pengamatan terhadap sel pada rambut buah kapuk randu
(Ceiba pentandra). Pada perbesaran 10 x 0,25 didapatkan hasil terlihatnya organel sel seperti
dinding sel, ruang sel (sitoplasma), dan inti sel (nukleus). Berdasarkan sumber literatur, sel
kapuk randu seperti halnya sel kapas berbentuk memanjang, perbedaannya yaitu pada sel kapuk
tidak terdapat torsi, sehingga sel kapas hanya berupa lumen (rongga sel) yang dibatasi oleh
dinding sel dengan lingkungan luar. Oleh karena itu sel kapuk mampu menyimpan udara
sehingga baik digunakan sebagai bahan isolasi. Dalam sel kapuk randu terdapat dinding sel,
ruang antar sel yang berfungsi untuk pertukaran gas, serta terdapat gelembung udara untuk
menyimpan udara. Sel kapuk randu adalah sel mati yang membutuhkan udara lebih banyak maka
dari itu memiliki ruang antar sel dan gelembung udara didalam selnya (Nurbayanti, H., 2017).
DAFTAR PUSTAKA
Nurbayanti, H. 2017. Biologi Umum Bentuk dan Ukuran Sel. Jember: Universitas Jember.
Sari, A. 2017. Sitologi II Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Purwokerto: Universitas
Jendral Soedirman.
Yuspika, E., Izzati, M., Haryanti, S. 2013. Pengaruh Perendaman dalam Air Sawah terhadap
Penurunan Biomassa dan Perubahan Struktur Anatomi Kapas dan Jerami Padi. Jurnal
Biologi. Vol 2 (1) : 57-64.

Anda mungkin juga menyukai